NovelToon NovelToon
Echoes Of Furry

Echoes Of Furry

Status: tamat
Genre:Tamat / Balas Dendam / Anak Kembar / Keluarga / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:1.6k
Nilai: 5
Nama Author: Sweety Pearl

Terlahir dari keluarga yang serba berkecukupan bahkan tanpa kekurangan adalah impian dari seluruh anak yang ada di dunia, sebuah keberuntungan yang didapatkan 5 anak kembar keluarga Jiang.

Keluarganya merupakan pemilik perusahaan besar yang bergerak dalam industri perumahan dan juga perdagangan secara global. Memiliki koneksi dengan beberapa perusahaan besar dan beberapa negara mambuat perusahaan tersebut sangat maju.

Tapi dibalik segala kejayaan perusahaan keluarga Jiang tersebut, banyak rahasia kelam yang terselubung dibaliknya, perlahan satu-persatu rahasia tersebut mulai terkuak saat yang tertua dari Jiang Twins belajar mengambil alih perusahaan.

Sang tertua menelusuri perlahan segala celah rahasia lalu menceritakan semua informasi yang didapatinya kepada keempat kembarannya yang lain. Banyak kejutan-kejutan yang membuat mereka berlima hampir beberapa kali berpisah atau berpencar saat bersama-sama menguak berbagai rahasia tersebut.

tertarik dengan ceritanya? Yuk mampir!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sweety Pearl, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Pesan Aneh.

❁ Happy Reading ❁

Jam sudah mendekati tengah malam, Jiang Twins sudah selesai bermain dan deeptalk ringan. Hembusan angin dari laut menerbangkan hordeng panjang dan tipis di dekat jendela, hawa dingin yang masuk membuat salah satu dari mereka terbangun kedinginan.

Daxia mengusap kedua tangannya perlahan berniat menghangatkan diri, lalu pandangannya beralih menatap satu-satu kasur yang ditempati saudaranya. Semuanya tidur tanpa mengenakan pakaian atas, Daxia menggelengkan kepala apakah saudaranya itu sama sekali tidak merasakan kedinginan.

Diliriknya jendela dan barulah menyadari kalau jendela terbuka, pantasan suhu kamar yang ditempatinya sangat dingin. Hembusan angin laut malam berhembus dari tadi, akhirnya dirinya memutuskan beranjak bangun berjalan ke arah jendela. Sebelum menutupnya sejenak dilihatnya pemandangan pantai dari atas balkonnya.

Karena pakaian yang dikenakannya hanyalah piyama dress selutut dengan bahan tidak terlalu tebal, membuatnya sedikit menggigil hingga meraih jaket milik Fangxi yang menggantung di dinding dekat jendela. Dirinya enggan menutup jendela dahulu karena menurutnya pemandangan bulan sabit di tengah malam di atas hamparan laut sangat indah.

Beberapa saat termenung dari arah belakangnya terdengar langkah kaki, Daxia menoleh dan mendapati Qinling sedang berjalan ke arahnya sambil memakai jaket. "Dingin banget gila, gua kirain pendingin ruangan nyala ternyata angin alami. Kok lu biarin aja jendelanya terbuka?"

Ditatapnya wajah setengah sadar anak tengah tersebut dengan ekspresinya yang sedikit julid memastikan kalau anak itu tidak mengigau, "Gua aja kebangun gegara jendelanya kebuka juga, siapa sih tidur terakhir? Bisa-bisanya gak nutup jendela dulu,"

Qinling mengucek matanya lalu mengusap perutnya yang sedikit berbentuk sixpack, "Kayaknya yang terakhir tidur itu Guotin tapi dia gak mungkin lupa nutup jendela, mungkin Fangxi atau Wenhua soalnya gak lama lu tidur gua ikutan pergi ke kasur abis beresin kartu,"

Daxia hanya menghela nafas, tidak ada yang bisa disalahkan untuk hal ini lagipula sekarang ada dirinya dan Qinling yang berdiri di dekat jendela. Gegenya itu mengajak untuk melihat pemandangan dari balkon dan disetujuinya.

