NovelToon NovelToon
Alchemist Code

Alchemist Code

Status: sedang berlangsung
Genre:Fantasi / Game
Popularitas:625
Nilai: 5
Nama Author: Miruのだ

Ketika hidupnya terguncang oleh krisis keuangan dan beban tanggung jawab yang semakin menekan, Arya Saputra, seorang mahasiswa semester akhir, memutuskan memasuki dunia virtual Etheria Realms dengan satu tujuan: menghasilkan uang.

Namun, dunia Etheria Realms bukan sekadar game biasa. Di dalamnya, Arya menghadapi medan pertempuran yang mematikan, sekutu misterius, dan konflik yang mengancam kehidupan virtualnya—serta reputasi dunia nyata yang ia pertaruhkan. Menjadi seorang Alchemist, Arya menemukan cara baru bertarung dengan kombinasi berbagai potion, senjata dan sekutu, yang memberinya keunggulan taktis di medan laga.

Di tengah pencarian harta dan perjuangan bertahan hidup, Arya menemukan bahwa Main Quest dari game ini telah membawanya ke sisi lain dari game ini, mengubah tujuan serta motivasi Arya tuk bermain game.

Saksikan perjuangan Arya, tempat persahabatan, pengkhianatan, dan rahasia kuno yang perlahan terungkap dalam dunia virtual penuh tantangan.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Miruのだ, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Rencana Baru

Arya segera login kembali setelah beristirahat beberapa jam dari game, Etheria Realms telah berjalan selama dua bulan lebih, atau bisa dikatakan empat bulan didalam game.

Jadi Ferran harus melakukan usaha lebih jika dia ingin mengejar ketertinggalannya dengan para pemain lain, mengingat sudah banyak juga pemain yang telah membuat pencapaian mengagumkan dalam game ini.

Seorang Alchemist memang bisa menaikkan level mereka dari meracik ramuan, namun tetap saja itu tidak cukup. Mereka tetap saja juga perlu berburu monster jika tidak ingin level mereka tertinggal dari yang lain.

Ngomong-ngomong Alchemist memiliki sebuah skill bernama Throwing Potion, yang mampu membuat efek potion tetap bekerja walaupun dengan cara dilemparkan. Hal ini membuat Alchemist bisa menjadi healer cadangan dalam team, mengingat saat pemain lain bertarung mereka belum tentu memiliki waktu tuk meminum potion.

Ferran datang ke hutan Utara, hutan itu termasuk cukup sepi karena sebagian besar pemain akan berburu di hutan timur kota. Mengingat hutan barat dan selatan telah dikuasai oleh Guild  bernama Black Lantern, dari informasi yang Ferran cari sendiri Black Lantern adalah sebuah Guild yang berasal dari Indonesia dan dibentuk oleh salah satu perusahaan besar disana.

Sebuah perusahaan yang mendanai jalannya sebuah Guild dalam game Etheria Realms bukanlah sebuah rahasia lagi, karena dari yang Ferran cari sudah banyak perusahaan di dunia yang juga mulai melakukannya, mereka sepertinya melihat game ini sebagai objek penghasil uang yang nyata.

Ferran mencabut belatinya dan melumurinya dengan Poison I, dia juga mengisi beberapa tetes kedalam sarung belatinya. Setelahnya Ferran melirik kearah sekawanan babi hutan, tidak jauh dari tempat ia bersembunyi, Babi hutan yang berjumlah tiga ekor itu terlihat tengah berkumpul untuk melakukan sesuatu, atau mungkin memakan sesuatu.

Ferran menaikan tudung jubahnya sebelum bergerak cepat mendekati salah satu Babi hutan, dia melompat dan mendarat tepat di tubuh Babi hutan yang menjadi targetnya, dan segera menancapkan belatinya tepat di kepala Babi hutan tersebut.

Ferran tidak menunggu, melainkan segera melompat menjauh karena dua Babi hutan lainnya segera menyadari keberadaannya. Babi hutan yang sebelumnya telah Ferran tusuk kepalanya terlihat sangat marah, namun untuk berdiri saja dia sudah sangat kesulitan.

Ferran dapat melihat Hp Babi hutan itu turun dengan sangat cepat, hal itu wajar karena Ferran memastikan serangannya barusan tepat mengenai otak Babi itu. Jika dia tidak langsung mati, Babi hutan itu pasti akan sangat kesakitan akibat efek dari racun yang Ferran pakai.

Beberapa saat kemudian Babi hutan itu tumbang dan tak lagi bernafas, dua Babi hutan lainnya sedikit terkejut mereka kemudian memandang pelaku dibalik hal itu dengan sangat marah. Ferran tersenyum tipis, dia kembali mengangkat belatinya dan bersiap bertarung kapan saja.

...------->>><<<-------...

Bukh!...

