NovelToon NovelToon
Reverange & Love Mr.Mafia

Reverange & Love Mr.Mafia

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Diam-Diam Cinta / Cinta Murni / Bad Boy / Kriminal dan Bidadari
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: Andriana Putri

"Cih....apa kau benar ingin menyelamatkan anak dari seseornag yang telah membunuh ibumu?" ucap Lee dengan seringainya. Serontak Arion terdiam dengan ucapan Lee, "Apa maksudmu??" "Hahahaha ternyata kau tidak tau yah, ck..ck..ck" Lee melemparkan beberapa dokumen foto-foto. * Seorang wanita bernama Gizela Arabella wanita yang menjadi yatim piatu akibat pembantaian oleh beberapa orang berseragam hitam kepada keluarganya, Mereka bahkan mengebom rumah milik Gizela menjadi hancur lebur, dan ia menyaksikan sendiri kobaran api serta kepulan asap hitam yang mengancurkan rumah serta orangtua dan orang-orang di dalam sana. "Tidak!!! ayah!!! ibu!!!" Dengan bekal uang dan perhiasan yang diberikan snag ibu Gizel memutuskan untuk membeli sebuah ruko bertingkat dua, terdapat sebuah toko di lantai satu dan lantai dua terdapat dua ruangan yang ia gunakan sebagai kamar dan gudang. No plagiasme🚫 Karya sendiri✔️

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Andriana Putri, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 05

Gizel sedang menata bunga-bunganya yang segar, cahaya matahari menyapu kulit putihnya sehingga membuatnya semakin berkilau, rambut coklat yang hanya ia ikat kuda membuatnya bertambah menawan.

Terlihat Seorang pria yang sedari tadi mengawasinya dari kejauhan, mengawasi di setiap gerakan yang Gizel lakukan

"Heem ibu jika kau masih ada, pasti aku tidak akan semenderita ini, bekerja terus menerus di teriknya matahari hanya demi sesuap nasi" Gumamnya sendirian.

"Halo nona" sesorang menyapanya dari belakang sehingga membuat lamunannya buyar.

Gizel membalikkan badan dan menoleh ke arah sumber suara, ia terkejut melihat pria berparas tanpan tengah berdiri di depannya, serontak Gizel mengingat siapa pria itu.

"Ah!! tuan akhirnya anda kemari" Gizel mengembangkan senyumnya saat melihat kedatangan Arion.

Arion heran dengan alis yang terangkat "Apa nona menungguku?"

"Iya aku memang berharap anda datang, saat itu aku sudah berjanji akan mentraktirmu makan sebagai tanda terimakasihku, tapi aku lupa meminta nomor telfonmu tuan" Jelas Gizel.

Arion tersenyum tipis mendengar penjelasan Gizel, "Kalau begitu berhubung aku sekarang disini jadi aku tagih janjimu nona"

"Emh....tapi...:: aku harus mengerjakan beberapa pesanan bunga, bagaimana kalau makan siang? apa anda tidak keberatan?" tanya Gizel berusaha sopan.

"Baiklah aku akan menunggu, emh....sebelumnya siapa namamu?"

"Aah ya perkenalkan namaku Gizela Arabella, anda bisa memanggilku Gizel" sembari mengulurkan tangan dengan seutas senyuman yang menawan.

"Kau bisa memanggilku Arion" jawabnya membalas jabatan tangan.

"Bicaralah senyamanmu jangan terlalu formal dan jangan panggil aku tuan" tambah Arion yang kemudian di balas anggukan oleh Gizel.

"Salam kenal A.... Arion, emh apa kau akan pergi bekerja?"

"Tidak aku akan menunggumu disini sampai makan siang tiba"

Gizel mengerutkan kening heran mendengar perkataan Arion yang akan menunggunya, pasalnta ini akan membutuhkan waktu yang cukup lama.

"Emh kalau begitu masuklah, duduklah di dalam sembari menunggu waktu makan siang" Gizel mempersilahkan Arion masuk ke tokonya, sebenarnya ia sedikit canggung jika tiba-tiba ada seorang pria yang menunggunya di dalam satu ruangan.

