Bagaimana jadinya jika seorang yang dulunya Di kenal sebagai pembunuh Nomor satu Paling ditakuti semasa hidupnya itu kini terbangun kembali setelah kematiannya,
ia bereinkarnasi ke tubuh bocah kecil yang merupakan seorang jenius kultivasi yang memiliki sifat periang bahkan terkesan konyol semasa hidupnya tapi karena kejeniusan nya itu membuat nasibnya harus terbunuh dan jasadnya terbaring tak berdaya berada di jurang kematian karena di buang oleh seseorang yang iri akan keistimewaan yang di miliki nya
.
.
.
Penasaran.???
Tunggu apalagi langsung saja gas baca kisah nya di sini
.
.
.
.
👉 Kelahiran Kembali Sang Pembantai
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Fatiih Romana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 02
Sepasang mata merah di balik batu besar yang tak jauh dari posisi Lin Fan berada kini semakin terang , menandakan jika pemilik mata tersebut semakin mendekati posisi Lin Fan yang nampak masih asik dengan kegiatan makan nya
Ternyata sosok yang mengintai itu merupakan ular besar dengan tubuh berwarna hitam bergaris garis hijau , nampak juga tanduk kecil di dahi ular tersebut,
"srek"
suara dedaunan kering terdengar di telinga Lin Fan membuat nya langsung reflek menolehkan kepalanya kebelakang dan betapa terkejut nya ia karena dihadapan nya kini tengah berdiri dengan gagah sesosok ular besar Yang orang orang di alam ini menyebut nya sebagai Ular naga racun , karena ular tersebut tubuh nya sangat besar maka dari itu ular tersebut di namakan ular naga dan untuk nama racun itu sendiri di ambil karena ular tersebut mempunyai racun terkuat diantara hewan hewan lain nya ,
Menghadapi situasi seperti itu Lin Fan tidak panik sama sekali , karena pikirannya bukan lagi bocah melainkan pemuda dewasa dengan Jutaan kali mengalami situasi sulit hidup dan mati , berbeda dengan tubuh kecil yang ia tempati nampak sedikit bergetar mungkin itu reflek dari Tubuh baru nya yang baru kali ini menghadapi situasi seperti ini
"Cacing kecil , apakah kamu ingin bermain dengan ku disini atau kau justru ingin memangsa ku seperti kelinci gemuk di luar sana , ?" Lin Fan menatap ular di depan nya itu dengan senyum di bibirnya, meskipun di hatinya ada rasa sedikit cemas disana , sebab ia tau jika tubuh kecil yang ia tempati itu telah dirusak dantian nya , maka dari itu ia hanya bisa menggunakan kekuatan fisiknya saja saat ini dan juga memanfaatkan pengalaman bertarung yang ia miliki
Sementara sang ular yang mendapat pertanyaan itu langsung merespon dengan langsung melesat ke arah Lin Fan, bukan hanya itu saja terlihat juga ulat itu meludah kan bisanya yang mengandung racun mematikan ke arah Lin Fan
mendapati serangan dadakan tersebut Lin Fan langsung bereaksi dengan memungut batu yang tak jauh dari posisi nya , dan kebetulan batu yang ia ambil sangat lah runcing ujungnya hampir menyerupai kepala tombak
dengan cepat tubuh di putar ke samping untung mengindari racun yang mengarah ke tubuh nya , Lin Fan juga tak lupa langsung menusukkan batu yang ada di tangannya ke arah leher ular tersebut dengan menunduk kan sedikit posisi badan nya membuat ia dengan leluasa membidik leher sang ular dengan mudah
"Crash"
"Jleb"
Mata ular tersebut langsung melotot seakan tak percaya jika manusia kecil di hadapan nya ini bisa membunuhnya dengan senjata batu tersebut,
"Bruk"
"Aduh"
Tubuh ular yang besar tersebut langsung jatuh menimpa tubuh Lin Fan membuat darah dari ular tersebut membasahi seluruh tubuh kecil nya ,
Dengan susah payah ia langsung keluar dari bawah tubuh ular raksasa tersebut, kemudian menancap kan batu yang ia gunakan untuk membunuh sebelum nya di kepala ular tersebut untuk mengeluarkan inti kristal yang di miliki ular tersebut
"Crash"
