NovelToon NovelToon
Mafia Insap Jatuh Cinta

Mafia Insap Jatuh Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Beda Usia / Cinta pada Pandangan Pertama / Romansa / Sugar daddy
Popularitas:2.8k
Nilai: 5
Nama Author: Chococino

Satria Barra Kukuh atau lebih dikenal dengan Barra adalah seorang mantan mafia kejam pada masanya. Sejak kecil dia hidup dengan bergelimang harta namun haus akan kasih sayang orangtuanya sehingga membuat Barra mencari jati diri di dunia baru yang sangat bebas. Barra adalah pria yang tidak tersentuh wanita dan tidak pernah merasakan jatuh cinta sejak muda. Namun ketika usia nya telah matang dan dewasa dia bertemu dengan seorang gadis kecil yang tengil dan bar bar.

Alina, gadis kecil berusia dua belas tahun lebih muda dari Barra yang mampu membuatnya jatuh cinta layaknya seorang abege yang baru saja masuk masa puber.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Chococino, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari calon mantu

Alina mengetikkan sebuah pesan pada Barra agar mencari cara yang tidak membuat orang tuanya curiga.

'Om Barra pura pura kemari dong Om. pinjam palu kek apa pinjem gergaji sama papih.' -alina

'Terus?' -barra

'Ya nanti pura pura tanya kita berdua mau kemana. Nanti kita jawab mau berenang di rumah temen. Laaah terus nanti om pura pura aja ajak kita berenang di rumah Om aja yang deket. Gimana?' -alina

-oke. Otewe pinjem gergaji' -barra

Alina terkekeh geli dengan ponsel di tangan nya membuat Anisa terheran heran

"Yuk kita beraksi. Udah semua perlengkapan?" tanya Alina, Anisa pun mengangguk

"Pihh... kita berdua mau ke rumah Gita dulu ya pih mih." pamit Alina pada sang ayah diikuti Anisa di belakang nya yang membawa sebuah tas

"Loh sore sore begini ngapain ke rumah Gita? Kan jauh sayang...."ujar Bu Koni seakan tidak mau melepas anak gadisnya keluyuran malam malam

"Masih sore ko mih. Baru juga jam setengah lima. Kita berdua mau berenang dirumah Gita. Iya kan Nis?"

Anisa yang tidak tau akal cerdas Alina pun mengangguk saja walau dalam hatinya sangat takut ketahuan berbohong.

Tok tok tok Assalamualaikum......

Terdengar suara seseorang diluar pintu rumah.

"Eh ada tamu, siapa ya?" ucap Bu Koni

"Udah Mih biar Alina aja yang bukain pintu." ujar Alina. Ia segera berjalan menuju pintu dan membukakan pintu untuk tamunya

"Halo calon istri....are you ready" sapa Barra sambil mengerling nakal

"Ishh apa an sih om. jangan kumat deh? Ayo masuk Om, mumpung Papi sama Mami lagi ngumpul." ajak Alina

"Loh emang biasanya misah?" tanya Barra ngasal

"Hemmm,"

Alina membawa Barra masuk ke dalam rumahnya ke ruang keluarga

"Pih, ada om Barra. Katanya mau pinjem gergaji." ucap Alina pada ayahnya

"Eh. Mas Barra. Ada apa mas? Tumben?" tanya pak Badhot sama sekali tidak curiga

"Em anu Pak. Saya mau pinjam gergaji ada?" ujar Barra dengan santai. Ia duduk di sofa bersama pak Badhot.

Sedangkan duo gadis tampak tegang melihat adegan yang akan terjadi selanjutnya.

"Oh, gergaji.. Ada mas. Lin, tolong ambilkan gergaji papi di kolong meja dapur."

"Iya pih."

Alina pun segera berlalu mengambil gergaji yang di maksud. Lalu segera kembali ke ruang keluarga.

"Gergaji buat apa Mas Barra?" tanya Pak Badhot

"Oh anu pak, buat motong kayu,"

"Iya saya tau kalo gergaji buat motong kayu. Maksudnya lagi bikin apa gitu??" tanya Pak Badhot memperjelas

"Anu pak. Mau motong kaki kursi. Ada yang panjang sebelah ," jawab Barra asal dan nyaris membuat Anisa terpingkal pingkal. Namun sebisa mungkin ia menahannya.

"Loh. Kok bisa kaki kursi panjang sebelah? emang beli dimana mas?" tanya Pak Badhot makin penasaran

" He he he sebenernya saya yang mendekin pak. Eh taunya panjang sebelah. Ha ha ha," jawab Barra sekenanya

"Owalah... Ada ada saja mas Barra ini,"

Alina datang dengan membawa dua gergaji. Yang satu gergaji besi dan satunya gergaji kayu

"Nih Om. Alina ngga tau gergaji yang mana yang mau di pinjem." ujar Alina sambil menyerahkan gergaji pada sang ayah.

"Yang kayu saja." ucap Barra

"Dek Alina mau kemana? Sudah rapi saja..." tanya Barra berbasa basi

"Anu Om. Kita berdua tadinya mau berenang di rumah temen. Kita udah siap siap ini. Tapi kayaknya ngga di bolehin mamih," ujar Alina mengerucutkan bibirnya

'Jiahahah kompak banget bikin drama Lo berdua, dasar ha ha ha!!' batin Anisa merasa lucu dengan tingkah sahabatnya.

"Ya kan udah sore Lin.. Rumah Gita jauh loh. Sampe sana bisa Maghrib. kalian mau berenang Maghrib Maghrib?" tanya Bu Koni tak mau disalahkan.

