NovelToon NovelToon
Perjalanan Hidupku

Perjalanan Hidupku

Status: sedang berlangsung
Genre:Cerai / Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Mengubah Takdir / Romansa / Penyesalan Suami / Menikah Karena Anak
Popularitas:6k
Nilai: 5
Nama Author: Daegal

Pradiningtyas , seorang ibu yang baru melahirkan dan terkena syndrom baby blouse. Menghadapi kehidupannya dengan semua masalah yang ada tanpa ada tempat untuknya bersandar, mengambil semua keputusan sendiri tanpa ada tempat untuk mencurahkan permasalahannya. Kerumitan rumah tangganya yang membuatnya semakin berada di titik terpuruk

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Daegal, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

semakin tak terurus

Seharian penuh di lewati Tyas hanya merenung dan sesekali ia menitikkan air matanya. Ia meresa beban berat dipikulnya sekarang. Tak mempunyai uang sepeserpun membuat Tyas merasa tak tega pada Ayuning. Ia yang seharusnya bisa membelikan susu formula untuk bayinya namun ia tak mampu berbuat apa-apa.

Hanya menatap sang bayi dengan perasaan teriris dan merasa dalam keadaan menyedihkan.

Tok...tok...tok..

Tyas merasakan tenang ketika suaminya terlihat sudah pulang ke rumah. Bahkan tak segan ia mencium tangan suaminya saat sudah di depan pintu. Namun ,tangan Tyas dihempaskan begitu saja dengan alasan malu diliatin tetangganya. Seketika hati Tyas merasa seperti di sayat pisau,terluka.

Yuda melangkahkan kaki masuk ke dalam rumah. Indera penciumannya merasa seperti ada makanan. Ia bergegas menuju arah dapur. Di sana masih ada sisa nasi pecel tadi pagi dan juga jamu pemberian Mpok Lela.

"Tyas ... Sini kamu! Ini apa-apa kamu hah.. katanya tidak punya uang tapi ini malah hambur-hamburkan uang buat beli nasi pecel"ucap Yuda dengan nada mengintimidasi.

"Mas, aku juga manusia masih butuh makan. Kamu ninggalin aku di rumah buat kerja tapi enggak kamu kasih uang. Kamu mau aku mati pelan-pelan ? Emang bisa kamu ngurus ayuning sendiri? Lagian itu juga aku nggak beli mas, tadi di kasih Mpok Lela "jawab Tyas tak mau kalah

"Ngomong apa kamu, aku capek-capek kerja pulang disambut kamu yang marah-marah gak jelas kayak gini?"tanya Yuda marah

" Mas ,jangan kamu pikir kamu aja yang capek,aku juga capek mas. Kamu pikir di rumah aku hanya tidur ha? "Jawab Tyas yang mulai meninggikan suaranya.

"Capek apa kamu ,hanya tidur terus"Yuda sewot

"Aku sakit mas, apa kamu peduli? Enggak..kamu bahkan tega biarin aku kelaparan di rumah. Dan saat asi aku nggak keluar kamu nyalahin aku"bentak Tyas

"Itu emang salah kamu, kamu gak becus mengatur cara asi itu keluar"balas Yuda.

"Udalah mas aku capek debat sama kamu. Kalau kamu udah gak bisa sayang dan peduli sama aku bilang mas gak kayak gini"ucap Tyas.

"Kamu minta pisah? Apa kamu pikir gampang pisah. Udahlah jangan ngomong aneh-aneh. Nih uang buat kamu belanja ,bisa makan buat besok. Aku capek mau istirahat."ucap Yuda berlalu setelah menyodorkan sejumlah uang, meskipun tidak banyak namun bagi Tyas lebih dari cukup.

Setelah mendapatkan uang, Tyas langsung memutuskan untuk membeli sepotong tempe dan juga sayur kangkung. Tak lupa ia juga membeli sedikit beras. Dan sisa uangnya ia belikan kebutuhan bayinya.

Saat di toko kelontong, Tyas segera mengambil beberapa sayur dan juga tempe sebagai lauknya. Namun saat mau membayarnya Tyas malah mendapat perlakuan tak terduga dari tetangganya yang mencari-cari kesalahan Tyas dalam merawat diri pasca melahirkan.

Berbagai nasihat juga diutarakan sang tetangga kepada Tyas. Walaupun dengan nada nylekit nyatanya Tyas mampu mengontrol emosinya agar tak sampai menyakiti orang itu.

