NovelToon NovelToon
GAIRAH NAKAL CALON AYAH MERTUA

GAIRAH NAKAL CALON AYAH MERTUA

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Nikahmuda / Mafia / Duda / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati
Popularitas:44.8k
Nilai: 5
Nama Author: Ria Mariana

DIBUANG ANAKNYA, DIKEJAR-KEJAR AYAHNYA?

Bella tak menyangka akan dikhianati kekasihnya yaitu Gabriel Costa tapi justru Louis Costa, ayah dari Gabriel yang seorang mafia malah menyukai Bella.

Apakah Bella bisa keluar dari gairah Louis yang jauh lebih tua darinya?

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Ria Mariana, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Bab 8

Bella menelan ludahnya kasar, dia langsung terdiam kemudian memutuskan untuk tidak melawan.  Mobil akhirnya berhenti di depan sebuah restoran mewah. Louis mengajak Bella keluar dan tanpa banyak bicara. Bella langsung merasa tidak nyaman. Restoran ini sangat eksklusif dan hanya tamu VVIP yang bisa masuk. 

Mereka dipandu ke sebuah ruangan pribadi yang besar, dengan meja makan yang hanya diisi oleh dua kursi dan menjadikan mereka satu-satunya orang di ruangan itu.

Bella duduk dengan canggung, menatap piring-piring porselen mahal yang ada di depannya. Makanan yang disajikan terlihat mewah, tapi Bella sama sekali tidak bernafsu untuk makan. Tangannya hanya memainkan garpu dan menggeser-geser makanan di piringnya tanpa niat untuk menyentuhnya.

Louis duduk di depannya dengan tenang, menikmati makanannya dengan cara yang elegan.

"Jadi, sejak kapan kamu berpacaran dengan anakku?" tanya Louis.

 "Itu bukan urusanmu," jawab Bella dingin.

Louis tidak terpengaruh dengan jawaban Bella yang kasar. Dia hanya tersenyum kecil sambil mengunyah makanannya, tatapannya tetap fokus pada Bella. 

"Kamu tahu, aku hanya penasaran. Gabriel tidak pernah cerita banyak tentang perempuan, apalagi yang seberani dirimu," kata Louis.

"Berani? Maksudmu bodoh karena pernah percaya padanya?" tanya Bella.

"Seperti itu?"

"Ya, Gabriel! Aku pernah berpikir dia berbeda, tapi ternyata sama saja. Bahkan lebih buruk. Dia hanya peduli pada dirinya sendiri. Pembohong. Manipulatif."

"Teruskan," kata Louis seolah ingin mendengar tentang putranya.

"Dia tidak pernah menghargai perasaan orang lain. Bahkan ketika kami bersama, dia selalu mengutamakan egonya. Aku bodoh pernah percaya bahwa dia bisa berubah."

Louis hanya tersenyum kecil, sudut bibirnya terangkat seakan menemukan sesuatu yang menghibur. "Menarik," gumamnya sambil menyeka mulutnya dengan serbet, lalu melanjutkan makanannya.

"Apa yang lucu?" tanya Bella.

"Kamu sangat keras terhadap Gabriel, tapi sebenarnya dia tak jauh berbeda dariku. Mungkin kamu belum menyadarinya," jawab Louis.

"Kamu pikir aku seharusnya kagum pada kalian? Kamu bahkan lebih buruk darinya," ketus Bella.

"Mungkin. Tapi kau tetap di sini, bukan?"

"Karena kamu yang memaksaku di sini!" teriak Bella. 

Bella menatap Louis dengan tajam, merasa tak ada gunanya lagi menahan amarahnya. Ia merasa sesak setiap kali mengingat Gabriel, dan sekarang duduk di hadapan ayahnya hanya menambah perasaan frustrasi.

"Gabriel bukan hanya pengecut. Dia juga selingkuh. Kau tahu itu? Dia berselingkuh di belakangku. Dan aku yakin itu karena sifatmu menurun padanya," ucap Bella.

"Selingkuh, ya? Hemm...."

"Itu saja reaksimu? Kamu bahkan tidak terkejut?" tanya Bella.

Louis tersenyum kecil, melipat tangannya di atas meja.

 "Aku tidak kaget. Gabriel adalah pria muda. Dia punya pilihan, dan jika dia membuat keputusan seperti itu, pasti ada alasan. Tapi itu bukan berarti dia buruk," kata Louis.