Ferran menghela nafas panjang, dia telah berburu selama setengah hari namun belum juga menemukan satu pun pemain yang berburu di hutan utara membuatnya merasa ada yang aneh.

Ferran telah berhasil naik ke level 13 berkat berburu tanpa henti sebelumnya, meski seorang diri nyatanya Ferran dapat berburu dengan sangat baik. Dengan keahliannya memakai pisau serta stok potion berkualitas, akan sangat sulit bagi Ferran untuk terbunuh ditangan monster monster ini.

Selepas beristirahat sejenak Ferran segera berdiri dan kembali masuk ke hutan yang lebih dalam, kebanyakan monster yang menghuni hutan adalah Babi hutan, beruang, Trent, Slime, Wolf serta Green Squirrel.

Tentu yang paling menyebalkan adalah Green Squirrel, ukuran tubuh mereka yang kecil serta corak bulu mereka yang mirip dedaunan membuat mereka sangat sulit dijatuhkan. Mereka biasanya akan menyerang dengan menembakkan biji-bijian dari mulut mereka, terkadang juga melepaskan pisau angin kearah pemain.

Ferran sendiri tidak memiliki masalah dengan makhluk kecil itu, dengan presisinya Ferran bisa dengan mudah mengenai tupai yang melompat dari satu pohon ke pohon lainnya memakai belatinya itu.

"Hm... Bukankah itu..." Ferran menyipitkan matanya ketika pandangannya menangkap sebuah tanaman dengan warna daun yang cukup mencolok, "Blue Heart?... Itu benar-benar Blue Heart?!..."

Ferran segera menghampiri tanaman berdaun biru yang tubuh dibawah sebuah pohon, Blue Heart adalah sebuah nama tanaman Herbal sesuai dengan ciri-cirinya yang memiliki daun berbentuk hati berwarna biru. Kegunaan utama dari Blue Heart adalah khasiatnya yang mampu menetralkan efek racun, membuatnya menjadi bahan utama serta bahan pengganti bagi Antidote maupun Anti-Poison potion.

Saat Ferran sudah cukup dekat akhirnya dia dapat memastikan kalau tebakannya tidak salah, itu benar-benar Blue Heart salah satu tanaman herbal yang langka. Ferran segera berjongkok dan memetik daun tanaman itu, mengingat tanaman tersebut tumbuh cukup subur dan sepertinya tidak terjamah tangan manusia sama sekali, jadi Ferran memetik cukup banyak daunnya.

Saat Ferran telah memasukkan semua daun tanaman yang telah ia petik kedalam tasnya, pemuda itu segera melakukan roll belakang. Tepat beberapa detik setelah Ferran melakukan roll, siluet seekor makhluk berkaki empat terlihat baru saja menerjang tempat Ferran berjongkok sebelumnya.

"K- Akh... sialan... Hampir saja!!" Ferran mendongak dan melihat ketempatnya berjongkok sebelumnya, "... Oh.. Kau pasti bercanda kan?"

[Saber Fang Wolf

[Lone Alpha] [Mini-Boss] Lv.31

Seekor Saber Fang Wolf yang telah diusir dari kawanannya, belajar dari liarnya kehidupan, kini serigala ini telah tumbuh menjadi Mini-Boss yang cocok disandingkan dengan seekor Alpha Wolf]

Serigala itu menggeram kearah Ferran membuat bulu kuduk pemuda itu berdiri serentak, dan tanpa basa-basi Ferran segera mengambil langkah seribu secepat mungkin. "SIALAN... Tidak ada yang bilang tentang serigala itu!!!" Ferran mengumpat tanpa henti seraya berlari dengan serigala tersebut mengikutinya dari belakang.

Ferran kembali mengumpat pelan ketika menyadari jarak antara dirinya dengan serigala itu semakin mengecil, dia segera mengambil sebotol Poison I dan melemparkannya pada serigala itu, tanpa menghentikan langkahnya sedikitpun.

Ferran memang tidak melihat kebelakang, namun dia sangat mengetahui kalau serigala itu pastilah sangat marah dari suara geramannya. Disisi lain Ferran juga dapat merasakan keringat dingin tengah membasahi tubuhnya, dia segera melompat dan menggapai sebuah dahan pohon.

Ferran tidak berhenti dan segera kembali melompat dari satu dahan ke dahan lainnya, dengan serigala itu masih mengikutinya dibelakang. Setidaknya dengan begini serigala itu akan sedikit kesulitan untuk meraih dirinya, namun tentunya skenario itu tidak bisa berlangsung selamanya.

Pada saat-saat tertentu ada kalanya kaki Ferran tergelincir dan hampir jatuh dari pohon, jika saja reflek Ferran tidaklah cepat mungkin saja pemuda itu telah menjadi santapan serigala itu saat ini.