"Ohhhh jadi dik Alina sama temennya ini mau berenang? Udah, berenang aja di rumah saya. Aman... Deket lagi." ajak Barra

"Emang boleh om?" tanya Anisa ikut meyakinkan

"Boleh dong... boleh banget malahan. Pak Badhot sama ibu juga boleh ikut kalo mau." ucap Barra mempersilahkan

"Ya udah ayo ayo om .. Ayo Nis renang di rumah Om Barra aja. Cussss." ujar Alina dan tanpa menunggu persetujuan ibunya mereka sudah lebih dulu berjalan keluar rumah.

"Yaudah ini gergaji saya bawa yah Pak Badhot .Sama itu dua anak gadis juga saya bawa sekalian. He he he.." ujar Barra dan segera berlalu meninggalkan sepasang suami istri yang saling pandang

"Pih, kayaknya doa mamih langsung terkabul. Kayaknya kita bakalan cepet punya cucu." ujar Bu Koni lirih namun dapat didengar oleh suaminya.

"Iya mih.. papi juga mencium bau bau persekongkolan... Wah ini ngga bisa di biarkan. Papi juga mau nyusul ikut renang." ucap Pak Badhot tak mau kalah dengan anaknya

"Yeee papi, masa mami ditinggal sendirian di rumah sih?" ujar Bu Koni merajuk

"Ya ayo kita susul mereka." keduanya pun saling mengangguk kompak.

*****

"Wah wah... gede banget ....." ucap Anisa namun terdengar ambigu di telinga Alina

"Apanya Nis yang gede?" tanya Alina pada sahabatnya namun matanya tertuju pada seorang pria yang tengah bertelanjang dada dan hanya mengenakan celana pendek nya menampilkan roti sobeknya.

Anisa menoleh kearah Alina dan langsung menonyor nya dengan gemas kepala sahabatnya itu

"Gue ngomongin rumah Pe Aaa.. Lo mah pikirannya kemana mana," umpatnya dengan kesal

"Mari langsung ke belakang saja Non...Den Barra sudah menunggu " ucap seorang wanita paruh baya yang bekerja di rumah Barra sambil menunjuk ke arah belakang rumah mewah itu.

"Iya Bi .." jawab keduanya kompak

Duo gadis itu pun berjalan pelan menuju belakang rumah mewah itu. Sepanjang ruangan yang mereka lewati tak henti hentinya Anisa berdecak kagum dengan keindahan desain interior nya.

Alina pun melakukan hal yang sama saat pertama kali masuk ke dalam hunian mewah yang menghabiskan dana milyaran rupiah untuk membangunnya itu.

"Gila...ini sih bukan rumah Lin. Tapi istana..."ucap Anisa tak henti hentinya memuji

"Dan di istana Segede Bagong ini om Barra cuma tinggal sendiri gaes .." ujar Alina makin membuat Anisa tak dapat berkata kata

"Ayo Lin... Nis...langsung cebur ajaaa ..." teriak Barra dengan tubuh yang telah masuk kedalam kolam. Pria itu tampak lebih mempesona dengan tampilan rambut basahnya.

Tanpa pikir panjang, Alina dan Anisa segera meletakkan tas mereka dan melepas pakaian yang membalut tubuhnya. Mereka sudah mengenakan pakaian renang dari rumah Alina.

byurrrrr byurrrr

Ketiganya asyik bermain air dengan gembira layaknya anak anak kecil. Barra segera naik ke atas kolam ketika Bi Yanti membawakan nampan berisi minuman hangat dan beberapa camilan.

"Terimakasih Bi. Jangan lupa siapkan makan malam untuk kami ya Bi. Kami makan dirumah malam ini."

"Daik den."

Barra membaringkan tubuhnya di kursi tidur yang berjejer rapi di pinggiran kolam. Berkali kali Alina tak berkedip melihat Barra yang tampak tampan walau hanya sedang menyesap minuman dari sebuah gelas.

"Gila... Lagi minum aja kok keliatan tampan banget ngga sih Nis?" ucap Alina dan dibalas anggukan kepala sahabatnya

"Fix... Calon suami Lo ini sultan. Jangan sampe Lo lepas!" ujar Anisa mengingatkan.

Bik Yanti datang dengan tergopoh-gopoh mendatangi Barra yang tengah berbaring santai.

"Ada apa Bik?" tanyanya

"Maaf den. Ada tamu di depan. Katanya mau ikut berenang sama Non Alin."

"Loh . Siapa bik?" tanya Barra dengan alis mengernyit

"Namanya Pak Badhot sama Bu Koni, den." jawab bi Yanti

"Owalahhh... antarkan kemari langsung saja Bik." ujar Barra sambil tersenyum

"Siapa om?" tanya Alina dari dalam kolam

"Orang yang lagi cari calon mantu." jawab Barra sambil tersenyum penuh arti.

*****

1
Siti Khoyimah
😂😂😂😂😂🤭🤭
Siti Khoyimah
lnjut ,
itumah nglunjak pk olh" mita mobil
reza indrayana
😍😍😍
Siti Khoyimah
😂😂😂
Tembus Langit: hati hati salah pegang kak /Grin//Grin//Grin/
total 1 replies
Abi Uung
lanjutkan
Abi Uung
sangat bagus ceritanya,tidak membosankan
Tembus Langit: terima kasih kak, sudah mampir novel perdana saya 🤗b

semoga harimu menyenangkan 😊😊
total 1 replies
Abi Uung
bagus ceritanya
Tembus Langit
bagus
Sol Ronconi
Alur yang mengalir lancar dan tak pernah membosankan.
Tembus Langit: terima kasih kak. Baca terus kelanjutan kisahnya ya kak... ^,^
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!