NovelToon NovelToon
Kultivator Pengembara

Kultivator Pengembara

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Romantis / Fantasi Timur / Balas Dendam / Epik Petualangan
Popularitas:12.6k
Nilai: 5
Nama Author: Agen one

​Jian Feng, seorang anak haram dari keluarga bejat, dipaksa menikahi Lin Xue, gadis cantik namun cacat dan sekarat.

​Dipertemukan oleh takdir pahit dan dibuang oleh keluarga mereka sendiri, Jian Feng menemukan satu-satunya alasan untuk hidup: menyelamatkan Lin Xue. Ketika penyakit istrinya memburuk, Jian Feng, yang menyimpan bakat terpendam, harus bangkit dalam kultivasi. Ia berjanji: akan menemukan obat, atau ia akan menuntut darah dari setiap orang yang telah membuang mereka.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agen one, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 10- Perhatian yang tidak di sadari

​Setelah perjalanan panjang menembus hutan dan melewati jalan setapak berbatu, siluet tembok kota akhirnya terlihat di kejauhan. Itu adalah Kota Sungai Besi, sebuah kota transit yang cukup ramai bagi para pedagang dan petualang.

​Jian Feng, yang masih menggendong Lin Xue tanpa menunjukkan tanda-tanda kelelahan sedikit pun, melangkah masuk melewati gerbang kota. Penjaga gerbang sempat menatap mereka dengan heran—seorang pria muda dengan aura tajam membawa wanita pucat di punggungnya—namun Jian Feng tidak mempedulikan tatapan itu.

​"Ramai sekali..." gumam Lin Xue, matanya bergerak lincah mengamati hiruk-pikuk pasar. "Sudah lama aku tidak melihat keramaian seperti ini tanpa merasa takut."

​"Selama ada aku, kau tidak perlu takut pada siapa pun," sahut Jian Feng santai. "Kau lapar? Perutku sudah berbunyi sejak tadi gara-gara meladeni bandit-bandit bodoh itu."

​Tanpa menunggu jawaban, Jian Feng membawa mereka masuk ke sebuah restoran dua lantai yang aromanya sangat menggugah selera, Restoran Angin Harum.

​Pelayan restoran sempat ragu melihat penampilan mereka yang sedikit berantakan, tetapi ketika Jian Feng melempar sek keping perak ke meja, sikap pelayan itu langsung berubah 180 derajat menjadi sangat ramah.

​Jian Feng menurunkan Lin Xue dengan sangat hati-hati di kursi sudut yang nyaman, memastikan bantal kursinya empuk.

​"Bawakan kami sup ayam ginseng terbaik, tumis daging sapi lada hitam, nasi putih hangat, dan teh oolong." pesan Jian Feng tegas.

​Saat makanan datang, asap mengepul dari mangkuk sup, membawa aroma herbal yang menenangkan. Lin Xue hendak mengambil sendok dengan tangannya yang sedikit gemetar, namun Jian Feng lebih dulu mengambil mangkuk itu.

​"Tanganmu masih lemah. Biar aku bantu." ucap Jian Feng.

​Tanpa sadar akan tatapan pengunjung lain, Jian Feng meniup kuah sup di sendok itu perlahan agar tidak terlalu panas, lalu menyodorkannya ke mulut Lin Xue.

​"Buka mulutmu. Ini bagus untuk memulihkan energi dalam tubuhmu." perintahnya, nadanya datar seperti seorang tabib yang memberi instruksi, padahal tindakannya sangat intim.

​Wajah Lin Xue memerah padam. "A-aku bisa sendiri, Jian Feng... Orang-orang melihat kita."

​"Biarkan mereka melihat. Apa salahnya suami mengurus istrinya yang sakit? Makanlah." desak Jian Feng, sendok masih melayang di depan bibir Lin Xue.

​Lin Xue akhirnya membuka mulut, menerima suapan itu. Rasa hangat menjalar bukan hanya ke perutnya, tapi juga ke dadanya. Jian Feng terus menyuapinya dengan sabar, bahkan menyeka sudut bibir Lin Xue dengan ibu jarinya ketika ada sedikit kuah yang menetes, sebuah gerakan refleks yang sangat natural.

​Bagi Jian Feng, ia hanya melakukan "tugas". Tapi bagi Lin Xue, dan bagi siapa pun yang melihat, itu adalah pemandangan kasih sayang yang mendalam.

​Setelah perut mereka kenyang dan tenaga pulih, Jian Feng kembali menggendong Lin Xue untuk berjalan-jalan sebentar sebelum mencari penginapan.

​Jalanan pasar sore itu sangat padat. Orang-orang berdesakan.

