NovelToon NovelToon
Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Aku Ingin Jatuh Cinta{Lagi}

Status: sedang berlangsung
Genre:Kehidupan Manis Setelah Patah Hati / Diam-Diam Cinta / Cinta Seiring Waktu / Cinta Murni / Romansa / Slice of Life
Popularitas:2.7k
Nilai: 5
Nama Author: Rara_07

Elara, seorang gadis periang. Hidupnya penuh dengan kebahagiaan, dia hidup dengan penuh cinta dan kasih sayang yang melimpah. Baginya tidak ada kesedihan yang akan berkepanjangan, namun semua menjadi sirna ketika dia beranjak remaja. Ayah dan Ibu yang selalu perhatian terhadapnya, kini telah acuh. Bahkan Ayah yang dulu ia anggap sebagai seorang pangeran, kini berubah menjadi seorang iblis. Cinta merupakan hal yang paling ia hindari, tapi seorang pria bernama Estele malah tertarik pada Elara, wanita yang jarang tersenyum, selalu jutek dan keras kepala. Akankah Elara jatuh cinta kepada Estele? atau Estele akan menyerah pada Elara yang cukup sulit di buat luluh?



Please follow dan like postingan IG Author :
@Zahra_Arara07
Please follow dan like postingan Tiktok Author :
@rara_01075

Dukungan anda, teramat berarti untuk saya❤️🌹

Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Rara_07, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri

Sikap Aneh{27}

3 hari lagi acara ulang tahun kampus akan di laksanakan. Semua panitia semakin sibuk, bahkan mereka terpaksa harus pulang sampai larut malam. Niar, dia sejak tadi mondar-mandir di teras kos anaknya. Dia merasa khawatir, memikirkan kemungkinan buruk yang akan terjadi kepada Elara.

"Ya Tuhan, semoga saja putriku baik-baik saja."gumam Niar dengan khawatir.

Elara menghela nafas lega, akhirnya pekerjaannya sudah selesai. Bukan hanya dirinya saja yang terpaksa pulang malam. Banyak panitia yang ikut pulang malam, sungguh Elara merasa tubuhnya terasa remuk. Sendi-sendi nya terasa ngilu, belum pernah dia merasakan lelah seperti itu. Apalagi setelah mengikuti kepanitiaan, dia lebih banyak berinteraksi dan berbicara pada orang-orang baru. Ternyata mengenali orang-orang baru cukup membahagiakan bagi dirinya.

"Ini, kamu pasti lelah kan?"

Elara menoleh dengan alis yang tertaut, dia merasa sedikit curiga saat tiba-tiba saja Nikita menyapanya dengan sopan. Wanita yang selalu menatap dirinya dengan sinis tiba-tiba saja bersikap baik. Apakah dia terlalu lelah sehingga pikirannya menjadi tak waras?

"Itu, serius untuk aku Kak?"balas Elara dengan tak percaya.

Nikita mengangguk, "iya dong, buat siapa lagi coba?"jawab Nikita sambil tersenyum.

Elara masih curiga, apakah dalam minuman itu ada sesuatu? Melihat Elara yang sepertinya begitu waspada, Nikita tak hilang akal. Dia berusaha untuk sebisa mungkin meyakinkan Elara. Nikita harus menunjukkan bahwa dirinya akan bersikap baik kepada Elara.

"Aku tahu kamu pasti mencurigai aku kan?"ujar Nikita sambil tersenyum.

"Ha? T-tidak kok Kak, hanya saja aku merasa tak terbiasa saja."balas Elara.

"Haha, tidak apa-apa kok. Ambillah, ini juga sebagai tanda permintaan maaf aku. Maaf karena telah bersikap lancang padamu. Aku sadar, kalau hubungan antara aku dan Estele tidak ada sangkut pautnya dengan mu."tutur Nikita dengan wajah sedih.

Elara terdiam, dia merasa tak enak hati karena telah membuat seseorang menjadi salah paham dan merasa tersinggung. Mungkin benar jika Nikita ingin memperbaiki hubungan di antara mereka. Elara langsung mengambil botol minum dari tangan Nikita sambil tersenyum manis.

