"Lo gak seistemewah itu."
"Kalau begitu jangan ikut campur urusan gue!."
^-^
Karelio Nathanael
Mantan terberengsek sekaligus mantan terindah bagi Desya.
Mereka sudah berstatus mantan, tetapi tetap saja cowok itu berkeliaran di sekitar Desya seakan Desya adalah pusat hidupnya.
Adesya Sakura Atmaja
Julukan Queen Bee juga sesuai dengan arti nama Adesya 'anak perempuan raja', Bukan hanya dari keluarga old money, Desya juga cantik dan mempunyai otak yang diatas rata-rata sehingga dia selalu dieluh-eluhkan.
Desya mempunyai saudara kembar yang supportif dan menjadi garda terdepan untuknya.
Elio merasa Desya, perempuan yang terlalu sempurna untuk Elio yang bukan siapa-siapa.
________
Dan cerita ini tentang Desya dan orang-orang yang memiliki peran penting dihidupnya. Bahkan sosok Elio yang hanya mantan, susah untuk dihilangkan dari ingatan karena susah untuk di enyahkan.
"As you wish, terserah kamu mau apa!."
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Unik Muaaa, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Kandas
Taya : Motor lo gue bawa k sekolah
Taya : Tapi sorry gue gak bisa nganter, abis sekolah gue remidi
Taya : Abis itu gue latihan basket Nyet
Taya : Gak bisa absen Nyet, kemaren gue udah ngilang
Taya : Sowwwrey 😅
Taya : Pis ✌️
Mata Desya melotot membaca deretan pesan dari Taya. Tampa perduli jika sekarang masih pelajaran terakhir dan ada guru yang sedang menjelaskan materi.
Kesekolah Taya berarti ketempat yang paling Desya benci, tempat dimana Elio sekolah sekaligus tempat dimana hubungan mereka kandas tujuh bulan lalu.
Desya : Gue akan cekek lo kalo berani bohongin gue
Taya : Beneran nyet, suwwer ✌️
Desya : Y
Baru satu huruf itu yang Desya klik sebelum tertekan kirim secara tidak sengaja karena Guru Fisika merampas ponselnya.
Tampa memastikan siapa yang merampas ponselnya, Desya sudah tahu jika itu Guru Fisika yang mengajar dikelasnya dan memergokinya memainkan ponsel.
"Selesaikan contoh soal nomor dua" Geraman dari Guru Fisika, "kalau gak tau berdiri didepan, itu hukuman untuk kamu. Kamu ini ibu ngejelasin main ponsel."
Omelan lanjutan Guru Fisika membuat Desya menghela nafas diam-diam tampa sepengetahuannya beliau sambil berjalan kedepan kelas.
Hukuman akrena bermain ponsel itu hanya alasan beliau saja, sebelum-sebelumnya jika ada soal atau teman-temannya salah mengerjakan soal, Desya selalu di tunjuk kedepan untuk mengerjakannya.
^-^
Sementara itu di SMA Kalingga
"Dia cuma bales Y doang."
Taya melempar ponselnya dengan santai pada Elio yang duduk disampingnya dan lanjut menghabiskan makanannya.
Pelajaran terkahir Sosiologi, karena ada kepentingan guru dikelas mereka hanya memberi tugas lalu keluar. Beberapa murid yang rajin mengerjakan tugas yang diberikan, sedangkan yang malas-malasan memilih tidur atau kekantin. Dan Taya salah satu murid yang malas-malasan, pergi kekanti untuk mengisi perutnya yang keroncongan, karena di istirahat pertama dan kedua dia malah tidur dikelas tidak istirahat.
Baru saja duduk dengan membawa semangkok bakso, Elio duduk disamping Taya dan memaksanya mengirim pesan pada Desya.
"Kenapa lo tau gue remedi?."
Elio melirik Taya malas, "emangnya kapan pemilik otak kayak otak lo gak remedi."
"Ta ..." makian Taya terhenti saat sadar dia sedang makan lalu mengidik membayangkan benda itu. "Tapi kan gue gak ada latihan basket?, lo mau gue digorok Desya?."
