Hanya hayalan author semata.
Di ciptakan hanya untuk kekuatan dan setelah lahir di buang oleh Ibu kandung nya sendiri, menjadi sosok yang begitu kuat namun juga jahat.
karena kemarahan nua kepada sang Ibu membuat siluman cantik selalu menebar kejahatan, namun dia juga sangat perhatian kepada sang adik yang bertekad menjadi manusia sepenuh nya dan bertapa di alas roban.
tapi kejahatan siluman cantik ini pudar setelah di asuh oleh wanita yang mantan istri Ayah nya.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon novita jungkook, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 14. Di mangsa siluman babi
Jerry dan Ken berhasil mendapatkan satu kijang kecil yang untuk makan mereka saja pasti kenyang, mereka mencari di mana Rendra dan Leo, pasti mereka sedang berusaha keras untuk mencari di mana rusa yang gemuk tadi berada. Rendra tak akan pernah melepaskan buruan yang sudah kelihatan di depan mata, sebisa mungkin dia akan terus berusaha mengejar nya sampai dapat, pokok nya bisa di bilang kalau dia adalah pemburu yang sangat tangguh dan kuat. apa pun yang di incar nya selalu dapat, kedua teman nya ini juga meyakini bahwa sekarang Rendra sudah mendapatkan rusa yang tadi berhasil lepas dari genggaman mereka berlima.
Jerry sangat kesusahan mencari teman nya yang dua itu karena mendadak turun hujan di sertai angin yang sangat kencang, mau berteduh kemana karena di sini memang sama sekali tidak ada pondok atau tempat apa pun lagi, yang ada hanya pohon pohon besar saja. sementara berteduh di bawah pohon saat hujan itu sangat lah berbahaya, angin bisa mematahkan ranting pohon sehingga menimpa tubuh mereka, mau tak mau dua pemuda ini pun terus berjalan walau sudah sangat jauh sekali nyasar nya masuk kedalam hutan, jalan yang mereka lewati bukan jalan yang pertama tadi sehingga sudah bisa di pastikan bahwa mereka nyasar di alas roban.
"Bagai mana ini, Ken?" Jerry tak bisa melihat dengan jelas karena hujan yang deras.
"Kita juga tidak bisa berteduh di sini, bahaya bila pohon sampai tumbang." sahut Ken yang sama basah kuyub.
"Astaga kenapa harus hujan sih, kita jadi pencar gini juga." keluh Jerry.
"Ya sudah tahan sebentar, pasti kita bertemu sebentar lagi." hibur Ken.
Jerry memang orang nya agak penakut di antara yang lain nya, cuma rasa takut itu di kalahkan dengan hobi berburu sehingga kadang kala di hutan masih menimbulkan rasa ketar ketir karena dia memang tak bisa menguasai rasa takut ini, apa lagi sekarang malah hujan sehingga menambah seram nya suasana hutan.
Ken sudah berjalan duluan membawa hasil buruan nya, setidak nya mereka menemukan tempat untuk berteduh walau tidak bertemu dengan dua teman nya itu karena mau berteriak memanggil juga tidak akan kedengaran, sedangkan alat yang menunjukan keberadaan mereka juga mendadak tidak berguna sama sekali sehingga bingung mau mencari nya kemana.
Apa lagi alas roban ini juga sangat lah luas sekali, belum lagi bahaya nya yang sangat besar. sekarang ini bila mereka di sergap oleh hewan buas maka tak akan bisa terdengar karena telinga mereka tersamar dengan suara hujan yang sangat berisik sekali jatuh menimpa bumi.
"Ini sudah mau malam, Ken." seru Jerry karena awan sangat gelap.
"Tidak, baru juga jam tiga." Ken melihat arloji nya.
"Tapi kok gelap sekali, aduh kenapa sih harus hujan begini." keluh Jerry tak berkesudahan sejak tadi.
"Kau kalau banyak mengeluh lebih baik diam di rumah saja!" Ken kesal juga lama lama.
"Ya bukan gitu, ini kenapa juga mendadak hujan padahal tadi panas." ucap Jerry.