Dalam fikiran Tyas. Boro-boro merawat diri merawat bayi ayuning sendirian rasanya ia kuawalahan dan tidak mampu. Belum lagi pekerjaan rumah yang biasa menjadi rutinitasnya dulu. Kini nampak semua terbengkalai.

setelah dirasa sudah tak ada yang dibicarakan,Tyas langsung pamit untuk pulang. Ia tidak ingin menambah beban pikirannya.

"Assalamualaikum"ucap Tyas memasuki rumahnya.

"Walaikum salam. Udah selesai belanjanya?"tanya Yuda.

"Udah mas, beli keperluan bayi juga tadi. Walaupun gak kemasan gede yang penting ada semua"jawab Tyas.

"Tyas, bisa ga sih kalau keluar itu liat penampilan juga. Kayaknya setelah melahirkan kamu gak bisa ngerawat diri" ucap Yuda blak-blakan.

Tyas melihat dirinya sendiri. Memang ada benarnya yang dikatakan Yuda juga Bu Har. Tyas kini nampak tak terurus. Bahkan untuk menyisir rambutnya saja tak ia lakukan. Entah apa yang dalam pikirannya sekarang. Tyas merasa hampa.

akhirnya Tyas hanya mengiyakan semua perkataan Yuda yang menilainya buruk itu. Ia tak ingin semakin terpuruk jika memikirkan semuanya sendiri

Ia tau kalaupun ia mengeluh kepada suaminya itu akan menambah rumit permasalahan rumah tangganya. Hingga akhirnya kini Tyas hanya memilih untuk diam dan menghindar. Berusaha untuk tetap baik-baik saja di depan mas Yuda.

Tyas meletakkan semua belanjaannya di dapur, lalu ia duduk merenung.

" Ya Allah, kenapa susah banget kehidupan aku sekarang. Susah banget untuk aku bisa hidup tenang bersama ayuning. Nak maafin ibu, ibu seperti belum siap dengan tugas-tugas baru ibu. Ibu merasa kuwalahan. Ibu benar-benar merasa tak berguna buat kamu nak. Ibu ingin memarahi diri ibu sendiri yang lalai terhadapmu nak" ucap Tyas sendu.

Setelah menumpahkan semua sesak di hatinya Tyas bangkit dan mulai memasak. Hampir setengah jam ia berjibaku memasak makanan untuk makan malam akhirnya pekerjaan itu selesai. Ia menata di meja makan yang ukurannya hanya cukup untuk 3orang.

setelah makan itu siap, Tyas segera memanggil Yuda untuk makan bersama, namun Yuda malah menyuruhnya untuk mandi. Akhirnya Tyas pun hanya menurut tanpa membantah sedikitpun.

Dalam hati ia sakit mendengar perkataan mas Yuda. Apa mas Yuda sudah tak menginginkan dia lagi. Apa rasa cinta itu telah mati untuknya sekarang.

Belum sempat Tyas menuju kamar mandi, ayuning tiba-tiba menangis dengan sangat kencang. Tyas melempar handuk yang sedari tadi sudah ia pegang ke segala arah.

"Ya Allah nak kamu kenapa? Aus ya.. mau mimik ya anaknya ibu ?" Ucap Tyas.

Segera ia ambil bantal sebagai alas bayinya agar mudah untuk ia susui. Dalam keadaan badan yang sudah lengket, keringat yang masih menetas. Rasa tidak nyaman menghinggapi tubuh Tyas. Namun Tyas mengabaikan itu semua. Ia tetap fokus mengasihi anaknya.

Selang 30 menit bayinya sudah selesai mengasihi. Tyas berinsiatif untuk melakukan perawatan pada bayinya. Mulai dari mengganti kasa pusar ,popok dan juga baju yang dikenakan bayinya.

Rasa harum wangi segar menguar dari dalam kamar bayinya. Ayuning sudah nampak cantik dan bugar. Kini Tyas mengayun bayinya hingga sang bayi terlelap tidur.

Setelah menyelesaikan rutinitas Tyas beranjak menuju kamar mandi. Namun saat melewati meja makan ,matanya terbelalak. Bagaimana tidak hanya tersisa tempe 1 potong dan nasi setengah piring. Sementara sayurnya telah ludes tak bersisa.

1
Hasraf Nurr Qisya Fahizah
makin seruh cerita dia hehehe
Dyah Meritha: pantau terus kak/Pray/
total 1 replies
Hasraf Nurr Qisya Fahizah
lanjut dong
Hasraf Nurr Qisya Fahizah: sama² mna kelanjutananya jngan sj sdh sm² nnt trus tamat lagi tidak seru klu gitu
Dyah Meritha: terimakasih kak udah mampir di novel aku/Kiss//Pray/
total 2 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!