My Dangerous Wife (Istri Rahasiaku Ternyata Mafia)

Di sisi lain, Yuna telah dipaksa harus menggunakan gaun pengantin oleh tim penata rias suruhan Noah. Bahkan dia didandani sangat cantik.

"Ini gila! Gak mungkin aku menikah dengan pria brengsek itu!"

Yuna mondar-mandir gelisah di dalam kamar, mencoba mencari cara untuk melarikan diri dari vila yang dijaga ketat.

Dia tiba-tiba menghentikan langkah saat sebuah ide muncul di benaknya. Dia segera meraih seprai dari tempat tidur dan merobeknya menjadi beberapa bagian.

Dengan cekatan, Yuna menyatukan potongan-potongan kain itu menjadi tali yang cukup panjang dan kuat.

Yuna bergegas pergi ke balkon. Dia cukup lama memperhatikan situasi di halaman belakang vila. Setelah dia rasa cukup aman, dia mengikatkan tali seprai itu ke pagar besi balkon dan melempar ujungnya ke bawah. Kemudian dia menuruni tali darurat itu.

Namun, saat dia hampir mencapai tanah, seprai itu tak mampu lagi menahan bebannya.

Srett!

Yuna terkejut. Tubuhnya terhempas ke bawah, membuat dia refleks memejamkan mata.

Namun, Yuna merasakan dirinya jatuh ke dalam dekapan seseorang. Dia terbelalak, begitu menyadari bahwa saat ini sedang berada dalam pangkuan seorang pria menyebalkan seperti Noah Anderson.

Dengan tanpa perasaan, Noah melepaskan Yuna, membuatnya kehilangan keseimbangan dan jatuh terduduk di atas rumput.

Buuk!

"Shhh..." Yuna sedikit meringis. Dengan tatapan penuh amarah, dia mendelik ke arah Noah sambil berusaha bangkit berdiri.

"Jangan kira karena dulu kamu pernah membuatku pingsan, kamu berpikir aku adalah pria yang lemah. Jangankan mengalahkan kamu, melawan para preman pun aku berani. Jadi, jangan mencoba untuk kabur dari sini," ucap Noah dengan nada mengancam, sambil melangkah mendekati Yuna.

"Kau pikir aku takut padamu? Aku bahkan bisa menghajar kamu lebih dari itu!" balas Yuna sambil mencoba untuk menendang Noah, tapi sayangnya, gaun yang dikenakannya terlalu membatasi gerakannya, membuat Noah dengan mudah menghindar.

Yuna tak menyerah. Dia mencoba melayangkan pukulan ke wajah Noah, namun pria itu dengan sigap menahannya. Tanpa basa-basi, Noah menangkap tubuh Yuna dan menggendongnya ala karung beras.

"Apa yang kau lakukan? Cepat lepaskan aku!" Yuna berteriak, berusaha memberontak dengan memukuli punggung Noah.

Namun, Noah tak mempedulikannya. Dia berjalan menuju vila.

"Heh pria mesum. Cepat lepaskan aku!" protes Yuna kembali.

Yuna terus memberontak. Tapi tenaga pria itu benar-benar kuat, membuatnya kesulitan untuk melepaskan diri. "Sebenarnya apa maumu?"

"Sudah ku bilang, kamu harus menjadi istri sementaraku. Setelah itu, hutang 500 miliyar kamu lunas. Sebentar lagi penghulu dan keluargaku akan datang. Aku pastikan kamu tidak akan bisa melarikan diri dari sini!" jawab Noah dengan nada dingin.

"Tapi aku gak mau menikah denganmu. Cepat turunkan aku, atau akan ku hajar kamu!" ancam Yuna.

Noah tak langsung menjawab. Dia segera membuka pintu untuk masuk ke dalam. "Jangan banyak bicara, atau kamu ingin aku menghukummu sampai kamu kelelahan..."

Noah berhenti bicara, dia tersentak kaget saat melihat penghulu dan keluarga besar Anderson ada disana. Padahal dia belum mempersiapkan semuanya. Tapi rupanya mereka sudah tidak sabar, buru-buru datang ke vila.

Evelyn dan Devano yang sedang haha hihi dengan keluarganya, seketika mereka langsung berhenti bicara, begitu melihat Noah yang sedang membopong Yuna masuk ke dalam vila, apalagi Noah sedang membicarakan tentang sebuah hukuman.

Semua orang yang ada disana menjadi bengong memandangi Noah dengan tatapan penuh selidik.

Sebagai orang yang memiliki jam terbang yang sangat tinggi dalam dunia peranuan, pasti Evelyn dan Devano langsung konek dengan apa yang sedang dibahas oleh Noah. Padahal pikiran mereka berbeda dengan Noah.

Tapi masalahnya saat ini disana ada om, tante, kakek dan neneknya Noah yang sudah hadir. Sehingga semuanya nampak melongo saat melihat Noah yang tiba-tiba-tiba masuk ke dalam vila sambil membopong Yuna, dan mendengar ucapannya yang ambigu. Sampai Tuan Charles yang sedang makan, gigi palsunya langsung copot, karena kaget.

Noah segera menurunkan Yuna. Dia terlihat salah tingkah. Begitu pula dengan Yuna.

"Mama, bukannya tadi aku sudah bilang, acara pernikahan kami akan diadakan dua jam lagi? Seharusnya..."

Noah berhenti bicara saat Evelyn tiba-tiba menjewer telinga putranya. "Terus selama dua jam kamu mau ngapain, hm? Ya ampun, Noah, kamu bisa bersabar sedikit, kan? Nanti setelah kalian halal kamu boleh mengurung Yuna sepuasnya di kamar."

Noah dan Yuna menjadi salah tingkah. Pikiran mereka sama sekali tidak pernah menjurus ke arah sana.

Yuna harus menjelaskan semuanya, "Tante, aku gak..."

Tapi Evelyn memotong perkataan Yuna. "Panggil saja Mama, Yuna. Iya, Mama paham. Mama yakin kamu gadis baik-baik. Noah nya saja yang nakal dan tidak sabaran."

Noah menggaruk kepala yang tidak gatal. Percuma saja dia menjelaskannya dengan panjang lebar. Tidak akan ada yang percaya. Padahal hukuman yang Noah maksud adalah menyuruh Yuna mencuci, memasak, ngepel lantai, dan membersihkan halaman, agar Yuna kelelahan. Bukan menghukum Yuna di dalam kamar.

Kemudian Evelyn berbisik pada Yuna, "Kebetulan Mama sengaja membeli lingerie yang sangat banyak untuk kamu, bisa kamu pakai setiap malam, Yuna. Siapa tahu kamu bisa segera memberikan cucu buat Mama."

Wajah Yuna seketika merah merona. Memberikan cucu? Tidak mungkin. Dia tidak akan pernah membiarkan Noah menyentuhnya.