NovelToon NovelToon
Pengawal Tampan

Pengawal Tampan

Status: tamat
Genre:Action / Tamat / Cintapertama / Dikelilingi wanita cantik / Cinta Seiring Waktu / Mengubah Takdir / Identitas Tersembunyi
Popularitas:34.9k
Nilai: 5
Nama Author: Agus budianto

Varel adalah seorang mantan prajurit yang berhenti karena suatu insiden yang besar.

Kini dia menjadi seorang pengawal dari seorang wanita cantik yang bernama Cintia. Cintia adalah wanita yang terkenal begitu cantik bak seorang Dewi di kota itu.

Cintia selain cantik juga begitu arogan terhadap Varel. Tapi Varel juga dengan profesional menjalankan tugasnya untuk melindungi Cintia.

"Kamu jangan terlalu dekat dengan ku!" marah Cintia kepada Varel.

"Oh, baiklah," jawab Varel.

Seorang pembunuh tiba-tiba saja muncul dan langsung menembakkan pistolnya ke arah Cintia. Cintia tampak terkejut dan begitu ketakutan.

Peluru itu melesat dan akan menembus dada Cintia, akan tetapi Varel sudah lebih dulu menarik dan memeluk tubuh Cintia, lalu jatuh bersama untuk melindunginya.

"Kamu... beraninya memelukku," marah Cintia yang sedang terbaring di lantai sambil di peluk Varel.

"Eh..." Varel seolah tidak percaya dirinya baru saja menolongnya, tapi justru malah di makinya.

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Agus budianto, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

episode 5 KEPUTUSAN CINTIA

Kini Varel telah kembali ke rumah dengan membawa dua bungkus mie instan di tangannya.

Varel mulai pergi ke dapur untuk memasaknya, dan dalam beberapa menit saja mie yang di masak Varel sudah matang.

Varel duduk di kursi meja makan bersiap untuk menyantapnya, namun tiba-tiba saja Cintia muncul di sana.

Cintia menggunakan pakaian piyama tidur mini yang memperlihatkan kulit yang putih dan terlihat begitu cantik.

"Nona, anda belum tidur?" sapa Varel.

"Aku tidak bisa terpejam," jawab Cintia dengan ketus.

Cintia langsung membuka kulkas dan seperti sedang mencari sesuatu, namun sesaat kemudian dirinya kembali menutup kulkas dan menghela nafas.

Cintia tidak bisa tidur karena perutnya juga sedang lapar, oleh karena itu dirinya pergi ke dapur untuk mencari makanan.

"Nona, apakah anda sedang mencari sesuatu?" tanya Varel.

Cintia menoleh ke arah Varel dan mendapati semangkuk mie di meja makan yang belum di makan oleh Varel.

"Aku hanya sedikit lapar," jawab Cintia pelan.

Melihat Cintia ini, Varel juga merasa kasihan dan mulai berdiri dari kursinya.

"Nona, mie ini baru saja aku buat, anda makan saja," ujar Varel.

"Tidak perlu," jawab Cintia.

"Tidak apa, aku masih ada satu porsi lagi di wajan," Varel segera mengambil piring lagi dan mengambil mie di wajan.

Cintia juga tidak punya pilihan lain, selain duduk di meja makan untuk memakan mie buatan Varel.

Belum sempat Cintia memakan mienya, Varel sudah duduk kembali sambil membawa semangkuk mie lagi.

Cintia langsung mengangkat mangkuk mienya bersiap untuk pergi dari sana.

"Nona mau ke mana?" tanya Varel yang heran dengan tingkah Cintia ini.

"Aku tidak terbiasa makan satu meja bersama dengan pria," jawab Cintia langsung pergi.

"Eh," Varel tampak bingung melihat Cintia yang pergi.

"Dasar wanita aneh," ucap Varel dalam hati.

Sementara itu di sebuah rumah yang besar, seorang pria paruh baya bernama Damar sedang duduk sambil menghisap rokoknya.

"Tuan Damar gawat," ujar seorang pria yang masuk terburu-buru.

"Ada apa?" tanya damar kepada pria itu.

"Saya mendapatkan kabar bahwa pembunuh yang kita bayar telah di temukan dalam ke adaan tewas," jelas pria itu.

"Apa?," Damar seketika terkejut.

