Mohon maaf karya ini sedang dalam tahap revisi 🙏🏻
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon kim Ekz, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Chafter 5
~Busan, Korea selatan~
Park hyun ki membuka matanya perlahan, dia melihat jam yang berada di meja nakas nya menunjukan pukul 7 malam, Hyun ki bangun, lalu duduk ditempat tidur king Sizenya
"Hyun ki a? Kamu sudah bangun?" Ucap Sejin yang ternyata sedari tadi dia duduk di sofa dekat tempat tidur menunggu Hyun ki bangun
"Ah kamchagiya. Hyung kenapa disini?" Tanya Hyun ki yang terkejut
"Hyung menjagamu, Hyun ki a. Hyung khawatir padamu karna Hyung tadi melihatmu seperti kesakitan" ucap Sejin bangun dari duduknya menghampiri Hyun ki
"Yak hyung, aku tidak apa apa. Aku tadi hanya sedikit sesak karna mereka menendang dada ku cukup keras" ucap Hyun ki menjelaskan
"Omo, kamu benar tidak apa apa Hyun ki a? Ayo kita ke rumah sakit saja untuk memeriksa keadaan mu" ucap Sejin terlihat khawatir
"Aniyo, aku benar benar tidak apa apa hyung, sekarang aku hanya lapar" ucap Hyun ki memegangi perutnya yang sudah lapar
"Ah mian, kajja kita makan" ajak Sejin menuntun Hyun ki bangun dari tempat tidurnya
....
Dimeja makan Hyun ki memakan makanannya begitu lahap, Sejin yang melihat itu terlihat merasa gemas.
Meskipun usia Hyun ki sudah 20 tahun, tapi dia masih terlihat seperti anak 15 tahun dan tidak sekali dua kali Sejin memperlakukannya seperti anak kecil, apalagi Sejin juga mempunyai adik se usia Hyun ki, itu sebabnya Sejin selalu ingin melindungi Hyun ki seperti adik nya sendiri
"Hyung kenapa berdiri saja? Ayo ikut makan bersama ku" ajak Hyun ki
"Tidak, kamu saja yang makan. Hyung nanti saja" ucap Sejin tersenyum
Hyun ki hanya mengangguk pasrah karna meskipun dipaksa Sejin akan tetap tidak mau
....
Pagi harinya Hyun ki kembali bekerja ke rumah sakit, Hyun ki memasuki gedung rumah sakit tersebut dengan berjalan santai.
"Dokter Park hyun ki? Kenapa kemarin setelah istirahat anda tidak masuk kerja kembali? Anda kemana?" Tanya Dokter Lee, yang kemarin memarahi hyun ki.
"Ah mianhae, kemarin saya ada sedikit masalah Dokter Lee, jadi saya pulang ke rumah" ucap Hyun ki tersenyum ramah
"Anda pulang tanpa ijin dari atasan? asal Anda tau? kami sangat kerepotan kemarin karna banyak pasien masuk, kenapa anda malah pulang dan tidak balik lagi ke sini" ucap Dokter Lee terlihat kesal
"Repot? Apa kemarin kemarin waktu sebelum ada saya disini kalian merasa repot? tidak bukan? Saya tau itu alasan anda saja untuk mempermalukan saya disini Dokter Lee" ucap Hyun ki tersenyum lalu meninggalkan Dokter Lee
"Haishhh, anak baru itu sangat menjengkelkan sekali" ucap Dokter Lee tak suka
....
Hyun ki menghampiri Seo yeon yang terlihat sibuk membereskan peralatan medisnya
"Annyeong, chagiya?" Sapa Hyun ki tersenyum jahil pada Seo yeon
"Yak, jangan bilang seperti itu. Aku tidak suka, hyun ki a" ucap Seo yeon memperingati
"Waeyo? Kamu kan sahabat baik ku" ucap Hyun ki tersenyum sambil terus mengikuti Seo yeon
"Yak, park hyun ki, jangan menggangguku terus" ucap Seo yeon merasa kesal karena terus di ikuti
"Ah wae, Seo yeon ah? Aku punya sesuatu un..."
