NovelToon NovelToon
Good Mother

Good Mother

Status: sedang berlangsung
Genre:Cintapertama / Ketos / Balas Dendam / Misteri Kasus yang Tak Terpecahkan
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: MayyChy-

Siapa sangka, Veyra yang terkenal sebagai badgirl di SMA nya bisa menjadi ibu di usia muda. Bahkan teman-temannya pun tidak mempercayai hal itu. Di usia nya yang masih sangat muda, bukan mudah untuk menjalani hari-hari nya dengan kehadiran baby secara tiba-tiba. Veyra harus merubah masa mudanya yang harusnya bersenang-senang menjadi seorang ibu yang mengurus anaknya dengan kasih dan sayang dan menjadi CEO perusahaan yang rumit baginya. Akankah Veyra hamil di luar nikah? Lalu siapakah yang menghamilinya? Ataukah ada faktor lain yang menjadi penyebab Vee harus menjadi ibu di usia muda? Yukk langsung baca aja ceritanya✨ Happy readingg!!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon MayyChy-, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Four : Shopping

Veyra berjalan di koridor perusahaan yang tebilang megah. Beberapa staf karyawan juga menyapanya saat berpapasan. Ia pun membalas beberapa sapaan dengan senyuman dan sedikit mengangguk. Ia langsung menuju ruang yang dulu di gunakan untuk mencari nafkah oleh Om Dion.

"Permisi" sapa Veyra pada sekretaris pribadi Dion yang ber-nametag Rina.

"Eh ibu Veyra" Rina segera berdiri dan sedikit membungkuk untuk memberi hormat kepada Veyra.

"Panggil saya Vee aja ya. Saya masih SMA" bisik Veyra pada Rina.

"Tapi Ibu atasan saya" bantah Rina.

"Kalau begitu panggil saya mbak jika di luar meeting atau jam formal" titah Veyra.

"Baik mbak. Mbak mau beres-beres ruangan? Mari saya bantu. Atau bisa saya menyuruh OB untuk membereskannya?" tawar Rina secara sopan.

"Bukan Rin, saya ingin bertemu Raka Maexandro. Ada?"

"Ada mbak, mari saya antar ke ruang manager"

"Oke" Veyra segera mengekor di belakang Rina yang menunjukkan arah.

"Ini ruangan nya"

"Oke terimakasih. Kamu boleh kembali" Rina mengangguk kemudian berbalik meninggalkan Veyra.

Tok…tok…tok

"Masuk!" suara berat terdengar dari dalam ruangan. Tanpa berbasa-basi lagi Veyra membuka pintu dan melangkah masuk.

Veyra berdiri di depan seorang pria yang umurnya kisaran 22 tahun. Pria itu tampak sibuk dengan berkas-berkas di depannya.

"Ehem" Veyra berdeham, membuat pria itu menoleh dengan dahi yang sedikit mengernyit.

"Apa bapak yang bernama Raka Maexandro?" lanjut Veyra.

"Iya saya Sendiri. Anda siapa?" tanya nya dengan sopan.

"Saya Veyra Esyley. Keponakan alm. Bapak Dion"

"Oh ibu Veyra" Raka berdiri dan menjabat tangan Veyra. "Silakan duduk bu" Veyra menurut dengan ajakan Raka. Ia duduk di kursi tepat di depannya.

"Jadi Ibu perlu apa hingga harus datang kesini?"

"Sebelum saya menjelaskan apa boleh saya minta sesuatu?" tanya Veyra membuat alis Raka saling bertaut.

"Apa itu?"

"Jangan panggil saya Ibu, saya masih sekolah. Anda bisa panggil saya Vee, kecuali di jam formal"

"Baiklah Vee. Jadi kamu ada perlu apa dengan saya?"

"Saya akan menggantikan posisi Bapak Dion disini. Saya belum tau apapun mengenai perusahaan ini. Apakah kamu bisa mengajari saya?"

"Kamu tenang saja. Bapak Dion sudah menyuruh saya sejak satu tahun yang lalu. Beliau bilang untuk berjaga-jaga jika beliau tidak sempat mengajari kamu"

"Baiklah kalau kamu sudah tau. Mungkin besok kita bisa mulai secara perlahan. Saya hanya bisa datang ke kantor jam 4 sore" jelas Veyra. Karena ia harus pergi ke sekolah terlebih dahulu.

"Oke tak apa. Boleh saya minta kontak kamu? Agar mudah menghubungi mu"

"Boleh. +6288..."

"Terimakasih"

"Kalau begitu saya permisi. Maaf menganggu kamu"

"Ah tidak sama sekali. Mari saya antar"

"Tidak perlu. Saya bisa sendiri" Veyra langsung membalikkan badan dan keluar menuju lobby. Setelah ini ia harus pergi ke Mall untuk membeli perlengkapan baby Reno.

Di dalam mobil ia memikirkan bahwa berbelanja perlengkapan bayi itu tidak mudah. Apalagi ia seorang pelajar yang urakan dan suka keluyuran tidak jelas, mana tau soal perlengkapan bayi? Toh selama ini Veyra juga tidak pernah mempunyai adik kan?

Jam menunjukkan pukul empat, itu artinya teman-temannya sudah pulang. Ia memutuskan untuk menghubungi Alin untuk menemani nya berbelanja. Karena hanya Alin dan Rizky yang mengetahui hal ini.

"Hallo Lin!"

"..."

"Temenin gue belanja perlengkapan bayi. Gue tunggu di lobby Mall xxx"

"..."

"Thanks"

Setelah itu sambungan di putuskan sepihak oleh Veyra. Ia langsung tancap gas menuju Mall yang dimaksud.

