SECOND LIFE, LIORA!

SECOND LIFE, LIORA!

MERASUK

...01...

Ruangan itu tampak hancur, jejak amukan jelas terlihat di setiap sudut. Kursi-kursi terguling, dengan kaki-kakinya patah seakan ditendang dengan penuh amarah. Pecahan vas porselen berserakan di lantai marmer yang kini penuh dengan serpihan kaca dan debu tebal.

Meja-meja yang tadinya rapi kini berantakan, dokumen-dokumen yang terlipat rapi beterbangan dan berserak tak karuan, sebagian sobek akibat kekuatan tangan yang melemparkannya. Tirai jendela berkibar, sebagian robek, seolah tak kuat menahan kekacauan yang terjadi di dalam.

Di sudut ruangan, para pelayan berdiri kaku. Mereka menundukkan kepala, wajah mereka pucat pasi dengan keringat dingin mengalir di pelipis, tak berani mengangkat pandangan.

Tubuh mereka tampak gemetar halus, tak satu pun dari mereka berani bergerak atau bersuara, hanya bisa berharap agar amukan itu mereda. Sesekali terdengar suara pelan dari kaki yang menggeser pecahan keramik di lantai, namun cepat-cepat dihentikan, takut membuat suasana semakin mencekam.

Ruangan itu, yang tadinya menjadi lambang ketenangan dan kekuasaan, kini hanya menyisakan sisa-sisa kehancuran dan rasa takut yang membekas di setiap sudutnya.

Liora Ravenscroft duduk di sofa dan tertidur setelah puas mengacak-acak ruangan tersebut. Wajah cantiknya yang rupawan tampak kontras dengan pakaian yang ia kenakan saat itu.

Sayangnya, kepribadian buruk yang ia miliki membuat penampilan menawan saja tidak cukup untuk membuatnya terlihat baik di mata siapa pun.

Para pelayan yang baru saja menerima perlakuan kasar dari Liora tidak berani bergerak sedikit pun, berdiri diam di tempat. Mereka seolah berhadapan dengan seorang pemangsa yang buas dan tak terkendali.

Diam dan menunduk tampaknya menjadi satu-satunya pilihan yang bisa mereka ambil.

Beberapa saat kemudian, Liora terbangun dari tidurnya, mengerang kesakitan sembari memegangi kepalanya.

Para pelayan yang melihatnya segera dilanda ketakutan yang lebih dalam, tubuh mereka semakin gemetar, dan mereka pun semakin menunduk.

"Hais, di mana ini...?" gumam Liora, menyapu pandangannya ke sekeliling dengan mata cerahnya.

"Kenapa ruangan ini begitu berantakan?" gumam Liora, bingung. "Hei, kau. Kenapa ruangan ini berantakan sekali?" tanyanya pada salah satu pelayan di sebelahnya.

Pelayan yang masih diliputi ketakutan hanya bisa menjawab dengan terbata-bata.

"K-ka-karena, karena..." ucapnya, namun tak mampu melanjutkan.

Liora yang melihat reaksi tersebut merasa heran. Ia memicingkan matanya, seolah kebingungan dengan perilaku para pelayan di sekitarnya.

"Lupakan. Sekarang jawab aku, di mana ini? Mengapa kalian memakai pakaian pelayan sementara aku mengenakan gaun seperti ini? Apakah kita sedang bersiap-siap untuk sebuah drama?" tanya Liora, memberikan pertanyaan yang semakin membuat para pelayan kebingungan.

Para pelayan saling bertukar pandang, bingung dengan pertanyaan aneh dari majikan mereka.

"A-a-anu, My Lady. Saya tidak mengerti maksud dari perkataan My Lady," jawab salah satu pelayan dengan gugup.

Liora memiringkan kepalanya, seolah ikut bingung mendengar jawaban pelayan tersebut.

"Ada apa ini? Apa yang terjadi? Mengapa suasana di sini sangat aneh?" pikir Liora, sementara berbagai pertanyaan berputar di kepalanya.

Di tengah kebingungannya yang semakin memuncak, Liora kembali menyapu ruangan itu dengan tatapan penuh rasa penasaran.

Tanpa sengaja, pandangannya tertuju pada sebuah cermin retak, dan di sana, ia melihat pantulan dirinya.

Kaget bukan kepalang, mata Liora membulat ketika melihat sosok yang begitu berbeda dari dirinya. Ia mendekati cermin itu dengan tergesa-gesa, meraba wajahnya yang kini tak lagi sama.

"A-apa yang terjadi? Di mana wajah Asia itu? Mengapa wajahku berubah menjadi wajah orang Eropa?" bisiknya tercekik.

Melihat keanehan Liora, para pelayan yang ada di sekitarnya semakin cemas. Mereka saling bertukar pandang, namun tak ada satu pun yang berani bersuara.

"Apa yang terjadi?! Apa yang terjadi padaku setelah aku pingsan karena kelelahan bekerja? Apakah aku mati, lalu merasuki tubuh ini?" pikirnya, masih diliputi kebingungan yang mendalam.