"Dia adalah pembunuh dari asosiasi pembunuh, bagaimana mungkin dia bisa gagal dan bahkan tewas," ujar Damar.

"Apa kamu tahu apa yang terjadi kepadanya?" tanya Damar.

"Sebelumnya saya sudah menyelidikinya bahwa yang membuatnya itu adalah pengawal baru dari wanita itu," jawab pria itu.

"Brengsek," Damar mengepalkan tangannya.

Wanita yang di maksud itu adalah Cintia dan Damar tidak mengetahui bahwa cintanya memiliki pengawal yang begitu hebat.

Damar memiliki dendam yang begitu mendalam kepada Cintia dan menginginkan kematiannya. Hal itu karena kematian dari putra satu-satunya ada sangkut pautnya dengan Cintia.

Sebelumnya anaknya begitu sangat menyukai Cintia dan memberanikan diri untuk mengungkapkan perasaannya. Namun Cintia langsung menolaknya begitu saja, sehingga membuat anaknya depresi dan akhirnya memutuskan untuk bunuh diri.

"Segera kumpulkan yang lain, begitu ada kesempatan culik dia, kali ini aku ingin membunuhnya dengan tanganku sendiri," ujar Damar sambil mengepalkan tinjunya.

"Baik tuan," jawab pria itu segera pergi dari hadapan Damar.

Damar segera mengeluarkan ponselnya dan menghubungi seseorang.

"Aku akan membayar mu dengan mahal," ujar Damar di telepon.

Setelah beberapa saat panggilan itu berakhir, Damar terlihat tersenyum sambil memasukkan ponselnya ke sakunya.

Tiga hari telah berlalu kini Varel sedang berada di luar perusahaan Cintia. Cintia sendiri sedang berada di ruangannya dan terlihat sedang bingung dan pusing.

"Tok tok, Direktur apa anda ada di dalam?" tanya seorang wanita dari luar ruangan.

"Ya, masuk saja," jawab Cintia.

Wanita itu mulai masuk membuka pintu dan masuk ke dalam ruangan Cintia. Wanita itu merupakan sekertaris dari Cintia yang bernama Dina.

"Ada apa Dina?" tanya Cintia.

"Direktur apakah anda sudah menandatangani kontrak dengan tuan Alex?" tanya balik Dina.

"Hah, kami belum sepakat," jawab Cintia dengan lesu.

"Gawat Direktur, kita sudah kehabisan bahan baku dan tidak bisa memproduksi lagi, jika seperti ini para konsumen kita akan mengakhiri kerja sama mereka, dan dapat dipastikan kita akan segera bangkrut," jelas Dina dengan panik.

"Aku mengerti itu, kamu tenang saja, aku tidak akan membiarkan perusahaan yang aku bangun ini bangkrut begitu saja," ujar Cintia.

"Kamu bisa keluar dulu!" sambung Cintia.

"Baik Direktur," jawab Dina.

Dina pun pergi meninggalkan ruangan Cintia. Cintia sudah berusaha mencari masalah mendapatkan bahan baku ini, tapi tidak ada solusi sama sekali.

Cintia sendiri mulai diam sejenak dan berpikir serius. Cintia lalu mengeluarkan ponselnya dan menghubungi Alex.

"Halo Alex," ujar Cintia di telepon.

"Aku ingin bertemu denganmu," sambung Cintia.

Beberapa saat kemudian panggilan itu pun berakhir.

Di tempat lain Alex yang sebelumnya telah menerima panggilan dari Cintia terlihat tersenyum puas.

"Cintia, Cintia, hari ini kamu akan menjadi milikku, Aku mau lihat apa kamu masih berani sok jual mahal di depanku," ucap Alex memegangi ponselnya.

Setengah jam kemudian kini Cintia yang di temani oleh Varel sedang menuju ke sebuah salah satu restoran termewah yang ada di kota untuk bertemu dengan Alex.

"Nona, kenapa anda terlihat murung?" tanya Varel dari kursi belakang mobil.

"Ini bukan urusanmu, kamu cukup jalankan saja tugasmu," jawab Cintia.

Tidak lama kemudian mereka telah sampai di restoran yang di tuju. Mereka langsung turun dari mobil dan masuk ke dalam restoran.

"Cintia akhirnya kamu datang juga," ujar Alex dengan senyum puas.

