NovelToon NovelToon
Awan Hitam Di Hidupku

Awan Hitam Di Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Romantis / CEO / Peran wanita dan peran pria sama-sama hebat / Percintaan Konglomerat / Identitas Tersembunyi / Trauma masa lalu
Popularitas:3.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rickaarsakha

Kesalah pahaman dua sahabat lama membuat putri salah satu di antara mereka harus menanggung derita. Ratia, putri dari keluarga Atmojo yang trus di kejar dan harus di habisi oleh keluarga Baskoro.
Ratia kecil terpaksa di sembunyikan di sebuah negara, di mana hanya kakeknya saja yang tau. Bertahun-tahun di cari, keberadaan Ratia tercium. Namun dengan cepat kakeknya menikahkan Ratia pada keluarga yang kaya dan berkuasa. Ternyata hal itu membuat Ratia semakin menderita, Aksara memiliki banyak wanita di hidupnya. Perlakuan tidak menyenangkan trus Ratia dapatkan dari suaminya itu. Dengan kecantikan dan kecerdasan yang dimiliki Ratia dia berhasil meluluhkan hati sang suami, namun Ratia terlanjur membenci suaminya Aksara. Rasa benci Ratia pada sang suami dan keluarganya membuat dia ingin mengakhiri hidup. Namun dengan segala cara Aksara mencegah hal itu, dan membuat Ratia luluh.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rickaarsakha, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Menangislah

Sore itu, setelah perbincangan mereka bertiga Hanggoro duduk di tepi ranjang. Kerutan di keningnya, kian terlihat. Pikirannya trus menggingat apa yang ayahnya katakan tadi.

"Keputusan mu itu terlalu gegabah Hanggoro, ayah tahu betul Suseno itu bagaimana. Dia tidak akan melakukannya secara sukarela ia akan meminta imbalan yang jauh lebih besar, ayah yakin mereka juga tahu tentang Ratia. Ayah takut mereka juga menginginkan putrimu itu"

'Menginginkan putriku' kata-kata itu berulang hatinya ucapkan.

Bagaimana tidak sejak lahir, putrinya langsung di sembunyikan, dan ternyata mereka menemukan serta melukai putrinya. Kini ayahnya menyembunyi Putrinya enta di mana. Kesedian kini berganti dengan penyesalan yang begitu dalam, ia tanpa sengaja membut putrinya semakin terbelenggu. Seolah ia mendorong Putrinya hingga kedasar jurang yang sangat dalam. Tanpa ia sadari bulir-bulir di matanya berjatuhan membasahi pipi laki-laki itu.

Di tengah Hanggoro yang sedang meratapi segala yang terjadi, Dewi istrinya masuk.

"Mas, apa yang terjadi?"

"Tidak ada, mas hanya lelah" Hanggoro terpaksa berbohong, tidak mungkin ia menceritakan pembicaraan mereka siang tadi. Ia tidak ingin istrinya, trus menangis setiap hari.

"Lelah mas??" Hanggoro hanya menganggukan kepalanya.

"Lalu kenapa mas menangis?"

"Tidak, mas hanya rindu pada putri kita" ucap Hanggoro seraya memalingkan wajah.

"Oh ya sayang, di mana Wira"

"Masih di kamarnya"

"Baiklah, ada yang mas harus bicarakan menegenai pernikahannya" Hanggoro berlalu meninggalkan istrinya yang masih bertanya-tanya, namun ia tak ingin sang istri terbebani.

Sesampainya di kamar Wira, Hanggoro menerobos masuk tanpa memberitahu yang empunya kamar.

"Wira, ada yang perlu kita bicarakan" ucap hanggoro, namun Wira hanya diam.

"Wira, apa yang ada di pikiranmu, ada hal yang lebih penting"

"Apa yang lebih penting dari Ratia mas?"

"Pesta pernikahan mu, tidak kurang dari satu minggu lagi!!!"

"Tapi mas, kenapa kita tidak membatalkan saja pernikahan ini.'' kali ini Wira berdiri, pandangannya lurus seolah keputusasaan kian menggerogoti jiwa.

"Apa maksudmu Wira, persiapan pernikahanmu sudah hampir seratus persen!!" Nada bicara Hanggoro semakin tinggi.

"Mas, kau tau aku sangat menyayangi putri mu, t-tapii"

"Tapi Ratia baik-baik saja." Ia terpaksa berbohong demi kelancaran pesta pernikahan yang akan mereka gelar beberapa hari lagi dan sangat tidak mungkin untuk di batalkan.

Namun Wira tak bergeming mendengar apa yang di ucapkan saudarnya itu.

"Apa lagi masalahnya Wira?"

"Tapi tentu saja aku akan lebih menyayangi putri ku mas!!"

"Ma-maksud mu bagaimana??"

"Apakah mas menderita sekarang?" Kata itu seketika membuat bibir Hanggoro terkunci.

"Aku tau semua isi hati mu, bahkan aku tau sejak kehadiran Ratia istrimu menangis di setiap malam. Aku juga tau ibu melakukan hal yang sama seperti yang istrimu lakukan!!!"

"Apaaaa?" Mata Hanggoro berkaca-kaca, terlihat di ujung matanya buliran bening hampir berjatuhan.

"Menagislah mas, jika kau ingin menangis. Aku tau sudah sejak lama kau menahan tangis mu itu." Kata-katanya yang keluar dari mulut Wira terdengar bergetar, namun sudut bibirnya terangkat membuat senyum. Tidak berselang lama tawa dari mulut pria itu terdengar, di susul air mata yang berjatuhan.

"Wira, hentikan" suara Hanggoro terdengar lirih, membuat tawa Wira semakin menggema.