Tatapannya segera beralih ke salah satu pelayan. Ia mendekati pelayan itu dengan langkah tergesa-gesa, membuat pelayan yang dituju semakin ketakutan.

"Selain kau, semua keluar dari sini!" perintahnya dengan suara tegas.

Tanpa ada penolakan, para pelayan langsung keluar dari ruangan, kecuali pelayan yang ia tahan.

Pelayan yang kini berdiri di hadapan Liora dilanda ketakutan yang mendalam. Keringat bercucuran di keningnya, wajahnya pucat, dan tubuhnya bergetar.

"Heh, bantu aku mengingat semua ingatanku," ucap Liora sambil duduk di sofa.

Pelayan yang mendengar hal itu pun tampak kebingungan. Ia mengangkat pandangannya sedikit, melihat Liora dengan penuh rasa takut.

"Apa yang ingin My Lady ketahui?" tanya pelayan itu, tak berani mempertanyakan alasan mengapa Liora sampai melupakan ingatannya.

"Siapa namaku, apa nama belakangku, dan... kenapa ruangan ini berantakan?" tanya Liora, sempat terdiam sejenak sambil menyapu pandangannya ke seluruh ruangan dengan tatapan tajam.

"Nama My Lady adalah Liora Ravenscroft. My Lady adalah putri bungsu dari Grand Duke Dimitri Ravenscroft. Dan... My Lady baru saja mengamuk, mengacak-acak ruangan ini," jawab pelayan itu, meskipun masih cemas akan kemungkinan Liora menganiayanya.

Keningnya berkerut, kebingungan menyelimuti pikirannya. Nama itu terdengar familiar, tapi ia tidak pernah membaca novel, apalagi menonton drama. Jadi, dari mana ia mengenal nama tersebut?

"Kenapa aku mengacak-acak ruangan ini? Apa alasannya?" tanya Liora lagi, semakin dalam rasa penasarannya.

"K-karena, My Lady baru saja dijatuhi hukuman skors selama tiga hari oleh Baginda Grand Duke," jawab pelayan itu dengan suara gemetar.

"Baiklah, aku mengerti," ujar Liora tanpa protes, membuat pelayan yang sedang menjelaskan merasa heran.

Biasanya, Liora akan mengamuk seperti orang gila dan menganiaya para pelayan untuk melampiaskan amarahnya. Namun, sekarang ia tampak tenang, lebih banyak berpikir.

"Apa yang kulakukan hingga aku terkena hukuman skors?" tanyanya lagi.

"Karena... My Lady diduga telah meracuni kekasih tunangan My Lady, yaitu kekasih Putra Mahkota," jelas pelayan itu dengan suara ragu dan penuh kecemasan.

!!

Liora terkejut mendengar penjelasan tersebut. Ia tidak menyangka akan mendengar tuduhan yang begitu tidak masuk akal.

"Sudah sangat pantas dia diracuni, sial*n! Apa-apaan ini!" geram Liora, sambil memijat pelipisnya dengan frustrasi.

"Maafkan hamba, yang mulia. Kesalahan hamba mengatakan hal itu!" pelayan itu tiba-tiba berteriak lalu bersujud dengan tubuh gemetaran.

Liora yang mendapatkan reaksi yang terlebih itu tercengang, menatap pelayan dengan heran.

"Kenapa kau bersujud? Tidak ada yang marah, bangunlah!" perintah Liora sedikit kesal seolah dirinya sedang menganiaya pelayan tersebut, padahal dia hanya bertanya saja.

Pelayan itu bangun dengan perlahan, matanya merah seolah sedang menahan tangisannya.

"Lalu, siapa namamu?" tanya Liora.

Pelayan yang tak terbiasa mendapatkan pertanyaan tersebut hanya bisa memberikan reaksi terkejutnya. Biasanya tidak akan ada bangsawan yang bertanya siapa nama dari pelayan yang melayani nya. Namun, Liora tiba-tiba saja bertanya seolah dia tertarik.

"Nama saya adalah Saina, My Lady"

^^^TO BE CONTINUED^^^

Terpopuler

Comments

Ita Xiaomi

Ita Xiaomi

Salam kenal kk. Aku mampir. Semangat berkarya. Berkah&Sukses.