"Terimakasih Kak, aku akan meminumnya."jawab Elara.

Nikita tersenyum manis, Elara merasa senang karena telah membuat Nikita kembali dengan raut wajah yang bahagia. Elara berpikir jika Nikita mungkin benar-benar ingin bersikap baik, lagipula yang Elara lihat. Nikita sepertinya sangat baik pada semua orang. Mungkin saja waktu itu Nikita cemburu karena Estele yang selalu mendekati dirinya. Elara berpikir begitu positif terhadap Nikita. Namun, berbeda dengan Nikita. Wanita itu memang tersenyum manis, tapi jauh dalam hati dan pikirannya, wanita itu sangat membenci Elara. Bahkan senyuman paksa yang ia buat sangat memuakkan.

"Lo lihat aja Elara, gue bakal pastikan lo akan pergi sejauh mungkin dari gue dan juga Estele!"monolog Nikita sambil tersenyum senang dalam hati.

Estele menatap tajam dari kejauhan, entah mengapa dia merasakan ada yang tidak beres dengan sikap baik Nikita yang tiba-tiba itu. Estele memang percaya jika setiap manusia pasti punya kesempatan untuk berubah menjadi baik. Tapi, dia sama sekali tidak percaya dengan Nikita. Sebagai orang yang cukup lama mengenali wanita itu, Estele yakin sekali bahwa Nikita bukanlah tipe orang yang cepat berubah.

"Apa yang lo rencanakan Nikita? Awas aja kalau sampai lo coba-coba nyakitin Ela!"gumam Estele dengan tatapan tajam.

Jam menunjukkan pukul 19:00 malam, Elara berjalan sendirian untuk kembali ke kos nya. Aira sudah menawarkan tumpangan, tapi Elara menolak dengan dalih kalau tempat tinggal Aira lebih jauh dari kampus ketimbang dirinya. Dia tak mau jika Aira pulang sangat larut malam, Aira pun hanya bisa menghela nafas dengan sifat keras kepala Elara itu. Di tengah perjalanan pulang, Elara sama sekali tidak merasa takut karena masih banyak orang yang berlalu lalang di jalan raya. Elara memutuskan untuk pulang ke kos nya dengan melewati jalan utama, bukan jalan pintas. Namun, saat memasuki gang untuk menuju ke kos nya. Elara merasa ada yang mengikuti dirinya. Ia pun mulai merasa cemas, Elara mempercepat langkah kakinya. Tapi, ia merasa kalau orang dibelakangnya malah ikut mempercepat langkah.

"Gue gak berani noleh, gak berani noleh!"gumam Elara pelan dengan raut wajah panik sambil terus berjalan cepat.

Elara mengehentikan langkahnya, langkah orang yang mengikutinya juga ikut terhenti. Hal itu semakin membuat Elara yakin bahwa dia telah benar-benar diikuti oleh seseorang. Elara melirik sebuah batu besar tepat berada di sebelah kakinya. Elara berjongkok, berpura-pura ingin memperbaiki tali sepatu. Tak lama kemudian ia mengambil batu besar itu, dan memutar badan.

"PENJAHAT!!!"teriak Elara sambil hendak memukul menggunakan batu.

"Eh!!? Ini gue!!"

"Eh? ASTRO!? Lo bikin gue hampir jadi pembunuh tahu gak!!?"bentak Elara.

"Hehe, sorry, gue niatnya cuma mau bikin lo kaget aja tadi."balas Astro sambil terkekeh.

"Gak lucu tahu gak!!"hardik Elara dengan kesal.

"Jangan bilang lo takut ya? Hayo ... ,takut lo kan? Ck, payah lo!"ledek Astro.

Elara melotot, dia kembali melakukan pose seolah-olah akan melemparkan batu besar yang ia pegang ke arah Astro. Buru-buru Astro melindungi kepalanya dengan kedua lengannya.

"Pfft, HAHA! Payah lo! Itu aja takut! Cemen!"ujar Elara.

