NovelToon NovelToon
Candunya Sang Mafia

Candunya Sang Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Mafia / CEO / Cinta pada Pandangan Pertama
Popularitas:12.2k
Nilai: 5
Nama Author: Aery_your

Albert Smirt, mafia kejam yang ditakuti semua orang. Dan yang membuat kita tahu bahwa mafia ini juga sering bermain dengan wanita mal4m maupun wanita pengh1bur untuk memenuhi kebutuhannya. Namun saat ia bertemu dengan seorang wanita yang bernama Bella/Bellinda dari sebuah insiden, membuat dirinya jatuh cinta pada pandangan pertama dan merubah dirinya menjadi pria yang sangat posesif hingga membuatnya candu. Bagaimana selanjutnya?

"Kita mulai yah!" kata Albert.

"Tapi, mungkin ini sakit," ucap Bella.

"Aku tidak akan menyakitimu, Sayang. Jadi kita mulai yah!" ucap Albert sekali lagi yang di jawab anggukan kepala oleh Bella.

penasaran? yukk baca!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Aery_your, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Mencari tahu

Setelah beberapa hari kejadian pembakaran pabrik. Albert memerintahkan anak buahnya untuk menangkap Klan Joseph. Klan itu terus saja mengusik dirinya dan. Entah siapa yang menjadi ketua klan Joseph itu.

Albert bertanya-tanya siapa ketua Klan Joseph?

Dia sudah mencarinya, namun sampai sekarang orang itu tidak di ketahui. Hingga Frans yang ahli hacker bertindak untuk mencari ketuanya.

Dimana ketua Klan Joseph yang sudah membunuh kedua orang tuanya yang dimana ketua itu malah pamannya sendiri yang berusaha mengambil kuasa sang ayah yang bernama Smirt . Albert sudah mencari pewaris Klan itu untuk membalaskan dendam.

Beberapa hari kemudian Frans tersenyum mendapat info bahwa anak atau ketua Klan itu satu fakultas dengan Bella.

Bella?

"Astaga, ini sangat berbahaya. Hidup, Bella berbahaya sekarang. Bisa saja yang mencelakai Bella itu adalah anak-anak Klan Joseph," ucap Frans khawatir akan hidup Bella.

"Aku harus memberitahukan hal ini pada Albert!"

frans bangkit dari kursi kepemimpinannya. Ia keluar dari ruangannya lalu menuju ke ruangan Albert.

Saat ia melangkahkan kaki langkahnya terhenti saat melihat Bella dan Albert saling tertawa. Entah apa yang mereka bicarakan.

Frans berdehem menghancurkan tawa mereka. "Ada apa?" tanya Albert pada Frans. Frans memberinya kode lewat mata dan Albert mengerti.

Di dalam ruang kerja Albert menyuruh Frans duduk. Kini mereka duduk bersama.

"Ada apa, Frans?"

"Ini bahaya, Albert."

"Bahaya? Maksud kau apa?" tanya Albert menaikkan satu alisnya.

"Ternyata ketua Klan Joseph, satu fakultas dengan Bella," jelas Frans.

"Jadi kamu tahu siapa orang itu?" tanya Albert.

Frans menggeleng membuat Albert berdecih. "Jadi?"

"Maka dari itu, Bella--"

"Hidup, Bella berbahaya," potong Albert.

Frans mengangguk. "Iya."

Sial!! Albert harus berhati-hati agar Bella tidak kenapa-kenapa.

"Kita harus melindungi, Bella, Albert!"

"Tanpa kamu mengatakan itu, kita wajib menjaga dia. Jangan sampai Bella menjadi sasaran mereka agar kita bisa mengalah."

Lagi-lagi Frans mengangguk.

***

"Sial! Chelsea di tangkap. Bagaimana caranya agar gue bisa melepaskannya."

Pablo berdecih. Ia memikirkan bagaimana cara ia membantu Chelsea untuk keluar di tempat itu.

"Gue harus selamatkan dia. Tapi bagaimana caranya. Sedangkan anggota Albert sangat banyak."

Sementara Chelsea yang sudah melemah di dalam ruangan gelap terus saja memanggil Pablo. Nama itu ia sebut apabila orang-orang tidak ada disana.

Pintu terbuka.

Ceklek

Chelsea menoleh. "Si sapa lo? Ja jangan lakukan apa-apa! Jangan sentuh gue!" tanyanya di akhiri tekanan agar dia tak disentuh oleh anak buah Albert. Namun sayang, anak buah Albert terus saja meraba dirinya. Bagaimana tidak, tubuh Chelsea sangat menggoda dengan kulit putih bersih. Namun saat ini kulitnya sudah penuh dengan luka lebam dan juga sayatan.

"Apa, Nona ingin bersenang-senang malam ini?" goda pria berhidung pesek.

Cihh

Chelsea melayangkan ludahnya di wajah pria itu.

"Hahaha! Aku suka dengan ludahmu sayang," ujar pria itu meraba buah dad*nya hingga Chelsea terpekik karena merasa sakit.

"Lepas sial*n!" maki Chelsea.

"Hahaha!" Pria itu tertawa. Ia mengambil kesempatan untuk menyetubuhi Chelsea sebab semuanya sedang tidak ada di sana. Ralat hanya ada enam orang dan hanya dirinya yang terobsesi dengan tubuh wanita itu.

"Pablo tolong," gumamnya terisak.

Pria itu melepas pakaian Chelsea, Chelsea tak menggunakan sehelai benang apapun sekarang.

Pria itu menelan salivanya susah lalu melumat benda kenyal Chelsea. Chelsea berteriak di dalam desahannya yang semakin membuat pria itu menggebu-gebu.

