Orang Ketiga (Ipar Maut)

Via berjalan keluar rumah dengan penuh emosi dan air mata. Tidak pernah dia harapkan selama ini jika hubungan pernikahan yang selama ini baik-baik saja akan hancur di jurang perceraian.

Sesak itulah yang saat ini di rasakan Via. Dunianya serasa hancur tanpa sisa.

" Mengapa kalian melakukan hal ini, kenapa ini terjadi, oh Tuhan ini sangat amat sakit dan aku sungguh tidak pernah kuat.

Via memasuki mobilnya dan berlalu pergi dari rumah miliknya untuk menenangkan dirinya.

Sementara di rumah, Alex tidak tau harus bagaimana sekarang. Ibu Maryati meminta dirinya menikahi Fika, namun dia tak pernah mencintai Fika. Selama ini dia hanya nafsu saja pada adik ipar nya itu, bukan karena dia cinta.

" Alex, sekarang keputusan ada di tangan mu. Nikahi Fika dan hiduplah dengan adil kepada kedua anak ibu, kamu yang memulai dan kamu yang harus menyelesaikan semua ini.

Ibu Maryati masih kekeh ingin Alex menikahi Fika.

Sementara Mama Gina menatap Alex bingung. Jika dia pun ikut meminta Alex menikahi Fika, sama saja dia membiarkan jurang perceraian terjadi dalam rumah tangga anaknya, namun jika tak membiarkan Alex menikahi Fika, sama juga dia tidak adil terhadap anak yang di kandung Fika, karena tak akan mendapatkan kasih sayang orang tua yang utuh.

" Apa keputusan mu Lex!!? Semua ini kamu yang memulai, sekarang lihat akibatnya, kamu kehilangan wanita yang sangat baik yang telah melahirkan satu putri untukmu dan menantu yang amat baik untuk Mama.

Sekarang jawab apa keputusan mu??! Apa kamu akan menikahi Fika dan syarat Via kamu harus menceraikan dia.

Mama tunggu keputusan mu.

Alex benar-benar frustasi, dia tidak sanggup berpisah dengan Via. Dia sangat mencintai istrinya, namun dia yakin, Via tak akan pernah mau menerima Fika sebagai madu nya.

Alex melihat semua orang, " Maaf aku tidak bisa memutuskan apapun, Aku hanya mencintai Via dan bukan mencintai Fika.

Jika hanya masalah anak dalam kandungan Fika, aku akan bertanggung jawab dengan menafkahi nya saja tanpa aku harus menikahi Fika.

Ku rasa ini sangat adil, karena semua kesalahan ini berawal dari aku dan Fika yang tak bisa menahan nafsu kami berdua.

Fika menangis sedih. Sungguh tidak begini akhir yang dia inginkan. Namun Fika tak berani menjawab ucapan Alex, dia cukup sadar diri jika semua ini pun atas andil dirinya

" Tidak bisa Alex. Kamu tetap harus menikahi Fika, kasihan dia jika hamil tanpa suami, kamu pikir Semua itu gampang. Jangan mau enaknya saja kamu Lex, tapi setelah begini kamu tak bisa bertanggung jawab sedikitpun. Ibu minta tanggung jawab Lex.

Alex menatap mertuanya dan menggeleng lemah. " Maaf Bu, untuk sekali ini aku tak bisa. Via dan hanya dia satu-satunya istriku, jika Fika tak bersedia dengan keputusan ku, maka Fika bisa menggugurkan saja bayi itu. Memang aku egois, tapi hati tak bisa di paksa.

Mendengar ucapan Alex membuat ibu Maryati sesak dan akhirnya pingsan. Mama Gina membantu Fika menahan bobot tubuh ibu Maryati yang sangat shock.

Alex mengangkat Ibu Maryati ke kamar tamu. Ibu Maryati sangat shock dan banyak pikiran.

Fika menangis memeluk ibunya. Hanya air mata penyesalan yang mengalir di wajahnya, karena dia pun sadar jika dirinya penyebab semua ini terjadi. Rumah tangga kakak nya telah hancur dan dia lah penyebab utama nya.

Kembali Ke Via, di tengah duduk di tepi pantai. Menikmati pemandangan bibir pantai yang amat tenang.

Air mata itu kembali mengalir dan sesak pun semakin terasa.

Tuhan, kenapa kau memberikan aku cobaan yang amat sangat sesak. Apa ini cara mu membuat aku lebih baik dan tegar.

Aku sangat rapuh isak Via