Change For A Happy Ending

mimpi itu

Di belakang gedung sekolah yang biasa sepi itu kini terdapat lima cowok populer Ethan,Dion,Willy,Rakha,dan raksa dan satu cewek cantik yang terkenal dengan ke antagonisnya, dia adalah queeny Nadine prasepto atau biasa di panggil Nadine,yang sedang manangis meratapi nasib antar hidup dan matinya di depan lima malaikat maut yang sedang menyiksanya sekarang.

Hiks. Hiks

"Diam bitch, suara Lo jelek tau gak" ucap Willy jengah mendengar tangisan gadis itu.

"kak cukup" ucap nadine dengan suara yg hampir tidak terdengar.

"heh.. Ini itu belum seberapa bitch" ucap Rakha sambil terus memukuli gadis itu tanpa ampun.

"bener banget.. Udah cukup selama ini Lo ngusik kehidupan si bos dan kita-kita" ucap raksa kembaran Rakha menambahkan.

mereka memukuli,menendang dan menjambak rambut gadis itu dengan ganas dan tanpa rasa bersalah, mereka seperti mengganggap gadis itu boneka mainannya yang tanpa rasa sakit.

Ethan dan Dion hanya diam dan menatap dingin pada Nadine yang merintih kesakitan akibat ulah dari teman temannya, tidak terbesit dalam benak mereka untuk menolong sedikit pun, malahan mereka sesekali tersenyum puas menyaksikan itu.

"kak nuel tolong... kak dion tolong...."ucap nadine memohon. Dia berharap setidaknya kakak kandungnya berbelas kasihan kepadanya dan mau menolongnya.

Ethan dan Dion hanya menatap dingin Nadine yang sedang dipukuli dengan benda apapun yang ada di dalam gudang itu.

"yang gue berikan sekarang belum sebanding dengan rasa sakit yang Lo berikan kepada Meraka yg Lo bully selama ini...dasar parasit" ucap Ethan akhirnya buka suara setelah lama terdiam menyaksikan.

"Lo itu pembunuh adik tersayang gue, Lo ga akan pernah di harapkan di keluarga gue, Lo hanya parasit yang tidak tau diri dan mempermalukan keluarga" ucap Dion dengan muka dinginnya yang menambah luka di hati Nadine.

Apakah dia setidak berharga itu di mata mereka.tidak dia sangka mereka akan berbuat seperti ini,Tubuhnya sakit tapi hatinya lebih sakit mendengar kata yang keluar dari dua pria yang di sayangi.

Hiks. Hiks

Hanya tangisan yang bisaa nadine keluarkan, seluruh tubuhnya sakit, tulangnya remuk karna pukulan itu, dia tidak menyangka mereka akan berbuat seperti ini kepadanya, walaupun Nadine selama ini terus merecoki kehidupan mereka, tapi apa harus seperti ini mereka membalasnya? Dia hanya ingin di cintai.

Sungguh Nadine seperti ingin mati saja,hidup dengan orang yang tidak menyayangi kita itu sangat menyakitkan.

Setelah mereka puas memukulinya, datang dua orang pria berbadan besar yang tidak di kenali nya, mereka mendekat dan mulai melecehkan Nadine setelah Ethan dan keempat temannya keluar.

"habisi dia setelah kalian puas" ucap Ethan sebelum cowok itu menghilang dari pandangan Nadine bersama keempat temannya.

tubuhnya remuk, kepalanya hampir pecah mencerna semua kejadian ini, tidak hanya kekerasan yg dia dapat tapi pelecehan juga.

Nadine sudah seperti wanita jalang yang di gilir orang dua orang berbadan besar itu, Nadine hanya bisa berteriak dan meronta meminta pertolongan, tapi semua hanya sia-sia, tidak ada satupun orang yg datang menolongnya termasuk kakak kandungnya sendiri Dion.

Setelah adegan pelecehan itu selesai, salah satu pria tadi menancapkan belati tepat ke jantung Nadine tanpa rasa bersalah sedikitpun dan langsung berlalu dari sana.