Aiko seorang gadis cantik yang memiliki garis keturunan orang jepang pindah ke Indonesia untuk melanjutkan sekolahnya di Indonesia karena urusan pribadi keluarganya.
Aiko pindah sekolah saat menduduki bangku kelas 3 di SMAN Rubinium. Saat pertama kali masuk sekolah, Aiko menjadi pusat perhatian karena memiliki paras yang cantik. Kulitnya yang putih dan tubuhnya yang ideal membuat para gadis iri melihat tubuhnya yang begitu sempurna.
Aiko di sukai oleh banyak laki-laki di sekolahnya dan tidak jarang ada orang yang menyatakan perasaannya. Tapi semuanya di tolak oleh Aiko karena ia ingin berfokus pada masa depan dan karirnya.
Awalnya ia mengira kehidupan sekolahnya di Indonesia akan baik-baik saja dan berjalan seperti biasanya. Tapi kejadian-kejadian aneh mulai bermunculan, gangster, tawuran, geng motor, dan hal-hal aneh lainnya.
Sampai suatu kejadian yang tidak pernah diperkirakan muncul dan menimpa Aiko. Aiko terpaksa menikahi seorang murid laki-laki yang sekelas dengannya
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon M. Novri Al-zanni, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Pendekatan
4 bulan telah berlalu begitu cepat, dan Aiko masih menjadi bahan perbincangan di sekolahnya. Karena ulah seseorang yang membagikan vidio Arya dengan Aiko sedang di dalam kelas dengan keadaan Arya yang tanpa busana. Tapi satu-satu teman dekatnya, Rika terus selalu berada di samping Aiko.
Aiko menganggap Rika bukan lagi sekadar teman biasa. Aiko menganggapnya sebagai saudarinya, karena ia selalu menolong Aiko jika orang-orang menjahilinya. Rika adalah seorang gadis tomboy dan galak, banyak laki-laki yang tidak mau mencari masalah dengannya.
"Ngomong-ngomong, hari pernikahan kalian besok yah?" ucap Rika sambil mengaduk bubur yang ada di depannya.
Aiko mengangguk sambil memberikan undangan pernikahannya. "Ini untukmu, terimalah dan jangan lupa untuk datang."
Rika menerimanya dan berkata, "Bentuk kartu undangannya imut sekali!"
Sebentar lagi Aiko akan menikah dengan orang yang sama sekali tidak ia sukai dalam hidupnya. Meskipun begitu ia masih menaruh rasa tidak enak hati karena Arya pernah menyelamatkan nyawanya. Aiko dilema antara kebencian dan perasaannya saat ini.
***
4 bulan sebelumnya, beruntungnya Arya masih bisa diselamatkan karena petugas medis yang sigap. Jika saja terlambat sedikit saja, mungkin nyawa Arya tidak bisa diselamatkan. Tapi dalam waktu yang lama Arya mengalami koma dan ia tak sadarkan diri sampai 3,5 bulan lamanya.
orang tuanya dan juga orang tua Aiko ikut merasa senang begitu Arya sadar kembali setelah sekian lama tertidur. Entah kenapa Aiko juga merasa sedikit senang bahwa Arya telah kembali. Meski begitu Aiko masih tetap membencinya karena dia adalah alasan dari semua kejadian yang menimpanya.
"Kamarmu semakin banyak saja bonekanya, terlebih lagi kenapa kau suka sekali dengan kelinci? bahkan di kartu undangan pernikahanmu juga!"
Aiko mengajak Rika bermain ke rumahnya dan mereka berdua bermain di kamarnya bersama. Alasan Aiko mengajak Rika bukan hanya untuk bermain, tapi karena hari ini Arya akan datang, dan Aiko butuh teman untuk menghadapinya. Karena sejak Arya siuman, Aiko merasa ada yang berbeda dengan diri Arya.
Tanpa waktu yang lama Arya telah datang dan langsung masuk ke kamar Aiko. "Aiko, sudah lama kita tidak berjumpa."
Rika langsung menghadap Arya dengan tatapan kesal. "Kau! kalau sampai aku mendengar hal buruk tentangmu dari Aiko, aku akan menghabisimu dengan tanganku sendiri!"
"Tenang saja, aku adalah seorang pangeran baik hati yang akan menjadi hati sang putri kerajaan." ucap Arya sambil menggigit setangkai bunga mawar yang entah darimana bunga itu berasal.
Benar seperti yang Aiko rasakan, banyak hal yang telah berubah dari sikap Arya yang ia kenal sebelumnya. Arya menjadi semakin aneh dan menjengkelkan di tambah sifat mesumnya itu masih belum hilang. Meskipun begitu, dia mulai mengurangi sifat mesumnya saat berada di depan Aiko.
"Arya, sampai kapanpun aku tidak akan pernah mencintaimu." ucap Aiko sambil berjalan pergi keluar kamarnya dan meninggalkan Arya.
Arya tidak akan membiarkannya dan ia menghadang Aiko. "Aiko tunggu aku, setidaknya terimalah bunga ini!" Arya berpose seperti seorang pelayan kerajaan yang memberikan sesuatu kepada atasannya.
Aiko memasang wajah jijik dan berkata, "Siapa yang mau mengambil bunga yang penuh dengan air liur eww!"
Arya semakin membuatnya kesal dan kebencian Aiko terhadap Arya semakin bertambah. Walaupun hanya dengan melihatnya saja sudah membuatnya benci. Terlebih lagi mengingat Aiko akan menikah dengan Arya besok, membuatnya merasa seperti berada di neraka.