2024-12-17

1

☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡

☆☆D☆☆♡♡B☆☆♡♡

salam kenal 👋jika berkenan mampir juga😇🙏

2024-11-03

1

Ari Peny

Ari Peny

aq mampir smoga ceritanya tdk membosankan

2024-12-25

0

lihat semua
Episodes
1 MERASUK
2 PEMBATALAN PERTUNANGAN
3 KEPINGAN PUZZLE
4 PERTEMUAN LIORA DENGAN LIORA ASLI
5 LATIHAN PEDANG
6 SERANGAN GAGAL
7 KECURIGAAN
8 ACARA VALENMORE
9 PELATIHAN
10 PERSIAPAN
11 PESTA DANSA VALENMORE
12 SINDIRAN DIBALIK BAKWAN
13 TAKUT KETINGGIAN
14 MINUM TEH BERSAMA YANG MULIA
15 SEBUAH TAMPARAN UNTUK MU
16 PERGI KE LUAR
17 BUDAK
18 PRIA BERJUBAH MERAH
19 DIBALIK PINTU BESI TUA
20 FINNIAN
21 PENGUMUMAN
22 NICHOL MURKA
23 RENCANA PERNIKAHAN
24 RENCANA AURELIA
25 MAKAN SIANG
26 SKEMA
27 KEBIASAAN ANEH
28 Pengumuman libur
29 KEMARAHAN SAINA
30 HUKUMAN
31 KEBANGGAAN AYAH UNTUK SANG PUTRI
32 KISAH FINNIAN
33 DENDAM FINNIAN
34 FRANSISCA
35 KONTRAK
36 LADY LORENZO
37 Pengumuman libur
38 LOSE GAME
39 VALERIAN IGNATIUS
40 PEMBICARAAN
41 Pengumuman
42 SADAR
43 PERDEBATAN
44 BUTIK
45 LATIHAN GAGAL
46 PERTEMUAN 2 KALI DALAM SEMINGGU
47 PENAWAR
48 SIAPA KAU?
49 SATU KEDIAMAN HEBOH
50 MEMBUTUHKAN BANTUAN FINNIAN
51 PERTEMUAN
52 KERJA SAMA DITETAPKAN
53 KUIL MISTERIUS
54 KEMARAHAN DIMITRI
55 PERTEMUAN DI TAMAN MAWAR
56 KABAR PENTING
57 PENJAHAT KECIL
58 PENGAKUAN TIKUS KECIL
59 PESTA
60 PENGUMUMAN VALERIAN
61 PENGUMUMAN
62 BIDAK CATUR TERIAK BIDAK CATUR
63 KAISAR
64 Pengumuman
65 INVICTUS CORE
66 RENCANA
67 RAHASIA
68 SIASAT
69 MENJAUH DARI ADIKKU
70 KEMARAHAN NICHOL
71 RENCANA DUA KUBU
72 USAHA VALERIAN
73 PULANG
74 PENYERAHAN TAHTA
75 KEKACAUAN
76 PEMBERONTAKAN
77 KEHANCURAN FELIX
Episodes

Updated 77 Episodes

1
MERASUK
2
PEMBATALAN PERTUNANGAN
3
KEPINGAN PUZZLE
4
PERTEMUAN LIORA DENGAN LIORA ASLI
5
LATIHAN PEDANG
6
SERANGAN GAGAL
7
KECURIGAAN
8
ACARA VALENMORE
9
PELATIHAN
10
PERSIAPAN
11
PESTA DANSA VALENMORE
12
SINDIRAN DIBALIK BAKWAN
13
TAKUT KETINGGIAN
14
MINUM TEH BERSAMA YANG MULIA
15
SEBUAH TAMPARAN UNTUK MU
16
PERGI KE LUAR
17
BUDAK
18
PRIA BERJUBAH MERAH
19
DIBALIK PINTU BESI TUA
20
FINNIAN
21
PENGUMUMAN
22
NICHOL MURKA
23
RENCANA PERNIKAHAN
24
RENCANA AURELIA
25
MAKAN SIANG
26
SKEMA
27
KEBIASAAN ANEH
28
Pengumuman libur
29
KEMARAHAN SAINA
30
HUKUMAN
31
KEBANGGAAN AYAH UNTUK SANG PUTRI
32
KISAH FINNIAN
33
DENDAM FINNIAN
34
FRANSISCA
35
KONTRAK
36
LADY LORENZO
37
Pengumuman libur
38
LOSE GAME
39
VALERIAN IGNATIUS
40
PEMBICARAAN
41
Pengumuman
42
SADAR
43
PERDEBATAN
44
BUTIK
45
LATIHAN GAGAL
46
PERTEMUAN 2 KALI DALAM SEMINGGU
47
PENAWAR
48
SIAPA KAU?
49
SATU KEDIAMAN HEBOH
50
MEMBUTUHKAN BANTUAN FINNIAN
51
PERTEMUAN
52
KERJA SAMA DITETAPKAN
53
KUIL MISTERIUS
54
KEMARAHAN DIMITRI
55
PERTEMUAN DI TAMAN MAWAR
56
KABAR PENTING
57
PENJAHAT KECIL
58
PENGAKUAN TIKUS KECIL
59
PESTA
60
PENGUMUMAN VALERIAN
61
PENGUMUMAN
62
BIDAK CATUR TERIAK BIDAK CATUR
63
KAISAR
64
Pengumuman
65
INVICTUS CORE
66
RENCANA
67
RAHASIA
68
SIASAT
69
MENJAUH DARI ADIKKU
70
KEMARAHAN NICHOL
71
RENCANA DUA KUBU
72
USAHA VALERIAN
73
PULANG
74
PENYERAHAN TAHTA
75
KEKACAUAN
76
PEMBERONTAKAN
77
KEHANCURAN FELIX

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!