Pemandangan dari balkon kamar mereka mencangkup banyak tempat bahkan parkiran yang berada di bawah dekat pintu lobby kelihatan, tempat dimana mereka memarkirkan mobil.

Terdengar salah satu dari mereka bangun lagi, Qinling menoleh dan melihat Fangxi berjalan ke arah mereka sambil mengelap kacamata minusnya. "Loh Qinling Daxia, lu berdua belum tidur?"

Daxia sontak menoleh kebelakang dan menggigit bibirnya panik ketahuan dengan sulung.

"Kita udah tidur tapi ngerasa dingin dan nyadar kalau jendela belum ketutup, jadinya kita keluar bentar liat pemandangan." Qinling menyahut dengan cepat, Fangxi mengangguk mendengar penjelasannya.

Ketiganya menyandarkan tangan pada pagar balkon melihat pemandangan, hingga Daxia yang pandangannya mengarah ke parkiran menyadari sesuatu yang aneh disana, "Fangxi Qinling ...."

Keduanya yang berdiri sedikit jauh darinya langsung menghampiri dan mengikuti arah pandangan Daxia yang mengarah ke parkiran, lebih tepatnya ke 2 mobil mereka yang terparkir.

"Itu ada kertas, iyakan? Di kaca bagasi," Fangxi menajamkan pandangan dan ucapan Daxia benar, ada secarik kertas yang terlihat ditempelkan di kaca bagasi 2 mobil mereka yang parkir.

"Mau ngecek? Kok tiba-tiba ada kertas ditempel gitu mana yang ditempel mobil mahal pula." Qinling melirik singkat Fangxi yang masih diam memperhatikan mobil lalu masuk ke dalam mengganti celana panjang dan membenahi pakaiannya.

Fangxi membongkar tas kecil miliknya mencari sesuatu yang ternyata mengambil sebuah pistol, "Daxia tunggu di kamar, biar gua sama Qinling aja yang turun. Kalau Wenhua sama Guotin bangun bilang aja kita kemana," Daxia mengangguk mendengarnya.

Anak sulung dan tengah menempelkan kartu kamar sebelum keluar, Daxia masih berdiri diam di balkon melihat ke arah mobil mereka. Selang beberapa menit tak lama Guotin bangun dan memanggilnya.

Sebelum masuk kamar ditutupnya dahulu jendela barulah menghampiri Guotin yang bersandar pada dipan kasur, "Fangxi sama Qinling mana?"

"Mereka ke bawah bentar mau ke parkiran, tadi kita bertiga ngeliat dari balkon kalau di kaca bagasi mobil ada kertas ditempelkan. Makanya sekarang buat memastikan tuh mereka berdua turun," matanya membelalak mendengar penjelasan Daxia, Wenhua yang tidur disebelahnya langsung diguncang sambil dipanggil.

"Eh napa nih .... Bentar," sambil mengucek matanya dan memakai kacamata Wenhua menatap adiknya dan Guotin bergantian, "Napa lu pada? Udah pagi?"

Daxia dan Guotin diam tak menjawab karena pandangan mereka mengarah ke pintu. Qinling dan Fangxi berdiri sambil melihat kertas yang dipegang di tangan mereka bergantian.

"Tulisannya Mandarin sih tapi ada campuran dialek Kanton .... Gua gak terlalu ngerti," karena merasa tidak terlalu mengerti tulisan yang ada Fangxi menyerahkan dua kertas tersebut ke Guotin karena anak itu banyak belajar seputar bahasa di China.

Lampu kamar dinyalakan Daxia seluruhnya seperti saat mereka belum tidur lalu kembali duduk bergabung di atas kasur. Posisi mereka semua berkumpul di 2 kasur big size dengan Wenhua bersandar di dipan dan Guotin di sebelahnya, kasur sebelahnya Fangxi duduk menghadap ke Guotin. Dan Qinling duduk di samping Daxia yang menyandarkan kepala di bahu Fangxi.

