Cinta Istri Yang Malang

Cinta Istri Yang Malang

BAB 1

Di siang hari Ara kerja dengan sibuk dan mengejar deadline yang sangat menumpuk di meja kerjanya, saat Ara sedang mengerjakan pekerjaan deadline nya tiba tiba bel jam makan siang berbunyi lalu Siti dan Weni bertanya kepada ara apa dia mau ke kantin untuk makan bersama???

"Ara yuk kita makan ke kantin ajak teman satu defisinya".  Siti bertanya kepada ara

"Aku malas mbak kalau di kantin biasanya rame dan banyak cowok cowok genit juga". Ara menjawab pertanyaan Siti

"Iya ayuk mbak Ara biar otak kita fras juga kan lumayan sekalian cuci mata barangkali aja ada yang nyantol di hati dan biar gak eror juga nih otak suruh kerja mulu hehehe". Weni hanya bisa tersenyum lebar sambil cengengesan

"Aku sebenernya males, karena mbak Siti dan Weni maksa aku untuk keluar istirahat emang sih aku juga laper karena hari ini aku gak bawa bekal biasanya aku bekal dari rumah karna mamah itu salah satu orang tua yang posesif ke anaknya". Ara menjawab nya sambil berjalan menuju ke kantin.

"Hallo mbak Ara tumben ke kantin gak bawa bekal" Asih bertanya sambil menebak apakah Ara tidak membawa bekal.

"Iya Mbak asih nih tau aja kalau aku gak bawa bekal"  Ara menjawab ya sambil tertawa kecil.

"ya kalau mbak Ara ke kantin sudah ke biasaan mbak ara gak bawa bekal hahaha" asih menjawab nya sambil tertawa.

"Oh iya sampe lupa mbak Ara mau makan apa gara gara ke asikan ngobrol jadi lupa deh nawarin ke mbak ara" asih menjawabnya sambil bertanya apa yang akan di beli Ara di kantin tempat kerjanya.

"Mbak Ara yang cantik dan mbak Asih yang comel maaf yah bisa tidak kangen-kangenannya di tunda dulu?? Cacing dalam perut aku udah dangdutan nih" Sahut Weni dan Ara langsung melihat ke arah weni ya dasar Weni sirik aja.

"Iya nih mbak ara perasaan tadi kamu yang gak mau di ajak ke kantin tapi giliran ngobrol sama mbak asih gak ada berhenti ngobrol kita-kita ini udah laper nih mbak" Siti ikutan kesal karena mereka terlalu lama mengobrol dan sudah menahan lapar.

"Cengar cengir senyum-senyum sendiri lu kenapa sih Weni" tanya Ara menatap Weni

"Lo kesurupan ya weni? Senyum senyum sendiri" di pegang lah dahi Weni oleh Ara dan Ara tengak tengok mencari arah pandang Weni dan benar saja Weni sedang melihat segerombolan cowo-cowo ganteng yang duduk di seberang sana.

"Ih apaan sih mbak Ara aku ini normal gak sakit juga gak kesurupan tapi lagi berhayal seandainya yang duduk di samping yang pakai baju biru muda itu jadi cowok aku oh senangnya hati aku" Weni kembali tersenyum sambil menatap pria pujaan hatinya.

"Dasar kamu Weni" Ara sambil menyenggol bahu weni.

"sudahlah Weni kamu kan dah punya mas Jun yang sexi dan bohay terima saja mas jun apa adanya lagian Jun mau di mainkan kasihan tau, Iya gak Mbak siti?" Ara menoleh menatap Siti yang sedang duduk di sampingnya.

"Iya Weni betul itu apa sih kurangnya Jun dia baik setia bodynya juga ya lumayan cukuplah" kata Siti lalu di saut oleh Ara.

"Iya Weni cukup bohai hahahaha" Ara ketawa renyah dan Weni cuman bisa mencebikkan bibirnya dengan kesal.

Tanpa mereka sadari di sebrang bangku mereka ada seseorang yg mulai tertarik dengan salah satu cewe-cewe yg sedang asik mengobrol atau bercanda lebih tepatnya. Cowok itu menatap salah satu dari ketiga cewe yang sedang duduk di seberang nya sambil memakan makanannya dan di sadari oleh pandangan Weni yang sendari tadi sedang menatap cowok cowok yang duduk di seberang nya.

"Eh Mbak Ara liat tuh dari tadi cowo yang aku taksir malah liatin kamu terus deh mbak" Weni menyuruh Ara melihat kearah belakang nya

"Oh ya? masa sih?" jawab Ara sambil ngeledek Weni masa bodo dengan keadaan dia yg di lihatin Sama cowo di depannya.

Setelah makan Ara langsung ajak teman temannya masuk lagi untuk mengerjakan kewajiban mereka sebagai seorang muslim yaitu beribadah sambil menunggu jam masuk kerja kembali. Di tempat lain ada Ega yang sedang memikirkan bagaimana caranya untuk berkenalan dengan cewe yang bikin dia kepikiran yang bukan lain adalah Ara, Ega penasaran dia bertanya kepada teman temannya dan sama saudaranya yang satu devisi sama Ara.

