Menceritakan kisah seorang gadis malang bernama Anggrek. Gadis yang tak pernah diharapkan kehadirannya oleh siapapun termasuk ibu kandungnya sendiri.
Bahkan, gadis itu tidak mengetahui dimana keberadaan ayah kandungnya karena sang ibu selalu saja mengatakan jika ayahnya telah meninggal dunia. Bukan hanya keluarganya yang hancur, Anggrek harus menerima pahitnya kehidupan setelah masa depannya direnggut paksa oleh karyawan sang paman.
Karya ini diterbitkan atas izin NovelToon Sebuah Kata, isi konten hanyalah pandangan pribadi pembuatnya, tidak mewakili NovelToon sendiri
Bab 26
Malam ini, Anggrek dan Revan kembali menjadi pasangan suami istri yang romantis. Anggrek tidur dipangkuan Revan yang tengah memainkan ponselnya.
Ting
Sebuah pesan baru masuk keponsel Revan, pria itu membuka pesan yang baru saja dia terima.
Ratu
Mas, mau Revan tau ga? Kalau tadi Anggrek marah marah di rumah aku?
Revan yang membaca pesan itu hanya membuang nafasnya malas, dirinya sudah mengetahui hal itu.
Tak berniat membalas, Revan memutuskan untuk lanjut dengan kesibukannya dan tak lama ponsel itu kembali berbunyi.
Ratu
Mas, udah tidur ya? Kok mas ga balas pesan aku?
Ratu
Mas, mas masih marah ya sama aku?
Aku gak bermaksud buat nolak mas, aku terpaksa mas
Revan yang mendapat pesan serupa itu mengerutkan dahinya heran dan mulai membalas pesan yang Ratu kirimkan.
Revan
Lupakan saja, aku sudah menikahi Anggrek
Ratu
Gak mas, aku gak bisa lupain mas Revan gitu aja. Aku akan rebut mas Revan dari Anggrek
Revan
Kita memang tidak berjodoh, jangan ganggu aku ataupun Anggrek lagi
Ratu
Mas, kamu juga ga cinta kan sama Anggrek? Jujur mas.
Revan
Aku akan belajar mencintainya
Ratu
Mas, kamu akan nyesal kalau kau tetap sama dia
Revan
Berhentilah! Aku tidak suka diganggu.
Ratu
Aku akan buktikan jika aku jauh lebih baik daripada Anggrek.
Revan hanya membaca pesan Ratu dan tak berniat membalas pesan yang Ratu kirimkan. Baginya, melayani Ratu saka dengan membuka forum diskusi yang tak kunjung selesai dalam waktu yang singkat.
Revan menyimpan ponselnya dilaci nakas, "sayang, kamu udah tidur?" tanyanya lirik takut jika dia mengganggu istrinya.
Anggrek membuka matanya, "eh maaf mas, aku ketiduran." ucapnya bergegas memperbaiki posisinya untuk tidur disisi kanan Revan.
"Kenapa mas? Kok wajahnya kesal gitu?" tanyanya ketika melihat wajah Revan yang ditekuk.
Revan menggeleng, "lagi banyak kerjaan aja." alibinya karena Revan tidak ingin memberitahu hal ini pada Anggrek.
Pria itu cukup tau tabiat sang istri dan itu akan menjadi bumerang untuk rumah tangganya kelak jika Anggrek mengetahui kalau Ratu berusaha menganggunya.
"Yuk tidur," ajak Revan.
*****
Pagi ini kegiatan berjalan seperti biasa, Anggrek menjalankan harinya sebagai seorang istri yang akan melayani kebutuhan suaminya.
mereka semua berkumpul dimeja makan, melangsungkan sarapan dengan tenang dan damai bersama dengan keluarga kecil Tuti.
"Nanti pulang jam berapa mas?" tanya Anggrek setelah selesai sarapan.
"Seperti biasa, memangnya kenapa?"
Anggrek menggeleng, "gak kenapa-napa, oh iya mas, nanti mas mau dimasakin apa?"
"Kamu ga usah masak, kita makan malam diluar aja nanti." balasnya.
Anggrek mengangguk, "yaudah, kalau gitu hati-hati ya mas."
sepasang suami istri itu berjalan menuju pintu keluar, "aku pamit dulu," ucapnya sambil mengulurkan tangan yang langsung disambut oleh Anggrek.
Anggrek mencium punggung tangan suaminya, "semangat kerjanya mas." ucap Anggrek diakhiri senyuman.
Revan mengusap kepala istrinya lembut dan berlalu menuju mobil, baru saja berada didalam mobil, ponselnya berbunyi.
ting
Revan membuka ponselnya yang menampilkan nama Ratu dilayar pipih itu. Revan menarik nafasnya lelah dan tak menghiraukan pesan dari Ratu.
