Bagaimana perasaan mu jika atasan mu tiba-tiba mengajak mu menikah ?
Syok tentu nya , hal itu juga dirasakan oleh wanita cantik bernama Renjana Ayudhisa atau yang biasa dipanggil Echa .
"Ayolah Cha , menikahlah denganku .. akan ku limpahi hidupmu dengan kekayaan ku" - Pandu Aksara Malik
"Daripada menikah dengan anda lebih baik saya menjadi perawan tua "- Renjana Ayudhisa
Bagaimana kisah kehidupan keduanya ? Lika-liku apa yang harus mereka hadapi ?
Simak kelanjutan ceritanya ....
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Buna_Ama, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
5.Gosip tipis-tipis
Bisa rebahan tanpa ada penganggu adalah salah satu nikmat terlangka yang jarang bisa dilakukan . Seperti yang dialami wanita cantik yang saat ini masih sibuk keluar masuk kantor demi bertemu dan meeting dengan klien .
"Baik pak , pihak MM Grup akan segera menandatangi jalin kerja sama ini " ucap Echa lembut tapi dengan nada tegas .
"Terimakasih Bu Echa , kalau begitu kami pamit permisi ". Kata asisten klien nya seraya menjabat tangan Echa .
"Baik pak Jaya , hati-hati .." ujar Echa membalas jabatan tangan itu dan menyunggingkan senyum manisnya .
Setelah klien itu pergi , Echa segera membanting b****** nya dikursi . "Astaga lelah sekali ..." gumamnya lalu memanggil pelayan .
"Ya mbak , mau pesan apa ?" tanya pelayan .
"Ice tea saja mas .." sahut Echa
"Baik mbak , ditunggu sebentar yaa " kata pelayan lalu kembali belakang untuk mengambil pesanan Echa .
"Ini ice tea pesanan anda mbak .." Ucap pelayan seraya menaruh pesanan Echa diatas meja .
"Terimakasih .."
.
"Seger nyaaa ..." Suara maskulin yang Echa kenal menyapa indra pendengarannya .
Echa pun berbalik dan melihat sang pemilik suara ."Pak Pandu ..."
"Enak yaa minum ice tea siang-siang gini " sindir Pandu sembari menarik kursi yang ada dihadapan Echa .
"Iya nih pak seger banget , bapak mau coba ?" tawar Echa bercanda , tanpa diduga Pandu langsung mengambil gelas itu dan meminum nya hingga tandas .
"Pak , itu kan bekas saya .."
"Kenapa ? kamu gak punya penyakit menular kan ?" seloroh Pandu asal
"Enak aja , ya gak lah pak . Amit-amit ". Sahut Echa sembari menggoyangkan badannya seolah jijik .
Pandu hanya menggendikkan bahunya melihat itu . "Bagaimana meeting dengan Aston Grup tadi ?" tanya Pandu penasaran .
"Ya , seperti yang bapak lihat . Berjalan seperti biasanya , tapi kenapa tadi bapak justru bersembunyi bukannya ikut meeting ?"
"Saya gak suka dengan pemilik Aston Grup ". tukas nya santai
Echa mengerutkan dahinya bingung . Kalo atasannya itu tidak suka dengan pemilik Aston Grup , kenapa mau menjalin kerjasama ?
"Kenapa ? Kamu bingung ?" tebak Pandu yang melihat wajah Echa dipenuhi dengan rasa penasaran .
Echa mengangguk .
"Begini ..."Pandu menarik nafas dalam sebelum melanjutkan ceritanya ."Pemilik Aston Grup itu seorang g*y , dia penyuka sesama jenis . Kau tau lah saya ini masih waras , normal dan juga masih suka lubang buaya ". Imbuhnya santai
Bola mata Echa melotot karena terkejut mendengar fakta yang baru saja ia dengar , Tapi itu hanya sesaat dan ekspresinya kembali jengah mendengar kalimat terakhir yang Pandu ucapkan .
"Lah benar kan Cha , saya masih nafsu kalo cuma buat perut mu membesar 9 bulan ". Celetuk Pandu tanpa filter . Echa menolehkan kepala nya kekanan-kiri takut ada yang mendengar nya .
Sungguh atasannya ini super absurd dan banyak tingkah . Tapi meskipun begitu Pandu itu orang yang royal kalo masalah duit gak pernah itung-itungan .
"Sudah lah pak , saya mau balik ke kantor " tukas Echa lalu beranjak dari duduknya dan menyambar tas nya .
Pandu melirik arloji ditangan kiri nya kemudian menyusul Echa keluar .
"Sebentar lagi jam pulang kantor , lebih baik ikut saya .." ucap Pandu seraya menarik tangan Echa .
"Ehh pakk . Mau kemana ?" tanya Echa
"Cari kostum buat acara ulang tahun besok ". Sahut Pandu lalu membukakan pintu mobil untuk Echa .
