Rachelia alviana ruslan terpaksa menjadi pengantin pengganti dan menikah dengan calon kakak iparnya yang lumpuh aldeandra hadi kusuma, teman sekolahnya sewaktu SMP. drama masa lalu dan problema keluarga menjadi kan rachel wanita yang mandiri tapi insecure terhadap lingkunganya karena terlahir dari istri kedua. akankah ada cinta diantara mereka? teman lama yang kembali dekat setelah ikatan pernikahan .
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Saidah_noor, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Berjalanlah bersamaku
Setelah meredakan kemarahan yang sempat membuncah aku kembali ke ruangan dokter nathan, sungguh tak pernah aku mengira ketika hendak membuka pintu ku dengar suara gelak tawa dokter muda itu.
Bukannya aku suka nguping tapi rasa penasaranku meronta ronta seolah ingin tahu seberapa dekat hubungan mereka, aku membuka pintu pelan dan hanya mendekatkan telingaku saja persis seperti orang yang lagi nguping. Hehehe.
" astaga dean lo kasian banget bener ya rachel itu gak berubah , makanya kenapa malah nyuruh si chiko sih gak konsul ma gue aja " gelak tawa dokter itu terdengar lantang.
" mana gue tahu kirain gue tambah deket ma rachel gak tahu nya gue di KDRT" wah bener bener si lumpuh itu lagi ngaduin gue gumam ku ternyata mereka deket juga.
Tak tahan mendengar gibahan mereka aku pun masuk seolah tak dengar apapun.
" ekhem ... Maaf ya dok ,,, " aku duduk disamping aldeandra seperti semula "ya ampun maaf ya baby mommy nelponya lama " ledek ku biar saja bibirnya cemberut lima mili toh dari tadi aldeandra udah begitu.
Berbeda dengan dokter nathan yang menutup mulutnya menahan tawa. asal jangan nahan kentut bisa meledak nanti dangan aroma telur busuk.
" jadi gimana? maksud saya terapi nya " tanyaku serius aku harus bisa buat aldeandra jalan lagi biar angel menyesal nanti.
" iya... Nanti saya jadwalkan untuk pasien vip rumah sakit ini pasti dapat konsul secara pribadi jika anda mau "
" maksudnya " sumpah gue masih error.
" saya bisa langsung menjadwalkan, nanti saya yang datang kerumah atau anda yang datang kerumah saya" jelasnya .
Kenapa gue merasa ada yang aneh apa ini dokter gadungan ya perasaan tak ada yang namanya terapi di rumah biasanya ditempat khusus rumah sakit lah ini kok bisa .
" ya sudah dok saya pamit dulu masih ada kerjaan soalnya " pamit aldeandra seolah segera mengakhiri sesi konsultasinya.
" ya sudah kami pamit ya dok " ucapku sambil sedikit membungkuk sopan lalu pergi sambil mendorong kursi roda aldeandra.
" kamu kenal dokter nathan melihat kalian akrab kayanya deket banget " tanyaku setelah kami berada dimobil.
" kamu lupa dia juga kan satu angkatan sama kita waktu SMP" jelas aldeandra mencoba mengingatkanku pada nathan.
" masa sih " aku masih belum mengingat semua orang dimasa lalu karena amnesia, ingat dengan aldeandra dan chiko pun karena satu tahun yang lalu tak sengaja menginap di rumah audy yang kebetulan dia adiknya aldeandra.
" oh iya kapan kita pindah rumah " tanyaku setelah beberapa menit diam.
" sekarang juga kita langsung ke rumah kita kalo barang barang kita udah ada yang antar "
" barang kita maksudnya pakaian "
" bukan paling seperti laptop dan berkas kerjaanku kalo pakaian kita gak perlu bawa disana udah disiapin mamahku "
" tapi make up ku tolong dibawa juga dan ... juga ada kotak warna biru tolong dibawa juga"
" kotak warna biru ... Emang isinya apa " tanya aldeandra penasaran.
" kenapa ?"
" kirain aja isinya itu ilmu pelet ato santet "
" hahaha kamu fikir aku anak indigo percaya ama yang begituan kalo pun iya aku guna guna aja kamu biar beliin apa yang aku mau"
" emang kamu mau apa dari aku ?"
" kuda pony bersayap emas dari kayangan "
" dasar aneh ! elo fikir kita hidup didunia fantasi ada noh di dufan kalo elo mau naik kora kora saja"
*****
Kami pun sampai dirumah baru yang dipilih aldeandra gak peduli ini cash atau credit toh yang beli dia, aku terpukau dengan rumah yang ada didepanku besar dan megah lebih besar dari rumah papahku.
