Mengandung Benih Pria Tua
"Seharusnya kau tidak hadir dalam kehidupan ini."
Eileen menatap perutnya, terlihat cairan merah mengalir deras. Dress berwarna putih itu terlihat merah.
"Ke, kenapa?" Air matanya mengalir. Hatinya begitu sakit, satu tahun dia mengabdikan dirinya, ia rela menjadi istri kedua karena sahabatnya. "Bukankah kau mencintai ku?" Ia masih berharap pria di hadapannya mencintainya.
"Kau lupa? Aku tidak mencintai mu, seandainya saja kau tidak mengandung anak ku. Ketty tidak akan pergi."
Eileen tersenyum getir, hanya karena dia hamil, pria dihadapannya rela membunuhnya dan anaknya. "Seharusnya kau membiarkan anak ini hidup. Jika di kehidupan selanjutanya, aku tidak ingin mencintai mu Ke. Bukankah selama ini kau menginginkan anak?"
Tubuh Eileen tak kuat lagi berdiri. Tubuhnya lemas dan jatuh. Samar-samar ia melihat pria itu, berharap pria tersebut menolongnya.
....
"Hosh"
"Hosh"
"Hosh"
Seorang wanita terbangun dengan peluh keringat di wajahnya. Kejadian itu begitu nyata. Air matanya langsung mengalir. Dia mengusap keringat di lehernya. Dia melihat gorden putih tersebut melambai-lambai di terpa angin.
Sejenak dia teringat dengan tusukan di perutnya. Dia menemukan darah atau luka. "Apa yang terjadi? tadi itu bukan mimpi, tapi ..." Dia bingung dengan apa yang ia alami, rasanya sangat nyata bahkan ia merasakan sakitnya.
Drt
Eileen melihat ke arah nakas. Dia melihat ponselnya tertera nama Ketty. Dia pun mengangkatnya.
"Eileen, kau ingin aku bawakan apa? Aku melihat sebuah kalung kau suka? Aku sudah mengirim sebuah gambar untuk mu, tapi aku yakin kau suka."
"Kau ada di mana?"
"Eileen aku sudah berada di depan mansion. Aku baru saja pulang dari Prancis."
Eileen menjatuhkan ponselnya. Dia memutuskan panggilannya dan melihat tanggal di ponselnya. Kedua tangannya gemetar. Ia tidak percaya jika ia kembali ke masa lalu satu tahun pernikahan Ketty yang artinya Kenan belum menyentuhnya.
"Malam itu, aku tidak harus melewati malam itu." Dia ingat Ketty memberikan dia obat perangsang begitu pun dengan Kenan hingga ia kehilangan kesuciannya dan setelah itu, demi Ketty begitu pun dengan Kenan dia melakukannya beberapa kali hanya demi Ketty seorang.
"Aku harus pergi, aku tidak boleh berada di sini."
Tok
Tok
Tok
Eileen mendengarkan sebuah ketukan pintu. Dia yakin, sudah pasti Ketty. "Aku harus berbicara dengan Ketty."
Dia berlari dan membuka pintu kamarnya. Ia melihat Ketty tersenyum sambil membawa paper bagh. "Eileen." Ketty memeluk Eileen.
Eileen meneguk air ludahnya susah payah. "Ketty Ku ingin berbicara dengan mu, masuklah."
"Baiklah, sepertinya kau tidak sabar mengatakan sesuatu." Ketty menaruh tiga paper bagh tersebut di atas ranjang. "Ada apa?"
"Aku ingin bercerai dengan Kenan."
Ketty terkejut, dia menatap Eileen. Rasanya ia tidak percaya jika Eileen mencintai Kenan malah meminta bercerai. "Tidak Ei, kau pasti mimpi buruk atau ada sesuatu yang mengancam mu. Aku mohon jangan seperti ini, kita sahabat." Ketty berucap dengan nada memohon. "Kau marah karena aku tidak mengajak mu ke Prancis kan? Baiklah, aku akan mengaturnya."
"Tidak Ketty! Aku tidak mau ke Prancis, aku tidak mau Kenan atau siapa pun. Aku hanya ingin bercerai saja." Sebelum ia hamil dan mati di tangan suaminya sendiri lebih baik dia pergi saja. "Aku mohon, kau bisa meminta yang lainnya atau begini saja, aku akan mencarikan wanita yang lain." Sekalipun dia di sakiti di masa lalu, tapi Ketty sahabatnya yang telah menolongnya.
Ketty menggelengkan kepalanya. "Aku tidak mempercayai orang lain. Aku hanya mempercayai mu, kau sahabat ku. Besok kita bicara lagi, sepertinya kau sedang melantur."
