queeny Nadine prasepto seorang gadis cantik berwajah belasteran,bertubuh tinggi semampai dengan body bak gitar spanyol dan berkulit putih itu di kenal dgn sifat antagonisnya dalam membully org yang mendekati kakak nuelnya, seorang cowok pupuler dan sangat tampan di sekolahnya
Nadine menggalami kejadian yang sangat menyakitkan yang akan menghadirkan trauma dalam dirinya kepada pria yg di cintainya dan temannya.
gadis yang di benci keluarganya itu hidup dalam ke sepian yg mendalam, menjadikan dia anak yg bar-bar dan penuh pemberontakan untuk menarik perhatian org tuanya.
tapi setelah mengalami kejadian dan di beri kehidupan lagi iya bertekad akan hidup lebih baik tanpa mengemis kasih sayang orang tua dan org dia cintai.
yok cek kelanjutan dari cerita Nadine
___Langsung baca aja....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon simnuna, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
kantin
Tapi sekarang dia bertekad menjadi sukses dan pergi jauh dari keluarga dan orang terdekatnya kecuali raya dan orangtuanya tentunya.
--------------------
...Kantin...
Semua orang yang berpapasan dengan Nadine akan menunduk takut, mereka takut akan menjadi target bullyan gadis itu yang selanjutnya.
"rame banget queen" keluh raya saat melihat keramaian di kantin.
"kan emang seperti biasa ege" balas Nadine memutar bola matanya malas.Temannya ini seperti baru keluar hutan saja
"hehehehe... sorry queen... lidah gue reflek " balas raya cengengesan.
"ada ya lidah reflek? Aneh banget kata-kata Lo" ucap Nadine heran dengan tingkah ajaib temannya ini.
"udah ah buru...tu bangku kosong entar di ambil orang" ucap raya seraya menarik Nadine menuju bangku kosong yang di tunjuknya.
"baiklah pelayan...biar nyonyah cantik ini yang akan pesankan makanan, seperti biasa kan?" tanya raya seraya berpose seperti ibu-ibu sosialita.
"baiklah nyonya silahkan di pesankan" balas Nadine jengah menghadapai sikap temanya ini.
mana ada seorang pelayan di pesankan makanan oleh majikannya, ada-ada saja pikirnya
"silahkan di nikmati" ucap raya yang datang dengan dua mangkuk bakso dan jus jeruk di tangannya. Apa-apaan itu? Sekarang dia malah berpose seperti para pelayan dari kerajaan barat. sungguh Nadine tidak habis pikir.
Tapi Nadine senang, hanya kepada raya dan orangtua gadis itu lah Nadine bisa bermanja di bandingkan kepada orangtuanya sendiri.
Di saat dua sahabat itu tengah menikmati makanan mereka yang tinggal setengah, di situ pula para warga kantin yang di dominasi oleh ciwi-ciwi mulai berteriak seperti kerasukan.
Ya.. Dan ini sudah menjadi keseharian warga sekolah itu, teriakan yang selalu menggelegar disaat lima cowok populer titisan dewa Yunani itu hadir di antara mereka, bukan cuma di kantin bahkan di berbagai tempat di negara ini.
Bagaimana tidak...mereka adalah anak-anak konglomerat yang wajahnya sudah sering berseliweran di televisi nasional maupun internasional, Tidak heran mereka seterkenal ini.
Mereka bagai malaikat dari kayangan yang turun ke kantin dan sekolah mereka, terdengar terlalu lebay memang, tapi itulah yang di ucapkan ciwi-ciwi di sana karna ketampanan mereka yang memukau.
Nadine hanya terdiam dengan tubuh yang mulai menunjukkan reaksi yang sama saat bertemu mereka, gemetaran dan keringat dingin.
Ini sangat berbanding terbalik dengan dirinya yang dahulu yang selalu berlari dengan semangat menghampiri mereka.
"males banget ada cewek parasit" ucap Willy saat hendak melewati Nadine, tapi Willy heran kenapa Nadine mundur dengan tubuh gemetar saat mereka semakin dekat dengan nya.
"queen kenapa?" tanya raya semakin heran, sudah dua kali dia mendapati Nadine yang bereaksi seperti ini saat melihat lima cowok itu.
"a..a..a.ku ke..kelas..dulu.." ucap Nadine terbata-bata, dan langsung berlari dari sana, dan di susul oleh raya.
"kenapa tu cewek parasit? Kayak liat hantu saja" ucap Willy heran, di antara mereka Willy lah yang selalu blak-blakan dan berkata pedas kepada nadine.
yang lain hanya diam menanggapi ocehan Willy, tapi tidak dengan Ethan dan Dion yang menatap punggung Nadine dengan pandangan rumit.
"dah ah..ayok makan..laper banget nih" keluh raksa merasa perutnya sudah sangat keroncongan.
Dan merekapun makan dengan pikiran penuh tanya.
"queen lo kenapa sih" tanya raya heran saat melihat Nadine mencuci wajahnya dengan kasar di toilet sekolah.
Nadine hanya terdiam, sungguh reaksi tubuhnya ini tidak bisa dia kontrol, bayang-bayang saat mereka menyiksanya masih teringat di benaknya dan itu sangatlah menyakitkan.
Nadine hanya terdiam sampai jam sekolah berakhir, untung hari ini musuh nya tidak mencari masalah dengannya, entah kemana batang hidung mereka, tapi Nadine bersyukur mereka tidak ada.
oiya.. Nadine memiliki beberapa musuh ya man teman, dan musuh Nadine semua adalah fan fanatik Ethan yang benci padanya, dan tentunya Meraka juga anak konglomerat, klo tidak mana berani mereka mengusik Nadine yang notebe nya keluarga prasepto ya terhormat.
...Rumah...
"bagaimana nilaimu hari ini?" kalimat pertama yang dia dengar, ini adalah pertanyaan pertama yang setiap hari gadis itu dengar saat dia sampai di rumahnya, bukan tentang dirinya tapi nilainya, dan setiap mendapati nilai jelek papanya akan memukulnya, dan itu terjadi hampir setiap hari.
"tidak ada ulangan"
TO BE CONTINUE...........💥💥