"Kenapa kau masih menahan tangismu mas?, jangan berbohong pada ku, aku tau dengan pasti putrimu tidak baik-baik saja!!" Hanggoro tak menyangka jika Wira tau yang sebenarnya.

"Apa kau menderita mas,?" Alis Wira terangkat, saat mata mereka bertemu.

"Kau sangat menderita mas, kau menderita" teriakan Wira kembali memenuhi langit-langit rumah itu.

"Aku ingin pernikahan ini di batalkan" pungkas Wira dengan mata yang sudah memerah.

"Tidak mungkin Wira, jangan melakukan hal konyol"

"Lebih konyol mana jika pernikahan itu tetap terjadi?"

"Ini semua demi nama keluarga Wira, pikirkan baik-baik!!" Terdengar helaan nafas yang begitu berat, Hanggoro menataf lekat sang adik. Mencoba mencari tau jalan pikirannya.

"Mas, perlu kau ketahui aku sengaja belum menikah di usia ku yang sudah matang ini."

"Lalu ???"

"Lalu sejak kehadiran Ratia aku lega, ku pikir semua akan baik-baik saja mas. Namun kejadian itu membuat aku merubah rencana hidupku, kaupun tahu aku sudah sangat menderita kehilangan Ratia yang enta apa dan bagaimana keadaannya saat ini, aku tidak mau penderitaan ini semakin besar." Sejenak Wira menghirup udara yang terasa amat panas di ruangan itu.

"Aku tidak mau menikah dan punya anak, jika anakku terlahir perempuan maka nasib anakku akan sama seperti Ratia, cukup Ratia yang sudah sangat menderita mas. Jangan ada putri yang lain!, apa kau mau kita semua semakin menderita???"

Tiba-tiba Brukkk..... Hanggoro terduduk. Tangisnya pecah, semakin hancur hati dan pikirannya. Nyatanya Hanggoro memang tak sekuat itu.

Setelah perbincangan yang mengarah keributan kedua kakak adik itu, sebagai Ayah yang tingal satu atap Kusuma tentu mendengar dengan jelas.

"Wira, apa ada konsep pernikahan yang mau kau rubah nak?" Tanya sang ibu memulai bertanya  di sela-sela makan malam bersama.

"Mumpung masih ad beberapa hari lagi".

"Apa ibu tidak tau, aku sudah tidak ingin menikah!!!" Wira yang menjawab dengan wajah yang datar. Sang ibu nampak tidak terkejut.

"Jika istrimu bersedia kau boleh memilih untuk tidak punya anak!!" Kusuma langsung mengambil keputusan.

"Pernikahan ini harus tetap terlaksana, apa kau ingin Ratia mereka dapatkan?"

"Tidak ayah,tapii..!!"

"Tidak ada tapi lagi Wira, jangan membuat keadaan semakin kacau. Bersikaplah biasa saja!!!"

"Ayah...''nyonya besar keluarga Atmojo memberi kode agar suaminya bersikap lebih lembut.

"Kita tidak akan membicarakan masalah pernikahan ini lagi, semua sudah selesai dan akan berlangsung. Jangan ada tangisan di sana bersikap biasa tanpa mengundang kecurigaan!!!" Tandas Kusuma dan langsung meninggalkan meja makan. Di meja makan Hanggoro dan Istrinya hanya diam, tidak ingin ikut dalam perdebatan namun juga tak mungki meninggalkan meja itu.

"Hanggoro, kenapa diam saja?" Nampaknya sang ibu ingin anak pertamanya tetap membujuk sang suami agar kembali ke meja makan.

"Pernikahan memang tak mungkin di batalkan, tetapi apa masih tak bisa kita tunda sampai keadaan benar-benar baik??"

"Ibu dengar sendirikan ayah bicara apa tadi!!"

"Iya tapikan kamu...."

"Bisa membujuk ayah?" Potong Hanggoro dengan cepat.

"Ibu tau sendiri bagai mana ayah, sejak kapan ia bisa di bantah!!" Hanggoro sedikit meninggikan nada bicaranya.

"Iya tapi melangsungkan pernikahan di saat keadaan kita seperti ink bukanah hal yang baik"

"Lalu apa kita punya pilihan lain bu?, kita tunda pernikahan ini, apa akan lebih baik bu?" Sang ibu terdiam.

"Tidak akan menjadi lebih baik" Hanghoro memukul meja makan dengan cukup kuat.

"Mas hentikan, tenangkan dirimu"

"Pernikahan ini tidak akan di tunda bu, keadaan semakin  kacau nantinya"

Di tengah-tengah mereka yang masih berdebat tiba-tiba Kusuma membali ke meja makan dengan tatapan yang tajam.

"Apa masih ada yang perlu kita bicarakan bu?" Ucapnya kembali duduk.

1
Neneng Dwi Nurhayati
buat latia pergi kak
Ricka Arsakha: uda pergi dia kak, uda ketabrak kereta malah. sekali lg trimksih sudah membaca karya pertama ku, semoga kk sehat sllu ya
total 1 replies
Neneng Dwi Nurhayati
lanjut Kak
double up
Neneng Dwi Nurhayati: /Smile/
Ricka Arsakha: oke kk
trimaksih bnyak sdh membaca tulisan ku
total 2 replies
Yami CB
Beberapa hari sudah bersabar, tolong update sekarang ya thor!
Ricka Arsakha: baik kk, trimaksih banyak sudah membaca
total 1 replies
Legato Bluesummers
Setiap adegan makin bikin penasaran, jangan berhenti thor!
Ricka Arsakha: alhmdllh terimksih bnyak kk sudah membaca
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!