NovelToon NovelToon
PERMAINAN BIKIN CANDU

PERMAINAN BIKIN CANDU

Status: sedang berlangsung
Genre:CEO / Percintaan Konglomerat / Crazy Rich/Konglomerat / Romansa / Menikah dengan Musuhku
Popularitas:10k
Nilai: 5
Nama Author: SariRani

Ben Jamin Fredo (28), pewaris perusahaan wine Fredo bermain panas dengan pesaingnya Zoela Caprio (27) pewaris kedua perusahaan wine Caprio. Merasa bertukar peluh di ranjang sambil meneriaki nama masing masing dan menjadikan gerak tubuh mereka sebagai candu satu sama lain. Tapi selain di ranjang, mereka adalah musuh bebuyutan sejak orang tua mereka bersaing menjadi perusahaan wine terbaik di Italia. Permainan kotor bisnis diantara pedagang wine membuat keluarga Fredo dan Caprio bermusuhan. Namun bagaimana jika orang tua mereka tau bahwa Ben dan Zoe menjalin hubungan menikah diam diam hingga bisa menghasilkan cucu untuk mereka? Apa karena ada cucu mereka berbaikan atau semakin bermusuhan? Bacaaaaaa novel ini sampai tuntas ya! Semoga suka!

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon SariRani, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Kembali ke memori 4 tahun lalu

Sebulan kemudian, sejak kejadian di Roma itu, Zoe benar benar menikah dengan Nior.

Keluarga Caprio mengadakan pesta besar besaran untuk merayakan pernikahan putrinya di malam hari. Fredo Wine Mantu menjadi judul acara pasar malam di Firenze, Tuscany.

Zoe dan Nior berada di tengah tengah kerumunan tamu para orang tuanya. Banyak pembisnis dari Eropa yang datang. Namun, yang pasti keluarga Fredo tidak diundang meskipun berada dalam satu wilayah.

"Aku mau ke kamar mandi dulu" pamit Zoe kepada Nior yang sedang asyik menyambut tamu bisnisnya.

Lio dan Vektur, ayah dari Nior, juga sedang sibuk menjalin relasi dengan bisnis lainnya. Bagi seorang pembisnis, pernikahan bisnis diantara anak sudah biasa.

Zoe dengan gaun putih cantiknya, berjalan menuju ke Mansionnya untuk ke kamar mandi.

Namun tiba tiba, tangannya ditarik oleh seseorang saat dirinya hampir saja masuk mansion.

"Aaaakh..." teriak Zoe yang terkejut namun mulutnya segera ditutup oleh tangan kekar seorang pria.

"Hust! Jangan berteriak, Zoe" lirih suara pria yang sangat wanita itu kenali.

Setelah tenang, tangan kekar itu turun dan membiarkan Zoe melihatnya,

"Ben" lirih Zoe.

"Yes, this is me" ucap Ben dengan senyuman manis.

Zoe langsung melirik kanan dan kiri, takut keberadaan Ben diketahui oleh ayahnya.

"Kamu mau mati hah? Kenapa kesini?" tanya Zoe panik sambil menarik Ben lebih ke tempat gelap disamping Mansion.

"Aku tidak terima kamu menikah dengan pria lain" jawab Ben dengan serius.

"Ben, aku sebenarnya tidak mau menikah dengan pria ini, namun ayahku menjodohkanku jika tidak mau, aku tidak boleh pulang ke Tuscany dan tidak bertemu denganmu lagi" sahut Zoe sambil memegang pipi Ben.

"Kita kabur. Aku akan membawamu pergi dari sini dan kita hidup bersama" ajak Ben dan Zoe langsung menggelengkan kepalanya.

"Tidak bisa, Ben. Ayahku akan murka dan ayahmu pasti juga melakukan hal yang sama" sahut Zoe.

"Tapi aku ada rencana lebih baik" lanjutnya dengan senyuman tipis.

"Apa?" tanya Ben penasaran.

Belum saja menjawab, nama Zoe sudah dipanggil panggil seseorang yaitu ayahnya.

"Zoe!" panggil Lio ketika masuk ke mansion.

Ben langsung memeluk Zoe dalam kegelapan.

"Zoe! Kemana anak itu?" panggil Lio lagi.

Setelah tidak terdengar panggilan ayahnya, Zoe pun melepaskan pelukan Ben.

"Nanti malam, tunggu aku di danau dekat perbatasan wilayah Fredo dan Caprio" ucap Zoe.

"Aku akan menunggumu" sahut Ben lalu pria itu langsung mengecup bibir Zoe tanpa izin.

"Aku menunggumu" ucapnya lagi dan langsung berlari menjauh dari wanita itu.

"Tunggu aku, Ben" lirih Zoe lalu ia masuk mansion dan melanjutkan niatnya untuk buang air kecil yang sempat tertahan karena bertemu Ben.

Tak lama kemudian, Zoe kembali ke samping suaminya dan mengikuti acara pembisnis disana.

.

Acara selesai pukul 1 dini hari yang ditutup oleh kembang api yang indah di langit. Zoe dan Nior sudah berada di kamar pengantin di mansion Caprio.

Namun, baru saja masuk, Zoe langsung berganti baju dress biasa yang bisa dia buat lari.

"Nior, kita melakukan sesuai perjanjian pernikahan bahwa aku dan kamu bisa melakukan hidup masing masing tanpa mencampuri. Jadi, kita rekan bisnis yang saling support ya" ucap Zoe dengan buru buru sebelum keluar kamar mereka melalui jendela. Untung saja kamar Zoe memang dilantai 1.

