NovelToon NovelToon
Alogaritma Cinta

Alogaritma Cinta

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama
Popularitas:5.9k
Nilai: 5
Nama Author: Mbak imey mey

Annisa,seorang perempuan yang bekerja sebagai pelayan restoran dan tinggal di lingkungan pesantren dan diam2 mengagumi gusnya.Dia tinggal bersama ibu dan adik perempuannya yang bernama syifa.Hingga suatu ketika ibunya meninggal dan keadaan menjadikan Annisa di suruh tinggal di kediaman gus tersebut, karna sangat adik juga sedang mengenyam pendidikan di pondok pesantren itu.Hari-hari Annisa pun berubah, dia di hadapkan dengan persoalan dan orang-orang yg belum pernah di temui sebelumnya. Kira-kira akan seperti apa Annisa akan melewati perjalanan hidupnya kali ini? Apakah kekaguman nya terhadap gus nya akan bersambut...?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Mbak imey mey, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

BERTEMU NAMIRA

BAB 22

Pagi itu di Kairo, Gus Rasya sibuk dengan mata kuliahnya. Kali ini jadwalnya dengan Amran sama, mereka duduk bersebelahan.Mengambil jurusan yang sama, yaitu Ushuluddin, yaitu jurusan yang mempelajari tafsir, hadist,dan aqidah filsafat.

Bagaimanapun juga Gus Rasya harus memperdalam ilmunya, agar nanti dia bisa membimbing santri santrinya yang ada di pesantren.Mereka kuliah sampai pukul 11:00 siang.Setelah jam kuliah selesai mereka berdua menuju kantin yang ada di area kampus, mereka makan siang di kantin tersebut dengan menu Hawawshi.Hawawshi adalah makanan yang merupakan campuran antara pai dan roti lapis. Makanan ini dibuat dengan cara mengisi roti pita dengan daging cincang dan di bumbui dengan paprika, bawang atau kacang pinus. Hidangan yang simpel tapi mengenyangkan.Cukup lama mereka makan siang sampai waktu tiba shalat dzuhur.Selesai makan mereka menuju masjid, masih sekitaran kampus untuk melaksanakan sholat dzuhur.Selesai menunaikan ibadah sholat dzuhur, Gus Rasya berencana ingin menuju ke perpustakaan, Amran yang sedang tidak ada kerjaan pun akhirnya ikut ke perpustakaan.

"Gus... "

"Hem"

Gus Rasya menjawab dengan deheman tanpa menoleh ke arah Amran yang memanggilnya.

"Gus... "

"Apa Mran?"

Kali ini Gus Rasya menoleh ke arah Amran.

"Itu"

Gus Rasya mengarahkan pandangannya kearah yang ditunjuk oleh Amran.Sejenak Gus Rasya menghela nafasnya panjang.

"Apa ku bilang, mereka tuh pantang menyerah"

Ya... orang yang di tunjuk Amran adalah Kyai Nasrullah dan Namira,kali ini dia membawa anaknya.

"Udah Gus samperin aja,biar cepet selesai,saya tungguin di perpus"

Baru saja kaki Amran melangkah, dengan gesit tangan Gus Rasya menarik kerah baju bagian belakang Amran, hingga langkah Amran kembali mundur.

"Kamu disini saja temani saya"

"Gus takut ya"

Gus Rasya menoleh ke Amran dengan tatapan tajam, sehingga nyali Amran jadi ciut.

"Saya tidak mau timbul fitnah"

Amran yang bingung akhirnya mengikuti kata Gusnya itu.

Kyai Nasrullah yang memang dari tadi menunggu Gus Rasya ,segera menghampirinya, tak terkecuali dengan Namira. Ia begitu senang dengan pertemuannya yang kedua kali ini. Walaupun kemarin sempat kecewa dengan cerita abinya yang mengatakan bahwa gus Rasya sudah memiliki calon istri.Tapi hati Namira mengatakan bahwa ini masih belum terlambat, ia harus berusaha.

