Linda adalah seorang pengembara dengan ilmu medis dan keterampilan beladiri yang sangat hebat.
Mengalami hilang ingatan membuatnya diperbudak oleh sebuah keluarga yang membutuhkan seorang perawat gratis untuk putra mereka yang sedang sakit.
Sebuah kecelakaan membuat Linda kembali mengingat ingatannya dan kemudian bertemu seorang pria bernama Alaska yang memberinya sebidang tanah.
Dari tanah itu Linda mendapat kesuksesan sebagai seorang perempuan pengusaha tanaman herbal terbaik di desa tersebut.
Kalau kamu sakit, jangan lupa datang ke kebunnya meminta obat herbal, dijamin sembuh!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon To Raja, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5. Salah membawa obat
Keesokan harinya, pagi-pagi sekali Linda telah bangun, perempuan itu langsung pergi menuju danau dan duduk di sana dengan bersila kaki untuk mendapatkan energi spiritual dari alam yang baru saja menyambut kedatangan matahari.
Sinar mentari keemasan di ujung timur sudah mulai nampak perlahan-lahan, dan perlahan-lahan memunculkan sinarnya menerangi bumi yang sebelumnya dilanda kegelapan.
Perlahan-lahan matahari semakin meninggi, sehingga menyinari perempuan yang duduk di tepi Danau.
Alaska berada di emper memperhatikan perempuan yang sangat tenang dalam keheningan bermeditasi,, sinar matahari yang memancar di kepala Linda membuat perempuan itu seperti Dewi matahari yang dipenuhi dengan sinar keemasan.
Dari belakang Alaska, pelayan pribadi Alaska muncul, "tuan--"
Alasan mengangkat tangan menghentikan ucapan pelayan pribadinya, sehingga sang pelayan pribadi dengan cepat menutup mulut dan memperhatikan arah tatapan tuan muda mereka yang tertuju pada perempuan di tepi danau.
Seketika sebuah senyuman terukir di wajah pelayan pribadi itu, 'Ternyata dia tidak ingin aku mengganggu wanitanya yang sedang konsentrasi,' ucap sang pelayan dalam hati.
Mereka terus berada di sana sampai matahari sudah lumayan panas dan Linda akhirnya berdiri, perempuan itu menatap ke arah tengah danau selama beberapa saat sebelum terbalik untuk kembali ke paviliun.
Pada saat itulah tatapannya bertemu dengan Alaska, Linda menghentikan langkahnya beberapa saat sebelum melanjutkan langkahnya dan menghampiri Alaska.
"Selamat pagi," ucap Linda dengan suara yang tenang menyejukkan hati.
"Selamat pagi, sekarang waktunya sarapan, obat yang kau minta juga telah tiba beberapa saat yang lalu," ucap Alaska dijawab anggukan pelan Linda hingga mereka berjalan ke meja makan.
Setelah selesai sarapan, Linda langsung memeriksa 3 obat yang dibawa oleh orang suruhan Alaska.
Linda melihat ketiga obat itu dan memisahkan satu obat dari antara ketiganya.
"Apakah ada kesalahan?" Ucap asisten pribadi Alaska membuat seorang pria yang berdiri tak jauh dari mereka Langsung merasakan ancaman pada dirinya.
Dia adalah pria yang bertugas membawakan obat itu dari ibukota, dan jika ada kesalahan maka nyawanya bisa dipertaruhkan karena dia telah mengetahui bahwa obat-obatan itu harus dijaga seperti nyawa seseorang karena merupakan bahan herbal untuk menyembuhkan penyakit tuan muda mereka.
"Bubuk wijen merah ada dua jenis, yang pertama bubuk wijen merah yang tumbuh di dataran hitam yang dijumpai sebelum tiba di lembah Hitam, sementara bubuk wijen merah yang lain ialah yang tumbuh di lembah Hitam. Warnanya lebih gelap dan memiliki aroma menyengat. Jelas yang kau bawa ini adalah bubuk wijen merah dari dataran hitam," ucap Linda membuat sang pria yang bertugas mengantarkan bubuk wijen merah tersebut langsung merasakan seluruh tubuhnya menjadi lemas dan keringat dingin memenuhi telapak tangannya.
