NovelToon NovelToon
SECOND LIFE, LIORA!

SECOND LIFE, LIORA!

Status: sedang berlangsung
Genre:Reinkarnasi
Popularitas:3.4k
Nilai: 5
Nama Author: Rosalyn.

Di tengah kehancuran yang ditinggalkan oleh amukan Liora Ravenscroft, putri bungsu dari Grand Duke Dimitri Ravenscroft, ruangan berantakan dan pelayan-pelayan yang ketakutan menggambarkan betapa dahsyatnya kemarahan Liora. Namun, ketika ia terbangun di tengah kekacauan tersebut, ia menemukan dirinya dalam keadaan bingung dan tak ingat apa pun, termasuk identitas dirinya.

Liora yang dulunya dikenal sebagai wanita dengan temperamental yang sangat buruk, kini terkejut saat menyadari perubahan pada dirinya, termasuk wajahnya yang kini berbeda dan fakta bahwa ia telah meracuni kekasih Putra Mahkota. Dengan mengandalkan pelayan bernama Saina untuk mengungkap semua informasi yang hilang, Liora mulai menggali kembali ingatannya yang tersembunyi dan mencari tahu alasan di balik amukannya yang mengakibatkan hukuman skors.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rosalyn., isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

LATIHAN PEDANG

...05...

Ruangan kerja di istana itu begitu megah, dengan langit-langit tinggi berhiaskan lampu gantung kristal sehingga memberikan pantulan lembut pada ke seluruh ruangan.

Meja kayu mahoni besar di tengah ruangan dipenuhi kertas-kertas penting, peta, dan buku-buku tebal. Tirai merah marun yang berat, terukir pola-pola yang abstrak, menjuntai sampai ke lantai.

Putra mahkota duduk di kursi tinggi di belakang meja, wajahnya tampak keras, namun matanya menyiratkan pikiran yang melanglang buana.

Tangannya yang besar menggenggam sebuah kertas yang rapuh. Di gerakannya terdapat sebuah keraguan. Dengan pikiran yang terus teringat pada kata-kata Liora. "Saya bukan Liora yang sama seperti dulu."

Liora yang selama ini ia kenal adalah Liora yang memiliki sikap sembrono, mudah terprovokasi dan selalu patuh padanya seakan bersiap untuk dimanfaatkan.

Tapi sekarang sikapnya berubah dratis, menjadi Liora yang tidak mudah diprovokasi dan tidak patuh lagi padanya.

Perubahan itu mengusik pikirannya. Seolah ia merasakan ada perubahan dan dia merasa kehilangan sesuatu yang tidak pernah dia miliki.

Putra mahkota menghela napas berat, menundukkan kepala. “Kenapa aku memikirkan dia?” gumamnya pelan. Selama ini, Liora hanyalah bagian kecil dari rencananya, seseorang yang bisa ia abaikan atau gunakan jika diperlukan.

Matanya terpejam sejenak, mencoba menghilangkan perasaan aneh itu, tapi bayangan Liora terus muncul. Wajahnya yang berani, tatapan tajamnya, dan sikapnya yang tegas membuatnya merasa seolah-olah ada sesuatu yang hilang dari hidupnya.

Namun, dia dengan cepat menggelengkan kepala, menepis pikiran itu. Mengapa aku harus peduli? pikirnya dengan nada skeptis.

Selama ini, dia tidak pernah benar-benar memikirkan Liora. Tunangan itu hanyalah sebuah status, sebuah alat politik yang bisa ia buang kapan saja.

Dia tidak pernah merasa terikat padanya, apalagi jatuh cinta. Maka, mengapa sekarang? Apa yang sebenarnya telah berubah?

“Ini hanya permainan pikiran,” desisnya, mengencangkan genggaman pada kursinya. “Dia hanya mencoba mencari perhatian, bermain-main dengan emosiku.”

Namun, bahkan saat dia mengatakan itu, ada keraguan yang mulai tumbuh di dalam dirinya.

