NovelToon NovelToon
Mendadak Jadi Pria Idaman

Mendadak Jadi Pria Idaman

Status: sedang berlangsung
Genre:Action / Berondong / Dikelilingi wanita cantik / Harem / Anak Lelaki/Pria Miskin / Ilmu Kanuragan
Popularitas:36.7k
Nilai: 5
Nama Author: rcancer

Menjadi pria idaman banyak wanita? Sungguh tidak pernah terlintas dalam pikiran seorang pemuda berusia 22 tahun yang akrab dipanggil Bayu.

Pemuda kampung yang tidak pernah percaya diri untuk menjalin hubungan spesial dengan wanita, tidak pernah menyangka, keputusannya merantau ke ibu kota, membuat Bayu menjadi pria yang paling diinginkan para wanita.

Apakah hal itu membuat Bayu senang? Atau justru Bayu akan mendapat banyak masalah karenanya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon rcancer, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Melepas Lelah

"Wahhh!" sorak para karyawan begitu mendengar kabar dari bos mereka. "Serius, Bos? Mereka minta Bayu yang turun tangan?" tanya salah satu diantaranya untuk memastikan.

"Nih, buktinya," sang bos kembali menunjukkan layar ponselnya, "tapi yang baru saya masukan hanya beberapa orang saja. Karena dia masih baru, jadi saya ngasih pekerjaan yang mudah dikerjakan, sekalian buat Bayu belajar. Sisanya saya bagi-bagi sama yang lain. Kalau semua pekerjaan diambil alih oleh Bayu, apa kalian mau, bulan ini nggak dapat gaji?"

Hahaha... ya jangan dong, Bos," sahut para karyawan saling bersahutan.

Sang bos hanya membalasnya dengan senyuman, lalu pria itu pamit setelah menyuruh anak buahnya untuk istirahat serta memberi beberapa nasehat.

"Tapi, gaya bertarung kamu memang keren sih, Bay. Aku sangat kagum loh," puji salah satu rekan kerja yang akrab dipanggil Bambang. Bukan hanya pria itu, secara bergantian, rekan kerja Bayu lainnya juga saling menunjukan rasa kagum serta pujian mereka, hingga membuat Bayu semakin tersipu.

"Terus, itu tali yang buat ngiket para penjahat, kamu dapat darimana, Bay?" tanya pria yang akrab dipanggil Awang.

Sebelum menjawab, Bayu terlebih dulu menebarkan senyumnya ke semua orang yang mengelilinginya. "Kebetulan, tali itu ada di kolong ranjang. Mungkin itu tali sisa, yang digunakan untuk mengikat Bu Amanda."

"Jadi beneran? Bu Amanda diikat?" tanya rekan kerja lainnya.

Bayu pun langsung mengangguk beberapa kali. "Kan rencananya, Bu Amanda mau dinodai. Karena Bu Amanda terlalu melawan, akhirnya dia diikat."

"Ya wajar lah kalau dia ngelawan. Namanya juga akan dinodai, siapa yang mau coba, dipaksa berhubungan," celetuk rekan kerja yang akrab dipanggil Agus.

"Hahaha... benar," sahut yang lain. "Tapi, apa betul? Mereka tuh awalnya hanya niat mau merampok?"

"Loh, kan diberita sudah dijelaskan?" protes Bambang.

"Ya, aku tahu. Tapi, apa salahnya sih, aku tanya lagi sama Bayu? Yang memiliki informasi lebih akurat kan dia?" balas rekan kerja yang akrab dipanggil Yuli.

Bambang seketika hanya mencebikan bibirnya, sedangkan yang lain nampak setuju dengan pertanyaan dari pria berbadan kurus tersebut.

"Ya, awalnya mereka memang niat mencuri dengan bantuan orang dalam," terang Bayu. "Tapi mereka nggak nyangka, Bu Amanda yang sebenarnya sudah berangkat kerja, malah kembali lagi karena ada barang yang tertinggal. Awalnya sih mereka panik, tapi karena melihat betapa cantiknya Bu Amanda saat itu, tiba-tiba mendadak ada niat jahat lain pada tiga orang itu."