"Memang yang terkuat saat ini .... Tapi bukan berarti tidak bisa dilengserkan," Guotin menautkan kedua alisnya dan memundurkan kepalanya bingung, apa maksud pesan tersebut.

"Yang terkuat saat ini? Bisa dilengserkan? Apaan coba," Qinling mengusap dagunya berpikir keras.

"Mending kita malam ini tidur .... Biarin ini pesannya apa, palingan ini orang iseng doang. Kita tidur aja lu pada gak bisa maksa mikir keras karena udah ngantuk begini, besok pagi kita pulang." Wenhua menarik kembali selimutnya bersedia untuk tidur lagi dan melepaskan kacamatanya, Daxia setuju dan memilih untuk balik ke kasurnya melanjutkan tidur.

...****************...

Paginya setelah selesai membereskan barang dan Guotin memastikan kembali tidak ada yang tertinggal, mereka turun bersama beriringan menuju ke lobby. Sampai disana mereka terheran, melihat sekelilingnya tidak ada orang sama sekali.

"Kok bisa-bisanya sepi begini dah, para petugas hotelnya pada kemana? Mau check-out ini," Daxia meletakkan barang bawaannya dan berpisah dari saudaranya mencari siapapun yang ada di sana.

"Jiang Twins,"

Panggilan tersebut membuat keempatnya menoleh sedetik kemudian meletakkan barang bawaan dengan cepat dan menghampiri orang yang memanggilnya, Daxia menoleh lalu ikutan berlari menghampiri.

"Paman Ren? Bagaimana paman bisa tau kalau kita disini?" tanya Fangxi memperhatikan raut wajah banyak kerutan dari saudara angkat Mamanya tersebut.

"Orang tua kalian yang memberitahuku kalau kalian sedang menghabiskan waktu bersama jadinya aku menghampiri kalian kemari untuk menjemput," jelas Paman Ren tersenyum hangat.

"Menjemput? Memangnya ada apa?" tanya Qinling lalu meraih bahu Daxia untuk dirangkulnya.

"Para generasi kedua atau orang tua kalian dan keluarga Zhang tadi malam terbang mendadak ke Taiwan dikarenakan perusahaan kakek kalian yang disana sedang menarik kerja sama baru dari Eropa, makanya seluruh keluarga ditarik kesana. Dan karena orang tua kalian sedang tidak di sini jadinya nenek menyuruh untuk mengumpulkan kalian untuk tinggal di satu rumah bersama sepupu Zhang yang lain," mendengar penjelasan tersebut mereka berlima saling berpandangan dan tos meriah, ini adalah berita besar untuk mereka.

"Kami mengerti jadi kami akan tinggal dimana nanti jika memang akan serumah dengan mereka?" Daxia tersenyum bersemangat karena ingin segera bertemu dengan satu-satunya sepupunya yang gadis, Zhang Jiayi.

"Kalian akan tinggal di rumah kakek dan nenek agar mudah diawasi di sana kamar untuk kalian sudah dipersiapkan. Tapi jika kalian mau pulang ke rumah masing-masing juga tidak dipermasalahkan,"

Mereka mengangguk dan segera membereskan barang-barang dibawa ke mobil dan Fangxi akan mengurus check-out. Daxia bersama Qinling bekerjasama memasukkan koper ke bagasi sementara Guotin berbicara sebentar dengan Paman Ren.

Wenhua masuk ke kursi pengemudi untuk menyalakan mobil sambil memanaskan mesin, "Qinling kunci mobil mana?"

Qinling yang sedang memasukkan barang di bagasi baru teringat dengan benda tersebut dan mencarinya di saku, "Coba cek di tas gua depan tuh,"

Segera dicarinya kunci tersebut di tas yang dimaksud Qinling dan setelah ditemukan langsung saja Wenhua menyalakan mobil, Daxia selesai memasukkan barang-barang ke bagasi kembali masuk ke dalam hotel mencari keberadaan Fangxi yang belum juga datang.

❁ See You In The Next Part ❁

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!