Mungkinkah dia salah menilai Liora selama ini? Apakah perubahan dalam dirinya adalah sesuatu yang nyata, atau hanya bagian dari sebuah permainan yang lebih besar?

Putra mahkota berdiri, berjalan menuju jendela besar dan membuka tirai. Cahaya matahari yang masuk seketika membanjiri ruangan, namun tidak memberikan kehangatan yang dia butuhkan. Pandangannya menyapu taman istana yang luas, tetapi pikirannya terus kembali ke Liora.

“Aku tidak akan terpengaruh oleh ini,” katanya kepada dirinya sendiri dengan nada dingin. “Dia bukan apa-apa. Hanya seorang gadis lemah yang berusaha terlihat kuat.”

Namun, di dalam hati, dia tahu bahwa itu tidak sepenuhnya benar. Perubahan pada Liora, keberanian dan keteguhannya, membuatnya merasa terusik.

Ada perasaan yang tidak bisa ia jelaskan, perasaan kehilangan yang tiba-tiba datang begitu saja. Namun, dia menolak untuk mengakuinya, menolak untuk tunduk pada emosi yang tak ia pahami.

Dengan wajah yang kembali keras, dia berbalik dan melangkah menuju meja kerjanya. Dia tidak akan membiarkan seorang wanita—bahkan Liora—mengganggu fokusnya.

Dia akan tetap skeptis, tetap dingin, dan tidak akan membiarkan perasaan ini mempengaruhi dirinya. Karena bagi Putra Mahkota, kelemahan adalah sesuatu yang tidak bisa ia izinkan dalam hidupnya.

Tetapi, meski dia berusaha keras untuk menyangkal, bayangan Liora tetap menghantui pikirannya, seolah-olah dia telah kehilangan sesuatu yang berharga tanpa menyadarinya.

.........

Liora berdiri di depan cermin, menatap pantulan dirinya dalam pakaian berlatih pedang. Pakaian pria yang disesuaikan dengan tubuhnya yang ramping membuatnya tampak tegas namun tetap anggun. Tatapannya penuh tekad.

Di dalam benaknya, terngiang ucapan dan sikap meremehkan yang selama ini ia terima—terutama dari Putra Mahkota. Hatinya membara, bukan dengan kemarahan, tapi dengan keinginan yang kuat untuk berubah.

"Aku tak akan diremehkan lagi," gumamnya. "Tidak oleh Putra Mahkota, tidak oleh siapa pun."

Saina, yang berdiri di belakangnya, memasang sabuk pedang di pinggang Liora dengan hati-hati. "My Lady... Anda benar-benar ingin melakukan ini? Latihan pedang, pelajaran etiket... semuanya?"

Liora menatapnya lewat pantulan cermin dan tersenyum tipis. "Aku harus. Selama ini aku hanya membiarkan diriku berada di bawah bayang-bayang orang lain.

Mereka melihatku sebagai Liora yang buas, gadis yang mudah dipermainkan dan diprovokasi. Tapi tidak lagi."

Saina terdiam, lalu mengangguk dengan penuh keyakinan. "Baik, kalau begitu. Saya akan mendukung apa pun yang Anda inginkan. Tapi, ini akan menjadi perjalanan yang berat, My Lady."

"Aku tahu," jawab Liora dengan nada tegas. "Aku tidak hanya akan melatih pedang. Aku akan mempelajari semuanya. Etiket, seni berbicara, cara membawa diri seperti seorang bangsawan sejati. Aku akan menjadi kuat, bukan hanya dalam kemampuan bertarung, tapi juga dalam segala hal. Dengan begitu, tak ada seorang pun yang bisa meremehkan lu lagi."

Saina menatap Liora dengan rasa hormat yang mendalam. "Anda pasti bisa melakukannya, My Lady."