"Owalah, pantes aja! Saat kita datang, pintu gerbang sudah kebuka. Mungkin saat itu, Bu Amanda balik lagi, satpamnya nggak ada kali ya?" sahut Rahman.

"Benar!" seru Agus. "Berarti, satpamnya sedang beraksi saat itu." Rekan yang lain sependapat dengan apa yang dipikirkan Rahman.

"Tapi, kok di dalam rekaman, nggak ada video yang menunjukkan kalau Bu Amanda diikat, Bay?" tanya Bambang.

"Itu sudah diedit Bu Amanda, Mas. Kalau nggak diedit ya bahaya," balas Bayu diiringi dengan senyum lebar.

"Bahaya? Bahaya kenapa?" tanya Bambang heran.

Bayu kembali menunjukan senyumnya. "Kalau nggak diedit, yang ada nanti tubuh Bu Amanda kelihatan. Kan saat diikat, Bu Amanda hanya mengenakan pakaian, yang biasa digunakan saat renang atau berada di pantai."

"Walahh!" sorak rekan-rekan. "Ya kamu sangat beruntung dong, Bay?" celetuk Yuli. "Pasti mulus banget ya, Bay?"

Bayu pun hanya membalasnya dengan senyuman.Seketika suasana menjadi lebih heboh kala Bayu dengan sangat polosnya menjabarkan keadaan Amanda saat itu.

"Hahaha... penjahatnya terlalu bodoh. Kalau aku yang ada di posisi mereka, udah aku sikat tuh Bu Amanda," ucap Awang antusias.

"Ya sama, aku juga," sahut Yuli. "Udah cantik, seksi, idaman laki-laki banget tuh."

"Hahaha... penjahatnya bodoh semua. Kok bisa-bisanya ada lubang enak, malah pada minum minum dulu," rekan yang lain pun ikut bersuara. "Kagak jadi dapat enak, malah masuk penjara."

"Hahaha..." suara tawa pecah, menggema di ruangan tersebut. Mereka benar-benar melepas lelah, sembali terus melanjutkan obrolan yang makin seru, di samping obrolan-obrolan tentang hal lain.

Tanpa terasa, waktu pun terus melaju, dan kini malam sudah semakin larut. Di dalam kamarnya, Bayu beberapa kali mengecek ponselnya, untuk melihat berita tentang dirinya.

Bayu juga beberapa kali menyaksikan potongan video yang menayangkan perkelahian dirinya dengan para penjahat. Bayu penasaran, siapa yang mengunggah video itu. Apa mungkin Bu Amanda? Berbagai pertanyaan pun muncul dalam benaknya.

"Belum tidur?" sebuah suara tiba-tiba menggema, membuat Bayu yang sedang fokus dengan ponselnya nampak kaget.

"Belum, Paman," balas Bayu, setelah tahu siapa yang tadi bertanya padanya.

Rahman melangkah masuk dan langsung mendaratkan pantatnya di tepi kasur yang digunakan sang keponakan. "Bagaimana perkembangan kasus selanjutnya?" tanya pria yang masih melajang di usianya yang menginjak kepala tiga.

"Yah, karena aku hanya sebagai saksi, aku cuma menunggu kabar saja, Paman. Tadi sih, salah satu keluarga Bu Amanda ada yang telfon, katanya pengin bertemu denganku," balas Bayu. Saat ini posisi Bayu sudah bangkit dari berbaringnya dan memilih duduk bersandar pada dinding.

Rahman mengangguk beberapa kali. "Paman harap, kamu di sini bisa jaga diri. Kamu ingat kan pesan ibu mu? Hidup di kota itu benar-benar berbeda dengan hidup di kampung kita."

"Tentu saja aku ingat. Paman tenang saja, aku yakin, aku bisa jaga diri," ujar Bayu penuh percaya diri.

Rahman mengulas senyum tipus. Pria itu sadar, sang keponakan sekarang memang sudah bukan anak kecil lagi yang masih suka merengek minta ikut main Pamannya seperti saat dulu. Apa lagi kejadian tadi siang semakin meyakinkan Rahman kalau Bayu memang sudah bisa diandalkan.

