Dua tahun diabaikan oleh suami karena suatu kesalah pahaman yang bahkan tidak diketahuinya
Permintaan untuk perceraian oleh suami yang bahkan tidak pernah memandangnya membuat Yuna mengambil langkah berani untuk tidur dengan lelaki sewaan
Lalu apa yang akan terjadi jika gigolonya adalah suaminya sendiri?
Hanya tulisan ringan, slow update
Mohon tinggalkan komentar setelah membacanya...please🙏🙏
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon farhati fara, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Takkan kubiarkan
Selepas keluar dari kamar Yuna, Miss Gio buru-buru meraih ponselnya dan menghubungi Aaron. Dia harus segera memberitahu perihal permintaan konyol Yuna. Namun baru saja dia menekan tombol panggilan sudah terdengar pintu ruang depannya yang kembali diketuk
"Aish siapa lagi yang bertamu malam-malam hujan begini. Aku lagi sibuk mengurus masalah yang mengancam hidupku, apa tidak ada yang mengerti." Miss Gio tetap melangkah untuk membukakan pintu kendati mulutnya terus menggerutu
Dia mengintip sedikit di celah pintu dan dibuat terkejut dengan tamu yang hadir
"Dia diberkati panjang umur," gumam Miss Gio saat melihat orang yang baru saja ingin dihubunginya kini berdiri tepat dipintu depannya
Klek... Miss Gio membukakan pintunya sembari tersenyum ramah
"Anda datang lagi, Tuan!" sapa Miss Gio dengan ramah dan mencoba bersikap sebaik mungkin dihadapan Aaron yang masuk kedalam ruangan itu tanpa dipersilahkan persis seperti apa yang dilakukan Yuna tadi. Mereka benar-benar pasangan yang serasi, pikir Miss Gio
"Kenapa gerakmu lambat sekali? Buka pintu saja selama ini!" cecar Aaron saat percikan air hujan mengenainya dan sedikit membasahinya
"Maaf Tuan, saya tidak tahu Anda datang." jawab Miss Gio anggun, namun kata itu jelas lain didalam hatinya
"Kalau mau cepat kenapa datang kesini selarut ini, kau pikir aku robot," gerutu Miss Gio kesal dalam hati namun tetap menampilkan senyum terbaiknya, karena jelas dia tidak ingin berurusan dengan pria seperti Aaron
"Dimana Yuna?" tanya Aaron menatap wajah wanita paruh baya itu
"Nyonya ada dikamar kedua disayap barat, Tuan"
"Oke, aku akan menuju kesana!" Aaron melepas jasnya hingga hanya tersisa kemeja putih yang membungkus tubuh sempurnanya
"Tapi Tuan..." Miss Gio menggigit bibir, merasa ragu untuk menyampaikannya
"Dia tidak akan mengamuk kan?" batinnya berujar takut
"Ada apa?" tanya Aaron sembari memasang topeng hitam yang dulu dikenakannya untuk menutupi sebagian wajahnya
"Nyonya meminta untuk dibawakan gigolo lain malam ini." Miss Gio mengatakannya sembari menunduk hingga tidak sempat dilihatnya wajah Aaron yang tersentak terkejut dengan apa yang didengarnya. Yuna ingin tidur dengan gigolo lain? Istrinya benar-benar sudah gila
"Lalu, apa kamu mengiyakan permintaannya?"
"Saya terpaksa Tuan, soalnya Nyonya sudah mulai curiga"
"Sial! Wanita ini benar- benar ingin membuatku marah" desis Aaron yang mendadak merasa begitu marah
"Sudahlah! Kau tidak perlu khawatir, aku akan mengurus semua ini! Kamu cukup pastikan tidak ada yang akan mengganggu malam ini, Yuna perlu diberi hukuman malam ini," ucap Aaron tajam dan tegas lalu berbalik dan melangkah lebar menuju kamar yang ditempati oleh Yuna
Miss Gio merasakan tengkuknya bergidik membayangkan apa yang akan dilakukan Aaron pada tubuh lembut Yuna saat melihat tatapan kemarahan di mata Aaron
"Semoga Anda selamat malam ini, Nyonya. Suami Anda terlihat sedang marah besar" gumam Miss Gio mengingat apa yang akan Aaron lakukan sebagai hukuman untuk Yuna
🍀🍀🍀
Kreak...