Brak
Ketty menutup pintu kamar Eileen dengan kasar. Dia menghapus air matanya. Dia mengubah ekspresi wajahnya dengan tersenyum.
"Ketty kau kenapa?" tanya Kenan. Dia melihat kedua mata istrinya memerah. Dia baru saja selesai mandi dan mengusap rambutnya yang panjang. "Apa Eileen mengatakan sesuatu pada mu?"
Ketty tak bisa menahan tangisnya. Dia memeluk Kenan. "Ei meminta bercerai dengan mu, aku tidak mau kalian bercerai dan aku hanya mempercayai Eileen melahirkan anak kita. Kenan, cobalah untuk membujuk Eileen."
Kenan mengusap kepala Ketty. "Aku akan berbicara dengannya. Sekarang kau istirahatlah." Dia mencium kening Ketty.
Ketty menurut, dia percaya pada Kenan bahwa dia bisa membujuk Eileen. Dia membaringkan tubuhnya di atas ranjang empuk tersebut. Kenan menarik selimut untuk menutupi tubuh Ketty.
Kenan keluar dari kamarnya menuju kamar sebelah. Dia mengetuk pintu Eileen. "Ini aku Kenan, bisakah kita berbicara?"
Eileen membuka pintu kamarnya. Sejenak dia menatap dan kemudian memalingkan wajahnya. Dia ingat apa yang telah terjadi di kehidupan sebelumnya. Wajah itu, tanpa rasa bersalah membunuhnya.
"Tadi apa yang kau bicarakan dengan Ketty dan membuatnya menangis?"
"Aku hanya ingin bercerai."
Kenan menghela nafas. "Aku tidak memaksa mu untuk melahirkan anak ku. Aku hanya menuruti permintaan Ketty karena aku tidak mau dia bersedih. Jika kamu ingin bercerai aku tidak akan menolak. Kau jangan khawatir aku tidak akan menyentuh mu. Setelah aku menenangkan Ketty aku akan pastikan kita bercerai."
Eileen terdiam, dia hanya mendengarkan dan menunduk. Rasanya ia tak sanggup melihat wajah tersebut. "Baiklah, aku akan menunggu saat itu."
"Aku tidak akan mencampuri urusan mu. Jadi jangan mengungkit perceraian di depan Ketty."
Kenan membuka pintu kamar Eileen. Perlahan Eileen memutar lehernya, dia menatap pintu kamarnya yang terbuka tersebut.
"Masa lalu tidak akan terjadi lagi Kenan. Aku tidak boleh bergantung pada Ketty, aku harus mencari pekerjaan."
Tiga hari kemudian.
Eileen menatap penampilannya. Hari ini dia akan memulai pekerjaan menjadi seorang pelayan restoran. Menggunakan kemeja putih dan span berwarna hitam. Dia juga mengikat rambutnya.
"Eileen, hari ini kamu akan memulai kehidupan baru." Dengan penuh tekad yang kuat, dia akan memulai hidup barunya. Masa bodoh dengan anak, yang jelas masalah itu urusan Kenan.
"Ei kau mau kemana?" tanya Ketty. Dia ingin mengambil tas kerja Kenan yang tertinggal di lantai atas.
"Aku mau bekerja."
"Bekerja? Ei, aku sudah katakan kau bisa tinggal di sini dan Kenan akan memberikan uang saku pada mu. Tapi kenapa kau mau bekerja?"
"Aku malas, aku hanya mencari kesibukan saja. Ya sudah aku pergi dulu." Eileen melangkah pergi.
Kenan menatap punggung yang semakin menjauh tersebut dengan tatapan yang sulit di artikan. Selama tiga hari ini Eileen selalu menghindari tatapannya, ketika bertemu wanita itu menunduk seakan dirinya tak lebih berarti dari pada lantai. Kadang ia bertanya-tanya, apa semenarik itu lantai hingga memilih melihatnya.
Biasanya Eileen akan menyapanya dengan senyuman indah di wajahnya walaupun ia sering mengabaikannya dan tidak pernah membalas ucapannya. Namun sekarang wanita itu sekarang menghindarinya. Bersitatap dengannya seakan membawa bencana padanya.
***Download NovelToon untuk nikmati pengalaman membaca lebih baik!***
Comments
airhy_10
apakah Eileen mencintai kenan..hingga Ketty menyuruh Kenan menikahi Eileen...
2024-08-14
0
Siji Bae11
lanjut thor..
2024-08-14
1
MommyRea
aku suka wanita yg mau merubah takdir... lanjut Thor 💪😊
2024-08-14
4