NovelToon NovelToon
Jejak Kode

Jejak Kode

Status: sedang berlangsung
Genre:Balas Dendam / Horror Thriller-Horror / Persahabatan / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:672
Nilai: 5
Nama Author: Faila Shofa

Laila, seorang gadis muda yang cerdas dan penuh rasa ingin tahu, tiba-tiba terjebak dalam misteri yang tak terduga. Saat menemukan sebuah perangkat yang berisi kode-kode misterius, ia mulai mengikuti petunjuk-petunjuk yang tampaknya mengarah ke sebuah konspirasi besar. Bersama teman-temannya, Keysha dan Rio, Laila menjelajahi dunia yang penuh teka-teki dan ancaman yang tidak terlihat. Setiap kode yang ditemukan semakin mengungkap rahasia gelap yang disembunyikan oleh orang-orang terdekatnya. Laila harus mencari tahu siapa yang mengendalikan permainan ini dan apa yang sebenarnya mereka inginkan, sebelum dirinya dan orang-orang yang ia cintai terjerat dalam bahaya yang lebih besar.

Cerita ini penuh dengan ketegangan, misteri, dan permainan kode yang membawa pembaca masuk ke dalam dunia yang penuh rahasia dan teka-teki yang harus dipecahkan. Apakah Laila akan berhasil mengungkap semuanya sebelum terlambat? Atau akankah ia terjebak dalam jebakan yang tak terduga?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Faila Shofa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

jejak gelap

Lorong yang mereka masuki begitu gelap dan pengap. Cahaya senter yang dibawa Laila menjadi satu-satunya panduan. Dinding-dinding lorong itu dipenuhi dengan coretan yang tampaknya sandi lain.

“Ini kayak ruang bawah tanah rahasia,” ujar Keysha dengan suara pelan.

“Jadi... apa kita terus atau balik?” Rio menoleh ke belakang, berharap ada yang setuju untuk berhenti.

Laila melangkah lebih dulu, menunjukkan keberaniannya. “Kalau kita berhenti sekarang, kita nggak akan tahu apa tujuan mereka sebenarnya.”

Mereka menyusuri lorong itu dengan langkah pelan, telinga waspada terhadap setiap suara. Angin dingin yang entah berasal dari mana membuat mereka menggigil.

Tak jauh dari pintu masuk lorong, mereka menemukan coretan besar di dinding:

QEB NRFZH YOLTK CLU GRJMP LSBO QEB IXWV ALD

Rio berhenti sejenak, mengeluarkan ponselnya. “Ini pasti sandi lagi. Sepertinya Caesar Cipher, seperti tadi.”

“Tapi ini lebih panjang,” ujar Rifki dengan gugup.

“Tenang, aku tahu caranya. Kalian tunggu sebentar,” Rio berkata sambil mengetik cepat di ponselnya.

Beberapa menit kemudian, ia berhasil memecahkan kodenya:

THE QUICK BROWN FOX JUMPS OVER THE LAZY DOG

“Ini cuma kalimat pengisi,” Rio mengernyit. “Tapi mungkin ada petunjuk di sini.”

“Lihat lagi, huruf kapitalnya mungkin membentuk sesuatu,” usul Laila.

Setelah diperhatikan, huruf-huruf besar dalam sandi itu ternyata membentuk kata lain: GUDANG BAWAH TANAH.

“Gudang bawah tanah? Maksudnya ada gudang lain di bawah sini?” Keysha bertanya sambil melihat sekeliling.

“Kayaknya kita harus terus jalan,” kata Laila, meskipun perasaannya mulai tidak enak.

Mereka melanjutkan perjalanan hingga akhirnya menemukan pintu besi tua dengan gembok besar. Di atas pintu itu ada simbol lingkaran dengan garis mirip jam.

“Simbol apa ini?” Rifki bertanya.

“Kayaknya teka-teki lagi,” jawab Laila sambil mengamati simbol itu.

