EZELLA KESAYANGAN SAGARA

ke empat orang itu sekarang terduduk di ruang tamu, layaknya orang asing yang bertamu Ezella tidak mau saat ibunya menawarkan untuk pergi ke ruang keluarga, Ezella malah sempat meminta mereka untuk tidak bergabung disana karena tujuan dia kesini untuk Elena semata, tapi Deddy David dan mommy Brriana tetap kekeuh ingin disana.

"Puas kau Ezella, puas kau menghancurkan rumah tangga kakak hahhhh,senang kau sekarang Sagara menceraikanku!!! Apa salah kakak padamu Ezella, sampai hati kau ya..." lirih Elena yang masih berakting seolah dia adalah Alana. Aktingnya masuk, jika saja Ezella tidak tahu faktanya mungkin dia akan seperti orang bodoh juga.

"APA?? SUDAH BERCERAI??" pekik Ezella dengan suara yang lantang seolah baru tahu, padahal sudah jelas tadi malam dia mengirimkan bukti CCTV yang berhasil Abian pulihkan saat itu untuk di kirim pada Sagara. Kesannya dia tokoh antagonis atau perusak di hubungan kakak dan kakak iparnya, tapi Ezella sengaja melakukannya membalas rencana Elena yang mencelakai putrinya.

"tapi kak, memang harusnya begitu. semua tidak akan pernah baik jika di awali dengan sebuah jebakan,, kakak pasti mengerti kemana arah pembicaraanku kan?" sambung Ezella dengan tenang, mereka berdua berbicara sementara dua tetua hanya menyaksikan perdebatan kedua putri mereka.

"kau!!!! Kenapa kau harus kembali Ezella, kau menghancurkan semuanya jal4ng kecil!!" emosi wanita hamil itu semakin menjadi, dia tambah geram saat mendapati senyuman dari Ezella, sungguh tidak malu gafis itu dengan caciannya.

"kau meneriaki aku j4lang?? Hah lucu sekali, bukankah kamu sendiri yang seorang jalang Elena? Kamu memanfaatkan kak Sagara yang sedang mabuk dan menjebaknya sampai ke pernikahan, kamu mengaku mengandung anaknya padahal sudah sangat jelas itu adalah anak pria lain, masih mampu meneriaki aku Jal4ng hah!!!" Ezella berujar lantang, kalimatnya sangat jelas hingga sampai ke kedua pendengaran orangtuanya, bukan hanya mereka, beberapa pelayan di rumah itu dapat mendengar ucapan Ezella.

"E Elena" mommy Brriana bersuara, dari kalimat panjang Ezella, hanya nama Elena yang berhasil mengusiknya. Elena akan dari elgard Pranoto, adik kandung David weaslen.

Elena keringat dingin, dia tidak berani berbicara sama sekali, dalam hatinya dia bertanya kira kira seberapa banyak Ezella tahu tentangnya, sejak kapan Ezella menyadari semua itu.

"kenapa?? Kaget ya aku tahu semuanya?" tanya Ezella tersenyum sinis kala melihat wajah pucat Elena. Lama terdiam, Elena kembali acuh tak acuh, dia tidak peduli jika Ezella tahu, yang terpenting sekarang satu pion masih ada bersamanya.

"baguslah kalau kamu tahu semua tentangku, setidaknya kamu tidak bodoh seperti dua orang itu hahhaha" tawa Elena mengema membangunkan Amarah David yang sejak tadi menatap ke arahnya. Pria tua itu berdiri, mengikis jarak mendekat ke arah Elena dan

Plakkkk

Plakkkk

Plakkkk

"jadi selama ini kamu menipu kami?? Kamu sebenarnya Elena?? Terus dimana Alana sialan!!" buku buku tangan pria tua itu menegang, ingin sekali ia melenyapkan gadis itu sekarang juga,jiwa iblisnya seolah merasuki, sudah berniat memukul Elena sekali lagi tapi suara Ezella menghentikannya.

"jangan pernah menyentuh tangan kotormu padanya!!" ujar Ezella dengan nada ancaman, mendengar itu Elena tersenyum tipis, sudah dia duga bahwa Ezella tidak akan membiarkan siapapun menyakitinya, apalagi Ezella tahu jika dia menyakitinya maka Alana pasti akan mati di tangan mereka. Tapi senyum Elena luntur kala mendengar kalimat lanjutan dari Ezella.