Tapi mau bagaimana lagi, Gizel sudah berjanji untuk mentraktirnya makan siang, jadi ia harus menepati janjinya agar pria itu segera pergi dari tokonya. Gizel hanya berniat berterimakasih tanpa ada pikiran embel-embel yang lain. Tak lupa Gizel juga menyiapkan minum untuk Arion agar ia tidak kehausan saat menunggu Gizel.

Waktu terus berlalu, Gizel yang sibuk dengan pekerjaannya sejenak melupakan keberadaan Arion yang sedari tadi terus menatapnya. Arion tak henti-hentinya menatap Gizel yang terlihat begitu semangat dan begitu ramah kepada para pembelinya, tidak heran jika tokonya akan ramai pengunjung. Tidak hanya cantik tapi juga terampil dan ramah kepada sesama.

"Haahh!! Akhirnya" Gizel duduk di samping Arion dengn posisi menyandarkan tubuhnya di kursi, terlihat raut wajahnya yang lelah karena melayani pengunjung yang berdatangan ke tokonya.

Gizel baru menyadari jika di sampingnya masih ada Arion yang menunggunya.

"Astaga maaf Arion aku hampir lupa, bagaimana? kau mau makan apa siang ini?" tanya Gizel sembari memposisikan tubuhnya menatap ke arah Arion.

"Terserah kau!" jawabnya singkat tanpa memalingkan wajahnya sedikitpun kepada Gizel

"Kalau begitu tunggu aku! akan bersiap sebentar" Gizel segera naik ke lantai dua yaitu tempat yang ia jadikan sebagai kamar serta kamar mandinya. Ia segera bersiap dan mengganti pakaian dengan sedikit rapi.

Gizel turun dengan keadaan sudah rapi dan wangi, "Ayo Arion aku akan mengajakmu makan di suatu tempat yang enak, pasti kau suka" ucap Gizela mengembangkan senyumnya.

"Oke ayo kita naik mobilku" Entah kenapa saat melihat senyuman di wajah Gizela membuat jantungnya berdebar, seakan-akan ia tidak ingin melewatkan kesempatan untuk melihat senyum manis di bibir Gizel.

Saat keduanya hendak keluar dari toko terlihat Victor yang baru saja datang, Victor sedikit terkejut melihat Gizel bersama dengan pria lain di tokonya, hatinya terasa sakit dan sesak namun ia berusaha untuk menutupinya.

"Gizel kau mau kemana?" tanyanya tiba-tiba sembari sesekali melirik ke arah Arion.

"Kak Victor, aku mau makan siang, kaka kenapa kemari?"

"Aku membelikanmu makan siang, ini untukmu" Victor menyerahkan bungkusan kepada Gizel.

"Terimakasih kak tapi..... bolehkan aku memakannya nanti, karena aku sudah berjanji untuk makan siang bersama temanku" jelas Gizel yang sedikit sungkan.

"Dia temanmu?" tanya Victor penasaran sembari menunjuk ke arah Arion

"Iya...." Jawab Gizel

"Maaf aku dan Gizel harus segera pergi, kita sudah berjanji untuk makan siang bersama dan juga aku sudah menunggunya dari tadi sepertinya anda bisa datang lain waktu" Ucap Arion tegas karena tidak mau berlama-lama bercengkrama dengan Victor.

Arion menarik tangan Gizel untuk masuk mobilnya, karena ia sudah muak dengan pria yang sepertinya menyukai Gizel.

"Dadah kak Victor terimakasih makanannya...." ucap Gizel melambaikan tangannya sembari berjalan

Arion sedikit membuka kaca mobilnya ia menaikkan sudut bibirnya saat matanya bertemu dengan Victor hal itu membuat Victor geram dan terbakar api cemburu.