Bella menatap Louis dengan tidak percaya. "Kamu memujinya karena dia selingkuh? Apa kamu serius? Ini lelucon?"

"Gabriel pria yang cerdas. Kalau dia memilih perempuan lain, pasti dia tahu apa yang dia lakukan."

Bella merasa darahnya mendidih. "Jadi kamu bilang, semua yang dia lakukan benar? Bahkan mengkhianatiku?"

Louis mengangkat bahu, lalu mengambil potongan makanan dengan tenang.

 "Aku tidak bilang dia benar atau salah. Tapi kamu tahu, Gabriel punya cara sendiri untuk menjalani hidupnya dan kurasa itu bukti kalau dia semakin dewasa. Kamu juga tahu, pria sepertinya memang punya banyak pilihan," ucap Louis.

"Kamu gila, Louis. Kamu membela Gabriel karena kalian berdua sama saja! Kamu pasti gila wanita juga, makanya kamu bela putramu yang brengsek itu!"

"Aku gila wanitak Tidak, Bella. Aku hanya realistis. Wanita dan pria, masing-masing punya peran. Gabriel hanya menjalankan perannya sebagai pria."

"Peran? Kamu bicara soal peran pria seperti itu? Kamu pikir semua orang seharusnya tunduk pada ego kalian?" tanya Bella.

"Kamu salah paham, Bella. Bukan soal tunduk atau tidak. Ini soal memahami perbedaan kita. Aku tak akan menghakiminya karena itu."

"Kamu menyedihkan, Louis. Kamu sama buruknya dengan Gabriel. Tidak heran dia tumbuh jadi pria yang tidak tahu cara menghargai orang lain," kata Bella.

Louis mendongak ke arah Bella, masih dengan tatapan dingin dan senyum kecilnya. 

"Mungkin, tapi kamu tetap di sini dan berbicara denganku, meskipun kamu membenciku," kata Louis.

"Aku di sini karena kamu tidak memberiku pilihan."

Louis berdiri, mendekati Bella, lalu berkata dengan nada rendah. 

"Semua orang selalu punya pilihan. Kamu hanya belum menyadari pilihan apa yang sebenarnya kamu inginkan," kata Louis.

"Aku tahu apa yang kuinginkan dan itu bukan berada di dekat orang sepertimu," jawab Bella.

Louis tersenyum lagi, kali ini lebih lebar.

 "Kita lihat saja, Bella. Kita lihat apakah kamu bisa benar-benar menjauh," kata Louis.

"Jangan dekati aku!" teriak Bella.

Louis tidak berhenti. Dia terus berjalan hingga berdiri tepat di depan Bella. Dia menunduk, menatap wajah Bella yang kini meneguk ludah dan mulai mundur sedikit.

"Louis, aku bilang jangan mendekat..."

 Bella mencoba memperingatkan lagi, namun suaranya semakin lemah, dan sebelum dia sempat mengucapkan lebih banyak, Louis memegang dagunya dengan lembut dan mendekatkan wajahnya.

Sebelum Bella sempat bereaksi lebih jauh, bibir Louis menyentuh bibirnya. Ciuman itu datang begitu cepat dan tiba-tiba, Bella terkejut hingga tubuhnya membeku. Matanya membelalak, tapi tubuhnya tidak merespons seperti yang ia inginkan. Ciuman itu terasa mendalam, namun juga hangat.

Bella akhirnya berhasil menarik diri, dia mundur beberapa langkah, matanya menatap Louis dengan penuh kemarahan.

"Apa yang kamu pikirkan?!" Bella berteriak, napasnya terengah-engah.

"Kamu harus tahu. Semakin kamu melawan, semakin kamu menarik," ucap Louis.

"Kamu gila, Louis. Aku bukan mainanmu!"

Louis hanya mengangkat bahu. "Aku tidak bilang kamu mainanku. Kamu pasti tahu bahwa ada alasan kenapa aku memilihmu."

Bella merasa pusing. Semua yang terjadi terlalu cepat, dan Louis semakin membuatnya merasa seperti tak punya kendali atas hidupnya. Dia tidak tahu harus melakukan apa sekarang, selain menarik napas dalam-dalam dan menenangkan dirinya.

"Aku tidak peduli apa alasanmu. Kaum tidak punya hak!" kata Bella.

Louis mendekatinya lagi, tapi kali ini Bella mundur lebih cepat.

"Hak atau tidak, kamu akan menyadari, pada akhirnya, tidak ada yang bisa kabur dariku," jawab Louis.