"Hu! Itu bukan payah ya! Tapi, namanya perlindungan diri!"balas Astro.

Elara tertawa, dia benar-benar merasa lucu melihat raut wajah Astro yang terlihat begitu kesal. Astro merasa tersipu, apalagi hatinya merasa berdebar saat melihat tawa dan senyuman Elara yang jarang terlihat itu. Buru-buru Astro berjalan untuk pergi, Elara yang melihat hal itu langsung berhenti tertawa dan menyusul Astro. Jujur dia merasa takut, jadi Elara buru-buru mengikuti langkah Astro yang satu arah dengan dirinya. Dibalik sebuah tiang listrik yang cukup besar, Estele menggeram kesal. Padahal sejak tadi dia berjalan jauh di belakang Elara, memastikan bahwa perempuan itu baik-baik saja. Namun, suasana hatinya terasa mendung di sertai petir ketika melihat Elara tertawa bersama orang lain.

"Ck, bocah sialan itu! Berani sekali dia mendekati Ela!"geram Estele dengan tatapan tajam.

...****************...

"Eh, makasih ya lo udah bareng gue."ujar Elara.

"Biasa aja kali, kan kita satu arah."balas Astro.

Elara tersenyum, akhirnya dia telah sampai didepan kos nya. Ia melihat ke arah pintu kos, pasti ibunya sangat khawatir karena ia pulang larut.

"Eh, gue cabut ya."ujar Astro.

"Ha? Eh tunggu dulu, makasih ya lo waktu itu nolongin Ibu gue. Terus, makasih juga lo berbaik hati buat nemenin gue jalan pulang tadi. Walaupun lo bikin gue takut sih, lo kan yang sejak gue keluar kampus tadi, terus ngikutin kayak penguntit?"ujar Elara.

Astro menautkan kedua alisnya, ia tidak memahami maksud dari Elara. Dia sama sekali tidak mengikuti Elara saat perjalanan pulang. Dia hanya tidak sengaja melihat Elara yang berjalan sendirian di saat dia dan beberapa teman-temannya nongkrong di warung sate. Melihat Elara yang berjalan sendirian, Astro berinsiatif untuk menjahili wanita itu sekaligus untuk mengantarkannya pulang dengan selamat. Dia sama sekali tidak mengikuti Elara, bahkan dia sudah pulang duluan saat para panitia yang lain masih di kampus.

"Ha? Gue gak paham maksud lo. Gue gak ngikutin lo dari kampus kok, gue malahan gak sengaja lihat lo pas mau jalan balik."jawab Astro.

"Alah lo, gak usah bohong deh! Udah deh jahil nya!"respon Elara sambil bersedekap dada.

"Seriusan, terus gue juga kagak pernah bantu Ibu lo deh. Ketemu aja belum pernah."ujar Astro.

Elara menjadi bingung, jika bukan Astro. Lalu siapa lagi? Elara masih merasa yakin jika Astro masih menjahilinya saat ini. Saat kembali hendak membuka suara. Tiba-tiba saja ibunya memanggil dari arah dalam. Membuat Elara menjadi urung bersuara, Astro pun juga buru-buru harus pergi, karena mengingat motornya masih ada di warung sate tempat ia dan temannya nongkrong.

1
Arina Arina
kak tolong donggg
Arina Arina
kak tebal buku nya berapa kak
Arina Arina: ayo dongg plissss🙏🙏
Arina Arina: kak tolong bantu jawab ya
judul buku
penulis
penerbit
tahun terbit
tebal buku
media
total 3 replies
·Laius Wytte🔮·
cerita ini layak dijadikan best-seller, semangat terus!
Zahra Putri: Hallo reader, terimakasih atas dukungannya ❤️🌹
total 1 replies
Haris Saputra
ceritanya keren abis! Thor, kamu hebat!
Zahra Putri: Hallo Reader, Terimakasih atas komentarnya🌹❤️
total 1 replies
NovelToon
Novel sejumlah besar sedang menunggu Anda baca! Juga ada komik, buku audio, dan konten lain untuk dipilih~
Semua konten GRATIS! Klik di bawah untuk download!