"kau tidak berhak marah padanya, karena kalian sendiri yang bodoh disini, tidak dapat membedakan dimana putri kandung dan dimana yang menyamar,, tapi aku, aku berhak membalas dendam padanya karena dia terlibat dan ikut andil dalam rencana pembunuhan, jangan harap aku tidak tahu Elena,,,, kamu menyuruh seseorang untuk membunuhku saat itu kan?" panjang Lebar Ezella berujar hingga menambah syok diantara mereka yang mendengarnya.

" harusnya aku membiarkanmu bermain hingga sampai kamu melahirkan, tapi mengingat beberapa hari lalu kamu sendiri yang memulai dengan mencelakai putriku, maka kali ini aku tidak tinggal diam!" tekan Ezella dengan nada datar.

"lagipula jika menunggu habis kamu lahiran kayaknya sangat lama, hari ini akulah yang bermain Elena,,, kamu tidak lupa kan dengan pesan yang selalu aku kirim sebelumnya!!" tambahnya dan di dengar dengan saksama oleh Elena.

"hahahhah, tentang putrimu, bagaimana kabarnya sekarang?? Dia tidak matikan??" tanya Elena berniat memancing kemarahan Ezella, tapi yang dia harapkan sama sekali tidak tampak.

"sayang sekali usahamu sia sia dan itu malah mempertemukan Sagara dengan putri kandungnya,, suami tercintamu itu yang menyelamatkan putriku, dia bahkan rela memberi semua darahnya untuk menyelamatkan sang putri yang benar benar putri kandungnya bukan Abal Abal.." ujar Ezella dengan senyum smirk, Elena makin panas, dengan cepat dia hendak menarik rambut Ezella tapi kelihaian Ezella mendominasi, dia lebih dulu memelintir tangan Elena hingga sang empunya meringis.

"hahahha hanya begitu kekuatan wanita yang mendampingi klan mafia taring macan?" ledek Ezella " oh iya aku lupa,klan itu kan kecil, orang orang didalamnya pun bodoh bodoh semua!!"

"berhenti Ezella, kamu salah jika meneruskannya!!" pekik Elena yang masih menahan perih, tapi Ezella tidak peduli.

"kau sudah cukup lama bermain bukan?? Waktunya untuk menjadi mainan!!"

"stoppp stopp!!!" teriak mommy Briana pusing sendiri melihat dua orang itu.

"kau!!! Kau membelanya wanita tua??? Aku perjelas padamu ya, dia bukan putrimu asal kau tahu, kau benar benar ibu yang buruk!!! Kalian berdua selama ini sangat antusias dengan kehamilannya sementara saya dulu?? kalian menyuruhku untuk aborsi wahhhh..." ujar Ezella membuka kembali luka lamanya.

"Ella,,,,,mommy minta maaf sayang.."lirih mommy Briana,matanya menatap sendu ke arah Ezella, wanita itu membuang muka,muak sangat muak dia melihat kedua orang tuanya sekarang.

"kau mungkin sudah lupa bahwa aku bukan lagi putri kalian, jadi jangan menampilkan wajah seperti itu seolah kita saling kenal,, kalian orang asing untukku!!" tidak menjawab,Ezella beralih menatap Elena.

"aku datang untuk balas dendam,,balas dendam atas rencana konyolmu empat tahun lalu, balas dendam atas kecelakaan putriku kemarin,,juga balas dendam atas kakakku kak Alana!!" kalimat Ezella sama sekali tidak membuat Elena takut,dia malah menatap Ezella penuh tantangan.

"hahhaha lakukan sesukamu adik sepupu,,jika itu terjadi aku tidak menjamin Alanamu akan berumur panjang.." sinis Elena merasa menang sendiri.

"ohhh iya,,, aku rasa kamu ketinggalan informasi" jawab Ezella dengan tenang. Sebelum dia kembali berujar suara ponsel Elena menghentikan niatnya.Elena mengangkat telepon dari Leonard, wajahnya seketika masam saat mendengar berita buruk.

"maksudmu gimana?? Bagaimana bisa dia kabur,cari disekitar markas!!! aku yakin dia masih disekitaran situ,tubuhnya telah mengonsumsi banyak racun jadi mustahil dia sudah jauh dari sana!!" jawab Elena berhasil membuat ketiganya kembali kaget,

"tidak akan ketemu karena Alaan sudah berada sama saya!" ujar Ezella sembari melangkah pergi tanpa pamit dari sana.

...ΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩΩ...

Besok lanjut ya, kalau ada typo komen,, ngantuk sangat nulis ini jadi tidak sempat koreksi