Mencari cinta sejati tidak semudah membalikkan telapak tangan. Pria bermata biru terus mencari cinta sejatinya yang telah lama menghilang. pengorbanan yang tulus tidak selalu membuahkan hasil yang memuaskan. Namun, Perjuangan untuk menemukan wanitanya akan terus ia lakukan walaupun rintangan datang menghadang.
"Aku kembali untuk mu, Tidak akan kubiarkan kau pergi dari kehidupan ku!"
Wanita cantik dan berkelas lahir dari anak konglomerat ternama di Jakarta. Sang Daddy memiliki banyak bisnis di berbagai Negara, Ia memilih berkarir dan meneruskan bisnis kelurga.
Akan kah Petualangan cinta si kembar akan berakhir di pelabuhan terakhir? bagaimana nasib Safira setelah memilih menikah dengan pria yang tidak pernah ia cinta?"
Yuk ikuti kelanjutannya hanya di karya Bunda enny76.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon enny76, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bukan lawan yang tepat
Pria berjas navi merapikan jasnya yang berantakan. "Bila wanita ini melakukan lagi, langsung aku habisin dia!" ancam nya tak main-main
Kepala Vana semakin berat, tubuhnya terasa panas dan lemas. Seketika pandangan matanya memudar. Vana sudah tidak bisa mengendalikan tubuhnya, ia terjatuh ke dalam pelukan pria berjas putih.
Seperti mendapatkan berlian runtuh, ketiga pria tersebut tersenyum puas, lalu menggendong tubuh Vana ala bridal style.
Mereka telah keluar dari pintu lift dan masuk kedalam sebuah kamar private milik salah satu pelanggan di hotel berbintang lima. Tubuh Vana ia telentang kan di atas pembaringan berwarna putih.
"Sungguh cantik wanita ini." pria itu mengibaskan rambut Vana yang menutupi wajahnya.
"Sepertinya aku mulai tergoda dengannya, setelah sekian lama aku mengincar wanita ini." pria berjas navi melempar jas dan kemejanya asal setelah melucuti pakaian nya sendiri.
"Dia bukan hanya wanita berkelas, tetapi sangat sulit di taklukan. Tetapi hari ini kita bisa menikmatinya." pria bermata sipit terbahak sambil melepas jas putih dan membuka kancing kemejanya satu persatu.
"Apa kita akan melakukannya bersama atau bergantian?" kata pria berjas hitam yang sudah setengah bugil.
"Lebih enak bersamaan, rasanya aku sudah tidak sabar." seringai di bibir pria berwajah blasteran.
Sementara di tempat lain. Seorang wanita berparas cantik sedang duduk di kursi tunggal dengan satu kaki menyilang. Satu tangannya Menggoyang-goyangkan gelas crystal berisi wine. Parasnya yang cantik menyimpan sebuah dendam yang membara. Mata devil nya menatap pria tinggi tegap di depannya.
"Apa wanita itu sudah masuk perangkap kita?"
"Sudah Nyonya! Tiga pria utusan anda sudah membawanya ke dalam kamar." pria tersebut berbicara dengan wajah tertunduk, sebab tidak berani menatap mata tajamnya.
Bibir tipis wanita itu melengkung ke atas, seakan puas dengan jawaban bawahannya.
"Bagus! cepat kalian rekan semua kejadian di dalam kamar. Aku akan menghancurkan anak dari keluarga Reno Mahesa, dan membuatnya malu hingga tujuh turunan! wanita itu mengepal kuat gelas kristal di tangannya hingga kuku panjangnya memutih.
"Kami sudah menaruh beberapa kamera tersembunyi di kamar mereka Nyonya. Apa perlu mendobrak pintu saat mereka sedang berhubungan?"
Wanita itu bangkit dari duduknya, satu alisnya terangkat bersamaan sunggingan senyuman yang menakutkan.
"Tentu saja! aku ingin melihat tayangan langsung kebrutalan ketiga laki-laki itu pada Alea!" wanita itu meneguk habis wine dalam gelas.
"Lakukan beberapa menit lagi!"
"Baik Nyonya!
Pria berpostur tinggi tegap berbalut jas hitam adalah kaki tangan wanita ini. Wajah dingin nya terlihat kejam dan sangat mematikan. Ia melangkah pergi meninggalkan ruangan sang Nyonya di ikuti beberapa bawahannya.
Ketiga pria yang rata-rata berpostur tubuh atletis mulai menampakkan kekuatannya. Mereka berlomba-lomba ingin mencicipi tubuh mulus Vana yang masih terbaring tak berdaya. Tubuh mereka kekar dan berurat, pasti mereka sangat menjaga tubuh ideal nya hingga terlihat macho dan maskulin.