"Ya sudah mending sekarang kamu lekas istirahat, jangan begadang. Ingat, besok banyak tugas yang akan kamu kerjakan," ucap Paman sembari bersiap untuk pergi.

"Sipp," balas Bayu. Pemuda itu melepas kepergian sang Paman dengan senyum terbaiknya. Setelah Rahman hilang dari pandangan, mata Bayu kembali tertuju pada layar ponselnya.

"Kalau aku viral gini, aku bakalan terkenal dong. Kira-kira, ada sutradara yang bakal nawarin aku main film laga nggak ya?" gumam Bayu penuh khayal.

Sementara di malam yang sama, namun di tempat berbeda. Tepatnya di sebuah bangunan tiga lantai, nampak, beberapa orang terlihat sedang berkumpul di salah satu ruangan dalam bangunan tersebut.

Beberapa orang yang terdiri dari pria dan wanita itu sepertinya sedang melakukan pembahasan sembari sesekali memutar video pertarungan yang dilakukan Bayu.

"Aku yakin, jika kita berhasil membuat anak ini bergabung sama kita, sudah bisa dipastikan, kelompok kita bakalan semakin kuat. Kita pasti akan lebih unggul, dari saingan-saingan kita," ucap seorang pria begitu antusias, mengungkapkan hasil pemikirannya.

"Tapi, bagaimana caranya?" tanya rekan dari pria itu. "Apa kita ajak dia ketemuan, lalu kita kasih penawaran dengan bayaran yang sangat tinggi?"

"Sepertinya itu bakalan sulit," balas rekan lain yang merupakan seorang wanita. "Aku yakin, yang ngincar bocah ini, bukan hanya kita saja. Bisa jadi, musuh-musuh kita juga mengincarnya."

"Benar juga," sahut beberapa rekan dan mereka pun ikut memikirkan cara untuk merekrut Bayu menjadi bagian dari mereka.

"Kalian jangan khawatir, saya sudah memiliki cara yang sangat jitu. Kalian tunggu aja, hasilnya pasti bikin kalian senang," ucap pria yang tadi mengutarakan usulannya dengan sangat yakin.

1
Adri Pratama
lanjutkan thor
Apriyanti
lanjut thor
Wan Trado
home service bukannya service home
maaf yaa 🙏
Wong Ngapak: anggap aja sama yak? othornya lupa ngedit 😁
total 1 replies
Yuliana Purnomo
tawaran Airin sungguh woooooww
Adri Pratama
lanjutkan thor
Morton Hearrison
3 bab kek Thor...
Abanx Barkah Panglima Tempur
thour agak Banyak kin dikit lah bab nya
Adri Pratama
lucu Thor alur ceritanya, gua suka yg begini nih, lanjutkan thor yg semangat ya
Apriyanti
lanjut thor
nurjen
g mana nih Bay bay/Smile//Smile//Smile//Smile//Frown/
ReogKhentir
Dikasih tawaran untuk enak enak saat ini terima ga ya......... 🤔🤔🤔 lantas rencana Airin dan Bayu untuk menghancurkan kelompok pengedar ini seperti apa........
Apriyanti
lanjut thor
Hendrik
semangat
Morton Hearrison
Lanjut
Abanx Barkah Panglima Tempur
thour Jangan Sampai Bayu di Jebak
Was pray
bayu masuk jebakan lagi? kalau bener- bener masuk perangkap jebakan wanita itu, berarti bayu cuma ganteng doang tapi gobog
Yuliana Purnomo
eehhh siapaa lagi ini yg datang nemui Bayu??
Yuliana Purnomo
banyak yg naksir Bayu,,tapi siapakah nanti yg benar 2 dicintai Bayu?? diantara wanita 2 cantik itu??
Yuliana Purnomo
hahahaha teguh gak liat aksi nya Bayu waktu nyelamatin Gio,sbb muka Bayu di tutup kaos,,jadi dia ngarang bebas didepan Mira
Fatkhur Kevin
Hajar aja semua bay
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!