Pukulan keras yang mendarat dikepala Melin, hingga membuatnya harus segera dilarikan ke rumah sakit terdekat. Namun sayangnya disaat Dia sadar, sakit usus buntu yang dideritanya beberapa Minggu terakhir membuatnya harus tetap dirawat di rumah sakit.
Johan pria yang baru mengenal Melin karena insiden pemukulan akhirnya menolong Melin dengan membayar seluruh biaya operasi, namun dengan sebuah syarat. Melin akhirnya menyetujui kesepakatan antara dirinya dan Johan untuk menikah menggantikan posisi Bella yang lebih memilih mantan pacarnya
Keesokan paginya setelah pesta pernikahan selesai, Johan segera pergi bekerja di luar pulau dan meninggalkan Melin tanpa sebuah alasan.
Tiga tahun berlalu, mereka akhirnya bertemu kembali disebuah pekerjaan yang sama.
Yuk, ikutin keseruan cerita selanjutnya. terima kasih.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon ririen curiens, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Dirumah Johan
"Pak, kita sudah sampai rumah. untuk meeting nanti dengan Pak Alex biar saya batalkan saja Pak," ucap Melin.
"Jangan Mel, kamu undur saja nanti siang. Sebaiknya kamu istirahat sejenak dirumah saya biar nanti kita naik taksi online saja."
"Oh yah, tolong buatkan saya teh atau susu hangat."
Melin hanya menghela nafas namun tetap mengikuti arahan bosnya itu. Melin akhirnya membuatkan susu hangat dan membawanya ke kamar Pak Johan. Namun saat Melin masuk Pak Johan terlihat sudah tertidur pulas.
"Pak, susunya saya taruh disini. Saya sudah membatalkan meeting hari ini. Saya pulang dulu," ucap Melin.
Langkah Melin terhenti ketika sebuah tangan menggenggam erat tangan Melin.
"Tunggu Mel. Tolong sebelum kamu pulang, kamu suruh satpam didepan untuk membelikan saya kelapa muda. Sepertinya saya keracunan minuman." ucap Pak Johan.
"Kok bisa Pak, memangnya apa yang bapak minum semalam," tanya Melin.
"Entahlah, Sebelum pergi aku minum obat namun setelah meminum minuman yang dipesankan Mira. Kepalaku terasa begitu pusing sampai saat ini."
"Apa perlu kita kedokter Pak."
"Tidak Mel. Mungkin istirahat saja bisa membuatku lebih baik."
"Saya pamit pulang Pak, jika butuh apa-apa. Telepon saya saja."
"Hati-hati Mel."
Melin tersenyum dan menganggukkan kepalanya. Tubuhnya sangat lelah hingga membuat Melin ingin segera sampai dirumah.
Satu jam perjalanan, Melin akhirnya sampai dikontrakkan. Setelah mandi, Melin memutuskan untuk segera tidur.
Alhamdulillah hari ini bisa istirahat, gumam Melin.
Handphone Melin berdering, setelah hampir satu jam Melin tertidur. Dia melihat sebuah panggilan telepon dari Bosnya.
"Ada apa Pak?" tanya Melin.
"Mel, kelapa mudanya mana?"
Melin terdiam sesaat, Dia baru ingat jika Dia lupa memberi tahu Pak Kris untuk memberikan kelapa muda.
"Coba Pak Johan menelpon Pak satpam saja. Saya lelah Pak, baru sampai rumah."
"Oh.... okay Mel."
Pak Johan menutup teleponnya dan Melin kembali melanjutkan tidurnya Namun dua puluh menit kemudian Pak Johan kembali menelpon Melin.
"Mel, saya lapar. makanan yang kamu buatkan kemaren bagaimana cara membuatnya biar Pak Kris yang membuatkan untukku. Tolong kamu kirimkan resepnya," Ucap Pak Johan.
"Iyah Pak," jawab Melin.
Melin akhirnya menuliskan semua bahan dan cara membuatnya. Namun tiga puluh menit kemudian Pak Johan kembali menelpon Melin.
"Ada apa lagi Pak," tanya Melin.
"Mel, masakan Pak Kris tidak seperti buatan kamu. Bisakah kamu kesini sebentar."
Astaghfirullah, tega sekali kamu Pak. gumam Melin.
"Delivery order saja Pak, saya sungguh lelah sekali."
"Sebentar saja Mel, ini juga Masih jam kerja. Hari ini seharusnya kamu juga tidak libur."
"Baiklah, Saya buatkan dari sini saja Pak, nanti saya antarkan."
Pak Johan akhirnya setuju dengan ide Melin. Melin merasa menyesal karena kemaren membuatkan sarapan untuk Pak Johan. Dua puluh menit berlalu, Pak Johan kembali menelpon Melin dan menayakan makanan yang dimintanya. Bahkan hampir setiap Sepuluh sampai di puluh menit Johan menelpon Melin agar segera mengantarkan makanan untuknya.
Melin semakin kesan dengan kelakuan Bosnya. Hingga akhirnya Dia mematikan handphonenya.
Satu jam berlalu, Melin bersiap untuk kembali ke rumah Pak Johan. Karena tubuhnya sangat lelah, dia akhirnya naik ojek online untuk sampai kerumah Pak Johan.
Beberapa menit perjalanan, Melin akhirnya sampai kerumah Pak Johan. Karena Pak Kris tidak terlihat dipos, Melin akhirnya memutuskan untuk langsung masuk kedalam rumah.
"Assalamualaikum, Permisi Pak Johan," ucap Melin.
Karena tidak ada respon, Melin akhirnya segera masuk kedalam rumah karena dia tahu jika Pak Johan sedang sakit dan pasti sedang berada di kamarnya. Namun Melin akhirnya mengurungkan niatnya untuk mengetuk pintu kamar bosnya karena terlihat seorang wanita cantik yang melinpun baru pertama kali melihatnya.
Jadi menyuruh Aku masak hanya untuk dimakan bersama wanita lain, tega sekali kamu Pak, gumam Melin.
Melin mundur beberapa langkah hingga menabrak vas bunga.
"Mel, apa itu kamu?," ucap Pak Johan.
Melin hanya diam dan segera berlari keluar.
"Siang Mbak Melin," ucap Pak Kris
"Iyah Pak. Oh yah pak Kris tolong berikan ini kepada Pak Johan sekarang yah," jawab Melin.
"Tapi mbak, kenapa tidak langsung masuk saja. Pak Johan ada didalam."
"Tidak Pak, saya buru-buru Terimakasih Pak."
Melin segera pergi dan berjalan keluar rumah Bosnya dengan berjalan kaki menjauh.
Tak lama Pak Johan keluar disusul dengan seorang wanita. namun semua terlambat karena Melin sudah pergi menjauh.
"Pak Kris, apa tadi ada Melin," tanya Johan pada satpam rumahnya.
"Iyah Pak, Dia menitipkan paket makanan ini untuk pak Johan."
Kamu pasti berpikiran yang tidak-tidak Mel, gumam Pak Johan.
Pak Johan mengambil handphonenya dan menelpon Melin berkali-kali namun tidak kunjung diangkat. Pak Johan akhirnya mengirim sebuah pesan kepada Melin. Dia berharap Melin akan segera membaca pesan itu.
terimakasih dukungannya kak