Liora menatap dirinya sekali lagi, kali ini dengan keyakinan yang bulat. Tidak ada lagi keraguan. Jika ia ingin menghadapi Putra Mahkota, menghadapi dunia yang penuh intrik ini, dia harus siap dalam segala hal.

Pedang hanyalah salah satu alatnya, tapi kekuatan sejati juga datang dari sikap, kebijaksanaan, dan kecerdasan.

Dengan satu tarikan napas dalam, Liora melangkah keluar dari kamarnya. Langkahnya mantap, penuh keyakinan, sementara Saina setia mengikuti di belakangnya.

Ruang latihan pedang sudah menanti, tapi bukan itu saja yang menjadi fokus Liora. Setelah latihan ini, dia akan meminta seorang guru etiket terbaik di kerajaan untuk mengajarinya, memastikan bahwa ia bisa menampilkan dirinya sebagai Nona Muda yang tak tergoyahkan.

Saat Liora menjejakkan kaki di halaman belakang tempat latihan, para ksatria yang melihatnya berhenti sejenak. Ada sesuatu yang berbeda pada gadis yang mereka kenal selama ini. Sikapnya, tatapannya—semuanya telah berubah. Dan Liora tahu, ini barulah permulaan.

"Selamat pagi, Nona Muda. Apa yang sedang Anda lakukan di sini?" tanya seorang wakil komandan kesatria yang bernama Roberto pada, Liora.

Seolah sedang meragukan kemampuan Liora, dia memandang penampilan tak biasa yang ditunjukan Liora. Berpakaian seperti laki-laki dan menggunakan pedang. Itu bukan lah hal wajar terjadi di kekaisaran Valoria.

Liora yang mendapatkan reaksi semacam itu, memandang Roberto dengan dingin, berusaha membuat seseorang yang didepan nya merasa kecil akan keberadaan dirinya yang besar.

"Aku di sini untuk membuat kepala mu lepas dari tubuh mu!" tajam Liora tak tergoyahkan.

Penampilan Liora dari Ai :

^^^TO BE CONTINUED^^^

1
⚛Natus vincere
tanan itu apa? 🗿
Zen☂: /Sob//Sob//Sob/ typo
total 1 replies
⚛Natus vincere
setiap Dimitri aku selalu ingat ibu nya ica, damini🗿
⚛Natus vincere
pengen ngeship tapi adek kkak, ah yaudahlah🗿
Zen☂: /Sob//Sob/
total 1 replies
⚛Natus vincere
wahh, langka moment/Scare//Scare/
Murni Dewita
👣
Zen☂
lanjut gak nih?
⚛Natus vincere
sayang sekali, pdhal sisa 1 bab lgi, tapi panggilan Tuhan itu berati kawan🗿
⚛Natus vincere
dia sebenarnya mau pinjam 100 lady, cuma malu🗿
Zen☂
Saina bukan Sania /Sob//Sob/
Zen☂
ya Tuhan ini ketinggalam g nya /Sob//Sob//Sob/
A.D
bagus Zen tanda baca lu, good job
Zen☂: /Sob//Sob/
A.D: g, hoax doang
total 3 replies
A.D
itu gambar nya buatan ai?
Zen☂: iyauuu, tapi deskripsi nya dari zen
total 1 replies
A.D
widih
Zen☂
ini banyak banget typo nya /Sob//Sob/ maaf guys, aku bakal revisi...untung sepi jadi aku gak malu malu banget
Cloropil
handsome 😍
A.D
sogok pake duit
⚛Natus vincere
EPS BARU THOR/Scare//Applaud//Rose/
⚛Natus vincere
nah mampus jeperi nikol
⚛Natus vincere
Wizzih liora gg
⚛Natus vincere
trlalu sempurna ga baik ya dek ya, saya insecure/Scare/
Zen☂: ok tak tunggu fan
⚛Natus vincere: bentar Zen, mau bikin sekaligus 3, biar pembaca nya g bingung🗿
total 4 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!