"Assalamu'alaikum Gus, senang sekali rasanya bisa bertemu sampeyan"

Namira yang saat ini sedang bahagia, mengawali percakapan tersebut.Gus Rasya hanya melirik sekilas dan mengangguk kan kepalanya, lalu menoleh ke arah Kyai Nasrullah.

"Wa'alaikumussalam, maaf Kyai seharusnya saya yang datang menghampiri,"

"Hahaha... tidak apa-apa Gus, saya memang ingin bertemu kamu disini.saya tahu mungkin kedatangan saya kali ini sangat mengganggu kamu,tapi saya ingin memperjelas semuanya, apakah kamu ada waktu?"

Gus Rasya berpikir sejenak, dan ia ingat perkataan Amran bahwa masalah ini harus cepat selesai.Gus Rasya menoleh ke arah Amran dan Amran seolah mengerti arti tatapan itu langsung menganggukan kepalanya.

"Baiklah Kyai mari kita bicara,Mran kamu ke asrama duluan ya, nanti jika Annisa menelfon dan mencariku, angkat dan bilang aku ada urusan sebentar"

Namira yang mendengar hal itu mengangkat kepalanya dan memandang abinya dengan pandangan sendu.Keceriaan yang di bawa tadi hilang entah kemana.

"Baiklah... segera balik ke asrama ya Gus, nanti jangan lupa habis ashar kita olahraga raga bareng"

"Hem.. "

"Mari Kyai saya pamit dulu, assalamu'alaikum"

Amran berpamitan kepada Kyai Nasrullah dan Ning Namira.

"Wa'alaikumussalam"

Mereka yang ada di situ menyambut salam dari Amran.

"Mari Kyai, Ning kita cari tempat untuk bicara"

Mereka bertiga akhirnya memilih tempat, yaitu sebuah taman di halaman kampus yang cukup rindang dengan kursi dan meja yang terbuat kari kayu.Lalu mereka bertiga pun duduk bersama.Pandangan Namira dari tadi tak lepas menatap wajah Gus Rasya,sungguh tampan, yah.. itulah bentuk kekaguman dari seorang Ning Namira.

"Gus... maafkan kedatangan kami, mungkin akan sangat mengganggumu bukan?"

"Maaf Kyai... bukan mengganggu,tapi mungkin lebih membuat saya tidak nyaman"

"Jawabanmu memang benar Gus,saya mengerti.Ini Anak saya Namira, pasti kamu sudah tahu kan?"

Gus Rasya hanya mengangguk lalu menunduk, sama sekali tidak memandang Namira yang saat itu sangat berharap Gus Rasya akan memandangnya walau sekilas.Saat mendapatkan sikap Gus Rasya yang demikian, membuat Namira kecewa.

"Apa kamu tahu Gus, saya masih sangat berharap bahwa kita bisa menjadi sebuah keluarga"

"Maaf Kyai, saya tidak bisa, jawaban saya masih seperti kemarin,saya sudah punya calon istri, jadi tidak mungkin untuk saya merubahnya, saya mengatakan ini, bukan karena saya sombong atau melawan Kyai, saya hanya tidak ingin memberikan harapan kepada wanita lain"

"Tapi bukannya itu baru calon kan,kalaupun nanti kalian menikah, tentunya sebagai seorang laki-laki bisa menikah lagi, dengan mempunyai dua istri"

Namira terkejut luar biasa, apa kata abinya barusan., membuat Namira berdiri dari duduknya.

"ABBBIIIII... kenapa abi bicara seperti itu,Namira jadi istri ke dua?, gak abi, Namira gak mau, mending Namira tidak menikah dari pada jadi istri ke dua"

"Bicara apa kamu Namira?abi mengatakan nini demi kamu bisa menikah dengan Gus Rasya, bukankah kamu mencintainya?"

