Alaska Raden Saleh terkenal sebagai sifat playboy, ia sering membuat para gadis impian untuk mencintai dan menyukai Aska. Tapi tidak dengan Rania, seorang gadis cantik berkulit putih, hidung mancung, serta agamis itulah impian Aska. Tetapi Aska sudah lebih mencintai Luna kedahuluan. Hubungan Luna dengan Aska sudah lebih dari 4 tahun dan impian Luna ingin ia menjadi pasangan Aska. Tetapi Aska tak mencintai Luna, ia hanya menyukai Luna karena wanita seperti Luna sangat memikat hatinya.
Dapatkah Luna mengetahui jika Dirinya hanya sebagai permainan belaka? dan padahal Luna dengan Rania ialah saudara sekandung.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rohima_Cahaya18, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 5
Rasa mual yang disebabkan didalam perutnya, ia kelelahan dan tak lama Luna pingsan didalam kamar mandi. Aska yang dipercepat menunggu antrian membeli minuman dan makanan di warteg. Aska yang hilang arah, sampai ia mengambil keputusan untuk dirinya harus pergi sebelum Luna melahirkan anak tersebut.
Tak bisa dipercaya, mengapa harus Luna yang ia bawa bukannya gadis yang idamkan saat ini. Namun, gadis tersebut teriang didalam pikiran Aska. Sampai Aska teriak untuk ia pertama yang harus didalam antrian tersebut.
"Lama banget sih, saya duluan mbak. Teman saya sudah menunggu disana, mbak saya dulu,"ucapnya yang tak sabar menunggu antrian belanja.
"Heh! kamu itu yang sabar dong, masih anak pelajar kan kamu. Kalau ga mau nunggu ga usah belanja,"sahut mbak yang belanja banyak langsung memarahi Aska.
"Gue bukan anak pelajar, gue udah tamat. Mbak kalau ngomong bisa ga disaring dulu. Minggir mbak,"ucapnya kasar Aska terus menyerobot antrian paling depan.
Merasa tak sabar, ia langsung membayar belanjanya dan berlari sekuat mungkin takut Luna terjadi di sana. Suasana hati tidak karuan, tiba saja orangtuanya menelpon untuk segera pulang.
"Assalamu'alaikum Aska, kamu ga pulang? Mama kangen kamu nak, seharian kamu ga pulang kami kangen kamu nak,"lirih ibunya yang terus berusaha agar Aska pulang.
"Wa'alaikumussalam ma, Aska masih dijalan ma! Besok Aska pulang ma, mama mau dibelikan oleh oleh apa?"ucapnya yang terus menyemangati orangtuanya, karena Aska tidak ingin orangtuanya panik atas penolakan dirinya.
Mulai berbohong kepada orangtuanya, padahal orangtuanya sedang sakit dan ia sangat membutuhkan Aska untuk saat ini. Aska menyesal karena telah berbohong kepada orangtuanya padahal ia tak diajarkan untuk berbohong karena suatu hal mendesak.
Sampai di hotel, Luna sudah tergelatak lemas di luar toilet. Aska membopong tubuh Luna, ia panik dan tidak ingin Luna sampai selemas ini.
Aska membawa Luna ke RS dengan RS bahwa dokter lebih mengetahui jika penyakit Luna akan segera terobati. Aska berdoa supaya jangan Luna tengah hamil ia takut akan ditaruh wajah aslinya Aska. Aska menyesal dan tubuhnya bergetar hebat ia menyebut nama Allah sambil berzikir untuk supaya diberikan kelancaran dalam keadaan yang sehat, tapi ia jengah mengapa harus Aska yang menjadi bahan pembicaraan hal ini.
Sampailah, mereka di Rs. Aska sengaja memakai masker hitam agar dan topi agar dirinya tak diketahui oranglain apalagi di RS yang jumlah pasien nya sampai beribu ribu. Dikarenakan, orangtuanya dulu pernah bertugas sebagai seorang Dokter kandungan.
Aska menunggu diluar, sementara Luna diperiksa oleh dokter bernama Leonardo Dicaprio, ia juga dikenal sebagai teman karib kerabat dekat dengan Aska. Dr. Rio terkejut jika melihat kondisi Luna, jika alasannya membuat ingin wajah Aska semakin terpikirkan dikarenakan jika Luna hamil.
Dr. Rio pun keluar, ia menyatakan yang sebenarnya jika Luna tengah hamil. Aska kaget, harus ia melakukan apa kandungan Luna saat ini atau jalan satunya satunya harus menggugurkan kandungan didalam rahimnya.
"Aska, loh kenapa bisa bawa Luna tengah disini. Jika sampai orangtuaku loh tahu apa ga jadi bahan pembicaraan di forum kedokteran, mau tahu dimana wajah loh Aska"ucapnya yang tak menyangka jika temanya malah tersulut dan marah.
