NovelToon NovelToon
Menjadi Anak Angkat Miliarder Setelah Disakiti

Menjadi Anak Angkat Miliarder Setelah Disakiti

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Cinta Seiring Waktu / Identitas Tersembunyi
Popularitas:14.2k
Nilai: 5
Nama Author: Siska Kubur

Jangan mengharapkan aku kembali setelah kau menyakiti ku, anggaplah yang kau rasakan sekarang itu karma mu.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Siska Kubur, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

...

Keluarga ilham pun masuk kedalam rumah, untuk membahas rencananya yang ingin melamar okta..

" coba dek kamu hubungin okta ada di rumah ndak, takutnya pas kita sampai dia lagi keluar." ucap ilham menyuruh safira.

" iya mas, bentar adek telpon mbak okta." jawab safira, sambil mengambil Hp yang ada di sakunya. Mereka pun diam saat safira sudah menekan nomer okta.

panggilan pun langsung di jawab oleh okta..

" Assalammualaikum, mbak lagi di mana aku pingin ketemu." ucap safira, saat panggilan sudah tersambung.

" Waalaikumsalam. mbak lagi di rumah fir kamu ke sini saja langsung, kayanya ada yang penting ya." jawab okta dari sebrang panggilan.

" ya udah mbak sebentar lagi aku jalan kesana tungguin ya." jawab safira, mengangguk memberi kode pada ilham, jika okta ada di rumah.

" iya dek, kamu kesini aja mbak tungguin, mbak tutup dulu mbak lagi masak soalnya. Assalamualaikum." ucap okta karna memang dia sedang memasak.

" Waalaikumsalam." jawab safira, dan panggilan pun berakhir.

" mbak okta ada di rumah, ayok kita kesana, gak sabar lihat ekspresi mbak okta nanti." safira dengan antusiasnya.

" ya udah ayo berangkat." ucap bu laras sama antusiasnya dengan safira, mereka pun mengangguk, dan segera berdiri dan berjalan.

mereka semua pun memasuki mobil, sedangkan pak amir dan pak david memilih mengendarai sepeda motor matic safira karna mobil tidak muat, sedang kan dua mobil penuh dengan hantaran yang akan di berikan pada okta.

kata pak david juga sedang rindu di bonceng motor dengan pak amir seperti dulu.

tak kurang setengah jam mereka semua sampai di halaman rumah okta, disana ada bu wati dan ayah ahmad yang sedang mengobrol di depan teras.

mereka penasaran dengan rombongan mobil yang berhenti di halaman rumah mereka, segera mereka berdiri untuk melihat siapa yang datang.

saat melihat pak amir dan pak david, mereka berdua tersenyum melihat orang yang mereka kenal sedang memarkirkan motor maticnya.

" Assalamualaikum." salam pak amir dan pak david dengan kompak.

" Waalaikumsalam." jawab mereka, tidak kalah kompaknya.

" ayo masuk mir, tuan david." ucap ayah ahmad, yang merasa tidak enak jika tamunya berdiri.

" disini dulu, karna kebetulan gak ada okta." ucap pak david membuat mereka bingung.

" kenapa dengan okta tuan." tanya ayah ahmad merasa khawatir, dan juga bu wati.

pak david tidak menjawab melainkan memberi ilham kode untuk segera turun dari mobil.

mereka berdua kaget melihat ilham yang turun dengan gagah dan sangat berwibawa dengan setelan jas dengan sepatu pantofel.

Di sisi lain ada safira dan bu laras yang juga ikut turun dari mobil.

" Ya Allah nak ilham, kapan kamu pulang." ucap ayah ahmad sedikit bertriak. ilham langsung memberi kode pak ahmad dengan jari nya agar jangan berisik, karna takut okta keluar.

" shhhttt.. yah jangan keras-keras nanti okta dengar." ucap ilham, ayah ahmad pun mengangguk. Namun berbeda dengan bu wati.

" loh kan bagus dong okta tau kalau nak ilham pulang" jawab bu wati bingung.

" jadi gini bu saya mewakili ilham mau mengutarakan niat baik kami, kami di minta mewakili untuk mengatakan pada bapak dan ibu, jika ilham mempunyai niat untuk melamar anak bapak dan ibu yang bernama okta." ucap bu laras, bu wati dan ayah ahmad kaget mendengarnya. Namun sedetik kemudian mereka tersenyum.

" dengan senang hati saya menerima lamaran nak ilham, tapi semua keputusan kami serahkan kembali kepada okta, sebagi orang yang akan menjawab langsung." jawa ayah ahmad, mereka pun mengangguk mengerti.

" baiklah ayo kita temui okta." ucap pak david.

mereka semua pun menuju kedalam rumah,

" nduk sini, keluar.!!" triak bu wati setelah mereka semua duduk di ruang tamu rumah okta.