"Kau sudah salah membawa bahan yang penting!" Suara dingin Alaska memenuhi ruangan tersebut membuat sang pria seketika bersujud di lantai sampai muka menyentuh lantai.
"Saya sudah salah, saya pantas dihukum!" Ucap sang pria dengan suara gemetar ketakutan.
Linda memperhatikan pria yang bersujud di lantai itu kemah tampak gemetar dan ketakutan, "itu bukan salahnya, beberapa tabib memang biasanya sulit membedakan kedua bahan tersebut. Aku sendiri yang akan pergi mencarinya," ucap Linda.
Tatapan dingin Alaska langsung berubah ketika dia memalingkan mukanya menatap Linda, "Ibukota terlalu jauh, untuk menempuhnya dengan cepat harus menunggangi kuda dan itupun harus melakukannya satu hari satu malam, dan kalau menggunakan kereta maka akan memakan waktu yang lebih lama. Orang-orang ku akan pergi untuk--"
"Jangan khawatir, aku bisa menunggang kuda dan selain itu ada bahan-bahan lain yang perlu kucari Di sana. Jika tidak keberatan, bisakah saya meminjam uang beberapa ratus ribu?" Tanya Linda pada Alaska.
"Jangankan 500.000, bahkan Aku sudah memberikan beberapa tambahan tanah, jadi beli apapun yang kau inginkan, pelayan akan membayarnya," kata Alaska.
"Baik," Linda menganggukkan kepalanya dengan pelan.
Pada saat itu juga, seorang pelayan tiba-tiba saja masuk dan dia dengan sedikit takut menghampiri semua orang yang sedang berkumpul, "Maaf menyela pembicaraan, Saya dengar bubuk wijen merah dimiliki oleh salah seorang pria di desa ini. Katanya dia mendapatkannya saat menolong seorang pria yang merupakan seorang pelancong dan mendapat hadiah itu. Saya juga mendengar bahwa kualitasnya sangat baik, jadi saya pikir saya harus menyampaikan berita ini pada tuan muda," ucap sang pelayan membuat Linda menatap pelayan tersebut.
"Kalau begitu, antarkan aku ke tempat itu!" Ucap Linda langsung dijawab sang pelayan hingga mereka segera meninggalkan paviliun untuk pergi ke tempat yang dimaksud oleh sang pelayan.
Sementara Alaska yang tinggal, dia melirik asisten pribadinya sambil berkata, "pria yang salah membawa obat itu, hukum dia 100 kali cambukan!"
"Tu,, tuan!" Sang pria sangat terkejut, dia yang sedang bersujud di lantai merasakan bajunya seketika menjadi basah seolah-olah tubuhnya baru saja diperas dan mengeluarkan banyak air.
Namun apa daya, para pria yang bertugas di sana dengan sikap menyeretnya pergi dari tempat itu untuk mendapatkan hukuman 100 kali cambukan.
Setelah pria itu diseret pergi, Alaska dengan dingin berkata, "siapapun yang berani melakukan kesalahan jika itu terkait Linda, maka hukum mereka semua dengan 100 kali cambukan!"
Semua yang berada di ruangan itu, mereka merasakan keringat dingin di punggung mereka, tidak ada yang berani mengangkat kepala dan semua orang tertunduk dalam merasa takut.
Siapa yang menduga bahwa nanti atau besok atau seminggu lagi merekalah yang melakukan kesalahan kecil!
Cambukan 100 kali bisa membuat seseorang menjadi lumpuh!
"Baik," jawab pelayan pribadi Alaska.
@@@... Maaf, ini resep untuk kulit tipis, kulit tebal gak ngaruh apa-apa.
biar makin semangat
thankyou ya Thor..