Baca Novel ini bikin ketawa ngakak sampai kram perut !
Tidak aku sangka aku jatuh cinta lagi dan rasa ini muncul setelah sekian lama hilang dalam diriku. Aku jatuh cinta dengan gadis cantik yang berusia 20 tahun. Apakah aku pantas bersanding dengannya ? Disaat usiaku sudah 45 Tahun !.
Akankah cinta mereka akan bersatu ?
Penasaran ? Yuk ikuti terus kisah nya !
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon lena linol, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Apa matamu katarak?
"Apa ! Siapa ?" Pekik Oma Airin.
"Tuh" Raya menunjuk Jeje.
Oma Airin mengikuti arah yang ditunjuk Raya yang mengarah ke Jeje.
"HAHHHHHHH" Pekik Oma Airin,Mata Oma Airin membulat sempurna bahkan sampai menutup mulutnya saking terkejut dan juga Syok.
"Katakan ini tidak benar Je !" Lirih Oma Airin.
"Maaf Oma" Jeje tertunduk sambil meremat kedua tangannya. Oma tahu arti kata 'Maaf' Itu,jadi memang benar jika putranya menjalin hubungan gadis belia itu.
Situasi di ruang tengah itu sangat tegang diantara ke empat orang itu. Xander ingin menarik tangan Jeje dan ingin membebaskan situasi yang membuat Jee tertekan,tapi Jeje menggeleng pelan agar Xander tidak melakukan hal tersebut. Begitu pula dengan Raya,rasanya ingin keluar dari situasi tersebut.
"Jadi kaulah kekasih Xander ?" Jeje mengangguk pelan.
"Berarti kau juga yang akan menjadi ibu sambung untuk Cucuku Raya" Jeje mengangguk lagi tanpa mengeluarkan suara ataupun menatap Oma Airin.
"Hah,Angkat wajah mu dan lihat Oma!" Titah Oma Airin dengan nada tegas. Jeje mengangkat Wajahnya perlahan lalu menatap wajah wanita paruh baya itu yang masih terlihat cantik.
Oma Airin mengangkat dagu Jeje dengan jari tangannya.
"Mom !" Xander hendak protes tapi segera di hentikan oleh Oma Airin.
"Diam!" Bentak Oma,tanpa mengalihkan pandangannya dari wajah cantik Jeje.
"Katakan pada Oma yang sebenarnya,Je. Katakan apakah kau di paksa oleh pria tua itu?" Pertanyaan Oma Airin membuat semua orang terbengong,suasana yang tegang telah sirna tergantikan gelak tawa Raya,Sedangkan Xander mengusap wajahnya kasar karena kesal mendengar pertanyaan dari sang ibu.
"Mom !"
"Diam,sialan ! Kau pasti memaksa gadis malang yang tidak berdosa ini kan !" Seru Oma Airin kemudian Memeluk Jeje.
"Ya ampun Jeje,kau pasti tertekan kan? Karena di paksa pria tua itu ?" Oma Airin mengucapkannya sambil mengusap punggung Jeje. Oma Airin tidak sadar bahwa dirinyalah yang membuat gadis dalam pelukannya itu tertekan.
Astaga,drama apa lagi ini ?. Batin Raya.
"Tidak Oma,tidak" Jeje menggeleng pelan dalam dekapan Oma Airin,kemudian Oma Airin melepaskan pelukannya.
"Astaga Jeje jujurlah pada Oma".
"Jeje jujur Oma. Jeje dan om Xander saling mencintai" Ucap Jeje dengan tulus.
"OMG,banyak pria tampan diluar sana Je ! Apa matamu katarak ?" Tanya Oma Airin.
Raya sudah tidak tahan lagi untuk menahan tawanya.
"Ha ha ha ,Jeje memang katarak Oma" Raya membenarkan ucapan Oma Airin membuat Xander menatap tajam Raya.
"Oh Atau jangan-jangan Xander memeletmu ya?".
"Astaga Mom" Pekik Xander sambil memijit pelipisnya karena terlalu pusing. "Aku masih tampan dan mempesona jadi sudah sepantasnya jika Jeje tergila-gila padaku" Jawab Xander dengan sombong.
Segitu tuakah dirinya untuk Jeje hingga Ibu dan anaknya sendiri mengatakan hal yang sama 'Pakai pelet',Pikir Xander sambil menggelengkan kepalanya.
"Cih. Percaya diri sekali kau ! Aku yakin jika kau lah yang bucin Sama Jeje" Ucap Oma Airin melirik Sinis Putranya.
"Jeje,Oma minta maaf jika ucapan Oma tadi menyakiti hatimu dan juga membuatmu takut. Oma sangat setuju dengan hubungan kalian ini" Oma Berucap dengan nada lembut.
