NovelToon NovelToon
Kesempatan Kedua Pasti Aku Kuat

Kesempatan Kedua Pasti Aku Kuat

Status: sedang berlangsung
Genre:Spiritual / Matabatin / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Kelahiran kembali menjadi kuat / Bepergian untuk menjadi kaya
Popularitas:8.3k
Nilai: 5
Nama Author: kenanga Rb

cerita ini adalah cerita fiksi yang menceritakan tentang seorang wanita yang bernama Aulia. Dia diberi kesempatan hidup sang pencipta untuk memperbaiki hidupnya yang selalu menderita. Bagaimana kisah Aulia dalam hidupnya yang kedua.
Apabila ada kesamaan nama dan tempat itu tidak ada unsur kesengajaan

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kenanga Rb, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 16

Aulia bermain dengan ketiga keponakannya, tidak terasa jam sembilan sudah tiba. Aulia pamit keluar rumah.

"Bibi, mau pergi?. "Tanya Arga yang takut kalau Aulia pergi lagi.

"Bibi perginya sebentar kok Arga.Dirumah ada nenek kan?. "Ucap Aulia.

Aulia mengikuti rencananya pergi ke bank yang tertera di dalam buku rekening, walau tempatnya tidak sama hanya saja dia pergi ke tempat cabangnya. .

"Maaf, saya mau tanya bisa aku diprintkan buku rekeningnya." Tanya Aulia pada satpam disana.

Dia juga bertanya banyak hal dan diarahkan ke antrian customer service.

Setelah lima menit menunggu Aulia menanyakan banyak hal pada pegawai bank itu.

"Boleh aku minta rekening korannya. "Tanya Aukia pada pihak Bank.

"bisa, namun harus bayar seribu per lembar.Bisa dimulai tanggal ini." Tunjuk Aulia pada pegawai bank itu.

"Aneh, kemarin aku sudah mengambil keseluruhannya kenapa ada transferan sejumlah lima ratus, tiga ratus dan satu juta lima ratus. "Batin Aulia.

Saat mengecek ulang terdapat nama siapa yang mengirimkan uangnya. Aulia sebenarnya mau menutup rekening itu,setelah mengecek rekening koran di bank tersebut dia mengurungkan niatnya.

Aulia mengambil sejumlah uang yang masuk kedalam rekening yang baru masuk dan menyisakan sepuluh ribu rupiah.

"aku sudah melihat semua. isi rumahku dan tidak ada alamat ini. Hanya saja aku harus masuk ke kamar aku. "Batin Aulia.

Saat dijalan dia bertemu dengan seseorang namun matanya kabur melihat wajah orang itu.Dia memanggil dirinya.

"Aulia?. " Panggilnya.

Aulia berhenti sejenak dan berkata dalam hatinya siapa dia, kenapa wajahnya sedikit kabur.

"Hai Aulia, apa kabar?. Aku dengar kamu juga keluar karena kamu mengambil uang di koperasi?." Ucapnya sinis.

Aulia hanya tersenyum, karena dia hanya melihat orang biru kabur.

"Kamu beruntung punya suami yang menanggung semua pinjaman kamu dan menganti uang yang kamu ambil itu. "

"..... "

Terdengar lagi suara yang tak terlihat "Jangan pedulikan dia, sebaiknya kamu pergi.Dia salah satu penyebab kamu tersakiti." lagi hanya bisa dengar Aulia. "Jauhi dia sekarang. "

Aulia. masih terdiam.

"Oh ya, aku harus pulang ya.Tapi aku janji kok pulangnya sebentar. "

"Oh ya, aku cuma mau bilang sesuai. Sang penciptaan itu maha tahu apa yang sebenarnya terjadi dan sebentar lagi mungkin dia akan mengungkapkan kebenarannya. Kalau aku berdebat pun tidak akan ada yang percaya. "

"Percuma kan?. Aku masih ada perlu." Ucap Aulia.

Dia pergi begitu saja meninggalkan orang itu.

"Aku lihat kamu sekarang ini tidak begitu bahagia, pakaianmu itu kuno.Setelah keluar tempat kerja malah jadi seperti itu. " Ucapnya sambil menertawai Aulia.

Aulia sebenarnya mendengar ucapan orang itu hanya saja dia berpura-pura tidak peduli. Sekarang aku mengerti kalau orang yang tidak dia lihat lagi alias kabur pasti orang tidak baik.Itu pikiran Aulia saat ini.

"Aku harus mencari siapa yang mentransfer sejumlah uang untuk aku. " Pikir Aulia.

Dijalan dia melihat beberapa penjual yang menjajakan makanan untuk anak -anak Aulia memberi beberapa makanan.

Sesampai dirumah ibunya Aulia melihat ada beberapa orang yang duduk didepan rumahnya.Aulia menghela napas dia dan berpura-pura tidak tahu.

"Bibi Aulia, nenek hari ini masak enak sekali.Aku makan dua kali. "

"Aulia, sudah lama tidak kelihatan.Aku dengar sakit. "

".... "

"iya, aku baru sembuh dan kemari. " Ucap Aulia ramah dan dia melihat wajah orang di depannya dengan jelas.

