Airin terus mencari keberadaan ibunya, yang sudah meninggalkan nya seorang diri di rumah selama sepuluh tahun, akan kah perjalanan Airin mencari keberadaan ibu nya berhasil atau justru gagal membuat Airin harus ikhlas hidup sebatang kara tanpa ada sosok orang tua didalam hidupnya?
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon maya ps, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
BAB 5
Kalo penulisan nama pemain beda-beda maaf iya semuanya, kadang suka lupa nama pemainnya suka bingung baca Bab sebelumnya. 🙏🙏🙏🙏
Airin membantu karyawan yang sibuk mempersiapkan makan siang gratis yang selalu Airin lakukan setiap hari, berbagi makanan untuk orang-orang yang tidak mampu dijalan.
"Awas ada rambut atau binatang masuk kedalam kotak iya teh." ucap Airin melihat karyawannya masukin nasi kedalam kotak.
"Baik mba Airin, hari ini lebih banyak berbaginya mba tidak seperti biasanya?" tanya Karyawannya Airin heran juga senang, karena atasannya selalu peduli sesama dan tidak pernah ngeluh karena setiap hari berbagi makanan.
"Iya sengaja teh, oh iya pas berbagi makanan, jangan lupa tanya orang yang ada di selembaran iya teh semoga ada yang lihat Ibu saya." lanjut Airin penuh harap.
Tujuan berbagi makanan dipinggir jalan, sengaja Airin lakukan sekalian tanya keberadaan Ibu nya barang kali ada yang melihat keberadaan Ibu nya.
Air mata perlahan membasahi wajahnya membuat Airin langsung pergi dari dapur, tidak ingin karyawannya melihat Airin nangis karena bahas pencarian Ibu nya yang selalu membuat hati Airin rapuh.
Karyawan yang melihat Airin pergi begitu saja merasa kasihan melihat atasannya, yang selalu mencari keberadaan orang tuanya selama lima tahun dan tidak pernah ketemu sama sekali.
**
Ozy melihat Suratmi diam sendirian didepan meja rias, membuat dirinya langsung peluk Suratmi dari belakang dan berusaha menentukan istrinya seperti banyak fikiran.
"Apa ada masalah Bunda? Apa anak-anak bikin Bunda banyak fikiran?" tanya Ozy penasaran.
"Bukan sayang, Bunda rindu sama anak Bunda sebelum menikah sama Ayah, sudah dua puluh tahun Bunda pergi dan penasaran bagaimana nasibnya sekarang dan apa anak pertama Bunda akan memaafkan Bunda karena sudah meninggalkannya." lirih Suratmi merasa bersalah dan menyesal.
"Entah lah sayang, tapi apa Bunda mau temui Airin sayang, soalnya sudah lama kita meninggalkan anak itu maafkan aku sayang karena aku sekarang Airin harus hidup sebatang kara." lirih Ozy menyesal, keegoisannya yang minta Suratmi meninggalkan anaknya karena takut perhatian Suratmi akan berkurang ke anak-anaknya jika Airin ikut Suratmi bahkan sampai sekarang apa lagi sudah ada dua anak hasil pernikahannya.
Diam dengan kebimbangannya antara rindu dan takut ditolak, karena sudah lama meninggalkan Airin begitu saja menjalankan kehidupannya seorang diri tanpa pendamping dan tidak bisa memberikan kasih sayang dan perhatiannya.
Sejujurnya Suratmi kecewa dengan Ozy meminta dirinya meninggalkan Airin kecil sendirian di rumah, akan tetapi tawaran kehidupan mewah membuat Suratmi dengan tega setuju meninggalkan anaknya sendirian di rumah.
**
Beberapa anak jalanan menghampiri Airin dan karyawannya yang turun dari mobil, Airin langsung peluk anak-anak jalanan yang selalu diberikan bantuan dan sering main bareng setiap kali Airin datang ke bawah jembatan untuk berbagi.
"Main mobil-mobilan yuk apa kalian mau" ajak Airin, semenjak rajin berbagi dengan anak-anak jalanan dan memiliki panti asuhan membuat Airin jadi suka main permainan laki-laki.
"Mau Kak, apa Kaka bawa mainan baru?" tanya Koko riang.
"Tentu bawa dong, iya sudah kalian makan dulu nanti kita main bareng iya semuanya." lanjut Airin langsung membagikan nasi bungkus yang dipegangnya ke anak-anak jalanan.
Airin langsung duduk lesehan ikut makan bareng anak-anak jalanan, tidak merasa gengsi makan di tanah tanpa alas sama sekali, membuat karyawan Airin ikut makan lesehan bareng atasannya tanpa rasa gengsi dan takut kotor sama sekali.
double y thor