"Masukk .." titahnya
Echa menurut lalu masuk kedalam mobil dan duduk dikursi penumpang . Setelah itu Pandu mengitari mobil nya dan masuk dikursi kemudi .
Perlahan mobil yang dikendarai Pandu melesat pergi meninggalkan cafe tempat Echa bertemu klien tadi .
"Pak .." panggil Echa
"Hmmm..." balas nya dengan berdehem tanpa mengalihkan pandangannya dari jalanan.
"Pak pandu mau cari kostum apa ?" tanya Echa penasaran , pasalnya wajah Pandu lebih condong kebarat-baratan ya meskipun masih kelihatan ada campuran asia nya .
"Jawa ". jawab nya singkat .
Echa menoleh menatap Pandu dengan kening berkerut .
"Kenapa lihatin saya begitu ? Nanti jatuh cinta saya gak mau tanggungjawab yaa .."
"CK! Pede sekali bapak ini .." Echa berdecak mendengar atasannya yang narsistik sekali .
"Saya lihatin bapak karena , bapak ini mau cari kostum Jawa tapi muka bapak kek gak cocok pake baju Jawa ". imbuhnya seraya menelisik penampilan Pandu dari ujung rambut hingga kaki.
Sebenarnya dilihat dari luar nya saja , Pandu ini cocok pakai baju apapun . Karena perawakannya yang tinggi dan gagah , kulitnya tak kalah putih dari kulit Echa dan juga bentuk wajahnya sangat tampan apalagi ditambah rahangnya yang terlihat tegas menambah kesan kharismatik di diri Pandu .
Pandu menghela nafas pelan mendengar ucapan Echa . Tanpa dijelaskan Pandu bisa melihat sendiri jika Echa sebenar nya menganggumi dirinya hanya saja ia selalu menyanggah pernyataan itu .
"Kau belum tau asal usul ku ?" tanya Pandu melirik kearah Echa .
Echa menggeleng ."Yang saya tahu bapak itu berasal dari benih pria berkualitas ".
Tukkk. . .
Pandu memukul pelan kening Echa dengan telunjuk nya .
"Ahh sakit pakk .." rintih Echa
"Kau ini ternyata juga mesum , ku kira cupu ternyata suhu. ." sindir Pandu
"Apa sih pak . saya kan hanya dengar dari mulut orang-orang ". Kilah nya
"Mulut orang mana yang kamu dengar , jangan menyerap berita yang tidak jelas dari sumber nya ". Omel Pandu seperti emak-emak yang menasehati anak nya .
"Biar saya jelaskan , ibu saya orang Jawa dan ayah saya asal Belanda . Jadi wajar kan jika saya memiliki wajah tampan nan rupawan seperti ini ?" lanjutnya dengan jumawa
Echa memutar bola matanya jengah .
"Yayaya pak , sekarang saya tau asal usul kenapa anda bisa memiliki wajah 'tampan nan rupawan ' itu ". Sahut Echa malas
"Good girl ". Ucap Pandu seraya mengacak-acak pucuk rambut Echa .
.
.
.
Mobil yang dikendarai Pandu sudah sampai ditempat parkir basement . Pandu turun dari mobil lalu berlari membukakan pintu untuk Echa .
"Monggo tuan putri .." ucap Pandu seraya membungkukkan setengah badannya dan mengulurkan tangannya untuk Echa berpegangan .
"Terimakasih pak .." sahut Echa .
Padahal Pandu sudah memperlakukannya bak tuan putri tapi Echa masih dengan santai memanggil nya dengan sebutan 'bapak' .
Hilang sudah wibawa nya dihadapan Echa .
"Bisa tidak jangan panggil nya pak pas diluar kantor gini ?" protes Pandu
"Memang kenapa pak ?"
"Saya hanya tidak mau orang lain mikir nya kalo saya ini bapak tiri mu . Panggil saya mas atau Abang jika berada diluar kantor . Paham ?"
Telinga Echa terasa geli mendengar Pandu meminta nya memanggil nya 'mas atau abang' , kaku sekali lidah nya .
Terpaksa Echa mengangguk demi tak memperpanjang masalah .
"Coba kau panggil saya sekali lagi .." pinta Pandu
"Pak Pandu ..Eh maksud saya Mas Pandu .."
"Belum lugas , ulangi sekali lagi ..."
Echa menghela nafas pelan , ini bukan ujian remidial kenapa harus diulangi ?
"Mas Pandu ..." ucap Echa menekan suara nya seraya menyunggingkan senyum terpaksa .
"Nah , gini kan enak telinga saya dengar nya .. Yuk masuk ". Ajak Pandu lalu menarik tangan Echa agar merangkul lengannya .
.
.
.