"Sial siapa pria itu, bisa-bisanya mendekati Gizel, sepertinya aku harus gerak cepat sebelum Gizel di ambil olehnya" gerutu Victor sembari menatap mobil Arion yang melaju. Namun seketika Victor mengingat wajah Arion yang sepertinya tidak asing.

"Yah aku ingat dia adalah tuan Arion Aleksei pemilik perusahaan ALX terbesar di Moskow, bagaimana Gizel bisa mengenalnya? dan bukankah menurut rumor yang beredar jika tuan Arion tidak menyukai seorang wanita" gumam Victor kebingungan.

Arion tersenyum sinis melihat Victor yang cemburu, ia tahu jika Victor menyukai Gizel dan itupun belum Gizel sadari, jadi ia masih memiliki kesempatan untuk mendekati Gizel dan menjadikannya miliknya.

"Arion kita makan disana apa kah kau tidak keberatan?" Gizel menunjuk ke arah warung pinggiran jalan yaitu warung makan ayam.

"Kau yang mentraktirku jadi aku mengikuti kemauanmu" ucapnya sembari menoleh sedikit ke arah Gizel.

"Aku takut kau tidak suka, dilihat dari penampilan dan mobilmu kau pasti orang kaya, jadi maafkan aku jika hanya mentraktirmu di pinggir jalan, karena jika di restoran besar aku tidak mampu membayarnya" ucapnya perlahan takut ia menyinggung perasaan Arion.

"Kalau begitu gantian aku yang akan mentraktirmu ke restoran mewah lain kali"

"Tidak-tidak perlu itu sangat merepotkanmu, Emh ayo kita turun dan segera makan, disini masakannya enak tidak kalah sama di restoran mewah kau pasti suka" Gizel segera turun dari mobil disusul oleh Arion mengekor di belakangnya.

Semua mata wanita tertuju pada ketampanan Arion yang memukai, semuanya nyaris sempurna, tubuh yang tinggi dan gagah, kulit yang bersih serta wajah yang tanpan menawan.

"Lihat pria itu tanpan sekali.."

"Iya begitu sempurna bukan?"

"Tapi wanita di sampingnya seperti gembel tidak cocok dengannya"

"Pasti dia pelayannya..."

"Bagaimana bisa pria setanpan dia berjalan dengan wanita miskin seperti itu"

Gerutu semua orang bersahutan, namun Gizel tidak menghiraukan para wanita yang menggosipkan dirinya karena pergi bersama Arion, ia hanya fokus memesan makanan agar balas budinya segera tuntas.

Gizel juga menyadari jika Arion memang pria sempurna, berjalan bersama Arion mungkin impian semua wanita, tapi tidak dengan Gizel ia hanya menganggap jika ia akan bertemu dengan Arion untuk terakhir kalinya setelah balas budi ini.

"Arion maaf karena kau jadi bahan pembicaraan mereka gara-gara aku" ucapnya sembari menunjukkan deretan gigi putihnya.

"Aku bukan orang yang terlalu memikirkan omong kosong" Arion jarang sekali tersenyum, setiap bicara pun ia tetap dengan wajah datar dan tegapnya.

"Aneh dari pertama aku bertemu dengannya aku sama sekai tidak pernah melihatnya tersenyum lebar, apa orang kaya seperti itu, tapi kak Victor juga orang kaya tapi ia berbeda dengan Arion" batin Gizel yang sesekali melirik Arion yang sedang fokus makan.

1
𝕻𝖔𝖈𝖎𝕻𝖆𝖓
Hai kak salam kenal...
saya Pocipan ingin mengajak kaka untuk bergabung di Gc Bcm
di sini kita adakan Event dan juga belajar bersama dengan mentor senior.
jika kaka bersedia untuk bergabung
wajib follow saya lebih dulu untuk saya undang langsung. Terima Kasih.
Andriana Putri: Mau banget kak🙏🏻
total 1 replies
Andriana Putri
Tekyuu🫶🏻
Hoa xương rồng
Tidak bisa berhenti membaca
🥔Potato of evil✨
Seru banget deh!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!