Senyuman manis tersungging di Bibir Jeje. Ia berterimakasih kepada Oma Airin yang telah memberikan restu dan hatinya kita sudah sangat lega.
"Terimakasih Oma terimakasih" Ucap Jeje sambil mengecupi punggung tangan Oma Airin.
"Mom,terimakasih" Ucap Xander tulus dan memberi senyuman tipis kepada sang ibu.
"Cih. Jika ada maunya aja baru senyum" Oma Airin mencibir.
Raya juga bernafas lega karena Oma Airin merestui hubungan Jeje da Daddynya. Ia berharap hubungn mereka langgeng hingga maut memisahkan.
"Jadi kapan rencana kalian menikah?" Tanya Oma Airin to the point.
"Kami belum memikirkannya Oma" Jawab Jeje.
"Bukan belum Mom,tapi Jeje kan masih kuliah" Ucap Xander.
"Kalian ini bodoh atau apa? Jeje bisa melanjutkan kuliahnya setelah kalian menikah" Oma Airin terlihat sangat antusian sekali ingin segera menikahkan mereka.
"Tapi Oma ?" Jeje ingin menjawab tapi Oma tak memberinya peluang.
"Jeje apa kau tahu jika putraku itu sudah lama menduda ? Pasti kau tahu juga kan jika kalian lama berpacaran ! Apa lagi kalian tinggal di lingkungan yang sama jadi Oma tidak mau terjadi hal yang tidak-tidak " jelas Oma Airin. Membuat Jeje bersemu merah.
"Oma,hal yang tidak-tidak itu sudah terjadi. Bahkan aku menjadi saksinya dan lebih parahnya lagi mereka melakukannya di dapur" Ucap Raya tanpa beban,dan tidak mengetahui jika ketiga orang itu menatapnya tajam.
Astaga Raya,mulutmu. Batin Jeje geram.
Bagaimana aku mempunyai putri seperti itu. Batin Xander mengeluh.
"Hei ! Kenapa kalian menatapku seperti itu ? Yang aku katakan adalah keben-". Ucapan Raya terhenti lalu segera membungkam mulutnya sendiri dengan telapak tangannya.
Mampus Gw. Batin Raya, mengumpati dirinya sendiri karena tidak bisa mengontrol mulutnya yang lemes.
"Apa jadi kalian sudah melakukannya ? di dapur ?" pekik Oma Airin sambil memegang kepalanya,ia tidak menyangka hubungan keduanya sudah sejauh itu. Karena Ucapan Raya,Oma Airin mengartikan hal yang lain.
"Tidak bisa di biarkan ! Xander kau harus segera menikahi Jeje sebelum Tekdung" Ucap Oma Airin menggebu.
"Tapi Oma aku dan Dad-". Jeje ingin menjelaskan yang sebenarnya terjadi.
"Tidak Ada tapi tapian Je,Oma tidak ingin kau tekduk duluan, pokoknya Secepatnya kalian harus seger menikah dan tidak ada bantah! " tegas Oma Airin.
"Tapi Mom,pernikahan itu perlu persiapan yang cukup matang".
"Tidak usah ada persiapan ! Yang terpenting Kalian Sah lebih dulu,masalah untuk Resepsi itu belakangan Saja dan biar itu menjadi urusan Mommy". Jelas Oma Airin, membuat Xander tersenyum lebar,ini lah yang ia harapkan agar segera mengikat Jeje menjadi miliknya.
Sedangkan Jeje hanya bisa pasrah dengan keadaaan. Toh,semua ini akan terjadi juga nanti.
Sepertinya ia harus berterimakasih kepada ibunya itu. Batin Xander.
"Bagaimana Je ? Kau setuju kan?" Jeje mengangguk pelan.
"Bagus ! Jeje sudah setuju jadi tidak perlu menunggu lebih lama lagi,minggu depan kalian akan menikah ! Dan Mommy akan mempersiapkan semuanya" jelas Oma Airin,membuat Jeje mendesah pasrah.
Sedangkan Xander jangan ditanya lagi,senangnya bukan kepalang dan ingin rasanya ia jingkrak-jingkrak sambil guling-guling dilantai. Tapi mana mungkin ia melakukan hal yang memalukan tersebut,bisa-bisa jatuh reputasinya saat itu juga.
"Ye kawin kawin ,minggu depan Jeje kawin " Raya bersorak heboh sambil bertepuk tangan.
"Oma,Raya juga mau dong nikah muda" Ucap Raya dengan nada memohon.
Pletak
Oma Airin menjitak kepala Raya.
"Belajar yang benar !" Tegas Oma Airin.
"Ih,Oma "Rengek Raya sambil mengusap kepalanya.
Ye ,Jeje sama Xander mau kawin eh nikah ding 😅😅
Jangan lupa kasih hadiah buat Daddy dan Jeje ya😘😘😘