"Maaf Kyai, Ning, sepertinya kalian salah paham, sampai kapanpun saya tidak berniat menikahi Ning Namira dan menjadikannya istri ke dua, saya akan menikah dengan calon istri saya dan tidak akan berpoligami,saya tidak akan menduakan istri saya Kyai"

"Hahahahaha.... kamu boleh saja berkata demikian sekarang Gus, karena kamu belum merasakan yang namanya menikah, setelah kamu menikah nanti pasti kamu akan merasakan bosan dengan istrimu dan akan menikah lagi"

"Apa abi bosan dengan umma selama ini?"

Namira bertanya dengan mata yang berkaca- kaca.

"Abi mencintai umma mu, tapi dalam pernikahan itu pasti ada konflik yang tidak kamu ketahui Namira,dan abi sekarang merasakannya"

"Jadi abi menikah lagi itu karena bosan begitu,?apakah kami para wanita terlalu membosankan untuk kalian para pria?apa yang sebenarnya kalian cari dari kami?"

"Namira... abi hanya ingin mencari kenyamanan, dan itu abi peroleh dari umi Laila"

"Lalu bagaimana dengan umma abi, umma Aisyah yang menemani abi dari semenjak abi tidak punya apa-apa, dan sekarang abi mencampakannya begitu saja?"

Namira sudah berlinang air mata, sungguh ia tidak menyangka abinya bisa se tega ini,.

"Apa abi lupa, kalau abi juga terlahir dari rahim seorang wanita?Namira tidak menyangka abi akan seperti ini, Gus maafkan saya, sepertinya kita memang tidak berjodoh, maaf membuatmu tidak nyaman, aku menyerah, aku tidak akan mengejarmu lagi,aku akan pergi sejauh mungkin"

"NAMIRA... APA YANG KAMU KATAKAN HAH? "

"Abi.. Namira tidak mau di jadikan seperti barang yang tidak berguna, Namira juga mempunyai perasaan, stop untuk menjodohkan Namira lagi abi, Namira lelah,Namira memilih untuk tidak menikah"

"NAMIRA"

"Stop abi, sudah cukup, Namira pamit Assalamu'alaikum"

Namira pun pergi dari tempat tersebut dengan perasaan yang sedih.Pertemuan yang dikira oleh Namira akan menjadikannya bahagia, ternyata malah membuat nya menerima kenyataan yang menyakitkan.

"Wa'alaikumussalam"

Hanya Gus Rasya yang menjawab salam dari Namira barusan.Sedangkan Kyai Nasrullah hanya diam mematung tanpa reaksi apapun.

"Maaf Kyai, sepertinya sudah tidak ada yang perlu di bicarakan lagi,saya akan kembali ke asrama"

"Tunggu Gus,Sepertinya Namira hanya syok, ini bisa di bicarakan lagi secara kekeluargaan, saya yakin Namira pasti mengerti, nanti saya akan bicara lagi padanya"

"Kyai... sepertinya anda tidak paham,seorang wanita itu harus di jaga perasaannya, kalau anda sudah tidak bisa menjaga dan menghargainya, maka jangan menyakitinya, assalamu'alaikum"

Setelah mengatakan itu, Gus Rasya pun meninggalkan Kyai Nasrullah sendirian di taman.

"Aaarrggghhhh.... gagal aku mendapatkannya, Namira bodoh"

Kyai Nasrullah membuang botol minuman yang ada di hadapannya dengan kasar,ia mengumpat karena keinginannya tidak tercapai.

1
Afuadi
lanjut thor...semangat
Alfa reza Hidayat
lanjut
Dey Desuka
aku....
gak tau....wkwkwkkkk
Dey Desuka
hmmmmm.......ternyataaaaa
Dey Desuka
mungkin kyai Abdullah ya thor
🌺Ana╰(^3^)╯🌺
Ceritanya menginspirasi dan memotivasi, thank you author 🙏
Emitt Chan
Dari awal sampe akhir bikin baper, love it ❤️!
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!