Cintia juga langsung duduk di kursi sementara Varel hanya berdiri di belakang Cintia.

"Bagaimana kamu sudah membuat keputusan bukan?" tanya Alex dengan tidak sabar.

Alex terus memperhatikan wajah Cintia yang begitu sangat cantik dan tanpa sadar menelan ludahnya sendiri.

"Tidak bisakah kamu memberikan syarat yang lain?" balas Cintia.

"Tidak bisa, jika kamu tidak mau menjadi kekasihku, maka aku tidak akan bekerjasama," tegas Alex.

Cintia terlihat menggertakkan giginya, Cintia belum pernah jatuh cinta apalagi berpacaran. Tapi kini dirinya justru di hadapan pada pilihan yang begitu sulit. Cintia pun terlihat hanya diam saja dan tidak berkata apapun.

"Hehe, menggunakan cara seperti ini untuk memanfaatkan wanita," ujar Varel secara tiba-tiba.

Ucapan Varel ini membuat Cintia terkejut dan termasuk juga Alex yang seketika langsung marah.

"Bajingan, apa hak mu untuk bicara disini," bentak Alex kepada Varel.

"Aku hanya berbicara yang sebenarnya, bahwa kamu sungguh tidak tahu malu," balas Varel.

Seketika Alex yang marah langsung berdiri dan menarik kerah baju kaos Varel. Alex mengangkat tangannya bersiap untuk meninju Varel.

Namun secara tiba-tiba terdengar suara keramaian di restoran itu. Terlihat seorang kakek tua dan beberapa pengawal berbaju hitam mulai masuk ke dalam restoran.

"Bukankah itu tuan besar Gunawan," ujar salah seorang di restoran.

"Dia adalah pemilik group Gunawan yang bergerak di berbagai bidang," ujar orang yang lain.

"Aku dengar selain pada bidang konstruksi, perhotelan, perdagangan, group Gunawan juga menjadi pemasok bahan baku kosmetik terbesar di negeri ini," ujar orang yang lain lagi.

Cintia yang melihat itu juga langsung terkejut, sebelumnya Cintia tidak pernah bertemu dengan tuan besar Gunawan, dan hanya mendengar nama besarnya saja.

Cintia pernah mengajukan untuk bekerja sama dengan group Gunawan untuk mendapatkan bahan baku kosmetik, akan tetapi di tolak begitu saja. Cintia sadar group Gunawan adalah perusahaan yang sangat besar dan tidak mudah untuk bekerja sama dengannya.

Oleh karena itu, Cintia memutuskan untuk tidak terlalu banyak berharap kepada perusahaan group Gunawan.

1
Sulaiman Efendy
👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻👍🏻⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐⭐🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰🥰💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖💖🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹🌹
Erik Raraawi
pantas saja sepih pembaca, karena judul dan isi cerita berbeda.
Izana Asnawi
lanjut Thor...seru...semangat💪💪💪😘😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
Kalbera Art: sudah taman ya kak terima kasih sudah membaca, jangan lupa ikuti ya masih banyak novel seru lainnya
total 1 replies
Izana Asnawi
lanjut Thor💪💪😘😘❤️♥️❤️♥️❤️
ABIMANYU CHANNEL
vanesha A
Ipunkjr4
lanjut kk thor semangat
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
Ipunkjr4
luar biasa KK thor semangat cerita menarik
Wijaya Ronny
Luar biasa
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti ya kak biar author semakin semangat menulis terima kasih
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
like
ABIMANYU CHANNEL
kasih yg mantab mantab lah
Anonymous
Lanjut tor
Kalbera Art: jangan lupa untuk memberikan like dan ikuti biar author semangat ya kak😁
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
bagaimana ksah varel selanjutnya..
kita temukan jawabannya pada chapter2 yg akan datang
Jamilah Hidirmanto: oke/Drool/
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
rio si pecundang
Devlin Yo William
mantul boz
Iyan Syamudrah
wah,akan ada usaha untuk saling merebut nih
AbhiAgam Al Kautsar
di pinjam yaaa
AbhiAgam Al Kautsar
ternyata...
Juprianto
Luar biasa
Kalbera Art: Jangan lupa untuk like dan ikuti ya terima kasih 🙏
total 1 replies
AbhiAgam Al Kautsar
waaaaaaah
DD
memakainya 😆
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!