Ben Jamin Fredo (28), pewaris perusahaan wine Fredo bermain panas dengan pesaingnya Zoela Caprio (27) pewaris kedua perusahaan wine Caprio. Merasa bertukar peluh di ranjang sambil meneriaki nama masing masing dan menjadikan gerak tubuh mereka sebagai candu satu sama lain. Tapi selain di ranjang, mereka adalah musuh bebuyutan sejak orang tua mereka bersaing menjadi perusahaan wine terbaik di Italia. Permainan kotor bisnis diantara pedagang wine membuat keluarga Fredo dan Caprio bermusuhan. Namun bagaimana jika orang tua mereka tau bahwa Ben dan Zoe menjalin hubungan menikah diam diam hingga bisa menghasilkan cucu untuk mereka? Apa karena ada cucu mereka berbaikan atau semakin bermusuhan? Bacaaaaaa novel ini sampai tuntas ya! Semoga suka!
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Menang tender
Malam hari tiba, Lio dan Violet makan malam bersama Zoe dan Nior di restauran milik keluarga Caprio.
Suasana tetap canggung karena Zoe tetap bersikap dingin tapi Nior tetap ramah.
Melihat perjodohan ini tidak berjalan baik, Lio dan Violet akhirnya memberikan ruang untuk Zoe dan Nior berduaan, sedangkan mereka berdua memutuskan untuk menjauh dari mereka.
"Kalian gunakan waktu berdua untuk membentuk chemistry" celetuk Violet lalu ia dan sang suami pun pergi dari meja makan.
Raut wajah Nior yg tadi full senyum sekarang jadi datar
"Aku tau kamu tidak mengharapkan pernikahan ini, tapi kita harus menikah" ucap Nior memulai percakapan.
"Wow ternyata memang senyummu dari tadi di bandara sampai sekarang adalah palsu" sindir Zoe kepada lawan bicaranya ini.
"Hahaha, aku tidak cocok mendapatkan istri pembangkang seperti mu" sahut Nior sambil menikmati minumannya.
"Emang aku mau menikah dengan pria yang terlihat manja yang suka balapan seperti mu!" balas Zoe.
"Eh kok kamu tau, aku suka balapan?" tanya Nior.
"Yah menurutmu? Apakah wajah penerus keluarga Vaile tidak pernah masuk berita? Aku sudah pernah melihatmu masuk koran online yang suka balapan dan bermain wanita" jawab Zoe yang baru mencari tau siapa Junior Vaile saat sebelum dinner.
"Ternyata tuan putri Zoe sudah menyelidiku" sindir Nior dengan senyuman smirknya.
"Aku harus tau siapa pria yg dinikahkan denganku" sahut Zoe.
Mereka pun berdua hening beberapa saat.
"Zoe, apakah kamu memiliki kekasih?" tanya Nior tiba tiba.
"Bukan urusanmu" jawab Zoe jutek.
"Ya sih, bukan urusanku, tapi kalau kamu punya kekasih aku memiliki ide" sahut Nior membuat Zoe penasaran.
"Hmmm apa idemu?" tanya Zoe tanpa menjawab pertanyaan Nior sebelumnya.
"Jawab dulu pertanyaanku" minta Nior membuat Zoe jengah.
"Iya, aku punya dan aku sudah bermalam bersama" bohong dan kejujuran Zoe secara bersamaan membuat Nior tersenyum smirk.
"Menarik" ujar Nior membuat Zoe heran kenapa pria yang dijodohkan ini terlihat senang saat dirinya menyatakan sudah tidak gadis lagi.
"Aku juga sudah memiliki wanita yang ingin aku incar. Cinta pandangan pertama dengannya" lanjutnya.
"Oh ya? Kamu jatuh cinta?" tanya Zoe meremehkan.
"Aku juga pria tulen kali!" sahut Nior.
"Katakan, apa rencanamu tentang kita" minta Zoe.