"Latihan kok" ucap Elio yakin sambil berdiri dan meletakkan ponsel Taya diatas meja, "gue yang akan bilang ke pelatih kalau tim basket putri lagi semangat mau latihan."
"An ..."
Lagi-lagi Taya tidak melanjutkan umpatannya, kali ini bukan karena makan, tetapi seorang pria berjalan menghampirinya dan Elio, sahabat kental Elio, Aksa.
"Hai yang" sapa Taya dengan senyum lebar.
Aksa hanya melirik sekilas, lalu menatap Elio dengan wajah memelas. "Kita beneran latihan diluar?, masih panas bro."
"Lapangan indor mau dipakek cewek lo" Elio menyindir Taya, "jadi ngala" lanjut Elio menepuk pundak Aksa sebelum pergi. "Kunci motor dia serahin ke gue!" Seru Elio.
Taya berdecak kesal, entah kenapa Elio masih saja mengganggu sang mantan.
"Yang!" Rengek Taya.
Tangan Taya sudah mencekal pergelangan Aksa mencegah pria itu pergi menyusul Elio.
Sejak kamarin Aksa yang berstatus pacar Taya tidak membalas pesan dan meneleponnya. Saat istirahat, Aksa pasti tahu jika dia tidak istirahat, tetapi pria itu tidak mencari Taya kekelasnya.
"Aku tadi berangkat pakai motor Desya, entar lagi Desya ngambil motornya, aku pulang sama kamu ya?."
"Emangnya gue siapa lo?"
Mata Taya memicing mendengar kalimat sarkas dari Aksa, Taya tidak lagi mencekal lengan Aksa. Mengambil ponselnya dimeja dan mulai menghubungi seseorang.
Aksa diam-diam menghela nafas melihat Taya yang merajuk dalam diamnya gadis itu., kakinya hendak melangkah pergi.
"Ares lo lagi latihan basket kan pulang sekolah?."
Langkah Aksa seketika berhenti.
"Iya, kenapa?.
"Kalau udah nanti jemput gue disekolah ya..."
Tok ...
Aksa berbalik badan dan mengetuk meja memberi kode pada Taya jika dia masih disana, tetapi gadis itu malah terus melanjutkan obrolannya dengan Ares sembari makan.
"Tadi gue berangkat naik motor Desya, do'i bentar lagi ngambil mobilnya. Gue butuh tumpangan buat pulang."
Tok ... Tok ... Tok ...
Aksa mengetuk meja beberapa kali.
Taya tetap memunduk menikmati semangkok baksonya.
Tak ....
Entah sejak kapan Aksa mengambil ponsel Taya. Pria itu meletakkan ponsel taya secara kasar diatas meja setelah memutuskan sambungan telepon sengan Ares.
Tidak merasa terganggu, Taya malah meneruskan makannya dengan santai.
Tidak perduli dengan wajah merah pedam Ares yang menatap nyalang padanya.
"Kamu tahu apa kesalahan kamu?" Desis Aksa.
Taya tidak menggubrisnya.
"Aya!"
Taya tetap diam.
"Aya!!!" Ares membentak sembari menangkup wajah Taya memaksa perempuan itu menatapnya.
Kedua pipi Taya yang terhimpit kedua tangan kekar Aksa membuat bibir Taya monyong kedepan.
Sejenak menggigit bibir bawah bagian dalamnya menahan gemas, "seandainya tidak disekolah udah aku cium kamu" desis Aksa sebelum melapas pipi Taya dan kembali melangkah pergi.
Taya mengulum bibir menahan tersenyum, "mas pacar jangan lupa pulang pakai baju couple basket kita!!" seru Taya melengking.
Beberapa siswa siswi yang berada di kanyi menoleh kearah Taya dan Aksa bergantian lalu menghela nafas pasrah.
Sejak dua bulan lalu, tepatnya sejak pasangan itu menjalin hubungan, jangan ditanya seberapa banyak murid SMA Kalingga mereka cekoki kebucinan pasangan tersebut. Aksa yang dingin tak tersentuh seperti kulkas, berpacaran dengan Taya yang urakan bin biang onar SMA Kalingga, sempat membuat gempar sekolah seperti saat hubungan Elio dan Desya yang terpublic lalu kandas begitu saja.
^-^