Veyra memparkirkan mobilnya dengan rapi kemudian mulai memasuki area Mall. Ia menunggu Alin di depan mesin Atm yang ada di dekat pintu masuk lobby. Agar tidak bosan menunggu Alin Veyra memainkan ponselnya.

"Vee" suara berat menyapa di depannya. Veyra segera mendongak siapa yang tadi menyapanya.

"Eh kok elo Ris? Alin mana?"

"Emangnya gue gak boleh disini?" tanya Rizky sambil menarik turunkan alisnya.

"Ya boleh aja, tapi kan gue nyuruhnya Alin bukan elo"

"Alin mendadak ada urusan. Jadi gue yang di suruh kesini. Gak papa kan kalo gue yang nemenin?"

"Rese banget tuh si Alin" Veyra menggerutu dengan kesal.

"Oy, gue nanya ini. Malah di kacangin"

"Iya-iya boleh. Daripada gue belanja sendiri"

"Ya udah buru masuk" titah Risky.

Mereka berdua melangkahkan kaki menuju salah satu toko yang menjual peralatan bayi lengkap. Mulai dari box, sepatu, mainan hingga baju bayi.

"Kita beli apa dulu Ris?"

"Ya elo nya mau beli apa?"

"Plis deh Ris jangan bikin gue nyesel ajak lo buat belanja bareng gue"

"Iya deh iya. Bawel banget sih lo. Kita pilih baju-baju dulu gimana?" usul Risky.

"Boleh deh" mereka segera memilih dan memilah baju-baju yang sekiranya cocok untuk baby Reno.

Mereka menghabiskan waktu cukup lama di dalam toko bayi tersebut. Kini mereka sudah mendapatkan box, kereta dorong, baju, popok, hingga mainan untuk baby Reno. Setelah mendapatkan barang-barang yang Veyra inginkan, mereka segera menuju ke kasir untuk membayar.

Benyak pasang mata yang memperhatikan mereka berdua. "Iya gue tau gue cantik" Veyra mengucapkan kalimat pusaka nya.

"Mereka liatin bukan karena lo cantik kali" ucap Risky enteng dengan tangan yang dimasukkan kedalam saku celana abu-abunya.

"Maksud lo?" Veyra setengah berteriak menanggapi ucapan Risky.

"Mereka lihatin tu gara-gara gue masih pake baju SMA dan kita belanja perlengkapan bayi. Lo tau maksud gue kan?"

"Jadi maksud lo dikira kita udah punya anak gitu?" Risky menganggukan kepalanya dengan wajah setengil-tengilnya.

"Rese banget sih. Pengen gue tampol rasanya yang nyangka kalo kita ada hubungan lebih daripada teman"

Jleb!

Entah karena apa rasanya sakit mendengar Veyra berkata seperti itu. Risky yang tadinya memasang wajah tengil kini berubah datar. Veyra menyadari itu lalu bertanya pada Risky, "lo Kenapa Ky?"

"Enggak papa" jawab Risky datar. "Eh lo tadi panggil gue apa?"

"Ky, boleh kan?" Risky menghembuskan nafasnya pelan.

"Boleh. Maju tuh, giliran kita sekarang" Veyra mendorong trolley tepat di depan kasir dan segera mentotalnya.

Setelah membeli semua barang-barang yang di perlukan baby Reno. Risky mengajak Veyra untuk makan siang. Padahal ini sudah sore.

"Vee lo belom makan kan?"

"Belom, kenapa ky?"

"Temenin gue makan yuk? Gue traktir deh"

"Baik banget lo"

"Gue kan Geovano Rizky yang baik hati dan tidak sombong, ganteng pula" jawab Rizky dengan percaya dirinya.

"Iyain aja. Mau makan dimana ky?"

"Disitu aja yuk?" tunjuk Rizky di salah satu restoran korea.

"Makanan korea?"

"Iya, kenapa? Lo gak suka?"

"Eh gue suka kok. Ya udah yuk" mereka langsung memasuki resto dan memesan makanan.

"Ky, lo punya kenalan baby sitter nggak?" tanya Veyra di sela-sela makannya.

"Bentar gue mikir dulu" jawab Rizky dengan gaya sok mikirnya.

"Ck, buruan deh" Veyra berdecak sebal menunggu Risky memberikan jawaban.

"Aha!"

"Ada?"

"Enggak!" Risky kembali memasang pose berfikirnya.

"Serius ky, gue butuh. Gue besok udah harus sekolah"

"Cari baby sitter itu enggak gampang Vee. Mending besok lo suruh Bi Yati buat jagain Baby Reno dulu. Setelah pulang sekolah nanti gue temenin lo cari baby sitter"

"Gue gak bisa" tolak Veyra cepat.

"Kenapa?"

"Em, gue ada urusan. Gimana kalo malem?" tawar Veyra.

"Oke, gue temenin"

Setelah menghabiskan makanan mereka masing-masing, mereka memutuskan untuk pulang ke rumah. Veyra menolak ajakan Risky untuk mengantar hingga didepan rumahnya dengan alasan membawa mobil sendiri. Alhasil mereka berpisah saat di parkiran Mall.

...----------------...

Siapa lagi itu Raka Maexandro?

Pada penasaran ga si gais? Xixixi

Raka Maexandro

Alin Azzahra

To be continued…

1
Anto D Cotto
lanjut, crazy up thor
Anto D Cotto
menarik
Victor
Woww! 😍
Ryoma Echizen
Jangan-jangan aku udah terjebak obsession sama tokoh di cerita ini😍
Takahashi HitomiLửa
Saya merasa seperti berada di dalam cerita itu sendiri. 🤯
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!