Tidak seperti namanya yang berarti Ratu, Queen selalu menjadi wanita yang tidak pernah diratukan oleh pria yang dicintainya. Daniel, cinta pertamanya yang sudah empat tahun ia perjuangkan cintanya tidak pernah membalas cintanya. Begitu pun dengan Kevin yang sudah berstatus sebagai suaminya. Bahkan Kevin dengan teganya merencanakan pernikahan di saat dirinya masih mengandung anak mereka walau status pernikahan mereka hanyalah sementara.
Tak ingin hatinya semakin terluka akibat pernikahan mereka yang akan berujung perpisahan membuat Queen memilih pergi meninggalkan Kevin sebelum melahirkan. Kepergian Queen dari hidup Kevin berhasil membuat Kevin menyadari arti hadirnya Queen dalam hidupnya selama ini dan membuat Kevin menyesal karena terlambat menyadari perasaannya.
Penyesalan Kevin pun tiada guna karena Queen telah pergi dari hidupnya bersama pria yang siap memberikan seluruh hati dan hidupnya hanya untuk Queen.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SHy, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Tidak ingin jauh
Dug
Bukannya berhenti, bayinya justru semakin menendang dengan kencang hingga membuat Queen semakin meringis kesakitan. "Mommy mohon jangan rewel. Bukankah kita ingin pergi ke tempat yang baru dan akan menjalani kehidupan yang lebih baik di sana?" Queen kembali mengelus perut buncitnya.
"Ada apa?" Wajah Mirza nampak cemas melihat Queen meringis kesakitan.
Queen membuka kedua kelopak matanya lalu menatap Mirza dengan tersenyum. "Aku tidak apa-apa." Kilahnya.
"Kau jangan berbohong. Aku dapat melihatmu tengah kesakitan." Ucap Mirza.
"Bayiku menendang cukup kencang." Ucap Queen pada akhirnya.
Mirza menghembuskan nafas bebas di udara lalu memilih duduk di samping Queen. "Bolehkah aku mengelusnya? Aku hanya ingin menenangkannya agar tidak rewel dan menyakitimu." Pinta Mirza.
Queen terdiam sesaat sebelum akhirnya mengiyakan permintaan Mirza. Mendapat persetujuan dari Queen membuat senyuman di wajah Mirza terkembang dan tak membuang waktu lama Mirza pun segera mengelus perut buncit Queen.
Dug
Satu tendangan dari dalam pun dapat Mirza rasakan. "Dia kembali menendang." Ucap Mirza lalu menatap wajah cantik Queen yang nampak kembali meringis.
"Ya. Dia sangat aktif hari ini." Jawab Queen mencoba tersenyum.
Mirza pun kembali mengelus perut Queen berharap dapat menenangkan bayi dalam kandungan Queen. Namun apa yang diharapkan Mirza justru tidak berhasil karena bayi dalam kandungan Queen terus menendang hingga membuat Queen kembali meringis.
"Apa dia memberi kode jika tidak ingin pergi?" Tanya Mirza seraya menatap intens wajah Queen.
Queen dibuat tertegun. Sejak ia memutuskan untuk pergi meninggalkan Kevin bayinya memang sangat aktif bergerak. Tapi apa mungkin bayinya tidak setuju dengan keputusannya untuk menjauh dari Kevin dan keluarganya. Apa anak Mommy tidak ingin berjauhan dari Daddy? Tanya Queen dalam hati. Wajah cantik Queen pun berubah sendu saat mengingat Kevin selalu berhasil menenangkan bayinya agar tidak rewel menendang di dalam kandungannya.
Ting
Sebuah notifikasi pesan masuk di ponselnya membuat Mirza menegakkan tubuhnya. Mirza membaca pesan masuk lalu menatap wajah Queen. "Mobilnya sudah siap." Ucap Mirza.
Queen mengangguk. "Ayo kita pergi." Balasnya lalu mencoba untuk berdiri.
Pergerakan Queen terhenti saat Mirza mencekal sebelah tangannya. "Apa kau yakin? Setelah kau mengiyakannya kau tidak bisa membatalkannya." Ucap Mirza.
"Aku yakin." Balas Queen dengan tersenyum. Senyuman yang dapat Mirza artikan hanyalah senyuman keterpaksaan.
Queen kembali mencoba bangkit namun Mirza lagi-lagi menahan pergerakannya. "Apa kau yakin akan pergi menggunakan mobil? Waktumu akan habis di jalan dan bisa saja membuatmu kelelahan." Ucap Mirza.
"Aku kuat dan aku yakin, Kak. Lagi pula aku sudah merindukan bepergian jauh menggunakan mobil. Lagi pula jika aku lelah kita bisa berhenti bukan?" Tanya Queen.
Mirza tersenyum lalu mengusap rambut Queen. "Kita akan berhenti kapan pun kau mau." Ucapnya.
Queen pun turut terseyum. "Terimakasih, Kak. Kalau begitu ayo kita pergi." Ajak Queen. Mirza mengangguk lalu membantu Queen untuk berdiri.
"Tunggu sebentar." Dan lagi Mirza menghentikan pergerakan Queen.
"Ada apa, Kak?" Tanya Queen dengan kening mengkerut.
Mirza membungkuk dan mendekatkan wajahnya ke perut Queen. "Tenanglah di dalam sini dan jangan menyakiti Mommymu. Om dan Mommy akan membawamu ke tempat baru yang akan membuatmu lebih bahagia." Ucap Mirza dengan berbisik di perut Queen.
Queen dapat mendengar dengan jelas ucapan Mirza yang berhasil membuatnya kembali tertegun.
"Ayo." Ajak Mirza lalu menarik lembut tangan Queen.
Queen tersenyum lalu mengikuti langkah Mirza.
"Berhati-hatilah karena mungkin saja orang suruhan Kevin masih berada di sekitar kita." Ucap Mirza.
Queen mengangguk lalu memakai kembali masker dan kaca mata hitamnya begitu pun dengan Mirza.
*
Saat ini Queen dan Mirza sudah berada di dalam mobil yang akan membawa mereka ke sebuah kota yang akan menjadi tempat tinggal Queen yang baru.
"Apa kau tidak ingin melihat rumah kedua orang tuamu sebelum pergi?" Tanya Mirza.
Queen menggeleng. "Aku tidak ingin menambah luka dalam hatiku sebelum pergi, Kak. Kedua orang tuaku sudah bahagia tanpa kehadiranku. Melihat rumah mereka hanya akan membuatku terluka karena berharap mereka masih merindukan kehadiranku sebagai anak mereka."
***
Lanjut? Jangan lupa berikan vote, like, gift dan komennya dulu, ya.
Sambil menunggu Queenara update, silahkan mampir di novel shay yang lagi on going juga berjudul Kita Harus Menikah!🖤
Dan jangan lupa follow IG shy @shy1210_ untuk mengetahui informasi update.
kepin bakal balik lagi ke Quee