"Ayo kita lakukan bersama-sama dan lucuti pakaian wanita cantik ini." satu pria naik keatas ranjang dengan tak sabar. Saat ingin menarik pakaian Vana, mata pria itu di kejutan oleh tatapan bola mata devil Vana, hingga mata mereka saling beradu. Detik berikutnya sebuah tonjokan keras tepat mengenai bola matanya.
Pria itu menjerit kesakitan bersamaan tendangan kaki jenjang Vana yang menghantam tubuhnya hingga mendarat ke lantai. Kedua pria yang tak lain temannya ikut terkejut. Ia tidak menyangka kalau wanita yang sudah ia berikan obat tidur berpura-pura pingsan.
"Ka-u tidak pingsan! tunjuk pria bermata sipit tergagap
"Apa kita salah memberikan Obat?! tanya nya pada teman di sampingnya.
"Kita lawan saja wanita ini, tubuh besar kita pasti bisa mengalahkan wanita kurus ini!
Kedua pria tersebut mulai mengeluarkan kekuatan tubuh besar nya, lalu menghantamkan tinju kearah Vana. Namun sayang, Vana lebih dulu berhasil menjambak rambut kedua pria itu dengan kedua tangannya. secepat kilat Vana menghantam kan kedua kepala mereka bersamaan.
Bleduk!
Benturan kepala keduanya membuat dua pria itu menjerit kesakitan, hingga mereka terkapar di lantai.
Dengan elegan Vana meraih sebuah tissue basah yang ada di atas nakas, lalu membersihkan kedua tangannya. Ia duduk di tepi ranjang dengan kaki menyilang.
"Kalian pikir aku bodoh!
"Kalian pikir aku bisa di perdaya! obat tidur yang sudah kalian masukan ke dalam Wine tidak berpengaruh sama sekali!"
"Kalian lupa? Vana menyunggingkan senyuman meremehkan "Daddy ku seorang peminum ulung pada masanya, siapa yang bisa mengalahkan daddy ku? Anak seorang Reno Mahesa ingin kalian kelabui dengan minuman murahan!"
Ketiga pria itu langsung ciut, mereka masih meraung kesakitan dengan tubuh berbalut kancut.
"Siapa orang di belakang kalian!" bentak Vana dengan tatapan belati.
Ketiganya menggeleng lemah dengan wajah ketakutan. Ternyata, tubuh besar mereka tidak dapat mengalahkan satu wanita
Vana beranjak dari duduk sambil melipat kedua tangan di dada "Berani sekali kalian ingin bermain-main dengan ku!"
"Kalian salah memilih lawan!" seru Vana seraya menginjak kaki mereka dengan ujung heels. Raungan mereka mendatang sekelompok orang yang mendobrak pintu kamar.
Vana tidak begitu terkejut saat melihat berapa laki-laki berjas serba hitam berdiri di ambang pintu dengan wajah dingin. Sebab Vana sudah perhitungkan sebelumnya.
"Wah.. wah.. sepertinya ada reuni disini. Sungguh kalian punya telepati yang sangat tepat. Orang-orang bodoh ini adalah boneka kalian untuk menjatuhkan aku bukan?!" Setelah sindiran Vana tepat sasaran, wanita ini terkekeh.
Pria berwajah dingin berubah merah padam, tatapan matanya menghunus kearah Vana "Brengsek! berani kau mengacau di tempat kami!"
"Mengacau?! Hey.. apa aku tidak salah dengar?"
"Kalian sendiri yang berani menyentuh ku! Pasti semua ini rencana bos kalian bukan?" tunjuk Vana. "Tunggu, apa yang kalian bawa?" Vana menatap kearah pria membawa kamera yang ia sembunyikan di belakang tangannya.
"Jadi kalian ingin menjebak aku dengan membawa kamera? sungguh kalian sangat licik dan biadab!" teriak Vana, ia sudah menyadari sejak awal, kalau dirinya menjadi target seseorang.
Vana seorang wanita mandiri dan cerdas, ia tidak takut menghadapi pria-pria berjas hitam di depannya. Baginya mereka hanya cecurut-cecurut kecil yang tidak ada apa-apanya.
"Habisi wanita itu!"
*Lanjut besok ya All... jangan lupa terus dukung karya bunda dengan cara.. LIKE, VOTE/GIFT, KOMEN YANG Membangun dan RATE BINTANG 5.
💜💜💜💜
cewek rambut panjang.... Safira kah...?
beruntung mereka, masih ada Markus yang bisa ngasih makan dan ramuan...
kok kayak nggak asing ya.... nama Markus ini....
ku beri kopi buat bunda biar gak ngantuk...
serta sekuntum mawar 🌹 merah tanda kasih sayang ku buat bunda Enny 😘....
love Nathan Alea dan zeevano 😍😘