NovelToon NovelToon
Cinta Dalam Perjodohan

Cinta Dalam Perjodohan

Status: sedang berlangsung
Genre:Cinta Seiring Waktu
Popularitas:23.8k
Nilai: 5
Nama Author: fana01

Di usianya yang sudah sangat matang ini, Khalif Elyas Hermawan belum juga menemukan pasangan yang cocok untuk dijadikan pendamping hidup. Orang tuanya sudah lelah menjodohkan Khalif dengan anak rekan bisnis mereka, tapi tetap saja Khalif menolak dengan alasan tidak ada yang cocok.

Mahreen Shafana Almahyra gadis cantik berumur 25 tahun, tidak dapat menolak permintaan sang bibi untuk menikah dengan seorang laki-laki yang tidak ia kenal sama sekali.

Ya, gadis yang akrab di sapa Alma itu tinggal bersama paman dan bibinya, karena sejak umur 15 tahun, kedua orang tuanya sudah meninggal.

Bagaimana kisah Khalif dan Salma? Ikuti terus kisahnya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon fana01, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 5

..."Apabila sesuatu yang kamu senangi tidak terjadi, maka senangilah apa yang sudah terjadi"...

...('Ali bin Abi Thalib)...

...🌹🌹🌹...

Waktu berjalan begitu cepat tak terasa tibalah hari aku akan menikah, sebentar lagi paman akan menjabat tangan seorang laki-laki yang akan menyandang status sebagai suamiku.

Rumah bibi sudah di dekorasi begitu indah dengan warnah putih, meja-meja sudah di hiasi beraneka ragam makanan. Dan tamu undangan sudah mulai berdatangan. Gaun pengantin yang sekarang ku pakai adalah pilihan mas Khalif, jika biasanya calon mempelai perempuan yang memilih gaunnya sendiri. Berbeda denganku, waktu aku dan mas Khalif fitting baju, awalnya aku memilih sendiri tapi tidak cocok menurut mas Khalif. Akhirnya kubiarkan mas Khalif yang pilih.

Siapa yang menyangka mas Khalif lebih pandai memilih dariku. Gaun yang kupakai berwarna putih dengan tambahan tulle dan bordiran bunga sebagai pemanis. Tak hanya itu gaunnya di desain dengan sedikit longgar, agar tidak menyulitkan ku berjalan.

Suara penghulu mulai terdengar sebentar lagi ijab Qabul akan dilaksanakan. Sedari tadi jantungku berdetak tak karuan. bibi menggenggam tanganku yang gemetar, mengelusnya dengan lembut untuk menenangkan ku. Tangan mas Khalif menjabat tangan paman sebagai wali nikahku.

"Saya terima nikah dan kawinnya Mahreen Shafana Almahyra binti almarhum Muhammad Hamdan dengan mahar seperangkat alat sholat di bayar tunai".

"Sah"

"Saaaahhhh".

"Alhamdulillah".

Dengan suara yang lantang dan satu tarikan napas mas Khalif mengucapkan kalimat sakral, yang di saksikan seluruh keluarga dan tamu undangan. Kini statusku sudah berubah menjadi seorang istri.

Pusat duniakupun sekarang sudah berubah, seluruh perhatian dan kasih sayang harus ku curahkan pada mas Khalif yang menjadi suamiku. Surgaku kini berada pada mas Khalif.

Air mataku jatuh mengenai pipi, hati yang gelisah berubah menjadi tenang. Suara isakan terdengar dari mulut bibi dan juga temanku Rani, ya Rani teman dekatku saat kami kuliah dulu. Hanya dia yang kuberi tau tentang pernikahanku.

Mertua dan bibi menggandeng lenganku menuju mas Khalif. Ku lihat mas Khalif tersenyum ke arahku, baru kali ini aku melihat mas Khalif tersenyum dan itu menenangkan hati.

Kuraih tangan mas Khalif dan kucium dengan perasaan yang membuncah. Dia memegang puncak kepalaku dan membaca sebuah do'a.

kemudian mencium keningku.

Jari masih yang dulunya kosong telah diisi sebuah cincin sebagai bukti pernikahan.

*****

Tamu yang hadir tidak terlalu banyak, hanya keluarga terdekat saja yang di undang. Pegawai mas Khalif pun hanya sebagian yang datang. Mungkin karena pernikahan kami yang tergolong mendadak.

"Alma aku pamit pulang dulu ya" ujar Rani sahabatku.

"kok cepat banget pulangnya Ran?". Tanya sambil memeluk Rani. Dia tersenyum melihatku.

"Aku ada janji sama mama abis ini, kapan-kapan kita ketemuan lagi ya Al. Sekali selamat atas pernikahan nya do'a in aku biar cepat nyusul." Aku terkekeh mendengar ucapannya.

"Mahreen". Panggil seseorang yang suaranya mulai familiar di telinga. Yaitu mas Khalif.

Aku melangkah pelan ke arah mas Khalif. Meskipun kami sekarang suami istri rasa canggung masih meliputi hatiku.

"I-iya mas?". jawabku dengan suara bergetar.

"Barang yang mau di bawa cuman ini?". Tanya mas Khalif menunjuk koper yang ada di samping nya. Aku baru sadar kalau mas Khalif sudah mengeluarkan koper itu dari kamar.