"Dokter park? Tolong profesional, ini rumah sakit, banyak orang yang sedang sakit disini. Jadi Anda jangan mengganggu Dokter Seo yeon terus" ucap Dokter Lee memotong percakapan Hyun ki bersama Seo yeon
"Haishhh, Dasar dokter menyebalkan, apa dia sangat menggemari ku sampai sampai terus saja mengikuti ku" gerutu Hyun ki,
Seo yeon yang mendengar Hyun ki menggerutu pun merasa ingin tertawa tapi dia memcoba menahannya
Tak berapa lama ada seorang pasien nenek nenek yang masuk ke ruang ugd tersebut,
Hyun ki menghampiri pasien itu lalu memapahnya menuju ranjang rumah sakit
"Nyonya kenapa? Apa nya yang sakit?" Tanya Hyun ki tersenyum sopan
"Tadi saya terjatuh di toilet dan kaki saya sakit" ucap pasien nenek itu.
"Biar saya periksa dulu ya, nyonya duduk saja dulu di ranjang itu" ucap Hyun ki sopan
Sesampainya didekat ranjang rumah sakit Nenek itu mengeluh
"Ah saya tidak bisa naik, saya mau di pangku sama Dokter" ucap Nenek itu manja
"Ah, mari saya bantu" ucap Hyun ki senyum terpaksa lalu memangku Nenek itu naik ke ranjang rumah sakit
"Ah dokter sangat tampan" ucap nenek itu tersenyum,lalu
"Cuppp"
Nenek itu mencium pipi Hyun ki,
Hyun ki terkejut lalu melongo sambil terus tersenyum meskipun terpaksa
"Ah ha...ha... kamchagiya ha...ha..." ucap Hyun ki menahan kesal nya
Seo yeon dan staf lainya melihat itu menahan tawa. Dan Hyun ki pun mengobati luka yang berada di kaki nenek tersebut
"Dokter tampan mau Nenek cium lagi?" Tanya Nenek itu genit
"Ah aniya, lukanya sudah diobati ha..ha..
sa.. saya mau ke toilet dulu, permisi" ucap Hyun ki lalu kabur dari ruang IGD tersebut sambil mengelus pipi nya yang tadi dicium nenek itu
"Haiiish, bukannya dicium wanita cantik ini malah dicium Nenek Nenek" gerutu Hyun ki kesal
Hyun ki lalu ke ruang istirahat khusus untuk para Dokter dan dia membaringkan tubuhnya di atas tempat tidur khusus yang disediakan rumah sakit itu
"Hah aku baru tau ada ruangan ini, lebih baik aku sering kesini untuk tidur" ucap Hyun ki tersenyum senang lalu menutup matanya yang memang sudah lelah
*****
~Yogyakarta, Indonesia~
Alana memasuki kelas dengan begitu ceria, kali ini dia diantar oleh Dita yakni mamahnya sendiri
"Lana, Lana? Apa benar kamu anak haram?" Tanya salah satu temannya Alana
"Bukan, aku punya Mamah dan Papah, itu mamah aku ada diluar mengantar aku kesekolah" ucap Alana memberitahu temannya
"Oh ya? Berarti kamu bukan anak haram dong Lana?" Ucap temannya Alana
"Bukan lah, emangnya anak haram itu apa? Emang nya kamu tau?" Tanya Alana pada temannya itu
"Kata Mamah aku, anak haram itu anak yang tidak mempunyai Papah dari lahir" ucap temannya Alana
"Tapi aku mempunyai Papah, kata Mamah ku tidak baik mengejek orang lain, dosa tau. Emangnya kamu mau masuk neraka?" Tanya Alana pada temannya itu
"Tidak mauuuuuu, maafin aku ya Lana karna kemarin mengejek kamu" ucap temannya itu.
"Iya gakpapa, aku maafin" ucap Alana tersenyum pada temannya itu
...
Sepulang sekolah Alana pulang ke rumah Mamahnya, dan sudah ada Oma nya sedang makan siang di meja makan
"Ommmmaaaa?" Teriak Alana berlari menghampiri Oma nya
"Alana jangan lari lari sayang" ucap Bunda teesenyum pada Alana
"Oma? Tadi disekolah Lana belajar menggambar, lihat deh Oma? Ini Oma, ini Mamah,ini Lana, ini Papah, ini Om Albi, ini Om Ridwan, ini Gepa, ini Gema" ucap Alana menunjukan gambar keluarga yang sempat ia buat disekolah tadi
Bunda lalu melihat salah satu gambar satu orang lagi disisi paling ujung
"Lalu ini siapa, sayang?" Tanya Bunda penasaran
"Ini...."