Kakak Tampan Itu Ternyata Ayahku

Kakak Tampan Itu Ternyata Ayahku

Chafter 1

perempuan yang menangis kesakitan dan terus memegang tangan Mamahnya cukup kuat ketika ia akan melahirkan seorang bayi yang berada dalam perutnya

"Tahaaan Nina, kamu pasti bisa sayang" ucap Mamahnya menguatkan sang anak

Perempuan bernama Nina itu mengatur nafasnya, keringat sudah bercucuran membasahi wajahnya. Dia kembali berusaha mengejan karna sudah pembukaan ke sepuluh

"Ayo bu, kepalanya sudah mulai terlihat, terus ngejannya bu, ayo semangat ibu pasti bisa" ucap seorang bidan menyemangati

"Aaaaaaaaa sakit" teriak Nina sembari menangis menahan sakit

"Iya bu, tapi ibu harus semangat supaya bayinya lahir dengan sehat dan selamat" ucap Bidan itu terus menyemangati

"Hah hah hah Aaaaaaaa" Teriak Nina terus mengejan sekuat tenaga yang dia punya, sampai akhirnya Seorang bayi perempuan yang sangat cantik lahir dengan selamat

"Wah selamat ya bu, bayinya sudah lahir. Perempuan, cantik seperti ibunya" ucap Bidan itu tersenyum pada Nina

Nina yang masih mengatur nafasnya terlihat lelah hanya bisa tersenyum mendengar perkataan Bidan yang membantunya melahirkan itu

Bayi cantik itu dibersihkan terlebih dahulu sebelum diberikan pada ibunya

"Ini bu, bayinya" ucap bidan itu menyerahkan bayi cantik itu pada Nina

"Terima kasih bu Bidan" ucap Nina tersenyum sopan pada bidan tersebut

"Iya, sama sama" ucap Bidan itu lalu pergi dari ruangan tersebut setelah dia menyelesaikan tugasnya

Nina yang sedang menggendong bayi itu tersenyum gemas sembari terus menatapnya

"Nina, dia cantik sekali nak" ucap Mamah Rita yakni ibu kandungnya Nina

"Iya mah, matanya terlihat cantik seperti mata ayahnya" ucap Nina tersenyum senang, tapi mamah Rita sama sekali tidak suka mendengar perkataan Najwa barusan

"Ayahnya juga harus tau kalau dia sudah punya anak dari kamu, Nina" ucap Mamah Rita dengan nada bicara yang sangat kesal

"Gak mah, kasian dia. Dia masih sekolah, dia belum cukup umur untuk menjadi seorang Ayah" ucap Nina menunduk sedih

"Lagipula kenapa kamu harus berhubungan sama anak kecil, jangan mentang mentang dia mendapatkan donor ginjal dari suami kamu, kamu jadi mau berhubungan sama dia" ucap mamah Rita terlihat marah

"Mah, sudah. Aku yang salah dalam hal ini, jangan pernah salahin dia" ucap Nina terlihat kesal pada sang Mamah

"Haaah, terserah kamu. Mamah cuma gak mau cucu mamah nanti hidup tanpa seorang Ayah" ucap Mamah Rita marah, lalu keluar dari ruang itu

****

-Korea selatan-

"Drrrtt"

Terdengar bunyi telepon masuk dari sebuah ponsel mahal yang tergeletak diatas nakas di samping tempat tidur king size yang terlihat mewah bernuansa putih dan abu yang menghiasi kamar tersebut

Seorang pemuda yang masih tertidur pulas memakai kaos putih polos lengan pendek dan celana tidur yang melekat di tubuhnya, terpaksa membuka matanya karna bunyi telepon masuk tersebut, lalu dia mengambil ponsel nya dan mengangkat telepon yang sedari tadi terus berbunyi

"iya hallo? ah kakek? Iya aku baik baik saja, kek" ucap pemuda itu malas lalu menyimpan kembali ponsel nya diatas nakas

Karna masih sangat mengantuk dia pun kembali melanjutkan tidurnya Terdengar bunyi ketukan pintu kamar cukup keras, hingga kembali mengganggu pemuda yang sedari tadi tertidur

"Haishhh, yak siapa yang mengganggu tidur ku di pagi buta seperti ini dia tidak tau apa aku masih mengantuk?" gerutu pemuda itu merasa sangat kesal, lalu bangun dari tidur nya dan berjalan membuka pintu kamarnya

"Min jae? kakek kamu menyuruh hyung untuk membangunkan mu, dan kamu disuruh ke rumah sakit untuk mulai bekerja hari ini" ucap Sejin

Sejin adalah seorang Bodyguard yang bekerja untuk menjaga pemuda yang bernama min jae itu

"Hadeuh, aku masih mengantuk. Bisa tidak kerjanya besok saja" gerutu Min jae terlihat malas sambil sesekali menguap menahan kantuk

"Ini sudah pukul 8 pagi, dan kamu harus segera bersiap siap sekarang juga karna kalau tidak, hyung akan melaporkan mu pada kakek kamu" ucap sejin mengancam

"Hah, oke oke...! Yasudah aku mau mandi dulu, kak sejin tunggu saja diluar" ucap min jae lalu menutup pintu kamarnya dan bergegas ke kamar mandi

....

min jae turun dari mobil mewahnya di depan sebuah rumah sakit yang terlihat megah dihadapannya.