"Aku tidak akan pernah tunduk padamu," ucap Bella.

"Kita lihat saja."

Louis mendekati Bella lagi. Dengan tatapan penuh gairah, dia menarik tubuh Bella yang lembut ke dalam pelukannya. Bibirnya mendekat, dan tanpa ragu, Louis mencium Bella dengan lembut. Bella, yang sebelumnya terlihat ragu, kini malah membalas ciuman Louis. Tangan Bella melingkar di leher Louis. 

Bella yang awalnya merasa terjebak, tiba-tiba mendapatkan ide. Meskipun jantungnya berdegup kencang, dia dengan tenang menyelinapkan tangannya ke dalam saku jaketnya kemudian mencari ponselnya.

Ciuman Louis terasa mendalam, tetapi kali ini Bella tidak lagi pasrah. Ketika Louis semakin tenggelam, Bella dengan cepat dan hati-hati membuka aplikasi kamera di ponselnya. Dalam hitungan detik, dia mengambil foto mereka saat Louis yang mencium Bella, wajah mereka jelas terlihat di layar ponsel.

Sebelum Louis menyadari apa yang terjadi, Bella dengan tangan cepat mengirim gambar itu ke Gabriel. Jantungnya berdebar kencang, dan rasa puas kecil tumbuh di dalam dirinya. 

Bella tiba-tiba mendorong Louis.

"Aku akan buat hubungan kalian rusak!" 

"Apa maksudmu?" tanya Louis.

"Aku sudah mengirim foto kita ke Gabriel, dia pasti kecewa dengan ayahnya dan aku juga sekalian balas dendam kepadanya jika aku mendekati dengan ayahnya," ucap Bella penuh kemenangan. 

Louis mengernyitkan dahinya. "Harusnya sekalian kirim foto kita yang tidak mengenakan sehelai benang sekalian. Oh aku lupa, kita belum punya, mau buat sekarang?"

"Aku tidak main-main, Louis. Anakmu mengkhianatiku dan merendahkanku, bahkan luka-luka ini karena ulahnya dan pacar barunya," ucap Bella sambil meneteskan air mata. 

Louis terkejut mendengarnya. 

"Anak itu! Beraninya dia melukai pacar ayahnya!" ucap Louis. 

"Hah? Pacar?" ucap Bella tak kalah terkejut mendengar ucapan Louis. 

1
Rahayu Anam
Biasa
Rahayu Anam
Kecewa
Rahayu Anam
huhahahaha😅makin seru.kesini nya
Rahayu Anam
wahhhhhhh tarkajut diriku thortr dengan om louis😙😂.. maen nyosor aja anak perawan
Rahayu Anam
tengang thor bella ngomong begitu😆😅
Rahayu Anam
hello thor baru mampir😁, pokoknya kalo ada mafianya pasti mampir😂suka cerita yg berbau mafia
Retno Palupi
masih penasaran siapa Bella
Rahmi Miraie
aku mikirnya bella hamil.duh kalau alex sudah mengintai..louis harus kerja ekstra buat menjaga istrinya
Rahmi Miraie
emamg sudah seharusnya louis bljr mencintai bella karena bellapun juga bgtu
juriah mahakam
Hmmm apa hami y tp ko g kthuan wkt diperiksa hhhmmm lbh baik bella jgn kemana2 dl krn bhya apalg alex sdh nekat smngt up kk
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 💪🏻🙏🏻😍
Zainab Ddi
kayaky Bella hamil nih
Retno Palupi
Louis yg sabar Bella masih sangat muda bahkan dulu pacar putramu
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya 🙏🏻😍💪🏻
Zainab Ddi
akhirnya loud mau mengikuti saran asistennya
Zainab Ddi
author ditunggu updatenya selalu untuk kelanjutannya
Zainab Ddi
sabar Bella yg penting dirimu aman dulu dan nikmati apa yg diberikan Luis mungkin lama2 tar jg Louis cinta padsmu
juriah mahakam
Louis blm bs mendefinisikan apa yg dirasakan slain hnya ingin bella bahgia n baik2 aja biarkan wkt yg membawa cinta kalian mungkin saat ni lbh baik bella membenahi diri agar apapun yh terjdi kedpnx qm sdh siap menghadapix smngt up kk
Rahmi Miraie
sabar ya bel suatu saat louis akan mencintai kmu bahkan melebihi cintamu kepadanya
Rahmi Miraie
aku suka gaya louis jadi suami gercep dan peka dgn keadaan
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!