Tak ingin menunggu lama, pria pesek itu langsung menjalankan aksinya.

Awalnya Chelsea mengamuk, namun lama kelamaan ia juga menikmati permainan pria itu hingga mereka mencapai puncak kenikmatan bersama-sama.

Pria itu kembali memakaikan dress pada tubuh Chelsea yang sudah melemah karena napasnya yang tersengal-sengal akan lelah dan kenikmatan yang ia depat kan dari pria hidung pesek.

Pria itu tertawa lalu keluar dari tempat itu.

"Sialan! Gue akan bunuh lo, saat gue keluar dari tempat terkutuk ini! Dan lo Albert. Aku akan balas dendam dengan apa yang lo perbuat pada diriku!" umpat Chelsea terisak.

***

Keesokan harinya, waktu libur telah tiba, Bella juga sudah menyelesaikan ujiannya. Dan kini, Albert mengajak Bella untuk berjalan-jalan di suatu tempat.

Rumah megah yang berada di atas bukit.

"Ini adalah mansion orang tuaku. Dan ku harap kamu menyukainya, Bella!" ucap Albert.

Bella tersenyum. "Aku sangat menyukai tempat ini, Sayang. Apalagi pemandangannya yang begitu sejuk. Membuat aku nyaman tinggal disini," ujar Bella.

"Hanya kamu yang tahu tempat ini, Sayang. Frans dan Joe saja tidak tahu tempat ini."

Albert memeluk Bella dari belakang. Saat ini mereka tengah berada di atas balkon melihat pemandangan yang begitu indah.

"Beberapa hari ini, kita tinggal disini yah! Aku hanya ingin berdua denganmu," lirih Albert di telinga Bella.

Nafas dan lirihan itu membuat bulu kuduk Bella berdiri sempurna. Ada hasrat lain yang gadis itu rasakan.

Albert memutar tubuh Bella lalu menempelkan keningnya di kening Bella. "Aku sangat mencintaimu, Bella."

Deg

Wajah Bella bersemu merah, ia menunduk malu, namun dengan cepat Albert menaikkan wajah Bella agar wajah mereka bisa saling menatap.

"Bella," lirih Albert dengan lembut.

"Hum, ada apa?" tanya Bella tersenyum manis.

Tanpa menjawab Albert mendaratkan ciumannya di bibir manis gadis itu. Bella yang mendapat serangan tiba-tiba langsung menutup mata menikmati hisapan yang Albert berikan untuknya.

Albert menarik Bella masuk ke dalam kamar, membaringkan gadis itu dengan lembut tanpa menghentikan ciumannya.

"Eghnn!" Satu lenguhan keluar di mulut Bella berkali-kali. Semakin Bella mengeluarkan lenguhan semakin membuat Albert bergairah.

"Sayang..." panggil Albert di telinga Bella. Belum Bella menjawab Albert sudah mengecup telinga Bella dengan rakus hingga turun ke jenjang lehernya. Membuat Bella menggelinjang enak. Rasanya sangat nikmat apalagi ini kali pertamanya Albert melakukan hal ini pada diri Bella.

Bella menghentikan kegiatannya mendengar napas Bella yang tersengal-sengal dengan dada yang naik turun.

Mata Albert semakin sayu hingga Albert meraba pakaian Bella dan membuka kancing dress yang gadis itu kenakan satu persatu.

Awalnya Bella menolak namun tubuhnya tak bisa menolak.

Kini mereka sudah tak mengenakan pakaian sama sekali. Dan Albert kembali mengecup Bella dari atas hingga turun ke pusar.

Bella meremas seprei membuat dirinya semakin mendesah. Albert yang mendengar semakin menggebu-gebu.

"Ahhhss!!" desah Bella saat Albert sudah bermain di bawah sana tepat di pusat sensitifnya.

"Sa sayang.. a aku, ingin buang air kec!" ucap Bella mendesah menahan kepala Albert disana namun pinggulnya bergoyang naik turun.

Jujur itu sangat nikmat baginya.

Bukannya menjawab, Albert semakin liar bermain disana membuat Bella mendesah kuat menahan kepala Albert dan

"Albert," lirih Bella.

Albert tersenyum puas melihat Bella menikmati pelepasan pertamanya.

"Apa kamu suka, Sayang?" tanya Albert yang dimana wajah Bella semakin memerah.

Bella menutup wajahnya. "Kenapa, kamu tetap disana. Aku jadi buang air kecil kan," ucap Bella malu.

Albert terkekeh. "Itu kenikmatan, Sayang. Bukan air kecil."

Mendengar itu mata Bella membulat. Ternyata itu yang namanya kenikmatan?

"Kita mulai yah!" kata Albert.

"Tapi, mungkin ini sakit," ucap Bella.

"Aku tidak akan menyakitimu, Sayang. Jadi kita mulai yah!" ucap Albert sekali lagi yang di jawab anggukan kepala oleh Bella.

1
Astuti Setiorini
bertanda apa itu apa albert akan terluka saat menyelatkan bella
Ina Alfiana
bagus
Ina Alfiana
bagus loh
Kayla jannatan adsqia
brlla bella🙈🙉
Aery_your: kenapa Bella kk?
total 1 replies
Kayla jannatan adsqia
untung dibaaa sama albert yah😌
Aery_your: Iya Kak
total 1 replies
Kayla jannatan adsqia
tega ya mereka😥
Aery_your: 🥺 ya kak
total 1 replies
Kayla jannatan adsqia
good
Aery_your: 🤗🤗🤗 makasih kak
total 1 replies
Kayla jannatan adsqia
awal yang bagus kk😍
Aery_your: Selamat membaca kk
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!