"Berarti bisa membayar angsurannya ya sekarang. "

"Angsuran?. Kira kira aku masih kurang berapa ya. Kartu angsurannya juga hilang. " Tanya Aulia penasaran dengan Ucapannya.

Dia menyodorkan duplikat angsuran dan Aulia melihatnya. Dia juga memotret ke dalam handphonenya.

Aulia membayar satu angsuran pada orang itu. Mereka senang karena Aulia selalu membayar dengan tepat waktu.

"Baiklah kamu pergi dulu, jangan lupa bulan depan. " Ucap orang itu.Boleh aku minta nomor teleponnya.

"Baiklah, " Ucap orang itu sambil memberikan sebuah kartu nama.Seperti biasa setelah orang itu pergi asa dua orang yang datang mencari kakaknya Rindu.

"Bu memangnya kak Rindu kemana sih, kok tidak kelihatan dua hari ini. Anaknya memang tidak diurus ya. Sudah siang belum pulang. "

".... "

"Ibu bisa cerita sama aku, nanti siapa tahu aku punya solusi. "

"Apa kamu masih takut masuk rumah ini?. "

"Biar aku buka seluruh pintunya agar terang, atau lampunya aku hidupkan saja. "Ucap ibu Hanum mengalihkan pembicaraan.

"Tidak usah bu, Aulia mau jujur sebenarnya kalau aku belum sembuh seratus persen.Ada beberapa yang masih belum aku ingat. "

"Jadi ibu harap maklum ya, " Ucap Aulia sambil melihat mata ibunya dia ingin tahu seperti ada keanehan dalam diri ibunya.

Aulia masih merasakan kalau ibunya menutupi sesuatu. Entah apa itu dia belum tahu sebenarnya.

"Kamu yang tidak kelihatan bisa dengar aku tidak.Jika iya tolong kamu masuk kerumah dan lihat apa yang ada dirumah ini." Ucap Aulia dalam hatinya.

Aulia masih terdiam begitu saja. Hari ini ada beberapa yang bisa dia pelajari. Suatu saat pasti dia akan mengetahui kebenaran.

"Masuklah, didalam tidak ada apa-apa?. Aku tidak merasakan apapun."Suara itu datang tiba-tiba, Aulia kadang masih merinding dibuatnya.

Aulia mencoba masuk kedalam rumah tentu dia belum membaca surat yang dia bisa untuk saat ini, tidak lupa dia membaca ayat kursi dan berdzikir.

"Kenapa aku begitu takut dengan rumah ini. Padahal ini cuma milik manusia saja. Semoga sang pencipta melindungi diri aku ini. "Batin Aulia.

Ada sebuah kendaraan berhenti dia sedikit aneh karena suara itu tidak begitu asing. Saat melihat jam di dinding baru menunjukan pukul setengah tiga.

"Mas Arya belum pulang jam segini, apa penagih itu lagi. " Batin Aulia.

"Bu, Mulia pulang. Aku bawakan bakso....., " Ucap orang itu terhenti saat melihat Aulia. Dia tidak menyangka kalau adiknya ada rumah ibu mereka.

"Aulia!. " Ucap Mulia.

Aulia hanya tersenyum, karena dia tidak mengenal wanita di depannya.

"Mulia, kamu datang. kesini!.Adikmu Aulia sudah sembuh, dia sudah dua hari kemari."

" Aulia, kakak senang kamu sudah datang kemari. Aku kira kamu akan ....."Ucap Mulia terhenti setelah malihat adiknya sedikit beda.

"Maaf ya, kakak tidak bisa ke tempat kamu karena aku sibuk."

Aulia masih terdiam saja. Dia masih menunggu Arya. Dia hanya ingin tahu apa benar dia itu kakaknya.Arya pernah bercerita kalau dia punya tiga kakak.

Kakak Aulia satu lelaki dan dua wanita.Kak Rindu pernah dia temui dan kesannya begitu menyebalkan, sedangkan kakaknya Mulia terkesan baik dimata Aulia namun terkesan cuek.

Setengah jam kemudian Arya datang kerumah mertuanya untuk menjemput Aulia. Dia tidak melihat Aulia didepan seperti kemarin.

Tok tok tok

"Masuk!. "Ucap Mulia yang tahu ada yang mengetuk pintu.

" Oh, kamu Arya masuk. Aulia sudah sembuh tidak seperti dulu, aku senang Arya."

Arya hanya mengangguk dan menyalami kakak iparnya saja. Saat ini dia tidak banyak bicara.

"Bu, aku pulang dulu ya. Besok aku datang lagi kerumah ini. " Ucap Aulia berpamitan pada ibunya. Begitu juga Arya yang langsung berpamitan pada keduanya.

1
Andira Rahmawati
lanjut
RB
😊😊
Tukang baca
👍semakin seru
Tukang baca
Semakin seru nih
Tukang baca
bagus lanjut
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!