" iya bu bentar." jawab okta dari belakang, dan okta pun buru-buru menemui ibunya yang berteriak.

begitu tiba di sana pandangan okta langsung tertuju pada seseorang yang selama 2tahun ini memporak porandakan hari harinya..

" mas ilham, pak amir, tuan Admajaya, nyonya Admajaya. dan safira ka-kalian kok ada disini." tanya okta bingung dan kaget.

ilham pun berdiri dan mendekat pada okta dia sangat merindukan okta karna selama ini ilham hanya melihat okta hanya lewat foto yang okta kirim atau hanya sekedar vidio Call.

" kamu ndak kangen sama mas dek." ucap ilham sambil merentangkan tangannya. Dengan senang hati, okta pun segera memeluk ilham dengan erat di sertai tangisan.

" aku kangen banget sama kamu mas, kangen banget." jawab okta sambil nangis dalam pelukan ilham.

mereka yang melihat terharu, bahkan safira sampai nangis di bahu pak amir.

" katanya, mas pulangnya 1tahun lagi." tanya okta yang masih nyaman berada di pelukan ilham, dia melupakan jika banyak orang yang sedang menyaksikannya.

" sengaja. mas mau beri kamu kejutan." jawab ilham, sambil melepaskan pelukan okta untuk menatap mata teduh okta yang sangat dia rindukan.

" jahat kamu mas, aku lagi kangen malah di kerjain." ucap okta, berkata sambil memukul dada kekar ilham karna dia sangat kesal..

" udah le jangan terlalu dekat dulu, kalian belum halal." tegur pak amir, mereka berdua tersadar oleh teguran pak amir.

" hehehe maaf pak kita melupakan keberadaan kalian." ucap ilham

" sini, duduk dekat saya okta." ucap bu laras. okta pun menurut.

bu laras segera menyampaikan niatnya, saat semua sudah duduk.

" jadi gini, saya mewakili ilham menggantikan almarhumah ibunya datang kemari untuk melamar kamu apa kamu menerimanya, saya juga sudah memberi tau kedua orang tua kamu dan mereka setuju, hanya tinggal menunggu keputusan kamu." ucap bu laras panjang lebar, seraya mengelus-elus punggung okta.

okta terlihat kaget ternyata ilham yang dia tunggu selama 2tahun ini menepati janjinya sekarang.

" iya saya menerima lamaran dari mas ilham.." jawab okta lirih dan malu-malu, mereka semua mengucap hamdalah.

" tunggu sebentar kaya ada yang kurang mah." ucap pak david tiba-tiba.

" apa pah memangnya.?"jawab bu laras bingung. dan juga ikut berpikir, dan saat menemukan kejanggalan mereka segera berkata.

" seserahannya." ucap keluarga ilham dan ilham sendiri melupakan itu.

sedangkan keluarga okta dan okta menggelengkan kepala dengan kekonyolan mereka semua.. dan berakhir dengan tertawa bersama.

" ayok, kita turunin bersama biar cepat." ajak pak david.

mereka semua menurunkan semua seserahan itu okta dan kedua orang tuanya sangat kaget, begitu juga dengan tetangga yang ada di sana yang sedari tadi penasaran dengan ketiga mobil tersebut.

banyak barang yang keluar dari dalam mobil bahkan banyak barang-barang yang harganya bukan kaleng-kaleng..

" banyak banget mas, dan ini semua kelihatan harganya gak murah semua." ucap okta.

" mas juga ndak tau, itu semua papah sama mamah yang nyiapin, mas nerima aja, itu juga katanya hadiah buat menyambut kepulangan mas." jawab ilham jujur.

" papah dan mamah kok kamu panggil mereka seperti itu sih mas." tanya okta bingung.

" iya, karna mereka mengangkat mas sebagai anak mereka." jawab ilham santai.

" apa. jadi sekarang mas anak angkat tuan Admajaya, dan nyonya Admajaya gitu." ucap okta dengan mulut menganga.

" iya sayang ceritanya panjang, intinya ayah dan bapak adalah sahabat dari jaman SMA dulu." jawab ilham, sedangkan okta menjadi ragu.

" apa mas gak akan nyesel ngelamar aku, kan mas sekarang jadi anak tuan Admajaya, otomatis mas sekarang jadi orang kaya." ucap okta, lirih menundukkan kepala, dia ragu sekarang.

" kamu ngomong apa sih dek, tatap mata mas dan dengerin mas baik-baik, mas jatuh cinta sama kamu sebelum mas jadi seperti sekarang, mau mas kaya atau mas miskin, itu ndak akan merubah cintanya mas pada adek." ucap ilham sambil memegang pipi okta agar menatap matanya.

" Woy kalian lagi ngapain."

Bersambung...

1
Adeva Rizky
thor Husnul khotimah bukan Khusnul itu SDH beda artinya...tolong diperbaiki
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!