Setelah beberapa saat berpikir, Rio menunjuk angka-angka kecil yang terukir di simbol itu. “Ini kayak jam, tapi posisinya aneh.”

Mereka mencoba mencocokkan posisi angka itu dengan kode sebelumnya. Setelah berkali-kali mencoba, akhirnya pintu itu terbuka dengan bunyi berdecit.

“Siap-siap. Kita nggak tahu apa yang ada di balik pintu ini,” Laila berkata sambil melangkah masuk.

Di dalam, mereka menemukan ruangan besar dengan meja kayu tua di tengahnya. Di atas meja itu, ada kotak kecil dengan kunci.

Kotak itu memiliki sandi lain yang harus dipecahkan untuk membukanya. Di samping kotak, ada catatan kecil bertuliskan:

"Hanya yang memahami makna kehilangan yang dapat membuka ini."

“Makna kehilangan?” Rifki mengulanginya dengan bingung.

“Mungkin ini semacam pesan emosional,” kata Keysha sambil berpikir keras.

Mereka mencoba berbagai kombinasi angka dan kata yang mungkin. Setelah beberapa lama, Rifki dengan hati-hati memasukkan angka 1985, tahun yang dia tahu adalah waktu penting untuk keluarganya. Kotak itu terbuka.

Di dalam kotak, mereka menemukan foto-foto lama seorang pria yang tampak seperti ayah Rifki dan seorang anak kecil.

“Itu... ayahku,” Rifki terkejut, wajahnya berubah pucat.

Mereka terdiam sejenak, mencoba memahami apa yang sebenarnya terjadi. Di bawah foto-foto itu, ada sepucuk surat yang isinya ditujukan kepada Rifki.

“Kenapa mereka tahu soal keluargaku?” Rifki bertanya, suaranya bergetar.

Surat itu tidak memberikan jawaban jelas, hanya menambah rasa penasaran mereka. Tetapi di akhir surat itu, ada satu kalimat yang membuat mereka semua merinding:

“Kamu pikir kamu tahu segalanya?”

Hari Senin tiba dengan suasana yang tak biasa. Matahari bersinar terang, tetapi Laila merasa ada yang ganjil. Ia berjalan pelan menuju sekolah, bersama Rifki, Keysha, dan Rio. Pikiran mereka masih dipenuhi pertanyaan seputar kejadian di ruang bawah tanah dan teka-teki aneh yang mereka temukan sebelumnya.

“Gimana kalau kita diskusiin lagi semuanya pas istirahat nanti?” usul Keysha sambil menyandang tasnya.

“Setuju,” jawab Laila cepat. Ia menoleh ke Rifki yang terlihat lebih pendiam dari biasanya. “Kamu baik-baik aja?”

Rifki mengangguk singkat, tetapi matanya jelas menunjukkan ada sesuatu yang mengganggunya.

Pagi itu, suasana kelas berjalan normal. Pelajaran Matematika berlangsung dengan lancar hingga bel istirahat berbunyi. Namun, ketika mereka semua keluar kelas, sebuah teriakan keras terdengar dari lorong.

“AAAH! SIAPA YANG MELAKUKAN INI?”

Murid-murid berhamburan ke arah suara itu. Di depan loker milik seorang siswa bernama Dika, terdapat pesan yang ditulis menggunakan tinta merah menyala:

“Kamu berikutnya.”

Pesan itu disertai dengan gambar simbol aneh—lingkaran dengan dua garis melintang di tengahnya.

Rio mendekati Dika yang gemetar ketakutan. “Apa kamu tahu siapa yang melakukan ini?”

Dika menggeleng. “Aku nggak ngerti... tadi lokerku biasa aja. Aku baru buka setelah pelajaran selesai.”

Laila, Rifki, dan Keysha bergabung dengan Rio. Mereka semua memandangi simbol itu dengan rasa ngeri bercampur penasaran.

