Warning banyak adegan 21+.....
Jadi harap lebih bijak dalam memilih bahan bacaan!!!.Terutama yang masih dibawah umur,jomblo dan sejenisnya!!!!🤭
Menceritakan seorang perwira polisi yang bernama Rayen Deni Bagaskara 34 tahun.Sudah memiliki istri dan dua orang anak.
Jatuh cinta kembali dengan seorang gadis berusia 18 tahun bernama Alea Savitri,yang mempunyai sifat dewasa,penyayang,perhatian,sopan,lemah lembut dan juga memilki paras yang sangat cantik jelita,serta kulit kuning Langsat body goals.Dambaan para lelaki.
Bisakah Rayen yang memiliki sifat Egois yang tinggi serta sedikit Angkuh menarik perhatian Alea seorang gadis cuek dan ceria???
Dan Bagaimanakah Alea menghadapi pria dewasa yang bernama Rayen yang mempunyai kekuasaan????
Dan jika mereka menjalin kasih apakah mereka berdua bisa bersatu dalam ikatan pernikahan????....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Nopita Yuliana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Senyum Mama yang beda
Saat aku kembali dari toilet dan duduk kembali bersama kedua orang tua ku.Aku melihat ekspresi wajah mama yang beda.Bahkan mama menunjukkan wajah senangnya.
"Mama kenapa????".Tanyaku heran bercampur bingung.
"Tidak papa.Memangnya ada yang aneh dengan mama????".
"Bukan begitu ma.Tapi kayaknya mama seperti sedang bahagia aja daritadi senyam senyum sendiri gitu".Ucapku mencoba menelisik.
"Mama kamu baru menang arisan Ray.Ya gitu ekspresi nya bahagia.Makanya mama terus tersenyum".Sahut Papa ikut menimpali.
"Bisa buat beli Rumah lagi dong ma????".godaku sambil terkekeh.
"Jelas bisa.Malah sisanya juga masih bisa buat bawa dan melamar menantu baru juga".Jawab Mama santai.
"Maksud mama????".Tanyaku sedikit heran
"Ah,sudahlah mama mu memang suka ngelantur Ray".Sahut Papa lagi.
Aku pun tak mau pusing dengan perkataan mama barusan.Aku pun kembali memainkan ponsel milikku yang tadi aku letakkan di atas meja.Tapi begitu aku lihat ternyata ada panggilan tak terjawab dari Lea.Aku segera melakukan panggilan telepon balik kepadanya.Namun,Sebelum panggilan di angkat aku melirik ke arah Mama dan Papa ku terlebih dahulu.
"Maaf pa,ma,Rayen terima telpon dulu".Pamitku pada papa dan Mama.
Papa hanya menganggukkan kepalanya sedangkan mama hanya tersenyum saja.Aku pun langsung menuju taman belakang untuk menelpon Lea.
"Assalamualaikum om".Sapa Lea dari balik telpon dan aku bisa melihat dengan jelas wajah cantik gadis itu karena aku melakukan panggilan video dengannya.
"Waalaikumsalam.Tadi kamu telpon saya.Ada apa????".Tanyaku
"Em...Itu ...Aku cuma ingin melihat wajah om saja".Jawabnya malu malu.
"Apa kau begitu merindukanku,Sampai sampai kamu tidak tahan menunggu lusa".Godaku pada Lea.
"Kalau aku jawab tidak tahan.Apa aku boleh datang menemui om dijakarta????".Jawabnya sambil tersenyum.Hingga membuatku diam beberapa saat untuk menikmati keindahan ciptaan Tuhan yang tak bercela saat ini.
"Jangan menggodaku Lea!!!.Atau kau akan menyesal nanti" .Ancamku pada Lea.
Tetapi bukannya takut atau berhenti gadis berusia 18 tahun itu malah tertawa."Apa yang harus aku sesali????.Aku bahkan sudah jadi milik Om dalam satu tahun kedepan".Jawabnya sambil tersenyum.
"Kau benar benar menantang ku Lea.Jadi jangan salahkan aku jika lusa aku hilang kendali".Sahutku tegas karena aku semakin tertantang dengan ucapan nya saat ini.
"Siapa takut".Jawabnya santai
"Ok.Jika itu yang kau mau.Aku pastikan kau akan menyesal Lea".Ulangku penuh penekanan.
"Hahaha...Kita lihat saja nanti".Sahutnya lagi sambil terus tertawa puas.
Suara mama membuatku terpaksa menyudahi panggilan video ku pada Lea.Dan aku pun segera masuk kedalam rumah ketika Lea sudah menutup telponnya.Aku bagai orang yang kedapatan sedang mencuri saking gugupnya.Namun,aku berusaha setenang mungkin ketika sudah didepan kedua orang tua ku.
"Makan siang dulu Ray!!!!".Seru Mama sambil menggandeng lengan tanganku menuju meja makan.
Aku pun hanya mengangguk kan kepalaku dan mengekor dibelakang punggung mama.Sampai ke meja makan.Aku pun duduk di kursi yang dulu menjadi tempat dudukku sebelum menikah.
Mama dan Papa pun bersikap aneh padaku.Terutama mama yang selalu nampak tersenyum padaku.Mama yang biasanya sangat cerewet padaku.Karena mama selalu saja menyudutkan ku perihal masalah pernikahanku dengan Vivi.Tapi,entah apa yang membuat mama tiba tiba bungkam tidak seperti ketika aku datang tadi.