"Yap. Aku juga akan melakukan apa yang aku rencanakan disini. Memburu seseorang" sahut Nior lalu Zoe tersenyum padanya dan segera keluar jendela.

Pasangan suami istri yang baru sah beberapa jam lalu, sudah berpisah dengan rencana masing - masing.

Nior melihat jam tangannya sudah jam 1 lebih dan memikirkan seseorang.

"Wanita ku, tunggu aku, Victoria!" lirihnya dengan senyuman membayangkan wajah cantik wanita yang sudah membuatnya jatuh cinta pandangan pertama, tidak peduli siapa wanita itu meskipun akhirnya dia tau darimana wanita itu berasal.

.

Setelah menunggu 30 menit dipinggir danau, tiba tiba ada yang memeluk Ben dari belakang.

"Sepertinya, aku sudah jatuh cinta dengan musuh dan pesaingku" lirih wanita yang memeluk Ben, siapa lagi kalau bukan Zoe.

"Zoe!" seru Ben sangat senang akhirnya wanita yang ia cintai datang juga, lalu ia membalik tubuhnya menghadap wanita itu.

"Seharusnya aku yang menyatakan perasaanku padamu pertama kali, karena aku sungguh tak bisa menahan diriku lagi untuk bertemu denganmu. Maafkan aku jika aku baru datang di malam pernikahanmu, karena aku..." ucapan Ben terpotong karena jari manis Zoe berada di bibirnya.

"Aku tau, aku tau seminggu ini kamu sedang berada di luar negeri untuk bisnis. Aku tidak menyalahkanmu" ucap Zoe.

Ben pun tersenyum jika wanita yang ia cintai ini ternyata mengetahui dan mengerti dirinya.

Tiba tiba, Ben berlutut dihadapan Zoe dan mengeluarkan cincin.

"Zoela Caprio, izinkan aku mencintaimu dengan sepenuh hati dan hidupku. Berikan aku kesempatan untuk membahagiakanmu, aku rela hidup hanya untuk mencintaimu. Rintangan akan aku lalui untuk bersamamu" ucap Ben sambil memperlihatkan cincin indah di kotak perhiasan.

"Ben!" panggil Zoe dengan mata berkaca kaca karena tidak menyangka pria yang terkenal kaku dan dingin itu tiba tiba melamarnya di hari pertama ia menikah dengan pria lainnya.

"Aku sudah menunggu 4 tahun dan menyadari bahwa selama kita bermusuhan, aku sudah mencintaimu. Kali ini, aku tidak membiarkan kebencian ayah kita menghalangi cintaku padamu" ucap Ben lagi membuat Zoe tidak sabar memasangkan cincin di jari manisnya yang masih kosong.

"Pasang kan cincinnya!" minta Zoe kepada Ben.

Pria itu pun langsung memasangkan cincinnya ke jari manis wanita yang ia cintai itu.

"Terima kasih, Ben. Kamu sudah bersedia mencintaiku" ucap Zoe bahagia.

"Aku juga berterima kasih karena kamu mau menerima cintaku meskipun aku terlambat untuk memperjuangankannya" sahut Ben.

Lalu entah siapa yang memulai, bibir mereka sudah saling menempel dan mel-u-mat, memainkan lidah hingga suara decapan terdengar diantara mereka.

Setelah nafas mereka hampir habis, ciuman terlepas dan mereka saling tatap dengan hasrat dan gairah.

"Ikut aku!" ajak Ben lalu mengenggam tangan Zoe untuk berlari bersamanya menuju ke suatu tempat.

Ternyata, Ben mengajak Zoe menuju mobil dimana 4 tahun lalu mereka hampir saja menyatu disana karena mabuk setelah berpesta malam tahun baru.

"Ini..." ucap Zoe langsung dijawab oleh Ben.

"Yah, ini mobil ku yang aku gunakan ketika pesta tahun baru 4 tahun lalu dan menjadi tempat kita pertama kali bersama" sahut Ben.

"Kita akan melanjutkan permainan truth and dare waktu itu, kamu mau?" tanyanya dan Zoe mengangguk mengiyakan.

Lalu mereka masuk ke mobil itu. Mobil yang masih terawat karena Ben masih menjaganya, meskipun 4 tahun lalu Prezo sempat menghancurkan mobilnya tapi sudah ia benarkan dan perbaiki.

Ben memposisikan dirinya di kursi pengemudi dan Zoe duduk dipangkuannya. Ini adalah posisi dimana mereka kepergok oleh ayah ayah mereka.

Tiba tiba Ben tertawa.

"Hahhahaa, aku sungguh bodoh kenapa 4 tahun lalu pintu mobilnya gak aku kunci" ucapnya.

"Karena kamu masih cupu!" ejek Zoe membuat Ben semakin gemas kepada wanita diatasnya ini.

"Kamu yaaa, berani banget bilang aku cupu! Emang cewek cengeng!" balas Ben mengejek, membuat Zoe tersenyum smirk.

"Kayaknya memang cocok cowok cupu sama cewek nangisan, kayak kita" sahut Zoe lalu Ben karena sudah tidak tahan digoda wajah cantik wanitanya, ia langsung melahap bibir Zoe kembali dan menarik tengkuk wanita itu.

Tangan Zoe pun refleks melingkar ke leher Ben dan mereka saling berciuman penuh gairah.

Mengulangi bayangan panas 4 tahun lalu yang tertunda, memang imajinasi mereka berdua sejak saat itu.

1
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!