Dia gak salah beli rumah, setahu gue emang aldeandra itu bos perusahaannya tapi kan itu baru 4 tahun dibangunnya masa udah bisa beli rumah yang harganya belasan miliar ini.
" kamu gak korupsi kan dean atau jangan jangan elo budak persugihan, elo mau gue jadi tumbal yah"
Aldeandra menoyor kepala ku ...
" gue orang kaya oon gak kaya elo miskin " umpat dean yang membuat ku cemberut.
" habisnya ... Setahu gue elo kan baru bangun bisnis 4 tahun lalu, ahhh jangan jangan ini rumah papah hadi ya "
" fitnah mulu, gue nabung lah dan akhirnya bisa beli udah kita masuk jangan mangap mulu ntar lalat masuk" ucap aldeandra membela diri .
aku mengikuti kemana aldeandra dan chiko berjalan masuk kerumah mewah itu, sesekali aku tertegun melihat barang barang yang sudah tertata rapi dan tak jauh disana sudah ada beberapa asisten rumah tangga.
Jangan tanya satu persatu barang dan furniture disana soalnya sudah terlihat dari luarnya juga kalau ini rumah model klasik eropa.
Standar aldeandra tinggi juga meski bergaya eropa tapi sudah terpasang beberapa alat canggih seperti cctv yang bisa digerakan atau pintu otomatis dan juga lift yang hanya sampai lantai tiga.
" ini kamar kita " kata aldeandra tersenyum puas " kamu suka "
" waaaaahhhh suka suka " aku berlari menuju ranjang yang ukuranya luas aku loncat loncat " empuk juga "
" udah cukup elo kaya monyet kejang aja " pekik aldeandra membuatku berhenti melakukan aksi bar bar.
" ini kamar mandinya " ucap aldeandra menunjukan satu persatu ruangan dirumah yang akan kami huni.
lagi lagi aku tertegun ini kamar mandi tapi luasnya kaya spa aja " tapi tetep aja kalo elo mu mandi mesti aku mandiin "
" itu resiko punya suami lumpuh " kesal aldeandra mengingatkan aku akan kondisi lelaki yang sudah sah jadi pendamping hidupku.
Sekarang kami berdua berada di balkon dari sana terlihat apa yang ada di halaman luas itu, aku merasa tenang dengan angin yang lembut menyapa tubuhku.
" aldeandra... " panggilku lembut.
" iya... "
Kami saling menatap satu sama lain, aku yang berdiri membuatnya mendongakan kepala dan waktu entah kenapa seolah lamban daun daun kering beterbangan diantara kami seakan menggambarkan suasana syahdu dan suara burung menyanyi seakan mengiringi detak jantung yang sudah tak beraturan.
" kamu harus mau terapi dan gak boleh berhenti"
" aku mau tapi kadang aku lelah chel"
" dokter nathan kan bilang kamu bisa berjalan lagi asal mau terapi , aku janji akan membantu kamu supaya bisa berjalan lagi jadi berjalanlah bersamaku dan jadikan aku pegangan tanganmu agar tak jatuh" entah lah kenapa kata kataku seolah romantis padahal selama ini aku adalah gadis bar bar bukan gadis pujangga. Ahhkkk apa karena suasananya mendukung.
aldeandra tersenyum menatapku dalam.... Duh aldeandra jangan tersenyum dong jantung aku sudah gak karuan lagi batinku.
******
Esok harinya... aku mulai magang di sebuah perusahaan elektronik yang terkenal kerja samanya dengan brand korea, aku menghela nafas panjang didalam mobil rasa gugup yang terus menerus ini membuatku ingin pingsan bukan karena takut omelan atasan tapi takut bosnya hidung belang apalagi kalau bosnya tampan setampan cha eun woo bisa bisa ngajak selingkuh.
Aku turun dari mobil dan berjalan masuk ke perusahaan besar itu, banyak tatap mata yang melihatku dan itu membuatku tak nyaman aku kan bukan artis tapi kalo cantik sih iya. suara teriakan membuatku menoleh.
" rachel... "
" rianti elo udah nyampe dari tadi "
" gak baru juga nyampe "
Rianti menatap ku dari atas sampai bawah ia seolah menyelidiki sesuatu.
" kalo anak orang kaya mau magang emang beda "
"beda apa maksudnya"
" ya kamu emang beda ... Kaca mata Dior setelan LV tas Hermes dan sepatu Gucci dan itu mobil porsche keluaran terbaru semua orang juga pasti ngira elo orang kaya " papar rianti menunjuk satu persatu yang aku pakai.
" masa sih hehe "