Kemudian Rika berinisiatif untuk menyeret Arya keluar dari rumah Aiko dan mengunci pintunya dengan rapat-rapat. Arya masih bersikeras dan tidak mau pergi, jadi selama berjam-jam Arya menunggu di luar rumah. Aiko melihat Arya dari luar jendela, Aiko merasa tidak enak melihat calon suaminya termenung seperti hilang harapan.
Jadi Aiko membuka pintunya dan membiarkannya untuk masuk. "Masuklah sebelum aku menutup pintunya lagi"
Namun Arya tidak merespon dan hanya menatapnya sambil tersenyum tipis. "Tidak apa, aku di sini saja hehe"
Melihat sikap Arya yang tiba-tiba seperti ini, membuat Aiko semakin tidak enak hati kepada Arya. Jadi Aiko menyuruh Rika untuk menyeretnya masuk ke dalam rumah. Kemudian mereka berdua duduk berhadapan di sofa karena Aiko ingin membicarakan hal serius, maka Rika berinisiatif pergi ke kamar Aiko.
"Arya ... apakah kau benar-benar mencintaiku?" ucap Aiko dengan tatapan tajam yang penuh dengan kebencian.
"Jika tidak, aku tidak akan melakukannya sampai membuat diriku terluka." ucap Arya yang membuat Aiko merasa semakin tidak enak kepada Arya.
Aiko menggaruk-garuk kepalanya karena merasa terpojok dengan perkataan Arya sebelumnya. "Apa alasan kau mencintaiku, dan sejak kapan kau mencintaiku?"
Arya terdiam sejenak sambil memandang wajah Aiko yang terlihat manis dan menawan. Kemudian Arya tersenyum lebar sambil cengengesan dan itu membuat Aiko semakin jengkel dan ingin memukulnya. Entah apa yang dipikirkan Arya, Aiko selalu berpikir negatif tentang Arya.
Setelah menatap Aiko begitu lama, Arya akhirnya menjawab. "Bagiku, cinta tidak berlandaskan alasan, yah walaupun wajahmu imut dan menggemaskan."
Bahkan setelah mendengar pujian dari seorang mesum dan bejat seperti Arya, Aiko merasa tersipu malu walau hanya sedikit. "Lalu sejak kapan aku mencintaimu? aku juga tidak tahu karena jujur saja, ini pertama kalinya aku mencintai seseorang lagi."
Tiba-tiba Arya menjadi salah tingkah dan malu-malu sendiri sambil membuang wajahnya. Aiko sebenarnya tidak peduli dengan tanggapan dari Arya. Tapi begitu mendengar jawabannya, Aiko merasa bahwa semua yang ia katakan tulus berasal dari hatinya.
Kemudian Aiko mulai menanyakan hal lain kepada Arya dan Arya terus menjawab berbagai pertanyaan yang menimpanya tanpa henti. Hari telah sore dan kepala Arya sudah memanas dan hampir meledak karena Aiko terus bertanya tanpa henti. Aiko melakukan hal ini karena ingin menjahili Arya, karena bagi Aiko dia adalah orang bodoh yang mudah dijahili.
Sampai akhirnya kedua orang tua Aiko datang. "Kami pulang! loh nak Arya ada di sini?" ucap ayah Aiko yang terlihat senang.
Kemudian Yuki menatap Aiko dengan tatapan yang menjengkelkan. "Ehem, sepertinya kalian menjadi semakin dekat, dan ibu sudah tidak sabar akan menimang cucu!"
Aiko menjadi kesal dan menjelaskannya kepada orang tuanya, "Ibu kau terlalu bersemangat! dan ini tidak seperti yang kalian lihat! ah sudahlah aku malas!"
Aiko merajuk dan pergi ke kamarnya dengan perasaan kesal. Kemudian orang tua Aiko menghampiri Arya dan memberikan perlakuan yang baik seperti anaknya sendiri. Yuki dan Damar, mereka adalah orang tua yang menyebalkan bagi Aiko semenjak pindah ke Indonesia.
"Arya, tidak perlu sedih. Karena bapak yakin, perlahan-lahan anak bapak, Aiko pasti akan menerimamu. Kau hanya perlu bersabar dan melalui semuanya dengan tenang" ucap Damar yang terlihat seolah-olah ia adalah orang yang sudah berpengalaman.
Mendengar suaminya yang terlihat sok bijak, Yuki tertawa dengan lepas dan berkata, "Hahaha! padahal dulu kau memohon kepadaku sambil menangis untuk segera menikah denganku."
Seketika wajah damar memerah karena sang istri membongkar kejadian di masa lalunya. "Walaupun kau tidak memohon, aku pasti akan menikah denganmu. Karena sebenarnya aku juga ingin segera menikah denganmu"
Yuki seketika menjadi malu-malu karena membicarakan fakta yang sebenarnya. Damar tersenyum mendengar pengakuan istrinya dan mereka seketika bernostalgia bersama. Damar dan Yuki adalah definisi dari cinta sejati yang tidak akan pernah terpisahkan.
"Ayah, ibu ... aku berjanji akan membuat putri kalian bahagia dan aku akan bersabar sampai ia menerimaku dan mencintaiku" ucap Arya dengan tegas dan wajahnya yang serius.
Damar dan Yuki terdengar senang karena merasa putrinya telah menemukan orang yang tepat. Besok jam 9 pagi, pernikahan mereka akan berlangsung dan esok adalah hari yang tidak akan pernah terlupakan bagi mereka. Arya sangat menantikan hari esok, sementara Yuki berharap hari esok tidak pernah datang.
gabung yu di GC Bcm
kita d sn akan belajar brg mengenai teknik nulis. sama Kaka mentor senior
JD ckup follow me
maka Kaka akan dpt undangan thx.