"Wah gedung rumah sakitnya besar dan megah sekali, jadi ini rumah sakit yang selalu haraboji ceritakan" ucap min jae menatap sekeliling gedung rumah sakit tersebut

"Iya min jae kamu akan bekerja di sini mulai sekarang, tapi kamu akan menjadi dokter umum terlebih dahulu dan membantu dokter lainnya di ruang unit gawat darurat saja" ucap sejin menjelaskan

"Hah apa aku bisa, aku gak suka darah dan bau obat obatan, rasanya bikin aku mual hyung" ucap min jae mengeluh

"Kamu ini, belum apa apa sudah mengeluh, Kajja kita masuk" ajak Sejin memasuki rumah sakit tersebut

Semua staf di rumah sakit itu menatap min jae, karna berjalan dengan Sejin bodyguard keluarga Park, min jae yang merasa tak nyaman menghentikan langkahnya

"Waeyo?" Tanya Sejin

"Hyung? Sebaiknya Hyung tidak mengikuti ku terus, aku tidak nyaman diliatin para staf disini" bisik min jae pada Sejin

"Ah tapi kalau kamu kenapa kenapa bagaimana hyun ki a? Hyung takut dimarahi Tuan Park kalau kamu sampai terluka" bisik Sejin mengingatkan

"Yak Hyung, ini rumah sakit. Lagi pula siapa yang akan menyakiti ku disini? Hyung lihat, aku juga pakai jam tangan yang hyung kasih, Hyung bilang aku hanya perlu memencet tombol disini kalau aku dalam bahaya kan? Jadi Hyung tenang saja" ucap min jae meyakinkan

Min jae memang diberikan sebuah alat yang cukup canggih, yang bisa mendeteksi keberadaan sang pemakai jika dia dalam bahaya, jam tangan itu akan memberi sinyal pada alat yang selalu dipegang Sejin

"Hah, baik lah hyung akan keluar tapi tidak akan jauh dari rumah sakit ini, kamu masuk saja ke ruangan Dokter Jae won dan minta staf disini untuk mengantar mu ke ruangannya" ucap Sejin memberitahu

min jae hanya mengangguk mengerti, lalu sejin pun pergi dari sana

.

...

min jae dan salah satu perawat yang mengantarnya sudah sampai didepan ruangan Dokter Jae won, Perawat itu masuk memasuki ruangan Dokter Jae won terlebih dahulu, terlihat Dokter Jae won tampak sibuk dengan laptop didepannya

"Permisi dokter, ada yang mau bertemu dengan anda atas nama park min jae, dan dia sudah berada diluar ruangan ini" ucap perawat itu memberitahu

"Baik, persilahkan dia masuk" ucap Dokter Jae won

"Baik, dokter" ucap perawat itu lalu keluar ruangan untuk memberitahu min jae

min jae memasuki ruangan Dokter Jae won, terlihat Dokter Jae won menatap min jae tersenyum lalu berdiri menyambutnya

"Park min jae shi, silahkan duduk" ucap Dokter Jae won membungkuk hormat pada min jae

"Hyung? Kenapa Hyung menjadi formal seperti ini? Aku tak suka hyung menyambutku dengan panggilan seperti itu" ucap min jae terlihat kesal

"Ha...ha... Mianhae, jadi sekarang kamu mulai bekerja disini?" Tanya Dokter jae won

"Menurut Hyung? Hah, sebenarnya lebih suks diam dirumah sambil main game daripada disini, tapi Haraboji terus memaksa ku" ucap min jae terlihat kesal

"Ha...ha... gwenchana, Haraboji kamu memang benar, kamu memang harus mulai belajar bekerja dari sekarang" ucap Dokter Jae won tersenyum menatap min jae

"Hah terserah Hyung saja, tapi Hyung jangan kasih tau seluruh staf rumah sakit ini tentang siapa aku" ucap min jae mengingatkan

"Loh kenapa? Bukannya semuanya harus tau ya kalau ka..."

"Ah Hyung, aku tidak mau mereka menganggap ku berlebihan, aku mau berteman dengan mereka apa adanya tanpa ada rasa hormat" ucap min jae

"Hah, kamu ini. Baik lah Hyung akan turuti ke inginan kamu Dokter Park min jae" ucap Dokter Jae won tersenyum

"Ah hyung? apa aku pantas jadi seorang Dokter?" Tanya min jae

"Kenapa begitu? Kamu sangat pantas Park min jae" ucap Dokter Jae won memegang kedua bahu min jae, meyakinkan

"Hah, baik lah" ucap min jae tersenyum tapi terpaksa

"Kajja, Hyung akan bawa kamu ke ruang unit gawat darurat tempat kamu mulai bekerja" ucap Dokter Jae won berjalan terlebih dulu.

Download

Suka karya ini? Unduh App, riwayat baca tak akan hilang
Download

Bonus

Pengguna baru dapat mengunduh App untuk membuka 10 bab secara gratis

Ambil
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!