Terlihat Cristal berwarna Hijau kehitaman seukuran kepala orang dewasa keluar dari kepala ular raksasa tersebut
Selesai dengan itu Lin Fan tiba tiba terpikirkan ide konyol di kepala nya,
tanpa pikir panjang ia langsung menghisap darah ular yang masih mengalir di bawah kepala ular tersebut,
Lin Fan berpikir mungkin ia akan kebal terhadap racun setidaknya ia akan terhindar dari bahaya di masa depan , karena dirinya tidak memiliki dantian untuk berkultivasi
Dengan sangat lahap Lin Fan meminum darah yang mengandung racun terganas itu ke mulutnya , meski merasa sedikit anyir dan amis di mulutnya Lin Fan mengabaikan nya begitu saja
Setelah merasa puas , ia mengiris tubuh besar ular tersebut untuk di jadikan persediaan makanan nya selama di dalam jurang ini
Sementara di dalam tubuhnya kini darah yang ia konsumsi sebelum nya kini tengah mengisi sel sel darahnya bahkan sumsum tulangnya pun tak luput dari darah tersebut, sehingga saat ini tubuh Lin Fan akan memiliki kemampuan seperti ular yang di bunuh nya itu , dimana darahnya akan mengandung racun dan tulang tulang nya juga di perkuat oleh darah ular tersebut
membuat nya sangat bahagia karena eksperimen konyolnya ternyata berhasil , tapi satu yang masih ia belum sadari , jika dantian nya lah yang paling banyak menyerap darah ular tersebut kemudian di salurkan ke seluruh tubuh nya untuk di jadikan Qi
Dantian emas yang ada di perutnya bergejolak dengan bahagia saat darah tersebut memasuki tubuh Lin Fan sebelum nya , tapi aneh nya darah yang mengandung racun tersebut bisa di netralisir oleh dantian emasnya itu dan merubahnya menjadi Qi murni
"Hebat , Hanya dengan meminum darahnya tubuhku langsung Memiliki perubahan yang sangat signifikan, lalu bagaimana jika aku mengonsumsi dagingnya untuk di makan , apakah aku akan berubah menjadi ular seutuhnya, atau malah menjadi naga , ah sudahlah benar benar pemikiran konyol "
Lin Fan sedikit terhibur dengan sifat asli pemilik tubuh kecil ini karena bisa menghibur nya dengan kekonyolan yang spontanitas keluar dari mulutnya membuat sifat dingin yang di milikinya tidak terlalu terlihat
Kemudian dengan cekatan Lin Fan langsung mencari kayu bayar untuk dijadikan perapian Unyuk membakar daging ular tersebut tak lupa ia mengambil dedaunan kering untuk di jadikan pemicu untuk membuat api nantinya
Setelah dirasa semua nya cukup ia langsung menghidupkan api dan menumpuk kayu kayu yang sudah ia kumpulkan sebelum nya agar cepat menjadi arang
setelah dirasa cukup ia langsung menguliti kulit ular tersebut dan mengambil daging nya saja untuk di panggang agar tidak alot
Meski tanpa bumbu , daging ular tersebut kini sudah mulai mengeluarkan aroma khas daging bakar, membuat Lin Fan tidak sabar untuk menyantap daging tersebut
setengah jam kemudian
"Puk Puk"
"Kenyang nya"
Lin Fan menepuk nepuk perutnya karena daging yang ia panggang sebelum nya benar benar enak hingga membuat dirinya kalap dan mengabiskan daging daging itu
"waktunya membuat rumah kecil untuk tempat tinggal sementara selama di jurang sialan ini "
Lin Fan mengitari pandangan nya ke segala arah dan menemuka jika tempat nya berada bukan seperti jurang yang ia pikirkan sebelum nya melalaikan seperti hutan pada umumnya dengan banyak nya tumbuhan dan pepohonan besar di sana sini , hal itu bisa ia ketahui karena saat ini hari sudah mulai menjelang siang sehingga matahari sudah lumayan terang menerangi tempat itu
selama beberapa jam berikut nya Lin Fan hanya berkutat dengan pekerjaannya membuat gubuk kecil dari ranting dan dahan pohon yang ia ambil di sekitar nya , setelah dirasa cukup untuk melindungi tubuhnya dari hawa dingin di malam hari , ia langsung beristirahat untuk memulihkan stamina nya akibat bekerja beberapa jam tanpa henti sebelum nya