NovelToon NovelToon
Kontrak Pernikahan 360 Hari

Kontrak Pernikahan 360 Hari

Status: sedang berlangsung
Genre:Lari Saat Hamil / Hamil di luar nikah / Nikah Kontrak / Mengubah Takdir / Wanita Karir / Keluarga
Popularitas:9.8k
Nilai: 5
Nama Author: Araya Noona

"Hanya satu tahun?" tanya Sean.
"Ya. Kurasa itu sudah cukup," jawab Nadia tersenyum tipis.
"Tapi, walaupun ini cuma pernikahan kontrak aku pengen kamu bersikap selayaknya istri buat aku dan aku akan bersikap selayaknya suami buat kamu," kata Sean memberikan kesepakatan membuat Nadia mengerutkan keningnya bingung.
"Maksud kamu?"
"Maksud aku, sebelum kontrak pernikahan ini berakhir kita harus menjalankan peran masing-masing dengan baik karena setidaknya setelah bercerai kita jadi tau gimana rasanya punya istri atau suami sesungguhnya. Mengerti, sayang!"
Loh, kok jadi kayak gini?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Araya Noona, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Yang Terjadi

Warga dibuat panik ketika Nadia datang sembari digedong oleh Sean dalam keadaan tak sadarkan diri.

"Loh, itu Neng Nadia kenapa?" tanya salah satu ibu-ibu di sana.

"Pingsan, Bu," jawab Pak Dayat.

"Kok bisa? Jatuh kah?"

Pak Dayat dan Sean saling menatap di sana. Tepatnya mereka tidak tahu bagaimana caranya memberitahu warga tentang apa yang Nadia alami.

"Udah gak usah banyak tanya dulu. Lebih baik kita rawat Neng Nadia dulu," usul salah satu ibu-ibu yang kemudian diangguki setuju oleh yang lain. Meski itu berarti mereka harus memendam rasa penasaran untuk sementara waktu.

Para pria termasuk Sean pun keluar dari kamar tersebut. Mereka akan menunggu di ruang tamu. Tak lama kemudian, Pak Usman, kepala desa di sana pun datang. Dia menanyakan keadaan Nadia yang hingga saat ini belum sadar juga.

"Sebenarnya apa yang terjadi? Kenapa Neng Nadia bisa pingsan?" tanya Pak Usman.

"Tadi saat kami sedang menikmati pemandangan air terjun, tiba-tiba Nadia denger suara orang minta tolong dari arah hutan," Sean mulai menjelaskan kronologi kejadiannya.

"Dipikirnya itu Pak Dayat yang lagi nyari kayu. Tapi, saya sama sekali gak dengar apa-apa saat itu," ujar Sean ingat betul bagaimana kekehnya Nadia mengatakan jika dirinya mendengar suara Pak Dayat yang minta tolong.

"Sampai kami terpisah di tengah hutan. Dan saat itulah saya ketemu sama Pak Dayat dalam keadaan yang baik-baik aja."

**Flashback**

"Nadia! Nadia!" teriak Sean sambil terus berjalan mencoba menyusul langkah Nadia yang semakin jauh. Dia sendiri sampai heran kenapa Nadia bisa berlari secepat itu di tengah rumput hutan yang lumayan tinggi.

"Tunggu, Nadia!" Sean kembali berteriak saat melihat Nadia yang semakin jauh masuk ke dalam hutan setelah mengatakan jika dirinya mendengar suara teriakan lagi.

Oh ya Tuhan! Satu-satunya orang yang berteriak di sana itu hanya Sean. Tidak ada yang lain.

Sean tak lagi melihat Nadia membuatnya mulai khawatir. 

"Nadia! Kamu di mana?!" teriak Sean sembari melihat sekeliling tempat itu. 

Dia benar-benar kehilangan jejak Nadia di sana. Sembari terus berteriak Sean menyusuri jalan yang menurutnya mungkin dilalui oleh Nadia dengan melihat rumput yang patah. Logis saja, rumput itu patah karena diinjak. Lagipula ada bekas lumpur juga di atas rumput tersebut.

"Nadia, kamu dimana!" teriak Sean sembari mendengarkan. Mungkin Nadia juga tengah memanggilnya. Namun hingga beberapa menit berlalu tidak ada suara yang terdengar, ditambah dirinya juga sudah lumayan jauh masuk ke dalam hutan.

"Astaga, Nadia! Kamu di mana sih?" kata Sean mulai frustasi. Ingin menelpon juga tidak bisa karena tidak ada sinyal. Dan ditengah kegelisahan itu Pak Dayat datang.

"Mas Sean!" panggil Pak Dayat.

"Pak Dayat!" Sean langsung menghampiri Pak Dayat yang sedang membawa seikat kayu bakar di bahunya. Netranya menelisik penuh pria paruh baya itu dari ujung kaki hingga ujung rambut.

"Loh, Mas Sean ngapain di sini? Tadi saya ke air terjun loh nyariin Mas Sean sama Neng Nadia," kata Pak Dayat menurunkan kayu bakarnya di tanah.

"Pak Dayat gak apa-apa?" Dan bukannya menjawab Sean malah balik bertanya.

Pak Dayat tampak bingung dengan pertanyaan Sean. "Saya gak apa-apa kok. Memangnya ada apa, Mas?"

