NovelToon NovelToon
Cinta Dan Tawa Di Kota : Kisah Perempuan Tangguh

Cinta Dan Tawa Di Kota : Kisah Perempuan Tangguh

Status: sedang berlangsung
Genre:Romansa / Slice of Life
Popularitas:1.7k
Nilai: 5
Nama Author: xy orynthius

Tara Azhara Putri Mahendra—biasa dipanggil Tara—adalah seorang wanita muda yang menjalani hidupnya di jantung kota metropolitan. Sebagai seorang event planner, Tara adalah sosok yang tidak pernah lepas dari kesibukan dan tantangan, tetapi dia selalu berhasil melewati hari-harinya dengan tawa dan keceriaan. Dikenal sebagai "Cewek Tangguh," Tara memiliki semangat pantang menyerah, kepribadian yang kuat, dan selera humor yang mampu menghidupkan suasana di mana pun dia berada.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon xy orynthius, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

bab 5

Tara menghabiskan malam itu dengan perasaan gelisah, memikirkan semua yang baru saja terjadi. Setelah pertemuan dengan Adrian di taman, pikiran Tara terus dipenuhi oleh rasa penasaran, ketakutan, dan sedikit adrenalin. Ada sesuatu yang menggelitik dalam dirinya, perasaan bahwa dia sudah terlibat terlalu jauh untuk mundur. Tapi dia juga tahu bahwa apa yang akan dia hadapi bukanlah hal yang main-main.

Pagi harinya, Tara bangun dengan perasaan campur aduk. Matahari yang bersinar cerah seolah tidak cocok dengan perasaan gelap yang menyelimuti hatinya. Dia duduk di tepi tempat tidurnya, menatap flash drive yang tergeletak di meja. Flash drive kecil itu seakan menyimpan rahasia yang bisa mengubah hidupnya selamanya.

"Harus gue apain nih?" Tara bergumam pada dirinya sendiri. Dia merasa seperti berada di persimpangan jalan, di mana setiap keputusan yang dia buat akan membawa konsekuensi besar.

Setelah mandi dan sarapan cepat, Tara memutuskan untuk melakukan apa yang biasa dia lakukan ketika merasa bingung: berjalan-jalan di sekitar kota. Dia berharap bahwa udara segar dan hiruk-pikuk kota bisa membantu menjernihkan pikirannya. Namun, di setiap sudut yang dia lewati, sepertinya ada bayangan misteri yang terus mengikuti.

Setelah berjam-jam berjalan tanpa tujuan yang jelas, Tara akhirnya menemukan dirinya di sebuah kafe kecil yang tersembunyi di gang sempit. Kafe itu tidak terlalu ramai, hanya ada beberapa orang yang duduk di sana, menikmati kopi mereka. Tara memilih tempat di sudut yang sepi, memesan secangkir kopi hitam, dan mulai membuka laptopnya.

Dia menatap layar laptop dengan perasaan ragu. Data yang diberikan Adrian semalam terus berputar di kepalanya. Dia tahu bahwa di balik semua ini ada sesuatu yang besar, mungkin bahkan berbahaya. Tapi rasa ingin tahunya yang kuat membuatnya tak bisa berhenti. Dengan napas dalam, Tara mulai membuka kembali file-file yang ada di flash drive tersebut.

Laporan-laporan dan catatan penelitian yang tersebar di folder-folder itu membuat kepalanya pusing. Sebagian besar menggunakan istilah-istilah teknis yang tidak dia mengerti. Namun, satu hal yang jelas adalah bahwa ini bukanlah penelitian biasa. Ada sesuatu yang janggal dalam cara data itu dikumpulkan, seolah-olah ada upaya untuk menyembunyikan sesuatu.

Tara memutuskan untuk fokus pada folder yang paling menarik perhatiannya semalam: “Subjek X.” Dia kembali membuka folder itu, dan untuk kedua kalinya, dia menonton video pendek yang menampilkan seseorang yang sedang menjalani eksperimen medis yang aneh. Kali ini, dia mencoba memperhatikan setiap detailnya.

Wajah orang dalam video itu tidak terlihat jelas, tapi Tara bisa melihat bahwa orang tersebut terlihat ketakutan dan pasrah. Ada beberapa orang lain yang muncul dalam video itu, tapi wajah mereka juga tidak terlihat. Mereka semua mengenakan pakaian medis, tapi ada sesuatu yang aneh dalam cara mereka bergerak, seolah-olah mereka bukan tenaga medis biasa.

"Ini jelas bukan rumah sakit biasa," pikir Tara sambil memajukan video beberapa detik. Tiba-tiba, video itu berhenti di frame yang menunjukkan sesuatu yang menarik perhatiannya: sebuah logo kecil di salah satu alat medis yang digunakan. Logo itu tampak familiar, seperti sesuatu yang pernah dia lihat sebelumnya.

Tara memperbesar gambar tersebut dan mengamati logo itu dengan seksama. Setelah beberapa detik, ingatannya kembali. Logo itu milik sebuah perusahaan teknologi yang pernah dia dengar di salah satu acara networking yang dia hadiri beberapa bulan lalu. Perusahaan itu terkenal dengan inovasi teknologinya, tetapi mereka juga dikenal sangat tertutup tentang proyek-proyek yang mereka kerjakan.

"Perusahaan ini punya koneksi ke kampus, gue yakin," Tara berbicara pada dirinya sendiri, mencoba menghubungkan titik-titik dalam pikirannya. Dia memutuskan untuk mencari lebih banyak informasi tentang perusahaan itu dan apa hubungannya dengan kampusnya.