“Ini nggak kebetulan,” gumam Laila. “Simbol ini mirip dengan yang ada di ruang bawah tanah kemarin. Ada hubungannya.”

Mereka memutuskan untuk menemui Dika di kantin, mencoba mendapatkan lebih banyak informasi.

“Kamu pernah terlibat masalah sama siapa pun?” tanya Rifki hati-hati.

Dika menggeleng lagi. “Nggak ada. Aku nggak ngerti kenapa aku jadi sasaran.”

“Tunggu,” Keysha menyela. “Kamu inget nggak, Rifki? Waktu kita di ruang bawah tanah, ada peta dengan tanda silang. Mungkin ini berhubungan sama lokasi-lokasi tertentu.”

“Maksudmu, mereka yang mengirim pesan ini juga tahu kita ada di sana?” Rio bertanya dengan nada tegang.

“Bisa jadi,” Laila menimpali. “Tapi yang jelas, mereka nggak cuma mau kita, tapi juga melibatkan orang lain.”

Keesokan harinya, situasi semakin aneh. Rifki menemukan sebuah amplop di mejanya sebelum pelajaran dimulai. Amplop itu berisi kertas kecil dengan sandi:

“VXW SDV DQDBQW HDVWB GDWLYQF.”

“Ini Caesar Cipher lagi,” gumamnya sambil menunjukkan kertas itu ke Laila.

“Tapi... kenapa harus kamu yang dapat ini?” Laila bertanya heran.

“Entahlah. Mungkin mereka tahu aku pernah berhasil memecahkan kode sebelumnya.”

Setelah memecahkan sandi dengan kunci pergeseran, mereka mendapatkan pesan:

“Lihat di belakang gedung olahraga.”

Saat jam istirahat, mereka berempat—Rifki, Laila, Keysha, dan Rio—memutuskan untuk pergi ke belakang gedung olahraga. Suasana di sana sepi dan suram. Mereka menemukan kotak kecil yang tersembunyi di balik semak-semak.

Kotak itu berisi sebuah foto lama dengan tulisan di belakangnya:

“Kebenaran ada di tengah bayanganmu.”

“Apa lagi ini?” tanya Rio frustrasi.

“Aku nggak ngerti,” jawab Laila, “tapi sepertinya kita perlu menggali lebih dalam. Ada sesuatu di sekolah ini yang disembunyikan.”

Hari itu, langit mendung menaungi sekolah. Keempat sahabat—Laila, Rifki, Keysha, dan Rio—masih diselimuti rasa penasaran. Foto yang mereka temukan di balik gedung olahraga terus membayang di benak mereka. Dengan pesan misterius di belakang foto, mereka tahu bahwa ini bukan akhir dari teka-teki.

“Kebenaran ada di tengah bayanganmu,” Rifki membaca ulang tulisan di foto itu.

“Kira-kira apa maksudnya?” Rio bertanya sambil menggenggam tasnya erat.

“Bayangan… mungkin ini metafora. Tapi, bisa juga literal,” gumam Laila sambil memandangi foto itu.

Keysha duduk bersandar di tembok lorong. “Aku nggak ngerti kenapa ini semua terus-terusan terjadi. Dan kenapa kita yang harus menghadapinya?”

“Karena kita sudah masuk terlalu dalam,” jawab Rifki pelan. “Aku merasa ada yang nggak ingin rahasia ini terungkap.”

1
secret enjel
seruu kak, aku bakal bacaa sampai habis
michiie
gk paham jir
michiie
bagusssssss
Sa'diah Sasa
seru nih, aku suka yang teka-teki yang begini
Aulia Nur
aaahh... seru! 🥰
Aimee
Penasaran
Aimee
Misteri apa yang ada di baliknya?
miilieaa
thor...
apa rahasianya bisa nulis banyak novel?
Violence: ga ada sih
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!