Baru hendak melayukan mobil ponsel miliknya kembali berbunyi dengan rasa terpaksa Revan membacanya.
Ratu
Selamat pagi mamas
mamas pasti mau berangkat kerja, hati-hati ya
I Love You
Revan memijit dahinya, sepertinya Ratu memang berniat menganggu rumah tangganya dengan Anggrek.
tok tok
kaca mobil miliknya diketok oleh Anggrek dari luar, Revan menurunkan kaca mobilnya, "kok belum berangkat mas?" tanya Anggrek karena sedari tadi mobil sumai nya tak kunjung jalan.
"Oh iya, tadi lagi ngecek e-mail, ini mau berangkat, aku pergi dulu ya, Assalamualaikum." pamitnya dan berlalu meninggalkan perkarangan rumah.
Tak sampai setengah jam Revan sudah berada dikantor dan memakirkan mobilnya lalu berjalan menuju ruangan namun langkahnya dihentikan oleh satpam kantor.
"Permisi pak, ini ada titipan buat bapak." ucapnya sambil menyodorkan bingkisan berwarna merah padanya.
Revan menerimanya, "dari siapa ya pak?"
"Saya juga ga tau pak, tapi katanya didalam bingkisan itu ada surat."
Revan mengangguk," oh gitu ya pak, kalau gitu saya ke ruangan dulu, makasih pak." Revan melangkah meninggalkan pak satpam itu dan berjalan menuju ruangannya.
Didalam ruangan, Revan langsung membuka bingkisan itu dan ternyata isinya adalah koya berisi sarapan pagi dan note yang ditempel ditutup kota.
DIMAKAN YA MAS, AKU SENGAJA BIKIN INI BUAT KAMU, BIAR KAMU MAKIN SEMANGAT KERJA.
I LOVE YOU MAMAS
RATU
Revan membuang nafasnya lelah, ternyata makanan ini dari gadis itu. Revan bergegas membawa makanan itu menuju pos satpam dan memberikan sarapan yang Ratu siapkan untuknya kepada pak Satpam.
"Pak, ini untuk bapak." ucapnya sambil menyodorkan kotak bekal itu.
"Pak Revan serius?" tanyanya ragu-ragu.
Revan mengangguk, "iya ini untuk bapak saja, kebetulan saya sudah sarapan dirumah." jelasnya.
Pak satpam menerima bekal yang Revan berkan untuknya, "makasih pak Revan."
Revan mengangguk, "besok-besok kalau ada lagi bapak ambil saja, soalnya saya selalu sarapan dirumah jadi gak akan kemakan sama saya."
Pak satpam mengangguk dan Revan kembali menuju ruangnya. Baru saja duduk ponselnya berbunyi.
ting
Ratu
gimana mas? enak ga?
Revan membuang nafasnya kasar dan mulai mengetik balasnya untuk pesan Ratu itu.
Revan
terima kasih, tapi lain kali gak usah kasih saya sarapan karena saya sudah makan di rumah
Ratu
kalau gitu aku akan kirimkan makan siang buat kamu
Revan
tidak perlu, karena saya sudah dibekali istri saya
Ratu
aku ga peduli, pokoknya aku akan kirimkan makanan buat kamu
Revan menutup ponselnya dan tak berniat membalas pesan Ratu lagi. Melayani Ratu sama dengan membuat diri gila secara perlahan.
Sedangkan ditempat lain Ratu menatap ponsel dengan senyum licik, "gue gak akan lepasin mas Revan begitu saja,"
"Mas Revan itu hanya punya gue, dan Anggrek gak pantas buat ada disamping mas Revan."
Ratu berjalan menuju jendela kamarnya dan menatap lurus keluar dengan air mata yang hampir saja tumpah.
"Ini semua salah keluarga gue, andai mereka tidak membantah hal ini, mungkin gue udah bahagia dengan mas Revan bukannya Anggrek,"
"gue benci semuanya dan gue pastikan apapun yang seharusnya menjadi milik gue akan gue rebut kembali."
Ratu menatap langit biru, "sorry Nggrek, tapi mas Revan adalah hak gue dan lo bukan siapa-siapa untuk mas Revan.
Lo hanya pengantin pengganti saat gue menolak perjodohan ini, dan sekarang gue akan rebut semuanya."
Ratu mengetikan sesuatu diponselnya dan mengirimnya pada Anggrek.
Anggrek yang sedang berada didapur mendengar ponselnya berbunyi meraih ponsel itu dan membaca pesan yang Ratu kirimkan.
Ratu
Permainan dimulai, apa yang seharusnya menjadi milik gue akan kembali ke gue
Mata Anggrek membola dibuatnya, Anggrek tau maksud pesan yang Ratu kirimkan. Anggrek membalas pesan itu dengan nafas yang memburu daj dada yang naik turun karena emosi.