Pencariannya membawa Tara pada sebuah artikel lama yang membahas tentang kerjasama antara kampusnya dengan perusahaan teknologi tersebut. Mereka disebut-sebut sedang mengerjakan proyek besar yang melibatkan penelitian kecerdasan buatan. Namun, artikel itu tidak menyebutkan apa pun tentang eksperimen medis.

Tara mulai merasa ada yang tidak beres. Dia terus menggali lebih dalam, mencari tahu tentang siapa saja yang terlibat dalam proyek itu. Nama-nama yang muncul membuatnya terkejut. Beberapa di antaranya adalah profesor yang dia kenal baik, orang-orang yang dia anggap berintegritas. Namun, dalam hatinya, Tara merasa bahwa ada sesuatu yang disembunyikan dari publik.

Ketika sedang tenggelam dalam pencariannya, ponsel Tara bergetar. Sebuah pesan masuk dari Adrian: “Gue dapat informasi baru. Ketemuan di tempat biasa nanti malam.”

Tara membaca pesan itu dengan hati-hati. Rasa penasaran yang menggelitik membuatnya ingin segera tahu apa yang ditemukan Adrian. Tapi di sisi lain, ada perasaan takut yang mulai menjalari dirinya. Apakah dia benar-benar siap untuk mengetahui lebih banyak? Apakah dia bisa menangani apa yang mungkin akan diungkapkan?

Namun, sebelum Tara bisa memikirkan lebih jauh, sebuah ide melintas di kepalanya. Mungkin dia bisa menggunakan informasi dari Adrian untuk mengonfirmasi kecurigaannya. Dia akan bertemu dengan Adrian, tapi kali ini, dia akan lebih siap. Tara tidak akan hanya menerima informasi begitu saja, dia akan mulai menyusun rencana.

Malam itu, Tara berdandan sedikit berbeda dari biasanya. Dia mengenakan jaket hitam panjang dan sepatu bot yang memberinya kesan tangguh. Dengan rambut yang diikat rapi, Tara merasa seperti seseorang yang siap untuk menghadapi apapun. Dia ingin memastikan bahwa jika sesuatu terjadi, dia bisa menjaga dirinya sendiri.

Ketika tiba di tempat pertemuan, Adrian sudah menunggu. Dia duduk di meja yang sama seperti kemarin, dengan pandangan serius yang tidak biasa. Tara bisa merasakan ada sesuatu yang besar yang akan diungkapkan malam ini.

“Tar, gue nemu sesuatu yang harus lo lihat sendiri,” kata Adrian tanpa basa-basi.

Tara menatap Adrian dengan penuh perhatian. “Apa itu, Ad? Lo nggak bakal nyeret gue ke sesuatu yang gila lagi, kan?”

Adrian tersenyum tipis, tapi senyumnya itu tidak bisa menyembunyikan kegelisahannya. “Mungkin ini gila, tapi lo harus lihat sendiri, baru lo bakal ngerti kenapa gue bilang ini penting.”

Dia mengeluarkan sebuah map dari tasnya dan menyerahkannya kepada Tara. Tara membuka map itu dengan hati-hati, dan di dalamnya, ada beberapa foto dan dokumen yang tampaknya diambil secara diam-diam. Foto-foto itu menunjukkan tempat yang berbeda dari yang dia lihat di video sebelumnya, tapi ada satu elemen yang sama: logo perusahaan yang sama ada di sana.

“Ini tempat yang mereka pakai buat eksperimen, Tar. Gue dapet ini dari sumber yang bisa dipercaya, dan ini bukan cuma rumor,” kata Adrian dengan nada serius.

Tara merasa tenggorokannya kering. “Lo yakin ini bener, Ad? Kalau ini beneran, berarti mereka nggak cuma nyembunyiin sesuatu yang besar, tapi mereka juga bahaya banget.”

“Gue tau, Tar. Makanya gue minta lo hati-hati. Tapi lo juga harus tau, kalau kita bisa buka ini ke publik, kita bisa selamatin banyak orang dari bahaya,” Adrian menatap Tara dengan mata yang berkilat penuh semangat.

Tara terdiam, merenungkan apa yang baru saja dia lihat dan dengar. Dia tahu bahwa jalan yang akan dia tempuh tidak akan mudah, tapi di balik ketakutan itu, ada rasa tanggung jawab yang mulai tumbuh dalam dirinya.

“Baiklah, Ad. Gue siap. Apa langkah kita selanjutnya?” tanya Tara akhirnya, suaranya mantap.

Adrian tersenyum, kali ini senyumnya lebih hangat. “Kita kumpulin bukti lebih banyak. Gue akan urus soal keamanan, dan lo bisa bantu gue cari lebih banyak informasi dari dalam. Kalau kita mainin ini dengan benar, kita bisa buka semua rahasia ini ke dunia.”

Malam itu, di bawah langit malam yang gelap dan penuh bintang, Tara merasa dirinya berubah. Dia bukan lagi Tara yang dulu, yang hidupnya hanya berputar di sekitar pekerjaan dan teman-teman. Kini, dia adalah seseorang yang siap untuk menghadapi dunia yang lebih gelap dan penuh misteri.

Tapi di balik semua itu, ada satu hal yang pasti: Tara tidak akan mundur. Dia akan terus maju, menghadapi semua yang akan datang, dengan keberanian yang baru dia temukan dalam dirinya. Dan bersama Adrian, dia akan menguak tabir di balik kegelapan yang selama ini tersembunyi.

1
·Laius Wytte🔮·
Pengalaman yang luar biasa! 🌟
Kei Kurono
Mantap! Bukan cuma ceritanya, bagus dalam segala hal.
<|^BeLly^|>
Nggak sia-sia baca ini. 💪
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!