"Nama nya alam kan tidak ada yang tahu, mungkin dia lelah menahan air." jawab Ken asal saja karena mata nya melihat semak bergoyang tidak wajar.
Dia sigap menyiapkan senjata nya bila itu adalah hewan buas yang bisa menyakiti mereka, Ken terus mendekat karena kecurigaan nya semakin besar saja dan memang terbukti bahwa itu adalah babi tunggal yang sedang berkubang di lumpur karena hari hujan. babi menyadari akan kedatangan nya manusia, maka dia bersiap menyerang karena merasa terusik akibat Ken yang mendekati nya karena tadi penasaran.
Dor, Dor.
Jerry menembak babi yang mau menyerang Ken, seketika dia pun mati karena Jerry menembak di bagian kepala, Ken kaget karena teman nya cepat sekali mengambil tindakan. mereka tidak makan babi sehingga rasa nya percuma membunuh hewan itu, yang ada malah membuat hutan bau bangkai nanti nya karena babi yang mati ini.
"Kok kau tembak sih?!" kesal Ken karena teman nya sembarangan saja.
"Tidak kau lihat dia tadi mau menerkam mu?!" Jerry juga balik marah.
Namun pertengkaran mereka terhenti karena ada suara ratusan atau juga mungkin ratusan babi yang datang, mungkin saja mereka sangat marah karena babi ini sudah Jerry tembak sampai mati. yang lebih mengejutkan lagi ia lah, babi yang datang ini bentuk tubuh nya mirip manusia hanya saja bagian kepala nya babi dengan moncong yang sangat menyeramkan tentu nya. Ken langsung menarik Jerry agar segera berlari meninggalkan tempat ini, bisa mati mereka di hajar dengan siluman babi ini.
"Apa yang sedang mengejar kita ini, Ken?!" Jerry sangat ketakutan.
"Tidak usah kau banyak tanya! semua ini gara gara kau yang menembak babi itu." Ken kesal sekali karena Jerry selalu ceroboh.
"Hahhhh, hahhhh."
Jerry tidak bisa menjawab karena dia terengah engah setelah berlari cukup lama, mana siluman babi di belakang sana masih terus mengejar karena mereka sangat marah. sebuah kesalahan besar karena sudah berani masuk alan roban tanpa persiapan apa pun, sekarang malah mereka yang di buru oleh para mahluk halus. biasa nya mereka yang berburu tapi sekarang malah mereka di buru habis habisan oleh mereka yang jumlah nya sangat banyak.
"Aku tidak sanggup berlari lagi." Jerry memang sudah sangat lelah.
"Gila kau ya, bila berhenti kita bisa mati." sentak Ken.
"Tidak bisa, Ken! aku sudah tidak sanggup lagi." Jerry terjatuh ketanah karena memang sangat tidak kuat.
"Bangun!"
"Tinggal kan saja aku! sungguh aku tidak sanggup lari lagi." Jerry mendorong Ken pergi.
"Gila kau! pokok nya kita pergi sekarang." Ken tetap tidak mau.
Namun Jerry terus mendorong nya agar segera pergi dari sini, sedangkan para siluman babi sudah mulai mendekat sehingga mau tak mau Ken pun harus meninggalan Jerry sendirian. dia mau melawan juga tak akan sanggup karena jumlah mereka sangat lah banyak, sekarang saja Ken tidak yakin apa kah dia bisa selamat atau hanya jadi makanan mereka saja nanti nya.
"Aaaaargghh!"
Terdengar raungan nya dari Jerry yang sudah di tangkap oleh rombongan para siluman, dari jauh Ken masih bisa melihat bagai mana tubuh teman nya itu di tarik tarik oleh mereka semua hingga satu persatu sendi nya pun terlepas. Ken menutup mulut nya karena dia juga pasti akan mengalami nasib begitu bila sampai tertangkap, sekarang para rombongan sudah berbalik seolah tak mau mengejar Ken, membuat pemuda ini hetan sekaligus was was karena dia tidam di kejar oleh para siluman babi yang sangat ganas itu.