"Hmm, lebih baik kita ngobrol di luar restauran" ajak Nior lalu ia berdiri dan menarik tangan Zoe untuk keluar.
Lio dan Violet yang berada disana dan sengaja mengintip menjadi bahagia karena mengira putri dan calon menantunya itu sudah lebih baik berhubungan.
"Lihat lah, bu. Zoe begitu cocok dengan Nior kan?" celetuk Lio kepada istrinya, namun Violet merasa putrinya itu tidak bahagia.
"Hmmm" deheman Violet.
"Ya sudah, kita tinggalkan mereka berdua. Mereka butuh waktu untuk menjalin hubungan. Mari kita pulang dulu. Besok Lazuardo dan Gisele serta cucu kita pulang dari rumah sakit" ajaknya pada sang suami.
"Benar juga. Ayo pulang, nanti aku kirim pesan ke Nior dan Zoe kalau kita pulang duluan" sahut Lio.
Suami istri itu akhirnya kembali ke mansion yang berada di belakang restauran.
Ting. Nior dan Zoe menerima pesan bersamaan.
"Ayah dan ibumu sudah pulang. Sepertinya memang mereka memberikan waktu kita berdua" ucap Nior.
"Hmmm" deheman Zoe.
"Oke, kita lanjutkan rencana. Aku ingin pernikahan kita hanya sekedar pernikahan legal tapi kita bisa diam diam menjalani hidup masing masing, gimana?" jelas Nior.
"Maksudmu, hidup masing masing?" tanya Zoe kurang jelas,
"Ya, meskipun kita sudah menikah legal, tapi jika ingin berpisah lalu ingin bersama orang yang kita cintai, kita bisa melakukan itu" jawab Nior.
"Kamu gila, mainin pernikahan!" sahut Zoe emosi.
"Hmmm, istilahnya bukan mainin pernikahan, tapi menikah dengan orang yg kita inginkan" jelas Nior.
"Berarti kamu ingin kita saling selingkuh dibelakang pernikahan tapi sebenarnya kita sudah berpisah?" tanya Zoe lagi.
"Yap, pinter juga!" puji Nior.
Zoe terlihat berdiam diri sesaat dan memikirkan peluang konyol bersama dengan Ben.
"Gimana?" tanya Nior lagi.
"Aku masih takut membohongi orang tuaku" jawab Zoe ragu.
"Jangan berfikir seperti itu, mereka hanya ingin kekayaan dan kelancaran bisnis dari pernikahan kita. Kita tuh dimanfaatkan" ungkap Nior.
"Ya, aku tau. Tapi mereka juga sudah membesarkan kita" sahut Zoe.
Nior pun menghela nafas panjang.
"Pikirlah secepatnya karena kita akan menikah satu bulan kedepan" ucao Nior lalu berjalan duluan meninggalkan Zoe.
.
Zoe begitu kesal didalam kamarnya. Lelaki yang dijodohkan dengannya sangat bermuka dua. Entah kenapa ia merasa seperti itu dan yang paling tidak ia percayai, Nior memiliki rencana gila untuk pernikahan mereka.
"Hmmmm, aku sangat tidak suka pria itu!" lirihnya sambil merebahkan diri.
"Ben" lanjutnya saat bayangan semalam hadir lagi.
"Aaaaakh! Bisa frustasi aku lama lama bayangin dia terus!" kesalnya.
Lalu Zoe memutuskan untuk mendinginkan pikirannya dengan berendam air hangat.
.
Ben malam ini juga gelisah, setelah mendapatkan rusa ternyata kekesalannya terhadap Zoe tidak hilang begitu saja.
"Beraninya dia bermalam denganku tapi menikahi yang lain! Zoe memang harus dikasih pelajaran!" lirihnya sambil berdiri di balkon dan menatap langit.
"Apa aku culik aja ya? Biarkan Lio Caprio itu murka" lanjutnya.
