Dimalam pertama menjadi pengantin Dian harus menelan pil pahit dia dinyatakan sudah hamil satu bulan setelah jatuh pingsan.
siapakah yang telah menghamili Dian dan apakah suaminya mau menerima keadaan Dian.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon verisverisqo, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
bab 5
Dian langsung dibawah pulang setelah membaik bukan ke rumah bibinya melainkan rumah Lukman karena Lukman sudah punya rumah sendiri.
sesampainya dirumah Dian di suruh istirahat dan Lukman keluar dari kamar pengantin yang sudah di hias sebagus itu.
Tinggal Dian di kamar itu yang menangis tergugu meratapi kehidupannya yang menyedihkan.
Paginya Lukman mengajak Dian ke jakarta menemui Andra perjalanan mereka terasa sangat lama.
Didalam mobil Lukman dan Dian hanya diam Lukman bicara seperlunya saja sedangkan Dian hanya menyenderkan kepalanya ke kaca mobilmu sambil melamun.
Tiba dirumah Andra Dian semakin ketakutan melihat betapa megah rumah Andra dia jadi takut kalau orang tuanya tidak percaya dan menganggapnya sebagai penggoda Andra.
Dian sempat mencegah Lukman untuk masuk kerumah Andra tapi Lukman tetap mau menemui Andra saat pintu dibuka ternyata itu Bu Novita.
"Ini Dian kan temannya Andra?"Bu Novita ingin memastikan bahwa yang di lihat memang Dian orang yang di cintai Andra.
"Iya Tante saya Dian".
"Ayo masuk nak"Ajak Bu Novita dengan senang.
Mereka diajak duduk diruang tamu oleh Bu Novita dan tak lupa dibuatkan minum walaupun Dian dan Lukman menolak.
"Ada apa nak kesini?"Tanya Bu Novita saat sudah duduk.
"Andra nya ada Tante?"Dian balik bertanya.
"Sayang banget nak pulang dari acara pernikahanmu Andra terbang ke inggris.
Mendengar jawaban dari Bu Novita dunia Dian seakan berhenti dia sampai terdiam tanpa kata-kata.
"Begini Tante aku mau bilang kalau".
"Kalau aku kesini mau membalikkan ini Tante"Dian buru-buru memotong pembicaraan Lukman dan menyerahkan kalung yang di berikan Andra.
"Kenapa di kembalikan di,itu untukmu Andra sendiri yang membelinya dengan uangnya sendiri".
"Maksud Tante?"Tanya Dian.
"Selama di sekolah disana uang jajan yang Tante kasih nggak pernah dia gunakan makanya dia belikan hadiah itu untuk kamu".
"Tapi ini terlalu bagus Tante".
"Nggak apa-apa di simpan saja kalau besok kamu perlu bisa kamu gunakan"Suruh Bu Novita"Tadinya Andra nggak mau sekolah di Inggris dia mau kuliah disana bersamamu tapi kamu memilih menikah jadi Andra menerima permintaan papanya".
"Kalau begitu kami pamit pulang Tante"Pamit Dian sambil berdiri.
"Kalian nggak menginap disini saja udah malam loh"Tawar Bu Novita.
"Nggak usah Tante kami pulang saja besok saya harus kerja"Tolak Lukman.
"Apa Tante boleh bicara sebentar dengan Dian?"Tanya Bu Novita sambil menghadap ke arah Lukman.
"Boleh Tante aku tunggu di depan ya"Kata Lukman sambil berjalan ke luar rumah Bu Novita.
"Tante mau ngomong apa sama aku?"Tanya Dian.
"Tante mau bilang kalau selama ini Andra saingan mencintaimu dia menyayangi mu melebihi seorang teman".
"Maksud Tante Andra jatuh cinta sama aku dan selama ini orang yang di ceritakan ke aku itu aku sendiri?".
"Iya,Tante ngomong begini bukan bermaksud ingin merusak hubunganmu sama suamimu tapi apa salahnya aku bilang jujur Andra nya juga nggak disini jadi dia nggak akan mengganggumu".
Hanya itu yang mau di omongkan Bu Novita setelah itu Dian pamit pulang.
Di perjalanan Dian hanya diam hanya air matanya yang menetes tanpa bisa di tahan pembicaraannya dengan Bu novita tadi terasa berputar-putar di otak nya.
"Mas Lukman kalau ingin menjatuhkan talak aku siap".
Sangking kagetnya Lukman sampai mengerem mendadak untung di belakang nggak ada mobil kalau ada pasti udah tabrakan beruntun.
"Talak saja aku mas"Pinta Dian di tengah Isak tangisnya.
"Kamu sudah gila ya di kalau aku talak siapa yang akan menjagamu dan anak yang ada di dalam kandunganmu".kata Lukman sedikit emosi"Kamu juga tadi kenapa mencegah aku bicara pada mamanya Andra".
"Percuma juga kan mas toh andranya nggak ada"Kata Dian pasrah"Aku akan besarkan anak ini sendiri".
"Nggak semudah itu di merawat anak seorang diri entar kalau dia lahir akan dipertanyakan siapa ayahnya kamu akan jawab apa".
"Tapi aku kasihan sama mas Lukman dan aku juga merasa bersalah sama mas".
"Aku sekarang menganggap kamu sebagai adikku di dan akan menjadi ayah untuk bayimu kelak"Jelas Lukman mantap.
"Kenapa kamu sebaik itu mas jangan buat aku tambah merasa bersalah"Kata Dian di tengah Isak tangisnya.
"Sekarang jangan pikirkan itu lagi fokus jaga kandunganmu dengan baik".
Setelah itu tidak ada percakapan lagi Lukman fokus pada kemudinya sedangkan Dian masih menangis sambil menghadap kearah jendela mobilnya rasanya dia malu kalau menatap Lukman.
terimakasih sudah up , ditunggu2 akhirnya nongol jg