"Kenapa gak mas Ega gak coba tanya sama mas David aja, kalau suka sama mbak Ara kamu gak bakalan bisa dapetin dia kata orang orang dia itu kalau di deketin sama cowok suka jutek dan gak bakal peduli sama cowok, apalagi sama pegawai rendahan kaya kita kita ini mas"

"Emangnya kenapa kalau pegawai rendahan kaya kita gak pantas dapet cewe cantik pintar dan bintangnya perusahaan ini meskipun aku pegawai rendahan aku yakin bisa dapetin dia" ucapan Ega untuk meyakinkan Saudara nya itu

"Mas Ega gak menyerah malah di hati Ega makin menantang untuk bisa deketin dia" Ega mencari cari informasi tentang Ara dan jatuh di seseorang yg dekat dengan Ara dan dia memiliki nomor telefon Ara.

"Kamu suka sama Ara?" Mbak Heri bertanya kepada Ega.

"Mbak heri pesan jangan macam macam kamu ega, Ara itu aku anggap adik aku sendiri kalau kamu mainin dia aku gak segan segan bikin hancur kerjaan kamu" Ucapan mbak Heri yang serius kepada Ega.

Ega bergidik ngeri karna memang mbak heri ini orang yang galak jadi Ega harus benar benar waspada kepada mbak heri. Di sore harinya seolah Allah mendukung Ega baru keluar dari gudang dia melihat Ara keluar dari kantor menuju parkiran Ara bersiap untuk pulang karena Ara selalu di antar dan di jemput mobil perusahaan dan juga Ara selalu mencari driver sendiri di pos driver perusahaan ketika  itu Ara hendak pergi ke pos yang dekat dengan parkiran lalu Ega segera bergegas lari untuk menyapa Ara.

"Hallo mbak Ara mau pulang ya?" Sapa Ega dengan senyuman tetapi Ara cuman ngelirik doang tanpa menjawab lalu Ega memberani kan diri untuk bicara kalau dia ingin ikut mobil jemputan untuk pulang.

"Mbak ara aku boleh gak ikut mobil jemputan mbak Ara?" Ega bertanya kepada ara.

Lalu Ara merespon setelah Ega memberanikan diri untuk ikut mobil jemputannya.

"Memang kamu mau turun di mana ikut bareng dengan mobil jemputan ku? Ya boleh aja sih lagi pula ini juga mobil perusahaan kalau kamu memang searah sama aku ya kenapa enggak?" Ara menjawab pertanyaan dari Ega, Lalu Ega tersenyum ceria karena di respon oleh cewe incaran dirinya.

"Aku mau ke perumahan bumi Asri permai mbak" Ega menjawab nya kembali.

Di saat itu juga Ara merasa ini anak kenapa bisa bisanya ngomong mau ke perumahan yang sama dengan arah rumah aku, Ara mengangkat kedua bahunya sambil menjawab.

"Iya terserah kamu aja deh" Ara merespon pembicaraan Ega.

Di jalan Ara banyak berbincang dengan sopir yang biasa antar jemput dirinya karena memang bapak supir ini sudah berumur lumayan tua makanya Ara sangat suka di antar oleh bapak supir ini. Setelah sampai di depan pintu perumahan memang Ara nggak pernah mau kalau merepotkan driver kalau sampai depan rumah lalu Ega juga ikut turun dan Ara bertanya-tanya.

"kamu ikutan turun ngapain" Ara bertanya heran menatap Ega.

"Tadi saya bilang mau turun di perumahan Bumi Asri permai mbak" Ega menjawabnya sambil tersenyum.

Lalu mereka jalan berdampingan di pertengahan jalan Ega memberanikan diri buat basa basi dan Ega bertanya

"Mbak Ara boleh nggak kalu aku tlpon kamu nanti malam" Ega bertanya kepada ara.

"Boleh boleh saja" Ara juga berfikir Ega cuman bercanda gak mungkin juga dia punya nomer hp gue.

Lagi pula dari mana juga karena memang Ara bukan tipe orang yg mengumbar no pribadinya. Lalu Ara mempercepat langkahnya menuju rumahnya tapi di saat agak jauh Ara menengok ke belakang dan Ega yang dia pikir ada d blakangny ternyata menghilang.

Bersambung

Terpopuler

Comments

范妮·廉姆

范妮·廉姆

Hai kak, perkenalkan aku Pocipan dari Gc Bcm mau ajak kaka untuk bergabung yu

kita di sini mau belajar bersama dengan mentor dan juga mengadakan Event tertentu dengan reward

caranya mudah wajib follow akun saya maka saya akan undang kaka untuk masuk Gc Bcm. Terima kasih

2024-10-12

1

lihat semua

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!