Aaron membuka pelan pintu kamar yang dibilang oleh Miss Gio dan dia tidak melihat Yuna didalamnya, lalu Aaron melangkah menuju kamar mandi dimana terdengar suara gemericik air didalamnya
"Dia didalam, dan berani sekali dia berpikir untuk mencari Gigolo lain." batin Aaron dengan tangan yang terkepal tepat didepan pintu kamar mandi
"Tidak akan pernah kubiarkan keinginanmu itu terjadi." lanjut batinnya seraya membuka pintu kamar mandi itu cepat dan masuk kedalamnya, hingga dapat dilihatnya Yuna yang sedang berendam didalam bathtub dengan wajah memakai topeng, wanita itu sudah begitu persiapan untuk menyambut gigolo barunya ternyata
Yuna berpaling melihat siapa yang masuk kedalam kamar mandinya dan dia tidak bisa menyembunyikan ekspresi terkejut diwajahnya saat melihat yang masuk adalah gigolo yang sama dengan yang kemarin, terlihat dari postur tubuh dan bentuk setengah wajahnya yang tidak tertutupi topeng
Yuna mencoba bersikap tenang dan langsung melepas kontak mata mereka
"Sepertinya kamu salah masuk ruangan. Aku ingin gigolo lain malam ini...humph..." ujar Yuna yang tanpa diduganya si gigolo bergerak cepat merenggut bibirnya dan mel umat bibirnya tanpa ditahan-tahan. Yuna dapat merasakan emosi yang besar dari tekanan bibir si gigolo
Tangan kanan si gigolo sudah bergerak tak sopan menuju inti tubuh Yuna didalam air, mempermainkan titik sensitif itu dengan jemari panjangnya sedang tangan kirinya menekan tengkuk Yuna agar bibir mereka tetap bisa bertaut
Si pria masuk kedalam bathtub yang sama dengan Yuna tidak peduli dengan celana dan kemejanya yang mulai basah, dan mulai menciumi brutal tubuh Yuna
Yuna yang sudah terbuai dengan apa yang dilakukan si gigolo secara tiba-tiba mulai lupa dengan apa yang baru saja di inginkannya
"Kenapa kau tiba-tiba...Ahh.." Yuna menjerit dalam kenikmatan permainan tangan si gigolo dibawah sana dan dia mulai memfokuskan diri menatap wajah si gigolo
Glukk...
Yuna merasa tercekat saat menatap mata si gigolo yang menatapnya tajam bahkan lebih tajam dari burung pemangsa seperti elang sekalipun
"Tatapan itu, entah kenapa rasanya sangat familiar," batin Yuna yang merasa mengenal tatapan tajam itu
"Seolah-olah aku pernah melihat tatapan ini entah dima__" lanjut batinnya yang mendadak terpotong dengan desa hannya yang menggila
"Aahhh..." Yuna melenguh keras saat si gigolo semakin dalam memasukinya walau hanya dengan jari
Dikarenakan didalam air, Yuna dapat merasakan air hangat itu masuk menembus dirinya, dan Yuna juga dapat merasakan kesenangan yang luar biasa dari tindakan yang terjadi sekarang. Ini baru baginya dan pria gigolonya sangat pandai mengeksploitasi tubuhnya sedemikian rupa hingga Yuna mencapai pelepasannya hanya dengan permainan jari si gigolo
"Ugh...Aahh..." jerit Yuna pada akhirnya tapi dia tidak dapat menerima kekalahan semudah itu. Yuna bergerak agresif membalik keadaan. Dia menindih si gigolo didalam bathtub tersebut dan mengambil alih gerakan, dimulai dengan bibirnya yang melahap bibir si gigolo, mel umatnya seperti apa yang dilakukan si gigolo tadi padanya
"Kau tampak seksi dengan pakaian basah ini," ujar Yuna yang kini menduduki paha si pria yang manatapnya datar setelah ciuman mereka tadi
"Apa hanya itu yang bisa kau lakukan?" tanya Yuna meremehkan saat kini si gigolo hanya diam menatapnya tanpa lagi bergerak liar
"Tentu saja tidak, aku bisa melakukan hal yang lebih jauh dari ini." jawab Aaron yang tentu hanya didalam hati. Dia tidak bisa mengeluarkan suara kalau tidak ingin identitasnya terbongkar. Yuna mengenali suaranya
Aaron menyungging senyum tipisnya yang dapat Yuna lihat di bibir pria itu lalu bergerak cepat menggapai dada Yuna kasar
"Achh...it's hurts" seru Yuna saat si gigolo menggigit pink chipnya sedang tangan si gigolo bermain di bongkahannya yang lain
"Ransangan ini terlalu kuat tapi aku menyukainya, dia pandai dalam memuaskan dan aku bahagia akan hal ini..." batin Yuna diam-diam tersenyum
"Kau akan merasakan akibatnya karena memprovokasiku, Yuna." batin Aaron yang berencana membuat Yuna tidak bisa berjalan esoknya
.
.
.
Selagi menunggu novel ini up, mampir juga di karya kawanku dengan judul seperti dibawah ini👇