"Aku sangat merindukannya!" serunya dalam hati.
Pergulatan panas dengan wanita yang ia cintai dalam diam sejak bertahun tahun lalu, membuat tubuhnya meremang, senjatanya tiba tiba menegak dengan sendirinya.
"Aissh! Zoeee!!! Kamu membuatku bergairah!" seru Ben di ranjangnya lalu cepat cepat menuju kamar mandi untuk bermain solo.
...***...
Beberapa hari kemudian, ternyata Zoe mengalami datang bulan. Ia lega jika benih Ben belum tumbuh didalam rahimnya karena beberapa minggu lagi dirinya akan menikah dengan Nior.
Junior Vaile sudah kembali ke Perancis dan akan tiba lagi di Tuscany 3 hari sebelum pernikahan dengan Zoe.
Saat ini, keluarga besar Caprio berkumpul di meja makan untuk sarapan bersama. Lazuardo sang pewaris bersama sang istri, Gisele sudah ikut sarapan bersama.
"Zoe, setelah sarapan, kakak mau berbicara denganmu soal tender di Roma. Selamat kamu mendapatkannya!" ucap Lazuardo alias Laz kepada sang adik.
"Kakak kok sudah tau? Padahal akan aku laporkan setelah sarapan ini" ucap Zoe yang berniat memberikan kejutan atas keberhasilannya ternyata di dahului kakaknya.
"Wah, maafkan aku ya, aku kira kamu belum melihat emailnya" balas Laz agak merasa bersalah namun Zoe tersenyum padanya.
"Hahaha, nggak masalah kak. Yang penting ayah sudah tau hal ini" ucao Zoe melirik ke Lio yang terlihat senang.
"Selamat ya putriku sayang, ternyata kamu hebat juga bisa menerima tantangan dari ayah" puji Lio.
"Makasih, Yah. Sekarang, aku pantas kan jadi wakilnya kak Luz di perusahaan?" tanya Zoe menagih janji sang ayah.
Lio tersenyum dan menjawab "Silahkan jadi wakil direktur perusahaan selama Laz tidak keberatan. Tapi ayah akan menempati janji ayah untuk tetap memberikan warisanmu" jawab Lio.
"Yeeyy!!! Ayah terbaik!" puji Zoe lalu langsung menghampiri Lio dan memeluk pria itu.
"Akhirnya aku bisa bekerja di perusahaan!" lanjutnya bahagia sangat bahagia. Selama 4 tahun diasingkan di New York, Zoe seperti kehilangan jati diri karena dia sangat suka industri wine.
Akhirnya keluarga Caprio menyelesaikan sarapannya dan Zoe berbicara 4 mata bersama sang kakak diruang kerja.
"Apa yang kamu lakukan untuk bisa menang tender besar di Roma padahal kamu belum pernah ke pabrik atau perusahaan sejak 4 tahun lalu?" tanya Laz penasaran.
"Meskipun aku tidak ke pabrik atau perusahaan kita 4 tahun, tapi aku sangat menyukai wine milik kita, Kak. Di New York aku tetap belajar tentang perusahaan kita karena aku sangat menyukai menjadi pembisnis daripada hanya sekedar dosen" jawab jujur Zoe yang memang selalu belajar dan memahami perusahaan Caprio Wine dari jarak jauh.
"Ya, kakak selalu tau jika kamu sangat menyukai belajar tentang wine. Tapi kakak meragukan Ben yang dengan mudahnya mengalah kepadamu? Kamu tidak berbuat aneh aneh dengannya seperti 4 tahun yang lalu kan?" tanya Luz menduga.
Glek. Zoe seperti kepergok telah melakukan kejahatan. Ia ingat kejadian 4 tahun lalu saat dirinya dan Ben kepergok akan berhubungan intim di mobil ketika hujan lebat. Lio yang mengetahuinya langsung menghajar Ben ditempat, sedangkan Prezo membiarkan putranya dihantam beberapa pukulan dari saingan serta musuhnya. Ia juga kecewa putra terpercayanya bisa bisanya berhubungan dengan putri keluarga Caprio yang sangat ia benci.