🌿🌿🌿🌿🌿
Aku sangat bahagia karena om Rayen baru saja menelponku.Bahkan tadi aku melihat wajah ceria om Rayen yang selalu menunjukkan senyum nya padaku.Aku tidak melihat wajah dinginnya sedikitpun,seperti di awal pertemuan kami.
Aku tak tahu perasaan apa ini.Yang tiba tiba saja bernaung didalam hatiku.Aku bahkan merasakan bagai ribuan kupu kupu berterbangan didalam kalbuku.Bahkan hanya sekedar melihat senyum diwajahnya saja sudah membuat aku sebahagia ini.
"Sadar...Lea!!!.Hubungan kamu dan Om Rayen hanya sebatas Sugar Baby saja tidak lebih.Jangan rusak rumah tangga orang!!!.Om Rayen juga tidak mungkin memliki perasaan lain padamu.Ia hanya kasian melihatmu saja Lea".Lirih Lea berusaha menyadarkan dirinya sendiri.
"Maafkan Lea Bu!!!.Lea sudah salah jalan".Guman Lea lagi sambil menyeka air matanya.
"Tapi,Apa yang harus aku lakukan jika aku benar benar jatuh cinta pada Om Rayen????.Haruskah aku kubur perasaan ini????.Atau aku memohon untuk jadi yang kedua dalam hidupnya????.Oh...Tuhan...Kenapa rasa ini begitu cepat hadir dalam hatiku????".Rutuki Alea sambil berpikir keras tentang kehidupannya kedepan nanti.
Alea memang sudah tahu jika Om Rayen telah memiliki istri dan dua orang anak.Bahkan Lea juga sudah tahu jika Om Rayen dan istrinya saling mencintai.Hal itu diketahui Lea dari mbak Rika karena mbak Rika diberi tahu langsung oleh pak Manager mereka sendiri yang sudah lama mengenal Om Rayen.
Bahkan mbak Rika sempat memberi wejangan pada Lea.Untuk tidak memakai perasaan dalam hubungan nya dan Om Rayen saat ini.Karena sebagai sugar baby tugas mereka hanya menghibur laki laki yang mau ditemani,membeli jasa mereka bahkan menghangatkan ranjang mereka jika mereka kesepian saja.Selebihnya itu bukan urusan mereka,Apalagi harus ikut masuk dalam kehidupan pribadi mereka.
"Ok Lea...Kamu tidak boleh Baper!!!.Ini hanya satu tahun,setelah kontrakmu habis kau bisa bebas.Dan memulai kehidupanmu sendiri dari awal".Lirih Lea menyemangati dirinya sendiri.
Tapi disaat Lea berusaha menepis dan menyadarkan dirinya tentang ketakutan akan rasa jatuh cinta nya pada Om Rayen.Tiba tiba ponselnya pun kembali berdering.Sontak membuat Lea langsung melirik kearah ponselnya yang ia letakkan di atas ranjang nya.
"Oh...Yaa Ampun,Kenapa om Rayen selalu saja menghubungiku akhir akhir ini".Lirih Lea sambil menghembuskan nafasnya dengan berat.Tapi tak urung ia pun langsung menggeser tombol hijau di layar ponselnya.Hingga menampilkan wajah tampan seorang laki laki dewasa yang sudah tersenyum menatapnya.
"Kenapa om???".Tanyaku langsung karena om Rayen tak kunjung membuka suara.
"Tidak papa.Aku hanya ingin bilang kalau aku akan kebandung sore ini juga".Ucap Om Rayen santai.
"Apa????.Bukannya kata Om Lusa baru kesini???".Tanyaku kaget.
"Aku memajukan jadwalnya.Kenapa,sepertinya kau terlihat terkejut aku akan kebandung???.Apa kau tidak mau bertemu denganku????".Sahutnya acuh.
"Emm...Bu...Bukan begitu om.Tapi aku juga kan besok mesti kerja".Jawabku lirih.
"Aku tidak akan mengganggu kerjamu disana.Aku cuma ingin kamu menemaniku saja selama aku di Bandung.Atau bila perlu kamu berhenti saja kerja di bank itu!!".Sahut Om Rayen santai.
"Itu tidak mungkin om,kontrak kerjaku masih lama.Lagian aku mau makan apa kalau aku berhenti kerja".Celotehku panjang lebar.
"Apa uang yang aku kirim masih kurang????.kalau kurang aku bisa menambah jumlahnya tiap bulan.Lagian selama kamu masih ada perjanjian kontrak denganku.Aku akan mencukupi kebutuhan hidupmu dan ibumu".
"Tapi...Itu hanya satu tahun om.Dan setelah itu kita sudah tidak punya hubungan apapun lagi.Lantas bagaimana caraku melanjutkan hidup nantinya.Lagian aku juga butuh penghasilan buat melanjutkan kuliah".Ucapku pelan dan akupun tak sadar sudah curhat tentang harapanku kedepannya.
"kamu mau kuliah dimana????".Tanyanya lagi.
"Universitas xxx Jakarta".Sahutku sedih karena aku teringat akan beasiswa yang sudah ku tolak beberapa bulan yang lalu.
"Berarti kamu harus pindah ke Jakarta.Jika ingin kuliah disana".Jawab Om Rayen sambil terus fokus kedepan tanpa melihatku.Karena sepertinya saat ini Om Rayen sedang menyetir .
🌿
🌿
🌿
TBC