"Loh salahin gue? Gue gak tahu masalah ini, dan gue ga ada unsur untuk melakukan hal yang sebodoh itu. Kalau loh mau gimana, ambil dan bilang kalau Aska sudah menikah"ucapnya yang enteng mempermainkan hati wanita.
"loh ga ada akal, gue udah punya kekasih. Dan gue ga mau selingkuh, loh harus tanggung jawab terhadap hubungan loh dengan Luna. Loh ga tahu, kalau papa loh barusan sakit dan pulang dari RS ini, loh pasti di telepon kan"papar Rio memberikan kabar buruk mengenai papanya.
Deg!
Selama ini dirinya menyenangkan hati dan menghibur oranglain, orangtuanya sakit pun tidak tahu. Malah Aska sudah berbohong tentang hal ini kepada orangtuanya, sejak kenal dengan gadis tersebut dirinya dibutakan cinta dan suka memberi kesempatan padahal wanita tersebut hanya selalu diharapkan saja tanpa hubungan yang serius. Aska yang tergila tergila dengan kecantikan Luna pada saat dibangku Sekolah Menengah Atas itulah dirinya kepincut dengan wajah Luna yang semakin cantik, dan merona di bibirnya.
Apa yang diucapkan oleh temanya ia langsung berlari menuju pulang untuk bertemu dengan papanya, ia salah dan dirinya tak ingin menyiakan hal tersebut bersama orang tersayang.
Dr. Rio dibuat tercengang, dengan melihat ulah kabur Aska yang tak bertanggung jawab atas kejadian yang menimpa tentang hubungan temanya dengan Luna. Setelah sadar, maka siapa yang harus dihubungi, Dr. Rio yang sempat memikirkan mengapa Aska sampai melakukan hal yang dilarang oleh Rabb nya.
Sementara dipikiran Aska tak karuan, ia melibatkan seluruh jiwanya yang tidak tahu kini ia menjerit sebagai orang yang kehilangan arah. Termasuk dirinya tak sengaja berpapasan dengan gadis yang selama ini ia idamkan?
Aska sempat tak menoleh, gadis tersebut mengapa bisa sejalan dengan Aska dan mungkin itu hanya kebetulan lewat. Aska tak ada lagi memikirkan dirinya, ia tetap fokus ucapan temanya yang berita tentang hal orangtuanya.
Aska yang kebingungan, ia sempat lupa dan ia mengecek saku kantongnya sudah tak ada kunci mobilnya. Mau tak mau akhirnya Aska balik dan untuk meminjam mobil temanya di RS, ia sempat lupa hanya memikirkan kondisi orangtuanya yang sedang sakit dirumahnya.
Aska mempercepat langkahnya, sementara Luna tengah sadar ia kecarian Aska yang membawanya di RS. Hanya Aska yang ada didalam ingatannya, ia tidak memikirkan kehidupan keluarganya. Rasa sakit didalam perutnya lumayan membaik, tapi sudah tidak ada lagi Aska yang menemaninya.
Luna menjerit layaklah membutuhkan pendamping hidup, tapi disisi lain Dr.Rio sudah ingin menyarankan agar secepatnya Aska kembali supaya membawa pulang Luna. Di dalam RS Luna menjerit nama Aska, hanya membuat Dr.Rio berusaha menasehati agar tetap tenang namun nyali Luna semakin besar dan tidak mempan untuk dikalahkan.
"Tenangkan diri kamu Luna, sebentar lagi Aska akan kembali. Aska tadi sempat keluar karena orangtuanya sedang sakit, apakah kamu tidak memiliki orangtua,"tanya Dr.Rio kepada Luna.
"Orangtuaku sudah mati, kenapa kamu harus peduli kepadaku. Dimana Aska, kenapa kamu mengenali namaku. Dimanakah Aska, cepat dimana Aska"permintaan Luna yang semakin berontak.
Selang beberapa waktu, Aska sampai ia lelah rasanya harus berjalan menuju RS kembali. Tapi tidak dengan Dr. Rio terkejut jika amukan Luna semakin besar, Aska yang takut,takut Luna stress dan akan menggugurkan kandungan nya.
"Luna berhentilah, kamu seharusnya terimakasih kepadaku. seharusnya kamu istighfar Luna".
"Kamu bilang istighfar, dengan istighfar apakah bisa damai. Kamu seenaknya pergi meninggalkan aku, kalau ini terjadi kemarin aku ga mau seperti ini, ini semuanya salah kamu, Aska".
Hiks,, Hiks,,
Saat Rania menayakan perihal Kabar Dr.Rio ia seperti mendengar suara tangisan saudaranya? Mampukah Rania mengetahui hal tersebut.