Lazuardo yang juga menyaksikan hal brutal dari ayahnya itu, berusaha melerai keduanya. Sejak saat itu, Laz yang menjadi direktur Caprio Wine menjaga jarak dan memastikan kebijakan marketing produk miliknya tidak tumpang tindih dengan Fredo Wine, menghindari persaingan yang sengit.
Kebijakan Laz ini disetujui oleh Ben saat dirinya menjadi direktur 2 tahun lalu. Melalui kebijakan ini , wilayah marketing mereka dibagi untuk tender. Jadi sebenarnya hubungan Laz dan Ben cukup baik tidak seperti ayah mereka yang masih bermusuhan entah karena apa.
Dan tender Roma ini adalah tender besar pertama di luar Tuscany untuk kedua perusahaan itu. Lio sengaja memberikan tugas itu kepada putrinya karena ingin melihat kemampuan Zoe dalam memenangkan tender karena waktu itu, ia tau jika Ben berhalangan hadir dan digantikan oleh Xio sang asisten. Namun tanpa pria itu ketahui, Ben yang datang dalam tender itu setelah melihat Zoe di lobby hotel saat dirinya akan pergi ke suatu tempat di Roma bukan tempat negoisasi dengan Arthur tapi tempat lainnya.
Akhirnya setelah melihat Zoe yg datang, Ben menukar peran dengan Xio dan terjadilah pertemuan antara Ben dan Zoe kembali sejak 4 tahun lalu.
"Kakak mencurigaiku?" tanya Zoe.
"Hmmm, kakak hanya merasa ada yang aneh dan tidak masuk akal jik Ben menyerahkan tender ini tanpa negoisasi lagi" jawab Laz.
"Kakak nggak suka kalau aku menang tendernya sampai meragukan kemampuanku?" tanya Zoe menekan sang kakak.
"Bukan meremehkan. Kamu seharusnya tau apa yang kakak maksud, Zoe. Ingat apa yang kamu lakukan 4 tahun lalu? Ayah sangat murka dan hampir saja membakar gudang wine milik fredo. Permusuhan di keluarga kita terutama ayah kita dengan ayah Ben itu nyata" jawab Laz.
"Aku tau itu. Aku menyesali kejadian 4 tahun lalu jika karena itu semua orang dirumah ini tidak percaya kemampuanku. Saat ini, aku hanya ingin masuk perusahaan, membantu kakak untuk memperluas pasaran kita" jelas Zoe.
Luz merasa bersalah karena menekan adiknya telah berbuat sesuatu yg tidak ia ketahui sebenarnya.
"Hmm, kakak percaya dengan kemampuanmu, Zoe. Kakak akan menyuruh asisten kakak untuk menyiapkan ruangan wakil direktur untukmu. Selamat bekerja di perusahaan Caprio Wine, adikku, tuan putri" akhirnya Laz tidak ingin memojokkan sang adik lagi dan memeluk Zoe.
Zoe pun merasa lega, kakaknya tetap sama seperti dulu, akan menjaga hatinya meskipun apa yang sebenarnya Laz tebak akan dirinya mungkin saja benar.
"Maafkan aku, kak" batin Zoe sambil memeluk erat sang kakak.
.
Di perusahaan Fredo Wine, Ben mendapatkan email jika yang menang tender adalah Caprio Wine. Ia hanya tersenyum smirk saja.
"Demi dia, aku benar benar kehilangan banyak uang dalam tender ini" lirihnya setelah membaca email di layar komputernya.
"Tapi, lihat saja Zoe, aku benar benar tidak akan melepaskanmu dengan mudah" lanjutnya lagi dengan senyuman smirk menatap foto wanita cantik di pigora kecil.