Ferran akhirnya dapat bernafas lega setelah menyadari serigala itu berhenti mengejarnya, namun Ferran juga tidak mau berhenti begitu saja dan seger melanjutkan langkahnya hingga beberapa saat kemudian dirinya dapat melihat gerbang kota.

Ferran bernafas lega dan segera memasuki gerbang kota, meskipun telah lepas dari kejaran makhluk itu tapi Ferran juga tidak cukup nekat tuk tetap berada disekitar hutan hanya untuk istirahat sejenak.

Ferran akhirnya dapat beristirahat dengan tenang setelah dia memasuki kota, dan yang menyebalkannya Ferran dapat mendengar warga kota membicarakan mengenai serigala [Lone Alpha] yang tengah berkeliaraan di sekitar hutan Utara kota.

Seketika itu juga Ferran rasanya ingin menjambak rambutnya sendiri, Ferran mengurungkan niatnya dan menghela nafas panjang. Dia segera memikirkan solusi untuk membunuh serigala tersebut, bukan tanpa alasan Ferran melakukan hal ini.

Jika saja bukan karena Blue Heart yang sebelumnya ia lihat mungkin Ferran tidak akan terlalu memikirkan mengenai serigala tersebut. Namun sekarang dengan Ferran yang mengetahui lokasi tanaman itu, dia tentu tidak ingin melepaskannya begitu saja.

Ferran membuka buku catatannya dan berhenti pada sebuah catatan yang telah ia coret, itu merupakan salah satu percobaan resep Life Recovery Potion yang ia buat sendiri, sebuah senyum segera terlukis diwajah Ferran.

------->>><<<-------

Malam telah tiba beberapa waktu yang lalu di dunia Etheria Realms, dan disisi lain di toko milik Lauria, terlihat gadis itu tengah mondar-mandir di tengah ruangan menggigiti kuku-kukunya dengan wajah cemas.

Sesekali sebuah ledakan terdengar dari bagian dalam tokonya, memang tidak terlalu keras namun hal itu hanya membuat kecemasan semakin bertambah diwajah Lauria.

Disisi lain Rita sendiri tengah sibuk menjahit sebuah kain ditangannya tanpa memperdulikan yang tengah terjadi, ledakan kembali terdengar dan kali ini Rita melirik anaknya itu sebelum menghela nafas panjang.

"... Bisakah kau berhenti cemas seperti itu?..."

Lauria menatap ibunya masih dengan perasaan cemas menyelubungi hatinya, "Bagaimana aku tidak cemas ibu?!... Ferran!.. dia!!... Ahhh..." Lauria mengacak-acak rambutnya sendiri.

Semenjak kembali dari berburu tadi siang Ferran mengunci dirinya didalam ruang pembuatan Potion tanpa mau keluar, dan dari awal dia masuk juga sudah mulai terdengar ledakan demi ledakan.

Awalnya Lauria tengah berpikir bahwa Ferran mencoba menaikkan kualitas potionnya seperti kemarin, hanya saja setelah mendengar ledakan hingga sore hari Lauria jadi sedikit tidak yakin akan hal itu.

Dan secara perlahan tumbuh perasaan cemas pada Lauria karena Ferran yang tidak berhenti membuat ledakan, "Hah... Kenapa kau tidak bisa seperti ibu... Dengar ya Lauria, membuat potion itu memiliki kesan tersendiri bagi seorang Alchemist, adalah hal yang wajar jika mereka mengakibatkan ledakan dalam prosesnya! Ibu saja dulu juga sering melakukannya!.."

Lauria membuka tutup mulutnya namun tidak ada satupun kata-kata yang keluar dari sana, dia ingin membantah namun tidak dapat melakukannya atau lebih tepatnya dia tidak bisa melakukannya.

Pada akhirnya setelah beberapa ledakan lainnya Ferran berhenti membuat ledakan selama beberapa jam, namun hal tersebut hanya menambah rasa cemas di hati Lauria membuat ibunya kembali menghela nafas panjang.

"Hah... Saat dia masih membuat ledakan kau cemas... Dan saat dia telah berhenti membuat ledakan kau juga masih cemas!... Apa kau salah makan sesuatu hari ini?!"

"Oh... Ayolah ibu... Tidakkah kau bisa serius sedikit? Bagaimana jika sesuatu terjadi pada Ferran?!... Membayangkannya saja akh-..."

Rita menghela nafas berat dan meminum tehnya yang telah dingin, dia kemudian melanjutkan pekerjaannya tanpa memperdulikan anaknya itu lagi.

1
Dennis Rodriguez
Merasuki jiwa
Marta Quispe
Penuh emosi!
𝑪𝒉𝒆𝒓𝒓𝒚🍒✨_
Ini baru novel keren, author kudu bangga!!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!