Happy reading readers!
Menceritan seorang gadis yang diberikan kesempatan untuk hidup kembali setelah kematiannya yang begitu mengerikan.
Purple anak dari Duke Vierra yang dititipkan pada Duke Hadid setelah kematiannya. Purple yang tumbuh dengan menjadi gadis yang cantik, dia begitu mencintai anak sulung dari Duke Hadid yang bernama Keyron.
Namun sayang cintanya yang begitu dalam tak terbalaskan bahkan cinta tulusnya dibalas dengan kematian yang begitu mengerikan, sehingga meninggalkan trauma yang begitu dalam pada dirinya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Putri Burik, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 17. Terkena Teh Panas
Malam beraganti menjadi pagi, Keyron tidur dengan memeluk Purple.
“Ekhmm” suara khas orang yang baru bangun.
Purple perlahan membuka mata namun yang dia dapati adalah dada bidang Keyron.
Meresa dia bermimpi Purple pun mencubitnya dengan kuat.
“Kenapa seperti asli” ucap Purple.
“Kamu sudah bangun” suara bas Keyron masuk ke indra pendengaran Purple.
“Kamu sudah bangun” suara bas Keyron masuk ke indra pendengaran Purple.
Kepala Purple mendongak dan melihat wajah Keyron yanh tersenyum ke arahannya.
“Selamat pagi” sapa Keyron.
Purple pun segera terduduk diikuti oleh Keyron. Keyron pun bangkit dari dari kasur sementara Purple masih setia pada posisinya yang terduduk.
“Aku akan pergi sebentar, jagalah kesehatanmu. Aku akan segera kembali” ucap Keyron sambil tersenyum dan belalu dari sana.
Purple dia hanya diam tak menanggapi Keyron sama sekali namun otaknya masih mencerna situasi.
“Kenapa Keyron bisa ada di kamarku, bukankah kemarin aku sudah mengunci pintu” gumannya.
“Selamat pagi nona” sapa Lili baru saja masuk ke kamar Purple.
“Apakah anda merasa baikan nona?” Tanya Lili dengan wajah khawatir.
“Lili apa yang terjadi kemarin?” Tanya Purple.
“Kemarin tuan Duke mendobrak pintu kamar karena tak mendapat jawaban dari nona, dan nona saat masuk nona sudah tergeletak di lantai” ucap Lili sedih.
“Akhh kemarin kepalaku pusing” ucap Purple dia ingat saat menangis kepalanya menjadi pusing dan pandangannya menghitam, selebihnya dia tidak tau.
“Kemarin tuan Duke yang menemani anda setelah di priksa oleh dokter, tuan Duke sangat perhatian terhadap anda nona” ucap Lili.
“Baiklah Lili aku sudah mengerti” jawab Purple.
“Nona apakah anda ingin sarapan atau mandi?” Tanya Lili.
“Aku ingin mandi dulu Lili setelah itu baru makan” ucap Purple.
Lili pun menyiapkan air hangat untuk Purple mandi.
“Nona airnya sudah siap” ucap Lili.
“Baik Lili” ucap Purple segera turun dari ranjang menuju ke kamar mandi.
Setelah beberapa saat akhirnya acara mandi pun selesai, Purple menggunakan gaun berwarna maroon.
“Nona saya sudah menyiapkan sarapan anda” ucap Lili.
“Terima kasih Lili” ucap Purple.
Purple memakan roti dengan isian sayur dan daging itu dengan lahap dan setelahnya meminum susu coklat kesukaannya.
“Nona besok anda harus menghadiri undangan minum teh dari lady Jenny namun anda belum mempersiapkan gaun sama sekali” ucap Lili.
“Tidak usah khawatir Lili aku kan banyak punya gaun” ucap Purple.
“Tapi nona ini adalah acara penting dan pasti banyak para lady bangsawan yang akan hadir” ucap Lili.
“Aku tau Lili, kamu tenang saja” ucap Purple.
*******
KASTIL TRIVON
Di kediaman Marquies kini sudah banyak orang yang berdatangan.
“Salam lady Anneth dan lady Ciera terima kasih sudah menghadiri acara saya” ucap Jenny menyapa mereka.
Purple kini telah turun dari kereta dan menunu ke aula dimana tempat diadakannya acara itu.
Setelah memasuki aula semua pandangan pun mengarah padanya ada yang manatap kagum ada juga yang menatap benci dan iri padanya.
“Salam lady Jenny, pesta anda sangat meriah dan indah” ucap Purple.
“Salam lady Purple, terima kasih sudah menghadiri acara saya lady” ucap Jenny sambil tersenyum.
“Lady Purple lama tidak berjumpa” sapa Ciera.
Purple langsung menatap ke arah Ciera, gadis itu adalah awal dari kehancurannya, dia ingin sekali membalas dendam atas semua yang terjadi padanya di masa lalu namun hal itu tak akan dia lakukan karena hal mengerikan akan terjadi padanya.
Selama Ciera tak mengganggunya dia tidak akan bertindak toh juga dia juga sudah melepaskan Keyron bukan, jadi dia dan Ciera tak akan ada masalah.
“Salam lady Ciera lama tidak berjumpa” jawab Purple membalas senyuman Ciera.
“Wahh jadi ini lady yang sering mengejar tuan Duke Keyron itu namun tak pernah mendapat tanggapan” ucap Anneth dengan wajah mengejek.
Purple langsung memandang Anneth tak suka begitu pun denga Jenny.
Anneth adalah sahabat Ciera, dalam ingatan Purple gadis ini lah selalu memancing emosinya sehingga banyak para lady bangsawan tak menyukainya.
“Anneth jangan berbicara seperti itu” ucap Ciera.
“Mengapa jangan? Bukannya itu fakta” ucap Anneth.
“Maaf lady saya sama sekali tidak memiliki masalah dengan anda, jadi saya dengan rasa hormat untuk tidak mencampuri urusan saya” ucap Purple tegas dengan wajah yang datar.
Dia tidak akan terpancing lagi, dia sudah tau rencana licik yang dilakukan oleh Anneth dan Ciera yang satu secara terang- terangan menjantuhkan dan yang satunya lagi seperti dewi penolong yang munafik.
“Kau…” ucap Anneth kesal.
“Maaf lady Anneth saya mohon jangan membuat kekacauan di acara saya” ucap Jenny tegas.
“Maaf lady Jenny kami tidak bermaksud demikian, kami permisi” ucap Ciera yang langsung menarik lengan Anneth menjauh.
Kini tinggal Purple dan Jenny yang menatap sini kepergian kedua orang itu.
“Lady Purple, anda sangat cantik dengan gaun itu” puji Jenny.
“Terima kasih lady Jenny anda juga terlihat cantik” ucap Purple.
Semua para lady pun duduk di tempat masing- masing kini sudah tertata berbagai macam kudapan dan teh di meja.
Purple duduk di sebelah Jenny, dan tak jauh dari meja mereka Ciera dan Anneth terus menatap ke arah mereka.
BRAKKK…
“Akhh” Purple meringis saat tangannya terkena teh panas.
“Maaf nona saya tidak sengaja” ucap pelayan yang langsung membukuk.
“Lady Purple tangan anda” ucap Jenny khawatir.
“Tidak papa, aku baik- baik saja” ucap Purple.
#######
Halo guys jangan lupa dukung author terus yaa🤗
mangat.
Semoga suka cerita ini ya guys