"Iya mas, barang Alma cuman itu saja."

Mas Khalif melangkah menuju mobil, memasukkan koperku ke dalam bagasi.

"Bu Rahma kami bawa Almanya." izin Tante Shanum, ah sekarang bukan Tante lagi tapi mama.

"Silahkan Bu Shanum, sekarang Alma sudah menjadi tanggung jawab mas Khalif dan Bu Shanum." ujar bibi.

Bibi meraih lenganku, di usapnya punggung tanganku. Hangat tangannya tidak pernah berubah dari dulu sampai sekarang. Air mata yang sudah menggenang dari tadi akhirnya jatuh juga. Bibi menghapus air mataku.

"Nak sekarang kamu punya keluarga baru, hargai dan sanyangi mereka. Kalau kamu punya masalah beri tau mereka. Terlebih pada suamimu, patuh dan taatlah padanya. Surgamu kini ada padanya. Dia sudah mengambil tanggung jawab pamanmu."

"Layani suamimu dengan baik, jadilah istri yang bisa menenangkan hati suami. Jika ada masalah jangan lari, bicarakan baik-baik. Dan jangan pernah meninggikan suaramu padanya." Aku langsung memeluk bibi dengan Isak tangis yang tertahan

Bibi beralih pada mas Khalif, mama Shanum merangkul pundakku. Sesekali menghapus air matanya yang keluar.

"Mas Khalif titip Almanya ya, tolong bimbing dia."

"insyaAllah bi, Khalif akan menjaga Alma dengan baik". Balas mas Khalif untuk menenangkan bibi.

Di dalam mobil hanya ada aku dan mas Khalif, sedangkan papa dan mama mengendarai mobil sendiri.

Berdua dengan mas Khalif rasanya sangat gugup. Mau ngomong tapi tidak tau mau ngomong apa. Sesekali kulirik mas Khalif yang fokus menyetir. Lengan baju yang gulung sampai siku memperlihatkan urat-urat tangan mas Khalif.

Setelah ku perhatikan badan mas Khalif ternyata bagus juga. Kemeja putih yang dia pakai pas badan menonjolkan otot dada dan otot tangannya.

melihat itu pipiku terasa panas. ku tepuk pelan pipiku yang mungkin sudah merona.

"Ya ampun Alma kenapa pipi kamu merona hanya melihat otot mas Khalif"?. Batinku dalam hati.

"kenapa". Tanya mas Khalif tiba-tiba.

"Ah, tidak apa-apa mas". Jawabku mengalihkan pandangan ke arah luar.

"Mau tinggal di rumah mama atau rumah kita?". Tanya mas Khalif.

"Alma ikut mas Khalif aja". Jawabku singkat.

"kalau mas bawa ke hotel mau juga?". Mas Khalif melihatku sambil tersenyum.

"hahaha mas becanda Mahreen". Aku sangat malu melihat mas Khalif tertawa, pasti dia melihat pipiku yang sudah semerah tomat.

"Untuk seminggu kedepan kita tinggal di rumah mama papa dulu ya, soalnya rumah kita masih perlu di bersihkan. Sudah lama nggak di tempati. Rencananya besok mas mau suruh bibi di rumah untuk bersihin rumah kita dulu." ini adalah kalimat terpanjang yang kudengar dari mas Khalif, sejak acara lamaran sampai akad tadi. Mas Khalif hanya ngomong sekedar nya saja.

Hatiku terasa hangat mendengar mas Khalif bilang rumah kita.

"Mana baiknya saja menurut mas". Jawabku sambil mengulas senyum ke arah mas Khalif

Jantungku seolah berhenti ketika mas Khalif mengelus bagian belakang kepalaku. Ini adalah sentuhan kedua mas Khalif setalah akad.

seperti ada ribuan kupu-kupu yang yang menggelitik perutku. Aku tidak pernah merasakan perasaan ini sebelumnya. Memang benar kata mama Shanum, kalau mas Khalif orangnya hangat. Dari luarnya saja yang terlihat dingin.

Aku seperti orang yang sedang jatuh cinta saja padahal kami baru menikah belum sampai 24 jam. sungguh aneh rasanya jika yang kurasakan sekarang adalah perasaan cinta. Apa mungkin aku sudah jatuh cinta? Atau hanya sekedar rasa suka saja?.

apapun itu bukankah itu akan menjadi awal yang baik untuk hubungan kami.

sungguh Allah maha kuasa membolak-balikkan hati manusia.

*****

"jangan lupa vote, like, dan komentarnya ya teman semua, salam hangat dari author".

1
Nanik Bryan
double uup kak
Yusmiati
cerita y jangan sampai di sini y
Nanik Bryan
lanjut
Ayu NS_ Persima
wah wah Khalif junior tanda2nya sdah hadir🤭
Ainunnissa
semangat trus Kaka author 💪👍 karya mu di nanti
Apollogurl_01
Memikat
Stefhany Anhai Rivera Maco
Update secepatnya thor! Kami sudah tidak sabar ingin tahu kelanjutannya!
fana01: bab baru sudah update KK, silahkan mampir yaa,😊
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!