Sudah Sean duga jika Nadia mungkin salah dengar sebab dia tidak mendengar apa-apa sejak tadi. Dan sekarang semuanya terbukti. Pak Dayat sungguh tidak apa-apa.

"Tadi Nadia denger suara orang minta tolong dan dia pikir itu Pak Dayat, makanya dia lari masuk ke hutan," jawab Sean. "Tapi, sekarang saya gak tau Nadia ada di mana," lanjutnya menarik rambutnya agak kasar.

Pak Dayat terdiam sejenak seperti orang yang kaget. Tanpa sadar pria itu menelan salivanya berat lalu berkata, "Kita harus segera menemukan Neng Nadia."

Untung saja mereka cepat menemukan Nadia meski setelah itu mereka bingung sendiri karena Nadia mengoceh tidak jelas dan ketika melihat Pak Dayat wanita itu langsung pingsan.

**Flashback end**

"Jadi begitu ceritanya, Pak," kata Sean mengakhiri ceritanya.

Beberapa warga yang tadinya terdiam mendengar cerita Sean mulai berbisik lirih satu sama lain. Hal yang membuat Sean bingung sekaligus penasaran dengan apa yang sedang mereka bicarakan.

Ditambah Pak Usman juga ikut terdiam di sana. Pria itu tampak memikirkan sesuatu hingga....

"AAARRGGHHH!!!"

Teriakan yang begitu kencang membuat mereka semua terlonjak kaget. Teriakan itu berasal dari kamar yang ditempati Nadia.

Sean yang paling pertama berlari sebab dia tahu itu suara Nadia.

"Ada apa ini?" tanya Sean sesaat setelah dia berada di ambang pintu. Para ibu-ibu yang tadi menemani Nadia menatapnya dengan tatapan yang sulit diartikan. Sean mencari Nadia di antara para ibu-ibu itu. Betapa kagetnya Sean ketika dia melihat Nadia sudah meringkuk sembari menutup telingannya di sudut ruangan. Seperti orang yang sedang ketakutan.

Sean langsung menghampiri Nadia dengan raut wajah yang begitu khawatir.

"Hei, Nadia! Kamu kenapa?" tanya Sean memegang bahu Nadia.

"Jangan mendekat! Hiks ... hiks ... Pergi!" teriak Nadia meronta-ronta saat Sean mencoba menyentuhnya. Wanita itu menutup matanya tak ingin melihat siapa yang sedang berada di depannya.

"Nadia, ini aku Sean. Suami kamu!" kata Sean berusaha tetap menenangkan Nadia meski wanita itu terus memukul dirinya. Dan ketika mendengar jika itu adalah Sean barulah Nadia membuka matanya. Wanita yang tampilannya sudah kacau itu tambah menangis saat melihat Sean. Dia langsung memeluk pria itu dengan erat.

"Sean, aku takut! Hiks ... hiks ... hiks! Ada yang coba cekek aku tadi!" adunya pada sang suami.

Mendengar pengakuan sang istri membuat Sean melirik ke arah ibu-ibu tadi. Ah, rasanya tidak mungkin mereka akan mencelakai Nadia seperti yang dikatakan wanita itu.

Pria itu memejamkan matanya sesaat sembari mengelus kepala Nadia yang masih terisak dalam pelukannya. Sungguh Sean semakin bingung sebenarnya apa yang terjadi pada Nadia? Kenapa wanita itu bertingkah sangat aneh seharian ini?

Butuh waktu sekitar dua puluh menit untuk membuat Nadia tenang dan akhirnya tertidur, meninggalkan mereka semua dalam kebingungan. Tadi karena terus menangis, mereka tidak bisa bertanya apa-apa pada wanita itu. Padahal mereka ingin sekali tahu apa yang dirasakan, didengar dan dilihat Nadia hingga membuatnya jadi seperti itu.

Satu per satu warga mulai pamit pulang. Yang tinggal hanya Pak Dayat, Pak Usman serta sang istri.

Mereka memilih berkumpul di dalam kamar meski tempat itu memang lumayan sempit. Mereka takut Nadia akan bangun dan histeris lagi.

Sebenarnya sejak tadi Pak Usman ingin sekali membuka suara namun dia tidak tahu harus mulai dari mana sebab Sean dan Nadia bukan warganya yang bisa mengerti apa yang akan dia sampaikan.

"Pak Usman ingin mengatakan sesuatu?" Namun dia tidak tahu jika Sean akan sangat peka dengan keadaan membuat pria itu sedikit kelabakan.

Pria itu menarik napas panjang dahulu, melirik Pak Dayat kemudian istrinya seakan meminta persetujuan untuk bicara.

"Sebelumnya saya ingin bertanya, apa kalian benar sudah menikah?" tanya Pak Usman.

***

1
Hp Onlay
seru👍👍👍
Araya Noona: terimakasih sudah membaca😁
total 1 replies
Hp Onlay
next Thor 🥰🥰🥰
Araya Noona: siyaappp kakak
total 1 replies
Anto D Cotto
lanjut thor
Anto D Cotto
menarik
Araya Noona
Jangan lupa komen dan vote yah kalo kalian suka cerita ini. Terimakasih😉
Nur Adam
lnjut
Araya Noona: Terimakasih sudah membaca kak. semoga suka yah dengan ceritanya😉
total 1 replies
Aery_your
good
Araya Noona: Terimakasih sudah membaca. semoga suka ya😉
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!