​"Pegang erat-erat leherku." kata Jian Feng.

​Ia berjalan membelah kerumunan. Setiap kali ada orang yang berjalan terburu-buru dan hampir menabrak kaki Lin Xue yang menggantung, Jian Feng dengan sigap memutar tubuhnya atau menggunakan bahunya yang kokoh sebagai tameng, melindungi istrinya dari benturan sekecil apa pun.

​"Lihat! Ada penjual manisan!" seru Lin Xue tiba-tiba, menunjuk ke arah pedagang tua dengan gerobak penuh Tanghulu merah menyala.

​Jian Feng tersenyum tipis. Ia berjalan mendekat. "Paman, berikan satu tusuk yang paling besar dan buahnya paling segar."

​"Untuk istri Tuan yang cantik ini, ya?" goda sang pedagang sambil menyerahkan tusuk manisan itu. "Kalian pasangan yang sangat serasi. Suami yang gagah dan istri yang lembut."

​Jian Feng hanya berdeham canggung, telinganya sedikit merah. "Dia... dia memang butuh yang manis-manis agar tidak cerewet."

​Lin Xue tertawa kecil mendengar alasan itu. Ia menerima manisan itu dan menggigit lapisan gulanya yang renyah.

​"Enak?" tanya Jian Feng, mendongak sedikit untuk melihat wajah istrinya di bahunya.

​"Sangat manis," jawab Lin Xue, lalu menyodorkan sisa manisan itu ke mulut Jian Feng. "Kau mau coba?"

​Tanpa gengsi, Jian Feng menggigit satu buah dari tusuk yang sama. "Hmm, lumayan. Tapi terlalu manis untukku."

​Mereka terus berjalan di bawah lampion kota yang mulai dinyalakan. Lin Xue memeluk leher Jian Feng lebih erat, menyandarkan pipinya di bahu lebar suaminya.

​"Jian Feng..." bisiknya.

​"Hm?"

​"Terima kasih untuk hari ini. Rasanya... aku tidak ingin hari ini berakhir."

​Jian Feng terdiam sejenak, lalu menjawab dengan suara rendah namun mantap, "Hari ini tidak akan berakhir. Besok, lusa, dan seterusnya, aku akan membuat hari-harimu seperti ini. Sampai kau bosan."

​Mendengar janji itu, Lin Xue tersenyum lebar, membiarkan sisa rasa manis Tanghulu bercampur dengan rasa bahagia di hatinya. Di tengah hiruk-pikuk kota asing itu, ia merasa telah menemukan rumah yang sesungguhnya—di punggung suaminya.

1
Rizky Fathur
cepat bikin mcnya kaut Thor jika sudah kaut Bantai Dan hancurkan kerajaan langit abadi beserta semua isinya para pangeran putri kaisar selir Permaisuri bikin bantai semua Thor bikin pangeran itu memohon ampunan jangan libatkan keluarganya bikin mcnya tidak perduli Thor hahahaha
Dinata Tea
gas trus thor n sehat slalu 🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Agen One: Siapppp🔥
total 1 replies
Dinata Tea
lanjutkannnn 🔥🔥🔥🔥🔥
Dinata Tea
gasssss 🔥🔥🔥🔥🔥
Adi Rachmat Soepena
knp lgi gak pnya hepeng gak ambil harta bandit dn si zorg itu
Agen One: di ambil 👍
total 1 replies
Dinata Tea
🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥🔥
Agen One: Hidangan penutupnya 🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
Dinata Tea
josssss 🔥🔥🔥🔥🔥
Agen One: 🔥🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
Rizky Fathur
cepat bantai tetua yang menghalangi mcnya itu Thor cepat bantai klan lin
Agen One: udahhhh
total 1 replies
Luthfi Afifzaidan
lg
Agen One: sippppp🔥
total 1 replies
Luthfi Afifzaidan
up lanjutkan
Agen One: Siappppp🔥🔥
total 1 replies
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan lagi
Agen One: okeeee
total 1 replies
Luthfi Afifzaidan
up lg
Luthfi Afifzaidan
up
Luthfi Afifzaidan
lanjutkan
Luthfi Afifzaidan
lg up
Luthfi Afifzaidan
lg
Aman Wijaya
top top markotop lanjut Thor
Aman Wijaya
akhirnya petir kecil bertemu dengan temannya
Agen One: 🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
Aman Wijaya
petir kecil belum mati dan mencari temannya
Agen One: 🔥🔥🔥🔥🔥
total 1 replies
Aman Wijaya
semangat terus Thor lanjut
Agen One: semangat💪
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!